Makalah Alat Ukur
Makalah Alat Ukur
Makalah Alat Ukur
Disusun Oleh
Dony Pamungkas
1201413050
Teknik Mesin
Universitas Banyuwangi
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam melakukan eksperimen diperlukan pengukuran dan alat yang digunakan
di dalam pengukuran yang disebut alat ukur. Didalam kehidupan sehari-hari, alat ukur
listrik merpakan peralatan yang diperlukan oleh manusia. Karena, besaran listrik yaitu
seperti : tegangan, arus, daya, frekwensi dan sebagainya tidak dapat langsung di
tanggapi oleh alat indra kita. Oleh karena itu, besaran listrik tersebut di trasnformasikan
melalui fenomena fisis yang akan memungkinkan pengamatan melalui indera kita.
Proses pengukuran dalam sistem tenaga listrik merupakan salah satu prosedur standart
yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran
yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan intrumen kontrol maupun
hasil yang di inginkan oleh seorang user.
Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat disangkal lagi.
Hampir semua alat ukur berdasarkan energi elektik, karena setiap kuantitas fisis mudah
dapat diubah kedalam kualitas elektrik, seperti tegangan, arus dsb. Misalnyav:
temperatur yang dulu diukur menggunakan termometer air raksa sekarang dapat diukur
dengan thermocople/
Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari kemajuan teknologi dibidang
pengukuran, pengukuran listrik sangatlah penting untuk kita ketahui, terkhusus untuk
mahasiswa elektronika. Karena tanpa pengukur listrik maka kita sangatlah sulit untuk
mengetahui besaran-besaran listrik yang sangat kita perlukan dalam membuat suatu
perencanaan, pemasangan atau pembuatan barang-barang elektronika dan listrik.
Mengingat begitu pentingnya pengukuran listrik, maka dalam makalah ini akan dibahas
mengenai instrumen arus searah dan arus bolak-balik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui jenis-jenis alat ukur ?
2. Bagaimana kontruksi, prinsip kerja dari alat ukur
3. Kegunaan dari alat ukur
4. Spesifikasi dari alat ukur
C. TUJUAN
1. Menjelaskan jenis-jenis alat ukur arus bolak balik dan arus searah
2. Menjelaskan kegunaan dari alat ukur tersebut
3. Serta menjelaskan spesifikasi dari alat ukur dan menjelaskan cara menggunakan
alat ukur tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Amper-meter
Voltmeter
Ohm-meter
Multimeter Analog/Digital
Megger
Osiloskop
A. Galvanometer
Istilah galvano meter diambil dari seorang yang bernama Luivi Galvani. Penggunaan
galvanometer yang pertama kali dilaporkan oleh johann Schweigger dari Universitas
Halle di Nurremberg pada 18 september 1820. Andre-Marie Ampere adalah seorang
yang memeberi kontibusi dalam mengembangkan galvanometer. Galvanometer pada
umumnya dipakai untuk penunjuk analog arus searah, dimana arus yang diukur
merupakan arus-arus kecil misalnya yang diperoleh pada pengukuran fluks magnet.
Galvanometer suspensi adalah jenis alat ukur yang merupakan cikal bakal atau dasar
dari alat-alat ukur arus searah yang menggunakan kumparan gerak bagi sebagian besar
alat-alat ukur arus searah yang digunakan hingga saat ini.
Kontruksi dan prinsip kerjanya adalah sebagai berikut :
Sebuah kumparan dari kawat harus digantungkan didalam sebuah medan magnet
permanen. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kumparan putar akan berputar
didalam medan magnet.
Kawat gantungan tempat kumparan tersebut menggantung terbuat dari serabut halus
yang berfungsi sebagai pembawa arus listrik dari terminal ke kumparan gerak.
Keelastikannya dapat membangkitkan suatu torsi yang arahnya berlawanan dengan
arah putaran kumparan hingga suatu saat gaya elektromagnetiknya terimbangi olet torsi
mekanis dari kawat gantungan. Sebuah galvometer suspensi, meskipun tidak
termasuk alat ukur yang dapat digunakan secara praktis dan portabel, namun prinsip
kerja dan konstruksinya sama dengan prinsip kerja dan konstruksi yang digunakan pada
alat ukur modern, yaitu berdasarkan prinsip kerja PMMC. Konstruksi utamanya terdiri
atas kumparan yang digantungkan pada daerah medan magnet dari sebuah magnet
permanen yang berbentuk ladam. Kumparan gantung digantung sedemikian rupa
sehingga dapat berutar bebas di dalam.
Kedinamisan daru suatu alat ukur adalah suatu karakteristik yang merujuk pada faktor
berikut :
a. Respon atau tanggapan nya. Faktor ini berbicara tentang cepat atau lambatnya
reaksi simpangan jarum terhadap perubahan besaran parameter yang sedang
diukurnya. Idealnya suatu alat ukur memiliki kecepatan respon yang tinggi.
b. Overshoot. Faktor ini berbicara tentang besar kecilnya simpangan jarum dari
kedudukan yang seharusnya ditunjukan pada saat digunakan mengukur suatu
parameter ukur. Overshoot dari sebuah alat ukur idealnya tidak terlalu besar.
c. Redaman. Faktor ini menunjuk pada besar kecilnya redaman yaitu terjadi pada alat
ukur sebagai akibat adanya freksi yang terjadi pada komponen yang berbutar
terhadap sumbunya. Sebuag alat ukur idealnya memiliki redaman yang rendah.
Adalah untuk mendeteksi dan mengukur arus listrik yang kecil. Galvanometer juga alat
yang digunakan untuk menentukan kehadiran, arah, dan kekuatan dari arus listrik dalam
konduktor. Galvanometer didasarkan pada penemuan oleh hans C.Oersted bahwa jarum
magnetik dibelokkan oleh kehadiran arus listrik dalam konduktor terdekat. Ketika arus
listrik melewati konduktor, jarum magnetik cenderung berbelok disudut kanan ke
konduktor sehingga arah paralel ke garis induksi di sekitar konduktor dan yang poin
kutub utara ke arah dimana garis-garis ini induksi mengalir. Secara umum, sejauh mana
jarum ternyata tergantung pada kekuatan saat ini.
Galvanometer pertama, jarum magnetik bebas digantung disebuah lilitan dari kawat,
magnet itu tetap dan kumparan bergerak. Galvanometer modern saat ini kumparan type
movable dan disebut d’Arsoval galavanometers. Jika point melekat kekumparan
bergerak maka akan menunjukan skala yang sudah dikalibrasi, galvanometer dapat
digunakan untuk mengukur secara kuantitatif saat itu.
Galvanometer dikalibrasi seperti yang digunakan dalam banyak alat ukur listrik.
Amperemeter DC, alat untuk mengukur arus searah. Karena arus berat akan merusak
galvanometer, maka dsediakan bypass, atau shunt sehingga hanya dikenal presentase
tertentu saat ini melewati galbanometer.
Voltmeter DC, yang dapat mengukur tegangan langsung, terdiri dari galvanometer yang
dikalibrasi dan dihubungkan secara seri dengan hambatan tinggi. Untuk mengukur
tegangan antara dua titik, voltmeter dihubungkan satu sama lain. Arus yang melalui
galvanometer akan sebanding dengan tegangan.
Sensitivitas Galvanometer
Ada empat konsep yang dapat digunakan untuk menyatakan sensitivitas galvanometer,
yaitu :
1. Sensitivitas arus
Adalah perbandingan antara simpangan jarum penunjuk galvometer terhadap arus
listrik yang menghasilkan simpangan tersebut. Besarnya arus listrik biasanya dalam
order mikroampere. Sedangkan besarnya simpangan dalam orde milimeter(mm).
Jadi untuk galvometer yang tidak memiliki skala yang dikalibrasi dalam orde
milimeter, harus dikonfersi dulu ke dalam skala mili meter. Secara matematis,
sensitivitas arus dinyatakan dengan :
SI = dmm
2. Sensitivitas tegangan
Adalah perbandingan antara simpangan jarum penunjuk galvometer terhadap
tegangan yang menghasilkan simpangan tersebut
3. Sensitivitas mega ohm
Adalah besarnya resistansi mega ohm yang terhubung seri dengan galvometer untuk
menghasilkan simpangan jarum menjunjuk galvanometer sebesar 1 Volt. Karena
besarnya hambatan ekivalen dari galvanometer yang terhubung paralel dapat
diabaikan bila dibandingkan dengan besarnya tahanan mega ohm yang terhubung
seri dengannya, maka arus yang masuk praktis dama dengan 1/R dan menghsilkan
simpangan satu bagian skala. Secara numerik sensitivitas mega ohm sama dengan
sensitivitas arus.
4. Sensitivitas balistik
Konsep lain sebagai tambahan adalah konsep sensitivitas balistik yang biasa
digunakan pada galvanometer balistik. Sensitivitas balistik adalah perbandingan
antara simpangan maksimum dari jarum penunjuk galvanometer terhadap jumlah
muatan listrik Q dari sebuah pulsa tunggal yang menghasilkan simpangan tersebut.
B. Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya
alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut
avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter.
Kontruksi sederhana dari amperemeter DC adalah jenis PMMC. Karena kumpulan
PMMC kecil dan kemampuan hantar arusnya terbatas, maka hanya dapat dilalui oleh
arus kecil saja. Jika I yang besar akan diukur, maka sebagian arus dilewatkan pada
tahanan yang dipasang paralel dengan kumparan PMMC.
Sebuah amperemeter yang mempunyai beberapa range pengukuran, maka beberapa
tahanan shut dapat dipasang dengan konfigurasi berikut :
1. Amperemeter rangkuman ganda
Rangkaian ini memiliki empat shut yang dihubungkan aralel terhadap alat ukur agar
menghasilkan empat batas ukur yang berbeda.
2. Shunt Ayrton (shut Universal)
Rangkaian ini dapat mencegah kemungkinan penggunaan alat ukur tanpa tahanan
shunt sehingga memiliki keuntungan yaitu nilai tahanan total yang lebih besar.
a. Amperemeter selalu dihubugkan seri dengan beban atau dengan rangkaian yang
akan diukur arusnya.
b. Polaritas amperemeter harus sesuai dengan rangkaian
c. Bila menggunakan multirange, pertama kali digunakan range tertinggi kemudian
diturunkan sampai mendekati skala penuh pada range tersebut.
DC Ameremeter
AC Amperemeter
Spesifikasi dan cara penggunaan :
Ampere meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi
untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang
besar ditambahkan dengan hambatan shunt.
Ampere meter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir
pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang
dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir, maka
semakin besar pula simpangannya.
3. Batas ukur
I=V/R
V = Tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
R = Hambatan (ohm)
Dalam fisika, ampere dilambangkan dengan A, adalah satuan SI untuk arus listrik yang
sering dipendekkan menjadi amp. Satu ampere adalah suatu arus listrik yang mengalir
dari kutup positif ke kutup negatif, sedemikian sehingga di antara dua penghantar lurus
dengan panjang tak terhingga, dengan penampang yang dapat diabaikan, dan
ditempatkan terpisah dengan jarak satu meter dalam vakum, menghasilkan gaya sebesar
2 × 10-7 newton per meter.
Pengukuran daya ac
Dimana :
V = tegangan
I = arus
Dimana V dan I merupakan harga rms dari tegangan dan arus. Cos ? merupakan faktor
daya dari beban. Dari hasil yang diperoleh didapatkan bahwa faktor daya (cos f )
berpengaruh dalam penentuan besarnya daya dalam sirkit AC, ini berarti bahwa
wattmeter harus digunakan dalam pengukuran daya dalam sirkuit AC sebagai pengganti
Ampermeter dan Voltmeter.
Cara Pengukuran
Clamp Ampere : clamp atau arti dasarnya adalah menggenggam, yang berfungsi
membentuk kalang tertutup. Clamp berbentuk lingkaran yang bisa menyatu dengan alat
ukur atau pun terpisah. Biasanya Ampere meter yang tidak menggunakan clamp ampere
adalah model Ampere meter Analog.
• Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas cakupan
yang diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.
• Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan baca gerakan
jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan yang baik bila posisi jarum lebih
besar dari 60% skala penuh meter.
• Bila simpangan terlalu kecil, lakukan pengecekan apakah cakupan sudah benar
dan pembacaan masih dibawah cakupan pengukuran di bawahnya bila ya, matikan
power supply pindahkan knob pada cakupan yang lebih kecil.
• Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi
yang mudah dibaca.
• Umumnya model Ampere meter Digital memiliki Clamp Ampere, baik menyatu
dengan Alat ukur maupun terpisah.
Pengukuran ampere tidak perlu memutus rangkaian, cukup dengan meletakkan clamp
ampere pada kabel yang akan diukur, dengan terlebih dulu memilih range yang sesuai.
Berikut ilustrasinya:
Sebagai penutup seri Alat ukur, berikut fitur-fitur Alat ukur atau multimeter yang bisa
kita manfaatkan:
1. Auto Ranging
2. Auto Polarity
keistimewaan polaritas otomatis, plus (+) atau minus (-) diaktifkan pada display digital,
menunjukkan polaritas saat pengukuran DC dan tidak perlu khawatir ujung terbalik.
3. HOLD
yaitu tombol penahanan yang menangkap pembacaan dan tampilan dari memori
meskipun colok sudah dilepas. Hal ini bermanfaat, khususnya apabila mengukur
ditempat tertentu dimana Anda tidak dapat membaca dengan jelas hasil pengukurannya.
4. Dioda Test
Digunakan untuk mengecek bias maju dan mundur dari sambungan semikonduktor.
Umumnya apabila dioda dihubungkan dengan bias maju meter akan menampilkan
penurunan tegangan maju dan berbunyi sebentar, sedangkan pada bias mundur alat ukur
akan menampilka OL. Dan jika di hubung singkat, alat ukur akan menunjuk angka nol
dan memancarkan suara yang terus menerus.
5. MAX/MIN
6. Response Time
Waktu respon adalah jumlah detik multimeter digital yang diperlukan rangkaian
elektronis untuk menentukan keakuratan kerja.
C. Voltmeter
Adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan d
Kontruksi voltmeter dasar atau sederhana dari voltmeter DC adalah jenis PMMC.
Voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial antara 2 titik pada rangkaian.
Untuk membatasi arus yang melalui kumparan PMMC agar tidak melampaui harga I
maksimumnya, maka dipasang tahanan yang seri dengan kumparan dan disebut tahanan
multiplier.
Cara Pengukuran
Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan
mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur
oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer
untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang
kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
Cara Membaca Ohm Meter
1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter sangatlah
mudah.
2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum
Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di pilih
dengan sakelar pemilih.
3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang anda pilih
sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai tahanan tersebut
adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm.
Ohm meter
E. MULTIMETER
Multimeter adalah alat pengukuran listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm
meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun
arus (ampere meter). Ada dua kategori multimeter yauitu multimeter digital atau DMM
(digital multi meter) dimana multimeter ini merupakan yang baru dan lebh akurat
hasilnya, serta multimeter analog. Masing masing kategori dapat mengukur listrik AC
maupun listrik DC. Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna
untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat yang dapat
mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi.
Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk
yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-
masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun DC.
Multimeter dibagi menjadi 2, yaitu:
A. Multimeter analog
Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para
tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini.
Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple.
Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang
memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multimeter digital.
Cara Menggunakan Multimeter Analog
Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan angka nol
apabila kedua penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum
belum tepat pada angka nol (0).
Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke arah DC
mA apabila akan mengukur arus DC, ke arah AC V untuk mengukur tegangan AC,
dan ke arah DC V untuk mengukur tegangan DC.
Untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih diarahkan ke sekala ohm dan
nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positif dan negatif. Apabila belum
menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar ADJ Ohm. Sambungkan
penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna hidam ke jolok negatif.
Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik kutub positif dan negatifnya
karena bisa menyebabkan alat ukurnya rusak.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust
Knob),
berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya : saklar pemilih
diputar pada posisi (Ohm), test lead + (merah dihubungkan ke test lead – (hitam),
kemudian tombol pengatur kedudukan 0 diputar ke kiri atau ke kanan sehingga
menunjuk pada kedudukan 0 .
3. Saklar pemilih (Range Selector Switch),
berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter
biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran, yaitu :
Posisi (Ohm) berarti multimeter
berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10; dan K
Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter
berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250;
500; dan 1000.
Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter
berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250;
500; dan 1000.
Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter
berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25;
25; dan 500.
Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang lain
batas ukurannya belum tentu sama.
4. Lubang kutub + (V A Terminal),
berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub + yang berwarna merah.
5. Lubang kutub – (Common Terminal),
Berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub – yang berwarna hitam.
6. Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch),
berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
7. Kotak meter (Meter Cover),
berfungsi sebagai tempat komponen-komponen multimeter.
8. Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer),
Berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.
9.Skala (Scale),
berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
B. Multimeter Digital
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang
lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt,
dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja
mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-
bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya
adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran
tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.
Cara menggunakan multimeter digital
hanya lebih sederhana dan lebih cermat dalam penunjukan hasil ukurannya karena
menggunakan display 4 digit sehingga mudah membaca dan memakainya.
Putar sakelar pemilih pada posisi skala yang kita butuhkan setelah alat ukur siap
dipakai.
Hubungkan probenya ke komponen yang akan kita ukur setelah disambungkan dengan
alat ukur.
Catat angka yang tertera pada multimeter digital.
Penyambungan probe tidak lagi menjadi prinsip sekalipun probenya terpasang terbalik
karena display dapat memberitahu.
2. Mengukur tegangan AC
a. Atur Selektor pada posisi ACV.
b. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika
tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
c. untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada
posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
d. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek.
Pemasangan probe multimeter boleh terbalik.
e. Baca hasil ukur pada multimeter.
Oscilloscope terdiri dari tabung vacuum dengan sebuah cathode (electrode negative )
pada satu sisi yang menghasilkan pancaran electron dan sebuah anode ( electrode
positive ) untuk mempercepat gerakannya sehingga jatuh tertuju pada layar tabung.
Susunan ini disebut dengan electron gun.
G. MEGGER
Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik maupun
instalasi-instalasi.
Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain untuk:
pertama-tama telitilah kedudukan jarum penunjuknya; jika kedudukannya sudah tepat pada
angka 0 berarti wattmeter sudah siap untuk digunakan. Apabila kedudukan jarum penunjuk
belum tepat pada angka 0, maka harus diatur dengan memutar sekrup pengatur kedudukan
jarum.
Cara Menggunakan Wattmeter
Diagram hubungan wattmeter dapat diperlihatkan seperti pada gambar di bawah.
Dari gambar diagram hubungan wattmeter diatas terlihat bahwa terminal tegangan yaitu
terminal 240 V dan terminal ± dihubungkan secara paralel, sedangkan terminal arus A dan
terminal ± dihubungkan secara seri. Gambar a terlihat bahwa terminal-terminal hubungan
disambung antara terminal atas dan terminal bawah, ini disebut hubungan seri. Sedangkan
pada gambar b terminal samping kanan disambung dengan terminal samping kiri, ini disebut
hubungan paralel.
Hasil pengukuran wattmeter didapatkan dengan mengalikan angka penunjukkan jarum
penunjuk dengan faktor pengali sesuai dengan batas ukur dan jenis hubungannya seperti
terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Diagram Hubungan Wattmeter
MultIple
Volt
60 V 120 V 240 V
Ampere
Paralel 1A o.5 1 2
Dalam hubungan seri, batas ukur arus listriknya 0.5 ampere, jika digunakan batas ukur
tegangan berturut-turut 60 V; 120 V; 240 V, maka hasil pengukuran dayanya adalah
angka penunjukkan jarum dikalikan dengan 0.25; 0.5; 1.
Dalam hubungan paralel, batas ukur arus listriknya 1 ampere, jika digunakan batas ukur
tegangan berturut-turut 60 V; 120 V; 240 V, maka hasil pengukuran dayanya adalah
angka penunjukkan jarum dikalikan dengan 0.5; 1; 2.
Dalam hubungan seri, batas ukur dayanya sebesar 120 X 1 (Watt) = 120 Watt.
Dalam hubungan paralel, batas ukur dayanya sebesar 120 X 2 (Watt) = 240 Watt.
I. GENERATOR FUNGSI
Generator fungsi adalah alat ukur yang digunakan sebagai sumber pemicu yang
diperlukan, merupakan bagian dari peralatan (software) uji coba elektronik yang
digunakan untuk menciptakan gelombang listrik. Gelombang ini bisa berulang-ulang
atau satu kali.