CBR Agama Saymara

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REVIEW

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

Dosen Pengampu: Yakobus Ndona, SS, M.Hum

Drs. Oskar Rapael Tampubolon

DISUSUN

OLEH:

Nama : Saymara Arnika Br Sembiring

NIM : 4172111016

Kelas : Matematika Dik A 2017

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Katolik
ini yang berjudul “Critical Jurnal Review”. Penulis berterima kasih kepada dosen pengampu yang
sudah memberikan bimbingannya. Dan penulis ucapkan terima kasih kepada pihak yang
bersangkutan atas bantuannya.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Maret 2019

Saymara Arnika Br Sembiring

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG............................................................................ 1


1.2 TUJUAN................................................................................................. 1
1.3 MANFAAT............................................................................................ 1
1.4 IDENTITAS BUKU.............................................................................. 2

BAB II RINGKASAN BUKU..................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN............................................................................ 8

3.1 KELEBIHAN......................................................................................... 8

3.2 KEKURANGAN..................................................................................... 8

BAB IV KESIMPULAN............................................................................... 9

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Agama adalah persoalan keyakinan yang dipercaya mampu membawa kemaslahatan
dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Masalah yang berhubungan dengan agama terkadang
menimbulkan konflik antar pemeluk agama. Apalagi jika agamanya dibandingkan dengan agama
lainnya dan jika berkaitan dengan masalah keyakinan. Karena, beragama sudah menjadi darah dan
daging di dalam jiwa dan raga yang melekat erat dalam kehidupannya.
Sebagian pemeluk agama menyadari bahwa dari sekian banyak agama yang ada di
muka bumi pastilah ada agama yang paling benar dan lurus karena tidaklah mungkin alam semesta
ini mempunyai banyak Tuhan yang dipercaya oleh masing-masing agama tersebut. Sehingga
setelah menemukan agama yang benar dan lurus itu, melakukan peralihan keyakinan (agama) dari
agama lamanya ke agama yang baru atau dalam psikologi agama disebut konversi agama.
Konversi telah selalu menjadi sebuah topik yang mengemuka, jika tidak membakar
emosi kemanusiaan kita. Lagi pula, misionaris mencoba untuk meyakinkan seseorang untuk
mengubah keyakinan agamanya yang mana menyangkut masalah-masalah paling utama tentang
kehidupan dan kematian, arti penting dari keberadaan kita.

1.2 TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Katolik.
2. Untuk mengetahui buku seperti apa yang paling relevan untuk dijadikan sebagai bahan
referensi dalam mempelajari pendidikan agama katolik.
3. Untuk mengetahui pentingnya agama dalam kehidupan kita.
4. Untuk mengetahui seberapa pentingnya Tuhan dalam kehidupan kita.

1.3 MANFAAT
1. Dapat memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Katolik
2. Dapat mengetahui buku seperti apa yang paling relevan dijadikan referensi dalam
mempelajari Pendidikan Agama Katolik
3. Dapat mengetahui pentingnya agama dan Tuhan dalam kehidupan

4
1.4 IDENTITAS BUKU
Judul : AGAMA KATOLIK

Pengarang : Yakobus Ndona, SS, M.Hum

Penerbit : UNIMED PRESS

Kota terbit : Medan

Tahun terbit : 2013

ISBN : 978-602-7938-07-6

5
BAB II
RINGKASAN BUKU
BAB 1 KETUHANAN YANG MAHA ESA

1. Manusia adalah makhluk religious atau beragama. Sebagai makhluk religius manusia
menyadari bahwa keberadaan hidupnya di dunia ini tidak terlepas dari Allah. Manusia
adalah amkhluk yang terbatas dan tergantung kepada Allah.
2. Allah hanya memiliki satu keinginan yaitu keselamatan manusia. Oleh karena itu Allah
mau merevelasikan atau mewahyukan diriNya dan menjadi sama dengan manusia dalam
diri Yesus Kristus (Gratia Operans)
3. Allah yang kita imani adalah Allah Tritunggal Maha Kudus.
4. Perwahyuan Allah demi keselamatan manusia tersebut baru akan berdaya guna apabila
manusia mau menanggapi perwahyuan Allah tersebut (Gratia Operans) melalui iman.

BAB II MANUSIA SECITRA DENGAN ALLAH

1. Kitab kejadian menceritakan bahwa manusia diciptakan” Menurut citra atau gambar Allah
diciptakan dia, laki-laki dan perempuan diciptakan mereka” (Kej 1:16-27). Dengan
diciptakan menurut citraNya, Allah telah menjadikan manusia lebih unggul dari semua
makhluk yang lain.
2. Manusia adalah Imago Dei. Bagi para bapa gereja, gagasan ini sangat penting, karena
membuat kita tidak teralienasikan sama sekali dari Allah, dan membuka kemungkinan
secara signifikan dan dorongan untuk mengambil bagian dalam kesempurnaan dan
keutuhan hidup Allah.
3. St. Agustinus mengatakan bahwa pribadi manusia merupakan suatu substansi, hasil
penyatuan substansi jiwa dan badan.meskipus berbeda dalam gagasan tentang relasi antara
badan dan jiwa, tetap mempertahankan gagasan manusia sebagai pribadi.
4. Allah adalah pusat dan arah hidup manusia. Kodrat manusia menjadi terluka ketika ia
memilih yang lain sebagai pusat dan arah hidupnya. Inilah sesungguhnya dosa, yakni
menjauhkan diri dari Allah, pusat dan arah hidup asasinya. Dengan kata lain, dosa adalah
kesombongan manusia yang mencari kebahagiaan di luar Allah.

6
BAB III GEREJA KATOLIK DAN HAK ASASI MANUSI

1. HAM adalah bagian integral dalam iman Kristen. Pendekatan hukum kodrat yang
dilakukan oleh kaum liberal sama sekali tidak bertentangan dengan pendekatan teologis
Geraja Katolik. Manusia yang pada hakekatnya adalah logos, rasio adalah perwujudan dari
rencana ilahi terhadap dirinya sebagai citra Allah. Manusia memiliki HAM karena dari
kodratnya ia bermartabat akal budi, citra Tuhan. Oleh karena semua manusia memiliki
kodrat yang sama, maka dengan sendiri HAM bersifat universal. HAM adalah penjelmaan
dari hukum abadi (Thomas Aquinas), dan melekat pada kodrat manusia, karena itu HAM
tak terubahkan.
2. Gereja tidak hanya menemukan dasar teologis mengenai HAM, tetapi juga dasar
kristologis. Inkarnasi Yesus dalam hidup manusia, terutama solidaritasnya pada yang
miskin dan hak tak berdaya yang berpuncak pada kematianNya di salib telah menyatukan
hakekat ilahinya pada kodrat manusia, sehingga bersama denganNya kita menjadi anak-
anak Allah. Semua umuat manusia memiliki kedudukan yang sama dihadapan Allah, yakni
sebagai citra dan anak-anak Allah.
3. Gereja katolik harus memaklumkan martabat luhur manusia itu dan turut serta dalam
perjuangan membela HAK terutama bagi mereka yang terkungkung dalam struktur-
struktur dan penguasa-penguasa dunia yang menindas, mereka yang miskin dan tak
berdaya. Inilah evangelisasi baru zaman ini. Mengabaikan ini berarti mengabaikan misi
esensial gereja.

7
BAB IV MORAL KATOLIK

1. Teologi moral adalah bagaimana seharusnya manusia hidup, apakah tindakan ini
diperbolehkan atau tidak?
2. Teologi moral mencakup: Teologi Moral Fundamental (Teologi Moral Dasar) dan Teologi
Moral Spesial (Teologi Moral Khusus).
3. Moral kristiani adalah ajaran tentang norma-norma bagi tingkah laku manusia yang benar
menurut kehendak Allah yang berdasarkan wahyu Allah dalam kristus. Sumber moral
kristiani adalah kitab suci dan pengajaran Gereja. Moral kristiani membantu manusia untuk
mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan terhadap Allah dan
menunjukkan jalan ke sikap Kristiani yang diwujudkan dalam tindakan.
4. Moral memuat dua segi yang berbeda yakni: Segi bantiniah dan segi lahiriah. Orang yang
baik adalah orang yang memiliki sikap batin yang baik dan melakukan perbuatan-
perbuatan yang baik pula. Sikap batin sering disebut hati. Orang yang baik mempunyai hati
yang baik. Akan tetapi sikap batin yang baik dapat dilihat oleh orang lain setelah terwujud
dalam perbuatan lahiriah yang baik pula. Moral dapat diukur secara, tepat apbila kedua
seginya diperhatikan.
5. Pendekatan kristiani atas moralitas manusia berpusat pada pribadi manusia. Hubungan
pribadi harus selalu berawal dan berlabuh pada hubungan manusia dengan Allah dalam diri
Yesus Kristus dan melalui Roh Kudus.
6. Hati nurani dipandang sebagai kecakapan seseorang, “sanggar suci” terdalam manusia,
tempat manusia mengenal dirinya terhadap dengan Tuhan dan sesame. Hati nurani
dianggap sebagai bentara yang menyarakan hukum objektif dan seseorang utusan
menerapkannya dalam keadaan nyata secara pribadi (St. Thomas).

8
BAB V KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

1. Kehidupan yang rukun dan damai adalah merupakan kerinduan setiap orang. Namun
kehidupan rukun dan damai ini dapat menjadi hilang-musna karena kerusuhan antar umat
beeragama. Konflik yang bernuansa. Agama ini terjadi antara lain karena orang sering
menyalahgunakan agama untuk kepentingan tertentu, misalnya demi kekuasaan dan
politik. Disamping itu, orang kurang mendalami agamanya dan kurang memahami agama
orang lain sehingga mudah diadudombakan.
2. Gereja memiliki pandangan yang positif terhadap agama-agama lain. “Gereja Katolik tidak
menolak apapun yang benar dan suci dalam agama-agama. Gereja memandang dengan
penghargaan yang tulus cara hidup dan cara bertindak, peraturan dan ajaran agama-agama
itu, yang biarpun dalam banyak hal berbeda dengan apa yang dipahami dan dianjurkan
Gereja, toh tidak jrang memantulkan cahaya kebenaran, yang menerangi semua manusia.
3. Perlu usaha untuk menciptakan persaudaraan sejati antar pemeluk agama. Usaha itu adalah
mengadakan berbagai bentuk dialog dan kerja sama. Ada berbagai bentuk dialog yang
dapat diusahakan dan dikembangkan dengan saudara-saudari umat Islam, Hindu, Budha,
Konghucu, Aliran Kepercayaan dan agama asli yakni: Dialog Kehidupan; dialog karya,
dan dialog iman. Selain itu perlu kita menghindari kerusuhan antar umat beragama.

9
Bab VI kebudayaan menurut perspektif iman katolik

1. Manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan. Di mana ada manusia disana ada
kebudayaan. Mengenai pengertian kebudayaan banyak defenisi atau batasan pengertian
kebudayaan yang disampaikan oleh para ahli.
2. Ada lma sikap manusia terhadap kebudayaan yaitu: sikap radikal, sikap akomodatif, sikap
sintentik, sikap dualistic, sikap transformative.
3. Antara iman dan kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat. Iman hidup dan tumbuh
dalam budaya.
4. Pandangan gereja katolik terhadap kebudayaan adalah bahwa kebudayaan itu bermanfaat
untuk mewartakan dan menjelaskan injil kepada seluruh umat manusia.

Bab VII GEREJA KATOLIK DAN POLITIK

Gereja adalah bagian dari masyarakat dunia dengan segala situasi yang ada di dalamnya.
Gereja berhadapan dengan situasi politik zaman. Gereja dan warganya kerap kali harus
mengambil sikap tertentu terhadap situasi politik yang sedang terjadi. Kadngkala gereja
berada pada posisi dilematis dalam mengambil sikap. Yang pasti gereja tidak dapat lari
menghindari situasi politik zaman. Ia juga tidak dapat membisu terhadap situasi politik
yang sedang terjadi atau cuci tangan terhadap segala akibat yang ditimbulkanny.

10
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 KELEBIHAN
Berdasarkan buku yang sudah saya ringkas ini, buku ini memiliki beberapa kelebihan
diantaranya:
1. Sistematika penulisan, dimana dalam penulisan setiap materi yang akan dibahas
dalam setiap bab nya dituliskan secara sistematis dan berurutan sehingga
pembahasan antara bab yang pertama sampai dengan yang terakhir berhubungan
dan terstruktur dengan baik tanpa ada satu bab atau satu materi yang ketinggalan
untuk dibahas dalam buku ini.
2. Terdapat ayat-ayat alkitab, dimana seperti yang kita ketahui bahwa setiap buku
agama memang akan dilengkapi dengan ayat-ayat alkitab akan tetapi dalam buku
ini selain ayat-ayat alkitabnya ditulis disertakan juga dimana ayat-ayat itu diambil
sehingga pembaca dapat langsung mengetahui nya. Sehingga dapat menambah
pengetahuan dan pemahaman pembaca mengenai ayat-ayat alkitab.
3.2 KELEMAHAN
Berdasarkan buku yang sudah saya ringkas ini, buku ini masih memiliki kekurangan
yaitu dimana dalam penyampaian materi dalam setiap bab yang akan dibahas buku ini
menyampaikan nya sedikit berbelit-belit sehingga materi tersebut atau pembahasannya
seperti diulang-ulang penyampaiannya.

11
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Buku ini sudah bagus dan cocok untuk digunakan untuk buku pegangan saat
perkuliahan. Pada buku ini, sistematika penulisannya sudah bagus, dimana dalam
penulisan setiap materi yang akan dibahas dalam setiap bab nya dituliskan secara
sistematis dan berurutan sehingga pembahasan antara bab yang pertama sampai dengan
yang terakhir berhubungan dan terstruktur dengan baik tanpa ada satu bab atau satu
materi yang ketinggalan untuk dibahas dalam buku ini. Dan pada buku ini disertakan
juga ayat ayat alkitab juga.

4.2 SARAN

Buku ini sudah bagus, tapi alangkah lebih baik jika penulisan pada buku tersebut
tidak berbelit belit, sehingga para pembaca tidak merasa mengulang ngulang apa
yang dibacanya. Serta pada buku ini sebaiknya disertai dengan warna atau gambar
sehingga para pembaca tidak cepat bosan dalam membaca buku tersebut.

12

Anda mungkin juga menyukai