Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama
kehamilan, persalinan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 Kelahiran Hidup (KH).
Menurut WHO terdapat sekitar 585.000 ibu meninggal pertahun saat hamil dan
bersalin (Radjamuda dan Montolalu, 2014).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu negara dan status
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah memerlukan upaya sinergis
dan terpadu untuk mempercepat penurunan AKI, dan AKB di Indonesia
khususnya dalam mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs)
pada tahun 2019 AKI yaitu sebesar 306/100.000 Kelahiran Hidup dan pada
tahun 2030 yaitu AKI sebesar 70/100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian
Neonatus (AKN) pada tahun 2025 sebesar 9/1000 Kelahiran Hidup dan pada
tahun 2030 yaitu sebesar 12/100 Kelahiran Hidup. (Dirjen Bina Gizi KIA
2015).
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
2007 AKI sebesar 228/100.000 KH. Tahun 2012 AKI sebesar 359/100.000
KH. Data ini menunjukan adanya peningkatan AKI ditahun 2007-2012.
Presentase wanita yang dapat ANC K1 dari tenaga kesehatan meningkat dari
tahun 2007 93% ditahun 2017 menjadi 98%, K4 meningkat juga dari tahun
2007 66% ditahun 2017 menjadi 77% (SDKI,2017)
Kasus kematian ibu di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2016 mengalami
penurunan dibandingkan dengan tahun 2015, dimana pada tahun 2016 terdapat
54 kasus menurun dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 71 kasus
kematian(Profile Kes Sulut,2016). Jumlah kematian ibu di kota Manado, pada

1
tahun 2017 sebesar 6 kasus dengan angka kematian ibu 88 per kelahiran hidup
(Profile Kes Kota Manado,2017). Hasil survey awal yang dilakukan peneliti di
RS. Bhayangkara Tingkat III Manado di peroleh data dari laporan register
kunjungan ibu hamil tahun 2017 didapatkan jumlah kunjungan ibu hamil 234
ibu, Tahun 2018, didapatkan jumlah kunjungan ibu hamil 257 ibu (RS.
Bhayangkara Tingkat III Manado, 2017, 2018).
Upaya terobosan dalam penurunan AKI dan AKB di indonesia antara lain
sweping ibu hamil dan melakukan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K). P4K mulai diperkenalkan oleh Menteri
Kesehatan pada tahun 2007. Program tersebut menitikberatkan kepedulian dan
peran keluarga dan masyarakat dalam melakukan upaya deteksi dini,
menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil, serta menyediakan akses dan
pelayanan kegawatdauratan obstetri dan neonatal dasar di tingkat puskesmas
(PONED) dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal komprehensif
di Rumah Sakit (PONEK) (Profil Kesehatan Indonesia, 2014). Upaya bidan
dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) yaitu memberikan pelayanan
kebidanan sejak masa kehamilan meliputi pelayanan yang berkaitan dengan
kewenangan yang diberikan.
Penanganan / Pelaksanaan asuhan yang tepat dan cepat kepada ibu sangat
penting diberikan untuk mencegah terjadinya komplikasi sejak masa kehamil.
Sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian di RS.
Bhayangkara Tingkat III Manado dengan judul “ Asuhan Kebidanan pada Ny.
J dengan Kehamilan normal di RS. Bhayangkara Tingkat III Manado”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut “Bagaimana penerapan Asuhan Kebidanan pada NY. J dengan
kehamilan normal di RS Bhayangkara Tingkat III Manado?”

2
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Tujuan Umum
Menerapkan Asuhan Kebidanan pada Ny.J dengan kehamilan normal di
RS Bhayangkara Tingkat III Manado.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengumpulan Data Subyektif pada Ny .J dengan
kehamilan normal di RS Bhayangkara Tingkat III Manado.
b. Melakukan pengumplan data Obyektif pada Ny . J dengan
kehamilan normal di RS Bhayangkara Tingkat III Manado.
c. Melakukan Analisa data pada Ny. J dengan kehamilan normal di
RS Bhayangkara Tingkat III Manado.
d. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. J
dengankehamilan normal di RS Bhayangkara Tingkat III Manado.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah.
1. Manfaat Teoritis
Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari pembelajaran untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam pemberian Asuhan
Kebidanan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi institusi pendidikan
Sebagai masukan untuk dijadikan bahan bacaan di perpustakaan
b. Bagi tempat penelitian
Sebagai masukan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan pada
umumnya dan khususnya dalam penerapan Asuhan Kebidanan saat hamil.
c. Bagi Responden
Hasil ini dapat menambah pengetahuan serta pengalaman dan
mempengaruhi sikap dan perilaku ibu dan keluarga

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum, dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana
trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga, minggu ke-28 hingga
minggu ke-40 (Prawirohardjo, 2014).

b. Tanda dan Gejala Kehamilan


Tanda dan gejala kehamilan adalah :
1) Tanda Dugaan Hamil
a) Amenorea (Berhentinya menstruasi)
b) Mual (nausea) dan muntah (emesis)
c) Ngidam (menginginkan makan tertentu)
d) Syncope (pingsan)
e) Kelelahan
f) Payudara tegang
g) Sering miksi
h) Konstipasi atau obstipasi
i) Pigmentasi kulit
Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini :
(1)Sekitar pipi : chloasma gravidarum (penghitaman pada daerah
dahi, hidung, pipi, dan leher)
(2)Sekitar leher tampak lebih hitam

4
(3)Dinding perut : striae livide gravidarum (terdapat pada seorang
primigavida, warnanya membiru), striae nigra, linea alba
menjadi lebih hitam (linea nigra).
(4)Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae sehingga
terbentuk areola sekunder.
(5)Sekitar pantat dan paha atas : terdapat striae akibat pembesaran
bagian tersebut.
(6)Epulis
(7)Hipertropi papilla gingivae/gusi, sering terjadi pada triwulan
pertama.
(8)Varises
(9)Varises dapat terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis,
serta payudara.
2) Tanda kemungkinan(Probability sign)
Tanda kemungkinan hamil menurut Elisabeth (2015), adalah:
a) Pembesaran perut
b) Tanda hegar
c) Tanda goodel
d) Tanda Chadwick
e) Tanda piscaseck
f) Kontraksi Braxton hicks
g) Teraba ballottement
h) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif
3) Tanda pasti hamil (positif Sign)
Tanda pasti kehamilan terdiri atas :
a) Gerakan janin dalam Rahim
b) Denyut jantung janin (DJJ)
c) Bagian-bagian janin
d) Kerangka janin

5
c. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan dasar ibu haml menurut Kusmiyati (2015), sebagai berikut :
1) Kebutuhan fisik ibu hamil
a) Oksigen
b) Nutrisi dalam kehamilan
(1) Kalori
(2) Protein
(3) Mineral
(4) Vitamin
c) Personal Hygine
d) Pakaian Selama Kehamilan
Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu :
(1)Sabuk dan stoking yang terlalu ketat, karena akan menggangu
aliran balik
(2)Sepatu dengan hak tinggi.
e) Eleminasi (BAB/BAK)
f) Seksual
Koitus tidak dibenarkan bila :
(1)Terdapat perdarahan pervaginam
(2)Terdapat riwayat abortus berulang
(3)Abortus atau partus iminies
(4)Ketuban pecah
(5)Serviks telah membuka
g) Mobilisasi dan Body Mekanik
Sikap tubuh yan perlu diperhatikan oleh ibu hamil menurut:
(1)Duduk, tempatkan tangan di lutut dan Tarik tubuh ke posisi
tegak. Atur dagu dan Tarik bagian atas kepal seperti ketika
berdiri
(2)Berdiri, jangan berdiri untuk jangka waktu yang lama. Berdiri
dengan menegakkan bahu dan mengangkat pantat. Tegak lurus
dari telinga sampai ke tumit kaki.

6
(3)Berjalan, ibu hamil penting untuk tidak memakai sepatu berhak
tinggi atau tanpa hak. Hindari juga sepatu bertumit runcing
karena mudah kehilangan keseimbangan. Bila memiliki anak
balita, usahakan supaya tinggi pegangan keretanya sesuai.
(4)Tidur, tekuklah sebelah kaki dan pakailah guling,supaya ada
ruang bagi bayi anda. Posisi miring juga menyenangkan, namun
jangan lupa memakai guling untuk menopang berat Rahim.
Sebaiknya setelah usia kehamilan 6 bula, hindari tidur
terlentang, karena tekanan Rahim pada pembuluh darah utama
dapat menyebabkan pingsan. Tidur dengan kedua tungkai kaki
lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah.
(5)Bangun dari berbaring, untuk bangun dari tempat tidur, geser
dulu tubuh ibu ke tepi tempat tidur, kemduian tekuk lutut.
Angkat tubuh ibu perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh
lalu perlahan turunkan kaki ibu. Diamlah dulu dalam posisi
duduk beberapa saat sebelum berdiri. Lakukan setiap kali ibu
bangun dari berbaring.
(6)Membungkuk dan mengangkat, terlebih dahulu menekuk lutut
dan gunakan otot kaki untuk tegak kembali. Hindari
membungkuk yang dapat membuat punggung tegang, termasuk
untuk mengambil sesuatu yang ringan sekalipun.
h) Exercise atau Senam Hamil
i) Senam Hamil
Syarat senam hamil :
(1)Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh
dokter atau bidan
(2)Latihan dilakukan setelah kehamilan 22 minggu
(3)Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin
(4)Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin
di bawah pimpinan instruktur senam hamil.

7
j) Istirahat / tidur
k) Imunisai
Vaksinasi terhadap tetanus (TT) di Indonesia diberikan 2
kali.Sebaiknya setelah bulan ketiga dengan jarak sekurang-
kurangnya 4 minggu. Vaksinasi kedua sebaiknya diberikan kurang
dari 1 bulan sebelum anak lahir agar serum antitetanus mencapai
kadar optimal
l) Travelling
m) Periapan Laktasi
d. Tanda bahaya dalam kehamilan
Tanda bahaya dalam kehamilan menurut Kusmiyati (2013)
adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih
besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya
penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan. Hasil
penelitian promosih kesehatan tentang Tanda Bahaya Kehamilan
memiliki pengaruh tentang Tanda Bahaya Kehamilan (Ripca Apricilia
Wenas, dkk, 2014).
Enam tanda bahaya kehamilan selama periode antenatal :
1) Perdarahan pervaginam
2) Sakit kepala yang berat
3) Penglihatan kabur
4) Keluar cairan pervaginam
5) Gerakan janin tidak terasa
6) Nyeri abdomen yang hebat
e. Penatalaksanaan dalam kehamilan
Penatalaksanaan dalam kehamilan, sebagai berikut :
1) Asuhan Antenatal
Asuhan Antenatal Care menurut Waliyani (2015) adalah suatu
Program yang terencana berupa observasi, edukasi, dan penanganan
medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persiapan persalinan yang aman dan memuaskan.

8
Kunjungan ANC adalah untuk menghasilkan kehamilan yang sehat
melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan
kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur mengakibatkan
segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan.
2) Tujuan asuhan antenatal care
a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan
sosial ibu juga bayi.
c) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan baik ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif.
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
3) Jadwal pemeriksaan Antenatal
a) Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat
haid.
b) Pemeriksaan ulang
(1)Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 sampai 7 bulan.
(2)Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan.
(3)Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi
persalinan
c) Kunjungan antenatal
(1)Satu kali pada triwulan pertama
(2)Satu kali pada triwulan kedua
(3)Dua kali pada triwulan ketiga

9
d) Pelayanan Asuhan Standar Antenatal
(1)Timbang berat badan tinggi badan
Kenaikan berat badan ibu hamil normal rata-rata 6,5 kg .
(2)Tekanan darah
Diukur setiap kali ibu datang dan berkunjung, deteksi tekanan
darah yang cenderung naik diwaspadai adanya gejala Hipertensi
dan preeclampsia.Tekanan darah normal berkisar systole/diastole
110/80 – 120/80 mmHg. Pengukuran tinggi fundus uteri Menurut
Walyani (2015).
(3)Tinggi Fundus Uteri
Tabel 2.1
Pengukuran Tinggi Fundus Uteri

No Tinggi fundus uteri (cm) Umur Kehamilan dalam Minggu


1. 12 cm 12
2. 16 cm 16
3. 20 cm 20
4. 24 cm 24
5. 28 cm 28
6. 32 cm 32
7. 36 cm 36
8. 40 m 40

(4)Pemberian Tablet tambah darah (Tablet Fe)


Tablet Fe dikonsumsi minimal 90 tablet selama kehamilan, dan di
minum 1 kali pada waktu malam hari untuk memenuhi kebutuhan
volume darah pada ibu hamil dan nifas, karena masa kehamilan
kebutuhan meningkat seiring dengan pertumbuhan janin.

10
(5)Pemberian imunisasi TT
Tabel 2.2
Jadwal Imunisasi TT
Interval Masa
Imunisasi % Perlindungan
Perlindungan
Pada kunjungan
TT 1 0% Tidak ada
ANC pertama

4 minggu
TT 2 80% 3 Tahun
setelah TT 1

6 bulan setelah
TT 3 95% 5 tahun
TT 2

1 tahun setelah
TT 4 99% 10 tahun
TT 3

25
1 tahun setelah
TT 5 99% tahun/seumur
TT 4
hidup

(walyani,2015)

(6) Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang
pertama kali dan diperiksa lagi menjelang persalinan, untuk
mendeteksi anemia pada ibu hamil.
(7) Pemeriksaan protein urin
Untuk mengetahui adanya protein dalam urin ibu hamil. Protein
urin untuk mendeteksi ibu hamil kearah Preeklamsia.
(8) Pengambilan darah untuk pemeriksaan VDRL
Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratoty (VDRL)
untuk mengetahui adanya penyakit menular seksual.
(9) Pemeriksaan Urin reduksi
Dilakukan pemeriksaan urin reduksi hanya kepada ibu dengan ibu
indikasi penyakit gula/DM atau riwayat penyakit gula pada
keluarga.

11
(10) Perawatan payudara
Meliputi senam payudara, perawatan payudara, pijat tekan
payudara yang ditunjukkan kepada ibu hamil. Manfaat perawatan
payudara adalah.
(a) Menjaga kebersihan payudara, terutama puting susu.
(b) Mengencangkan serta memperbaiki bentuk puting susu.
(c) Merangsang kelenjar-kelenjar susu sehingga produksi ASI
lancar.
(d) Mempersiapkan ibu dalam laktasi.
Perawatan payudara dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi
dan mulai pada usia kehamilan 6 bulan.
(11) Senam ibu hamil
Bermanfaat membantu ibu dalam persalinan dan mempercepat
pemulihan setelah melahirkan serta mencegah sembelit.
(12) Pemberian obat malaria
Pemberian obat malaria diberikan khusus pada ibu hamil didaerah
endemik malaria atau kepada ibu dengan gejala khas malaria
yaitu panas tinggi disertai mengigil. (Walyani, 2015).
B. Tinjauan Teori Manajemen Asuhan Kebidanan dan Pendokumentasian
Asuhan Kebidanan
1. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
a. Pengertian
Manajemen Kebidanan menurut Varney adalah proses pemecahan
masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisir pikiran
serta tindakan berdasarkan teori yang ilmiah, penemuan-penemuan,
ketrampilan dalam rangkaian tahapan untuk mengambil keputusan yang
berfokus pada klien (PPKC, 2004).
b. Tujuan
Bidan mampu memberikan asuhan kebidanan yang adekuat,
komprehensif dan berstandar pada ibu antenatal dengan memperhatikan
riwayat ibu selama hamil ini, kebutuhan dan respon ibu serta

12
mengindentifikasi penyakit-penyakit yang ada dan mengantisipasinya
(PPKC, 2004).
c. Langkah-Langkah (7 Langkah Varney dan SOAP) (Walyani, 2015)
1) Langkah I (Tahap pengumpulan data dasar).
a) Menanyakan identitas yang meliputi:
Nama istri/suami, umur, suku/bangsa, agama, pendidikan, minat, hobi,
pekerjaan, alamat.
b) Menanyakan keluhan utama klien
Keluhan utama adalah alasan kenapa klien datang ke tempat bidan.Hal
ini disebut tanda atau gejala, dituliskan sesuai yang di ungkapkan oleh
klien serta tanyakan juga sejak kapan hal tersebut di keluhkan oleh
klien.
c) Menanyakan riwayat kehamilan sekarang yang meliputi :
(1) Riwayat haid
(2) Menarche (usia pertama datang haid).
(3) Usia wanita pertama haid bervariasi, antara 12-16 tahun.
(4) Siklus
Siklus haid terhitung mulai hari pertama haid hingga hari pertama
haid berikutnya.Siklus normal haid biasanya 28 hari.
(5) Lamanya
Lamanya haid yang normal adalah ± 7 hari
(6) Banyaknya
Normal yaitu 2 kali ganti pembalut dalam sehari
(7) Dismenorhoe (nyeri haid)
Nyeri haid perlu ditanyakanuntuk mengetahui apakah klien
mengalaminya atau tidak setiap haidnya.
d) Riwayat kehamilan sekarang
(1) HPHT (hari pertama haid terakhir)
Bidan ingin mengetahui tanggal hari pertama dari menstruasi
terakhir klien untuk memperkirakan kapan kira-kira sang bayi
akan lahir.

13
(2) TP (taksiran persalinan) perkiraan lahir
Taksiran persalinan di tentukan dengan perhitungan internasional
menurut hukum Naegele. Perhitungan dilakukan dengan
menambahkan 9 bulan dan 7 hari pada Hari Pertama Haid
Terakhir (HPHT) atau dengan mengurangi bulan ke 3, kemudian
menambahkan 7 hari dan 1 tahun.
(3) Masalah-masalah
(a) Trimester I, tanyakan apakah ada masalah misalnya
hipermesisgravidarum, anemia dan lain-lain.
(b) Trimester II, tanyakan apakah ada keluhan.
(c) Trimester III, tanyakan apakah ada keluhan.
(4) Tempat ANC
Tanyakan pada klien di mana tempat ia nmendapatkan asuhan
kehamilan tersebut.
(5) Penggunaan obat-obatan
(6) Imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
Imunisasi Tetanus Toxoid diperlukan untuk melindungi bayi
terhadap penyakit tetanus neonatorum, imunisasi dapat dilakukan
trimester I atau II pada kehamilan 3-5 bulan dengan interval 4
minggu.
e) Menanyakan riwayat kehamilan yang lalu meliputi:
(1) Jumlah kehamilan (Gravid), jumlah kehamilan ditanyakan untuk
mengetahui seberapa besar pengalaman klien tentang kehamilan.
(2) Jumlah anak yang hidup.
(3) Jumlah kelahiran prematur.
(4) Jumlah keguguran.
(5) Persalinan dengan tindakan (operasi sesar, vakum, forsep).
(6) Riwayat perdarahan pada persalinan atau pascapersalinan.
(7) Kehamilan dengan tekanan darah tinggi Pertanyaan ini perlu
ditanyakan untuk mendiagnosis apakah klien beresiko mengalami

14
preeklampsieklampsi yang tanda dan gejalanya merupakan
tingginya tekanan tensi darah klien saat hamil.
(8) Berat bayi < 2,5 atau 4 kg.
(9) Masalah lain
Setiap komplikasi yang terkait dengan kehamilan harus diketahui
sehingga dapat dilakukan antisipasi terhadap komplikasi berulang
(Walyani, 2015)
f) Menanyakan riwayat kesehatan, yang meliputi:
(1) Riwayat kesehatan ibu
(a) Penyakit yang pernah diderita
Tanyakan kepada klien penyakit apa yang pernah diderita
klien. Apabila klien pernah menderita penyakit keturunan,
maka ada kemungkinan janin yang ada dalam kandungan nya
tersebut beresiko menderita penyakit yang sama.
(b) Penyakit yang sedang diderita
Tanyakan bagaimana urutan kronologis dari tanda-tanda dan
klasifikasi dari setiap tanda penyakit tersebut.Hal ini
diperlukan untuk menentukan bagaimana asuhan berikutnya.
(c) Apakah pernah dirawat
Tanyakan pada klien apakah pernah dirawat dirumah
sakit.Hal ini ditanyakan untuk melengkapi anamnesa.
(d) Berapa lama di rawat
Kalau klien menjawab pernah, tanyakan berapa lama ia
dirawat
(e) Dengan penyakit apa dirawat
Kalau klien menjawab pernah pada pertanyaan apakah ia
pernah dirawat, tanyakan dengan penyakit apa ia dirawat.
(2) Riwayat kesehatan keluarga
(a) Penyakit menular
Apabila klien mempunyai keluarga yang sedang menderita
penyakit menular, sebaiknya bidan menyarankan kepada

15
kliennya untuk menghindari secara langsung atau tidak
langsung bersentuhan dengan fisik atau mendekati keluarga
agar tidak menular pada ibu hamil dan janinnya.
(b) Penyakit keturunan/genetik
Hal ini diperlukan untuk mendiagnosa apakah si janin
berkemungkinan akan menderita penyakit tersebut atau tidak
seperti hemifili, tekanan darah, dan sebagainya biasanya
dibuat dalam silsilah keluarga atau pohon keluarga.
g) Menanyakan riwayat sosial ekonomi
(1) Status pernikahan
(a) Menikah
Tanyakan status klien, apakah ia sekarang sudah menikah
atau belum menikah. Status pernikahan bisa berpengaruh
pada psikologis ibunya pada saat hamil.
(b) Usia saat menikah
Hal ini diperlukan karena apabila klien mengatakan bahwa ia
menikah di usia muda sedangkan klien pada saat kunjungan
sudah tidak muda lagi dan kehamilannya adalah kehamilan
yang pertama, ada kemungkinan bahwa kehamilannya adalah
kehamilan yang sangat diharapkan.
(c) Lama pernikahan
Apabila klien mengatakan sudah lama menikah dan baru saja
bisa mempunyai keturunan, maka kemungkinan
kehamilannya sangat diharapkan.
(d) Dengan suami sekarang
Apabilah sudah menikah dan tergolong usia muda, dipastikan
dukungan suami sangat besar terhadap kehamilannya.
(e) Istri keberapa dengan suami sekarang.
h) Riwayat KB
(1) Metode
Tanyakan pada klien metode KB apa yang selama ini ia gunakan.

16
(2) Lamanya
Tanyakan pada klien berapa lama ia menggunakan kontrasepsi
tersebut.
(3) Masalah
Tanyakan pada klien apakah ia mempunyai masalah saat
menggunakan alat kontrasepsi tersebut.
(4) Kebiasaan hidup sehat
(a) Pola nutrisi
Jenis makanan, porsi makan, frekuensi (banyaknya porsi
makan dalam sehari), pantangan, alasan pantangan.
(b) Personal hygiene
Frekuensi (seberapa sering ia mandi, frekuensi gosok gigi
(seberapa sering ia gosok gigi), frekuensi gani pakaian,
kebersian vulva.
(c) Pola aktivitas
Anjurkan kepada klien untuk menghindari mengangkat beban
berat, kelalahan, latihan yang berlebihan, dan olahraga yang
berat.Anjurkan klien untuk melakukan senam hamil.
(d) Pola eliminasi
Buang Air Besar (BAB): Frekuensi (apakah BAB teratur,
warna (apa warnah fesesnya), masalah (tanyakan apakah ada
masalah dalam frekuensi eliminasi feses). Buang Air Kecil
(BAK): Frekuensi (tanyakan seberapa sering ia berkumih
dalam sehari), warna (bagaimana warna urin klien), bau
(tanyakan pada klien bagaimana bau urine), masalah
(tanyakan apakah ada masalah dalam proses eliminasi urine).
(e) Pola tidur dan istirahat
Tidur siang: kebiasaan tidur perlu ditanyakan karena tidur
siang menguntungkan dan baik utuk kesehatan ibu, ibu hamil
sebaiknya istirahat siang 2-3 jam.

17
Tidur malam pola tidur malam perlu ditanyakan karena
wanita hamil tidak boleh kurang tidur apalagi tidur malam,
jangan kurang dari 8 jam.
(f) Pola seksual
Hubungan seksual dilarang selama kehamilan pada keadaan-
keadaan tertentu, seperti sering terjadi abortus atau
premature, terjadi perdarahan pervaginam pada saat koitus,
pengeluaran cairan (air ketuban yang mendadak), terdapat
tanda-tanda infeksi (nyeri, panas).
(g) Merokok/ minuman keras/ obat terlarang.
i) Menanyakan tempat untuk persalinan
Tempat yang diinginkan klien sebagai tempat persalinan perlu
ditanyakan karena untuk memperkirakan fasilitas yang ada pada
tempat tersebut.
j) Menanyakan data psikologis
(1) Respon ibu hamil terhadap kehamilan
Respon ibu hamil terhadap kehamilan, seperti siap untuk
kehamilan dan siap untuk menjadi ibu, lama didambakan, salah
satu tujuan perkawinan.Respon ibu hamil pada kehamilan yang
tidak diinginkan, yaitu belum siap, kehamilan sebagai beban
(mengubah bentuk tubuh, mengganggu aktifitas).
(2) Respon suami terhadap kehamilan
Respon suami dalam kehamilan perlu diketahui mengingat suami
adalah sumber dukungan utama bagi klien dalam menghadapi
masa-masa sulit kehamilan.
(3) Dukungan keluarga lain terhadap kehamilan
Biasanya respon keluarga akan menyambut dengan hangat
kehamilan klien apabila keluarga menganggap kehamilan klien
(a) Salah satu tujuan dari perkawinan
(b) Rencana untuk menambah jumlah anggota keluarga
(c) Penerunan keturunan

18
(d) Untuk memperkuat tali perkawinan
(4) Menanyakan data social budaya
(a) Tradisi yang mempengaruhi kehamilan
(b) Kebiasaan yang merugikan kehamilan.
k) Pemeriksaan umum (Walyani, 2015)
(1) Keadaan umum dan kesadaran penderita
Compos mentis (kesadaran baik), gangguan kesadaran (apatis,
koma).
(2) Tekanan darah
Tekanan darah yang normal adalah 110/80 mmHg sampai 140/90
mmHg.Bila <140/90 mmHg.Hati-hati adanaya hipertensi
/preeclampsia.
(3) Nadi
Nadi normal adalah 60 sampai 100 menit.Bila abnormal mungkin
ada kelainan paru-paru atau jantung.
(4) Suhu badan
Suhu badan normal adalah 36,50 C sampai 37,5 0
C. Bila suhu
lebih tinggi dari 37,5 0 C kemungkinan ada infeksi.
(5) Tinggi badan
Diukur dalam cm, tanpa sepatu. Tinggi badan kurang dari 145 cm
ada kemungkinan terjadi Cepalo Pelvic Disproposian (CPD).
(6) Berat badan
Berat badan yang betambah terlalu besar atau kurang, perlu
mendapatkan perhatian khusus karena kemungkinan terjadi
penyulit kehamilan. Kenaikan berat badan tidak boleh dari 0,5 kg
per minggu.
l) Pemeriksaan Head to Toe (Walyani, 2015).
(1) Pemeriksaan fisik/inspeksi
(a) Rambut : Warna, kebersihan dan mudah rontok atau tidak.
(b) Telinga : Kebersihan dan gangguan pendengaran.

19
(c) Mata:Konjungtiva,sclera,kebersihankelainan,dangangguanpe
nglihatan (rabun jauh/dekat).
(d) Hidung : Kebersihan, polip dan alergi debu.
(e) Mulut : Bibir (warna, lembab, kering/pecah-pecah).
(f) Lidah : Warna dan kebersihan.
(g) Gigi : Kebersihan , karies dan bau mulut.
(h) Leher : Pembesaran kelenjar limfa, dan parotitis.
(i) Perut : Bentuk, beka luka operasi striae, linea
(j) Dada :Bentuk simetris/tidak, payudara (bentuk, seimbang/
tidak hiperpigmentasi, areola payudara, teraba
massa, kolostrum, keadaan puting, kebersihan).
(k) Ekstremitas atas (gangguan/kelainan, bentuk), bawah
(bentuk, odema, varices).
(l) Genitalia : kebersihan, pengeluaran pervaginam dan tanda-
tanda infeksi vagina
(2) Pemeriksaan Palpasi
(a) Leopold I
Untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa terdapat
dalam fundus.
(b) Leopold II
Untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan di
mana letaknya bagian-bagian kecil.
(c) Leopold III
Untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang
oleh pintu atas panggul.
(d) Leopold IV
Untuk menentukan apakah bagian janin sudah masuk panggul
ataubelum.

20
(3) Pemeriksaan Auskultasi
Auskultasi dengan menggunakan stetoskop monoaural atau
doopler untuk menentukan DJJ setelah umur kehamilan 18
minggu, yang meliputi frekuensi, keteraturan, dan kekuatan DJJ.
DJJ normal adalah 120 sampai 160 per menit. Bila DJJ < 120 atau
> 160 per menit, maka kemungkinan ada kelainan janin atau
plasenta.
(4) Pemeriksaan Perkusi
Melakukan pengetukan pada daerah patella untuk memastikan
adanya reflex pada ibu.
(5) Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan oleh Dokter/bidan pada usia
kehamilan 34 sampai 36 minggu untuk primigravida atau 40
minggu pada multigravida dengan janin besar. Pemeriksaan ini
mengetahui keadaan serviks, ukuran panggul, dan sebagainya.
(6) Pemeriksaan penunjang
(a) Pemeriksaan laboratorium
Melakukan tes laboratorium yang diperlukan yakni protein
urine, glukosa urine, dan hemoglobin.
(b) Pemeriksaan ultrasonografi
2) Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Dalam langkah kedua ini bidan membagi interpretasi data dalam tiga
bagian, yaitu sebagai berikut.
a) Diagnosis kebidanan
Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam
lingkup praktrek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur
diagnosis kebidanan (Lalita, 2013).
Contoh : Ny. G1P0A0 umur 20 tahun hamil 38-39 minggu janin intra
uterin tunggal hidup dengan hipertensi.

21
b) Masalah
Masalah sering sebagai penyerta diagnosis. Masalah merupakan suatu
kondisi yang tidak sesuai dengan perkembangan fisiologis kehamilan,
adaptasi ibu yang tidak positif terhadap kehamilan.
Contoh : ibu mengalami kenaikan tekanan darah dan kaki bengkak
c) Kebutuhan
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan
keadaan dan masalahnya, Contohnya kebutuhan untuk komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE) dan bimbingan tentang perawatan
kehamilan.
Contoh : KIE tentang makanan rendah garam dan istirahat yang cukup
3) Langkah III: Diagnosis/masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya.
Langkah ketiga merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi
diagnosis atau masalah potensial yang mengantisipasi
penanganannya.Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial
atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah
diidentifikasi. Pada langkah ini bidan di tuntut untuk mampu
mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan masalah
potensial yang akan terjadi.
Contoh : potensial terjadi preeklamsi ringan
4) Langkah IV: Penetapan kebutuhan tindakan segera.
Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,
melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain
berdasarkan kondisi klien. Langkah ini juga mengidentifikasi perlunya
tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan
kondisi klien (Lalita, 2013).
Contoh: KIE tentang diet rendah garam.

22
5) Langkah V: Penyusunan rencana asuhan menyeluruh.
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan
berdasarkan langkah-langkah sebelumnya.Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosis yang telah
diidentifikasi atau diantisipasi (Lalita, 2013).
Contoh : observasi KU dan TTV, Konseling serta kolaborasi
6) Langkah VI: Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman.
Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Langkah ini
dilaksanakan secara efisien dan aman. Manajemen yang efisien akan
menyangkut waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
(Lalita, 2013).
7) Langkah VII: Evaluasi
Evaluasi ini dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulang aspek
asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui faktor mana yang
menguntungkan atau menghambat keberhasilan asuhan yang
diberikan.Pada langkah ini meliputi evaluasi keefektifan asuhan yang
sudah diberikan.Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang
benar efektif dalam pelaksanaannya (Lalita, 2013).
8) Didalam pendokumentasian/catatan asuhan dapat diterapkan dalam
bentuk SOAP.
S : Data Subjektif
Data dari Pasien didapat dari anamnesa
O : Data Obyektif
Hasil pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnostik, catatan
medik lain.
A :Analisis dan interpretasi berdasarkan data yang terkumpul dibuat
kesimpulan.
1) Diagnosa
2) Antisipasi diagnose / masalah potensial
3) Perlunya tindakan segera

23
P : Planning/Perencanaan
Merupakan gambaran pendokumentasian dari tindakan
(implementasi).
Evaluasi rencana didalamnya termasuk:
1) Asuhan mandiri
2) Kolaborasi
3) Tes Diagnosa/ lab
4) Konseling
5) Follow up

24
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus
menggunakan Manajemen Asuhan Kebidanan dengan metode 7 langkah
Varney dan didokumentasikan dengan metode 4 langkah SOAP.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Januari 2019 sampai dengan Juli
2019, dengan menerapkan Asuhan Kebidanan pada tanggal
a. 19 Januari 2019 : Asuhan Pada ibu hamil ke-1
b. 16 Februari 2019 : Asuhan Pada ibu hamil ke-2
c. 02 Maret 2019 : Asuhan Pada ibu hamil ke-3
d. 16 Maret 2019 : Asuhan Pada ibu hamil ke-4
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di RS. Bhayangkara Tingkat III Manado.

C. Definisi Operasional
Asuhan Kebidanan pada ibu hamil adalah pendekatan yang digunakan oleh
bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai
dari pengkajian, diagnose kebidanan, tindakan segera, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pada Ny. J pada masa kehamil di RS. Bhayangkara
Tingkat III Manado.

D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seorang ibu yaitu Ny. J yang datang
berkunjung untuk memeriksakan kehamilnya di RS. Bhayangkara Tingkat III
Manado.

25
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Pengumpulan data dilakukan dengan format pengkajian melalui hasil
pemeriksaan, wawancara, observasi, dan pendokumentasi kepada ibu saat
hamil menggunakan format pengkajian data.
2. Data Sekunder
Data yang di peroleh dari profil buku KIA, kohort ibu, buku register,
laporan PWS KIA, buku register dan dokumentasi lain di RS.
Bhayangkara Tingkat III Manado.
F. Analisis Data
Data yang di peroleh melalui format asuhan kebidanan pada ibu hamil
selanjutnya di analisis berdasarkan manajemen asuhan kebidanan dan
didokumentasikan dengan metode 4 langkah SOAP.

26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Asuhan Kebidanan Kehamilan
a. Identitas Keluarga
Istri Suami
Nama : Ny. J Nama : Tn T.U
Umur : 23 Tahun Umur : 31 Tahun
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :
Swasta
Alamat : Ketan Baru Ling.III
b. Catatan perkembangan I
Hari/Tanggal : Senin, 19 Januari 2019
Jam : 09.00 wita
Tempat : RS. Bhayangkara Tingkat III Manado
Pengumpulan data dilakukan saat Ny.J datang di RS. Bhayangkara
Tingkat III Manado untuk memeriksakan kehamilannya, dengan terlebih
dahulu menjelaskan maksud dan tujuan memberikan inform consent pada
ibu dan suami agar bersedia didampingi selama ibu dalam keadaan hamil.
Ibu dan suami telah menyetujui dan bersedia menandatangani informed
consent yang diberikan, Setelah itu peneliti melakukan anamnesa hingga
kunjungan selesai.

SUBJEKTIF :
Ibu mengatakan ini kehamilannya yang kedua dan tidak pernah
keguguran serta usia kehamilannya menjelang 7 bulan. Tidak ada keluhan
yang dirasakan saat ini. Ibu memiliki riwayat menstruasi yaitu menarche

27
umur 13 tahun, siklus 28 hari, lamanya haid 5-6 hari dengan banyaknya 3-
4 kali ganti pembalut perhari dan tidak ada keluhan selama haid.
Riwayat kehamilan saat ini HPHT 30 Juni 2018. Ibu telah melakukan
ANC di RS Bhayangkara Tkt III Manado sebanyak 3 kali pada tanggal 22
september 2018, 20 oktober 2018, 8 desember 2018, Ibu mendapat tablet
Fe sebanyak 90 butir dan di konsumsi 1x1 setiap hari, ibu sudah di periksa
HIV/AIDS dan HB dengan hasil HIV/AIDS Negatif dan HB 11 gram%,
sudah mendapat imunisasi Tetanus Toksoid. Pergerakan janin dirasakan
sejak usia kehamilan 4 bulan. Pola makan ibu sebelum hamil yaitu 2-3 kali
sehari. Setelah hamil pola makan ibu menjadi 3-4 kali sehari. Pola
Eliminasi ibu sebelum hamil BAK 3-4 kali sehari dan BAB 1 kali
sehari.Setelah hamil pola eliminasi ibu menjadi BAK 4-5 kali sehari dan
BAB 1-2 kali sehari. Pola istirahat yaitu istirahat malam 7-8 jam dan
jarang tidur siang. Pola aktifitas ibu masih melakukan pekerjaan rumah
seperti memasak, mencuci, menyapu dan mengurus anak. Perilaku
kesehatan ibu baik karena ibu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
atau sejenis, merokok, dan mengkonsumsi jamu.Ibu tidak memiliki
riwayat penyakit sistematik yang pernah atau sedang di derita seperti
jantung, hipertensi, diabetes mellitus, asma, hepar, anemia berat, penyaki
menular seks atau HIV/AIDS. Riwayat kesehatan keluarga ibu baik karena
dalam keluarganya pihak ayah maupun pihak ibu tidak ada yang memiliki
penyakit menurun seperti hipertensi, jantung, diabetes mellitus, asma,
hepar dan lain-lain. Riwayat sosial ibu baik karena kehamilan saat ini
direncanakan dan tidak ada kepercayaan yang berhubungan dengan
kehamilan dan nifas. Ibu mengatakan ini merupakan perkawinan yang
pertama dan sah menurut agama yang dianut. Usia perkawinan 6 tahun
dengan anggota keluarga yang tinggal yaitu suami dan anak pertamanya.
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas ibu yang lalu yaitu ibu hamil
anak pertama tahun 2014, usia kehamilan cukup bulan 40 minggu, jenis
persalinan spontan dengan letak belakang kepala, tempat persalinan di RS
Telling, penolong persalinan dokter, tidak ada kesulitan saat persalinan,

28
dengan bayi jenis kelamin laki-laki, berat 2.800 gram, Panjang badan 47
cm, keadaan nifas ibu normal dengan laktasi baik. Riwayat keluarga
berencana yaitu ibu akseptor KB suntik 3 bulan yang telah digunakan
selama 4 tahun dan berhenti dengan alasan ingin hamil lagi.
OBJEKTIF :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional
stabil, tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmHg, N : 82 x/menit, R : 24
x/menit, Sb : 36.5°C, tinggi badan : 153 cm, berat badan sebelum hamil 55
kg, berat badan sekarang 64 kg, LILA : 32 cm. Taksiran peralinan pada
tanggal 06 April 2019, Pemeriksaan fisik ibu baik yaitu kulit kepala bersih
tidak berketombe, rambut hitam tidak rontok, wajah tidak ada cloasma
gravidarum, kelopak mata tidak cekung, konjungtiva tidak pucat, sklera
tidak kuning, hidung tidak ada secret dan polip, gigi tidak ada karies, bibir
tidak pecah-pecah, telinga tidak ada serumen, leher tidak ada
pembengkakan kelenjar getah bening dan kelenjar thyroid, payudara
simetris ukuran sedang, puting menonjol, pengeluaran belum ada, benjolan
tidak ada, pembesaran abdomen sesuai usia kehamilan dan tidak ada bekas
luka operasi, posisi punggung lordosis, ekstremitas simetris, tidak ada
oedema, tidak ada varises, jari-jari lengkap.
Pemeriksaan khusus kebidanan Palpasi Leopold I : TFU pertengahan px
dan pusat teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting di fundus. Leopold II
: Teraba satu bagian panjang memapan, lurus, keras disisi kanan perut ibu
dan bagian kecil disisi kiri perut ibu. Leopold III : Teraba bagian bulat,
keras melenting dan masih bisa digoyangkan.Leopold IV : Teraba bagian
terbawah janin belum masuk PAP , TFU Mc Donald : 28 cm, TBBJ : ((28-
13) x155) = 2480 gram, Auskultasi DJJ : Punctum maksimum : kuadran
kanan bawah pusat Frekuensi : 140 x/m
ASESSMENT:
G2 P1 A0 usia kehamilan 28-29 minggu, intrauterin, janin tunggal
hidup, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk PAP.

29
PLANNING :
2. Memberikan informasi kepada ibu tentang pemeriksaan yang telah
dilakukan. Ibu sudah mengetahui keadaan umum ibu dan janinnya baik
yaitu : TD : 110/70 mmHg, N : 82 x/m , R : 24 x/m, Sb : 36,5◦c , Usia
kehamilan : 29 minggu, Djj : Ada, frekuensi 140 x/menit
3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi tinggi serat, seperti
buah-buahan dan sayur-sayuran dan menganjurkan ibu minum jus buah bit
atau terong belanda 1x sehari untuk meningkatkan kadar hb nya. Dan
tambahan tablet Fe 2x1 hari.
4. Menganjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri dan alat
genetalia serta menyarankan ibu untuk pakai pakaian yang longgar. Ibu
bersedia dan mau melakukannya.
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara, seperti
mengompres dan memijat payudaranya sendiri dengan baby oil. Ibu sudah
memahami tentang perawatan payudara.
6. Memberitahukan ibu tanda bahaya pada kehamilan, antara lain :
a) Perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua
b) Bengkak dikaki, tangan atau wajah disertai sakit kepala dan kejang.
c) Demam atau panas tinggi
d) Air ketuban keluar sebelum waktunya
e) Bayi dikandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
f) Muntah terus dan tidak mau makan.
Ibu sudah mengetahui tanda bahaya kehamilan dan bersedia datang
kembali jika mengalaminya.
7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan kemudian atau saat ada
keluhan. Ibu mengatakan akan datang 1 bulan kemudian atau jika ada
keluhan.

30
c. catatan perkembangan ke II
Hari/tanggal : Senin, 16 Februari 2019
Jam : 09.00 wita
Tempat : RS. Bhayangkara Tkt III Manado.
SUBJEKTIF :
Ibu mengatakan keadaannya dalam keadaan baik. Ibu mengatakan sudah di
berikan suntik TT 1 pada tanggal 20 – 10 – 2018, TT2 tanggal 24
november 2018
OBJEKTIF :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil,
tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg, N : 84 x/menit, R : 24 x/menit, S :
36,5°C, berat badan 66 kg. Pemeriksaan fisik : konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak ikterik, bibir tidak pucat, ekstremitas atas dan bawah tidak ada
oedema. Palpasi Leopold I : TFU pertengahan pusat dan px, teraba bagian
lunak, tidak bundar dan tidak melenting (bokong). Leopold II : tahanan
terbesar dikanan ibu dan teraba bagian-bagian kecil di kiri ibu, BJA (+) 140
x/menit punggung kanan. Leopold III : bagian terbawah janin keras,
bundar, dan melenting berarti kepala dan belum masuk pintu atas panggul
(PAP) sehingga masih dapat di goyangkan. TFU Mc Donald : 33 cmTBJ :
(( 33 - 13) x 155) = 3100 gram.
ASESSMENT :
G2P1A0 hamil 32-33 minggu janin intrauterine tunggal hidup Keadaan ibu
dan janin baik
PLANNING :
1) Memberitahukan ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa
sampai saat ini keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu dan
keluarga mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2) Memberitahu ibu untuk minum tablet Fe yang diberikan setiap hari 1x1.
Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan.
3) Menganjurkan ibu untuk makan makanan bergizi seimbang, tinggi
protein seperti ikan laut, tempe, telur, susu dan tinggi kalori. Sayur-

31
sayuran seperti bayam, kangkung, dan daun katuk. Buah-buahan seperti
Pepaya. Minum air putih minimal ± 8 gelas sehari. Ibu mengerti dan
bersedia melakukan anjuran yang diberikan.
4) Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri. Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan dan akan sering menjaga kebersihan dirinya.
5) Menganjurkan ibu untuk datang kontrol kembali tanggal 02 maret 2019
Ibu bersedia kembali pada tanggal yang sudah di tentukan.
d. Catatan perkembangan kehamilan ke III
Hari/Tanggal : Senin, 02 Maret 2019
Jam : 09.00 wita
Tempat : RS. Bhayangkara Tkt III Manado.

SUBJEKTIF :
Ibu mengatakan saat ini tidak ada keluhan, hanya ingin memeriksakan
kehamilannya.
OBJEKTIF :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil,
tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHg, N : 86 x/menit, R : 24 x/menit, S :
36,6°C, BB 67 kg. Pemeriksaan fisik : konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikterik, bibir tidak pucat, ekstremitas atas dan bawah tidak ada
oedema, pemeriksaan penunjang HB : 11 gr%. Palpasi Leopold I : TFU 35
cm, teraba bagian lunak, tidak bundar dan tidak melenting (bokong).
Leopold II : tahanan terbesar dikanan Ibu dan teraba bagian-bagian kecil di
kiri ibu, BJA (+) 142 x/menit punggung kanan. Leopold III : bagian
terbawah janin keras, bundar, dan melenting berarti kepala dan belum
masuk pintu atas panggul (PAP) sehingga masih dapat di goyangkan. TBJ
( 35-13 ) x 155 ) = 3.410 gram.
ASESSMENT :
G2P1A0 hamil 35 minggu janin intra uterine tunggal hidup presentasi
Kepala.
Keadaan ibu dan janin baik

32
PLANNING :
1) Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa sampai saat ini
keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.
2) Memberitahukan ibu untuk cukup istirahat, tidur malam 8 jam dan tidur
siang 1-2 jam, jangan melakukan pekerjaan yang terlalu berat. Ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
3) Memberitahukan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
trimester III yaitu gejala pre-eklamsia gejalanya seperti sakit kepala
yang berat dan menetap, nyeri ulu hati, bengkak pada muka dan tangan
dan bahayanya terhadap klien kejang dan kematian maupun janin yaitu
gawat janin dan kematian. Gerakan janin yang berkurang yaitu kurang
dari 10 kali dalam 12 jam dan bahayanya bagi janin yaitu gawat janin
dan kematian dalam rahim. Perdarahan pervaginam yaitu adanya
perdarahan yang berupa bercak maupun mengalir yang bisa disebabkan
solutio plasenta atau perdarahan disertai nyeri perut dan plasenta previa
atau perdarahan tidak disertai nyeri perut dan bahayanya terhadap klien
syok hemorargi/hipolemik dan kematian maupun janinnya gawat janin
dan kematian. Ketuban pecah dini yaitu cairan yang keluar tanpa
disadari Ibu melalui jalan lahir dan berbau khas dan bahayanya terhadap
ibu (infeksi maupun bagi janin yaitu gawat janin dan kematian. Jika
terjadi atau ada keluhan seperti itu maka harus segera ke tenaga
kesehatan terdekat. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
4) Memberitahukan ibu untuk tetap memeriksakan kehamilannya di
petugas kesehatan sehingga pertumbuhan dan perkembangan ibu dan
janin dapat terus terpantau dengan baik. Ibu akan memeriksakan
kehamilannya.

33
e. Catatan perkembangan kehamilan ke IV
Hari/Tanggal : Senin,16 Maret 2019
Jam : 09.00 wita
Tempat : RS. Bhayangkara Tkt III Manado
SUBJEKTIF :
Ibu mengatakan kadang-kadang merasakan nyeri di daerah pinggang.
Ibu mengatakan melakukan USG pada dokter Sp.OG pada tanggal 03-04-
2019 dan kondisi janin berada dalam keadaan baik.
OBJEKTIF :
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, TTV : Tekanan Darah
120/80 mmHg, Respirasi 22 kali/ menit, Nadi 80 kali/ menit, Suhu 36 ºC,
BB : 66 kg. Palpasi Leopold I : TFU 30cm , pada fundus teraba lunak,
kurang bundar, tidak melenting (bokong). Leopold II : teraba tahanan
terbesar (punggung) disebelah kanan ibu dan bagian-bagian kecil
(ekstermitas) disebelah kiri ibu. Leopold III : Teraba bagian keras, bundar
dan melenting (kepala) sudah masuk PAP. Leopold IV : Konvergen.
Auskultasi :DJJ (+) 148 kali/menit. TBJ ((37-12) x 155) = 3.875 gram.
ASESSMENT :
G2P1A0 hamil 37 minggu janin intra uterine tunggal hidup presentasi
kepala.
Keadaan ibu dan janin baik
Masalah : Ketidaknyamanan dalam kehamilan pada trimester III
Dasar : Nyeri pinggang.
Kebutuhan : Informasi ketidaknyamanan dalam kehamilan pada trimester
III
PLANNING :
1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa sampai saat ini keadaan
ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu dan keluarga mengerti
dengan penjelasan yang diberikan.
2) Menganjurkan ibu untuk melakukan persiapan persalinan seperti
baju ibu yang berkancing depan, kain atau sarung, popok,

34
bedongan, baju bayi, softex ibu, celana dalam ibu, dan kartu atau
buku periksa ibu. Ibu mengerti dan telah siap dengan persiapan
untuk persalinan.
3) Menganjurkan ibu untuk sering jalan-jalan pagi, dan tidur miring,
sehingga membantu proses penurunan kepala secara perlahan.
Karena ibu sudah mendekati bulan persalinan. Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.
4) Memberitahu ibu mengenai ketidaknyamanan kehamilan yang
sering timbul pada trimester III seperti sering kencing karena
kandung kemih tertekan oleh janin dan nyeri punggung yang
dialaminya sekarang merupakan hal yang fisiologis atau normal.
Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya
seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini disebabkan
oleh berat uterus yang membesar sehingga terjadi pergeseran postur
tubuh ibu. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
5) Memberitahukan kepada ibu untuk menghindari membungkuk
terlalu lama, menghindari mengangkat beban yang berat, dan tidak
berjalan terlalu lama agar nyeri pinggang tidak semakin parah. Ibu
menggerti dengan penjelasan yang diberikan.
6) Memberitahukan kepada Ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
trimester III yaitu gejala pre-eklamsia gejalanya seperti sakit kepala
yang berat dan menetap, nyeri ulu hati, bengkak pada muka dan
tangan dan bahayanya terhadap klien kejang dan kematian maupun
janin yaitu gawat janin dan kematian. Gerakan janin yang
berkurang yaitu kurang dari 10 kali dalam 12 jam dan bahayanya
bagi janin yaitu gawat janin dan kematian dalam rahim. Perdarahan
pervaginam yaitu adanya perdarahan yang berupa bercak maupun
mengalir yang bisa disebabkan solutio plasenta atau perdarahan
disertai nyeri perut dan plasenta previa atau perdarahan tidak
disertai nyeri perut dan bahayanya terhadap klien syok
hemorargi/hipolemik dan kematian maupun janinnya gawat janin

35
dan kematian. Ketuban pecah dini yaitu cairan yang keluar tanpa
disadari ibu melalui jalan lahir dan berbau khas dan bahayanya
terhadap ibu infeksi maupun bagi janin yaitu gawat janin dan
kematian. Jika terjadi atau ada keluhan seperti itu maka harus
segera ke tenaga kesehatan terdekat. Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.
7) Memberikan KIE tentang tanda-tanda persalinan yaitu keluarnya
lendir dari jalan lahir, sering buang air kecil, sakit perut bagian
bawah menjalar ketulang belakang. Ibu menggerti dengan
penjelasan yang diberikan.
8) Memberitahukan pada ibu untuk segera pergi ke petugas kesehatan
jika ada tanda-tanda akan bersalin ataupun tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester III. Ibu mengerti dan bersedia datang ke
petugas kesehatan jika ada tanda tanda bersalin.

36
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pada bab ini penulis akan membahas tentang Asuhan
Kebidanan Kehamilan yang diberikan pada Ny J umur 23 tahun di RS.
Bhayangkara Tkt III Manado dengan melakukan pengambilan data dan
selanjutnya melakukan pengkajian di mulai pada bulan Januari 2019 sampai
Juni 2019 diuraikan sebagai berikut.
Berdasarkan hasil Anamnesa dan pemeriksaan yang dilakukan , Ny. J
umur 23, dengan demikian klien tidak tergolong dalam faktor resiko. Karena
menurut Walyani (2015) bahwa umur sangat menentukan suatu kesehatan ibu,
ibu dikatakan beresiko tinggi apabila ibu hamil berusia dibawah 20 tahun dan
diatas 35 tahun. Menurut hasil penelitian Handri Baharutan dkk, (2014), bahwa
usia 20-35 tahun merupakan usia terbaik untuk hamil, melahirkan dan
menyusui. Dengan demikian Ny.J tidak digolongkan kedalam faktor resiko.
Lamanya Kehamilan Ny. J dari konsepsi sampai masa persalinan adalah
39-40 minggu yang merupakan lama kehamilan yang normal atau cukup bulan
(Aterm). Hal ini sesuai dengan pendapat Obstetri Ginekologi Internasional
dalam Prawirohardjo (2014) bahwa kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Persalinan di mulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya
plasenta secara lengkap. Hal ini tidak ada kesenjangan dan sesuai antara kasus
dan teori
Ditinjau dari segi paritas dan jarak persalinan sebelumnya maka Ny. J
dengan kehamilan kedua dan jarak persalinan sebelumnya 2 tahun, dapat
diketegorikan sebagai persalinan yang aman, karena paritas yang aman
menurut hasil penelitian Akbarani dkk (2014), ibu yang mempunyai jarak
kehamilan 2-5 jarang mengalami komplikasi persalinan sehingga ibu dapat
melahirkan secara normal.
Ny. J selama kehamilan sudah melakukan pemeriksaan kehamilan di
RS. Bhayangkara Tkt III Manado sebanyak 7 kali yaitu 1 kali pada trimester I,
2 kali pada Trimester II, dan 4 kali pada trimester III. Hal ini sesuai dengan

37
pendapat Walyani (2015), bahwa kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan
minimal 4 kali selama kehamilan, yaitu 1 kali. pada trimester I, 1 kali pada
trimester II dan 2 kali pada trimester III.
Setiap kunjungan pada Ny.J dilakukan pengukuran tinggi fundus uteri
selalu sesuai dengan usia kehamilan sehingga tafsiran berat janin (TBA)
menurut teori Johnshon Toshack yaitu TFU (29) – 11 x 155 gr = 2.790 gram.
Janin Ny.J tergolong normal karena menurut Marmi dan Rahardjo (2012),
Berat badan normal yaitu 2500gr - 4000gr.
Selama kehamilan Ny.J mengkonsumsi tablet penambah darah (Fe)
sebanyak 90 tablet, tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus yang
didapat karena menurut Prawirohardjo (2014) pemberian tablet penambah
darah (Fe) selama kehamilan minimal 90 tablet.
Ny.J telah mendapatkan suntikan imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
sebanyak dua kali yaitu pada usia kehamilan 16 minggu dan 20 minggu.
Menurut Kusmiyati (2011) setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi TT
minimal 2 kali selama kehamilan.
Pada pemeriksaan penunjang Ny. J yang dilakukan di RS.
Bhayangkara Tkt III Manado tanggal 22-09-2018 saat usia kehamilan 12-13
minggu didapatkan hasil HIV (-) dan HB 11 gr/dl, dan pada minggu 37
dilakukan pemeriksaan kembali HB yaitu pada tanggal 16-03-2019 dengan
hasil 11 gram%, masih tergolong normal karena menurut Prawirohardjo (2014)
Batas normal ibu hamil adalah 11 gram%.
Pada kunjungan kehamilan pada 29 minggu ibu mengatakan sudah
mulai merasakan gerakan janin pada usia 16 minggu, hal ini sesuai dengan
teori Kuswanti (2014) bahwa gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan atau
diraba pada primigravida oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu, sedangkan
pada multigravida pada usia kehamilan 16 minggu. Hal ini berarti tidak ada
kesenjangan antara teori dan kasus, dimana selama kehamilan Ny. J selalu
merasakan gerakan janinnya teratur setiap hari. Denyut jantung janin selama
pemeriksaan Kehamila berkisar 130-150x/menit. Menurut Prawirohardjo
(2014), frekuensi dasar denyut jantung janin berkisar antara 120-160 dpm.

38
Dalam hal ini kondisi janin Ny. J termasuk janin dengan pertumbuhan yang
sehat.
Pada Kunjungan kehamilan 37 minggu ibu mengeluh nyeri di daerah
pinggang. Menurut Nugroho dkk (2014) pegal pada pinggang adalah normal
karena janin semakin besar sehingga berat janin tertumpuh pada pinggang dan
otot-otot pinggang tertarik. Selama kehamilan Ny. J tidak mengalami
komplikasih/penyulit dalam kehamilan.

39
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Proses kehamilan Ny. J G2 P1 A0 trimester I, II, III berlangsung normal
dan tidak ada komplikasi yang terjadi baik pada ibu maupun janin. Hasil
pemeriksaan janin tunggal hidup intra uterin presentasi kepala, DJJ + Puka,
TFU 37 cm, TBJ: 3.875 gram, dilakukan pemberian suntikan TT 1 dan 2,
Ny. J mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 90 tablet , dilakukan pemeriksaan
HB pada trimester I yaitu 11%gram dan pada trimester III yaitu 11%gram.
Pada umur kehamilan 37 minggu ibu mengeluh nyeri punggung. Konseling
tentang Ketidaknyamanan dalam Kehamilan.

B. SARAN
Berdasarkan hasil penerapan Asuhan Kebidanan Kehamilan peneliti
mempunyai beberapa pemikiran sebagai saran dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan khususnya untuk menurunkan Angka Kesakitan dan
Angka Kematian pada Ibu dan Bayi.
1. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat terus memberikan perkembangan ilmu dalam asuhan kebidanan
sehingga dapat menciptakan generasi baru yang lebih baik dari
sebelumnya.
2. Bagi Pihak RS. Bhayangkara Tkt III Manado
Agar lebih meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan
sesuai dengan standar pelayanan kebidanan pada masa kehamilan.
3. Bagi Masyarakat
Bagi masarakat khususnya ibu hamil, dapat memeriksakan diri ke petugas
kesehatan atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan agar ibu dan anak sehat dan selamat.

40
DAFTAR PUS TAKA

Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Utara,2016. Profile Kesehatan Propinsi


Sulawesi Utara, Manado.
Dinas Kesehatan Kota Manado, 2017. Profile Kesehatan Kota Manado 2017,
Manado.
Handri B, Supit S, J.J.V Rampengan. (2014). Gambaran Kadar Hemoglobin pada
ibu hamil, Jurnal Kesehatan Kedokteran Samratulangi Manado.
Kemeterian Kesehatan RI 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015.Jakarta:
Kemeterian Kesehatan RI.
Kemeterian Kesehatan RI 2016. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
2017. Jakarta.
Kusmiyati Y, Heni P. Wahyuningsih. (2015). Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta:
Fitramaya.
Lalita. M.F. Elisabeth. 2013. Asuhan Kebidanan Kehamilan: In Media.
Lumy F, Purwandari A , Losu N , situmorang C,Isnaini Y. (2018). Pedoman
Penulisan Laporan Tugas Akhir (LTA) Bagi mahasiswa RPL. Manado:
Kementerian Kesehatan RI Polikeknik Kesehatan Kemenkes Manado.
Mufdillah . (2012). Konsep Kebidanan.Yogyakarta: Nudmed.
Nelawati R, Montolalu A. (2014). JIDAN (Faktor-Faktor Risiko Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil). Manado:
Jurusan Kebidanan Polikeknik Kesehatan Kemenkes Manado.
Nugroho, T, Nurrezki, Warnaliza,D dan Wilis. (2014). Asuhan Kebidanan
Kehamilan. Nuha Medika, Yogyakarta.
Prawirohardjo, S. (2014). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta.
RS. Bhayangkara Tingkat III Manado (2017,2018). Register Kunjungan Ibu
hamil.
Walyani Elisabeth S, (2015). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.

41

Anda mungkin juga menyukai