Laporan Magang - 1
Laporan Magang - 1
Laporan Magang - 1
INHIL
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas berkat limpahan
rahmar dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun laporan prakrin (praktek kerja
industrti) ini tepat pada waktunya . Laporan ini membahas srtuktur organisasi dan
tenagakerja badan perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Indragiri Hilir.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat ilmu dan banyak pengalaman
yang di dapatkan, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu menyusun lapoaran ini ,semoga semua bantuan
yang di berikan akan mendapatkan pahala yang besar karena tanpa banatuan dari semua
pihak penulis tidak bisa menyelesaikan laporan prakrin ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna dikarenakan penulis
masih dalam tahap pembelajaran, dan masih memerlukan proses banyak agar penulis dapat
menyusun laporan yang sempurna dan terimakasih atas pembaca yang telah memberikan
kritik kepada penulis karena tanpa kritikan dari pembaca penulis tidak tahu jika laporan yang
telah disusun tersebut masih kurang sempurna atas perhariannya penulis ucapkan
terimakasih.
MOTO
Yaelah, Tumben-Tumbenan
Bener Lu Tong
DAFTAR ISI
Motto ............................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk penyelenggaraan kegiatan dari sekolah
yang memandukan secara sistematik dan sinkon antara program pendidikan di sekolah dan program
pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu
tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga
unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik, dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari
dalam kegiatan di sekolah, akan tetapi hal itu dapat dikuasasi melalui proses pengerjaan langsung
pada bidang profesi itu sendiri. Pendidikan sistem ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja yang profesional dibidangnya. Melalui pendidikan sistem ganda diharapkan dapat
menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana para siswa yang dapat melaksanakan
pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari pada
dunia industri. Tanpa diadakannya pendidikan sistem ganda, hal ini kita tidak akan bisa langsung
terjun ke dunia industri dikarenakan kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
Beberapa peraturan dalam melaksanakan kegiatan praktek kerja industri (prakerin) beserta keputusan
dari menteri. Adapun peraturan praktek kerja industri (prakerin) tersebut ada dibawah ini, yaitu
sebagai berikut :
1. Tercantum Pada UU. No. 2 Tahun 1989 Tentang Pendidikan Nasional Yaitu Untuk
Menyiapkan Peserta Didik Melalui Kegiatan Bimbingan, Pengajaran, Dan/Atau
Latihan Bagi Peranannya Dimasa Yang Akan Datang.
2. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah Yang
Bertujuan Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Sebagai Anggota Masyarakat
Dalam Mengadakan Hubungan Timbal Balik Dengan Lingkungan Sosial, Budaya,
Alam Sekitar, Dan Meningkatkan Pengetahuan Peserta Didik Untuk Melanjutkan
Pendidikan Pada Jenjang Yang Lebih Tinggi Dan Untuk Mengembangkan Diri
Sejalan Dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK) Serta
Kebudayaan.
3. Peraturan Pemernitah No. 39 Tahun 1992 Tentang Peran Serta Masyarakat Dalam
Pendidikan Nasional.
4. Keputusan Menteri No. 0490/1993 Tentang Kuriulum SMK Yang Berisi Bahwa
"Dalam Melaksanakan Pendidikan Dilaksanakan Melalui Dua Jalur Yaitu Pendidikan
Didalam Sekolah Dan Pendidikan Diluar Seklolah".
5. Didalam Lampiran Keputusan MENDIKBUD Tentang Kurikulum 1994 SMKTA
Yaitu Dalam Dokumen Landasan, Program Dan Pembangunan Kurikulum 1994
SMKTA, Disebutkan Bahwa Peningkatan Mutu Dan Relevasi Pendidikan Menengah
Kejuruan Diarahkan Untuk Mengembangkan Suatu Sistem Yang Utuh Dan Mantap
Sehingga Terdapat Kesinambungan Antara Dunia Pendidikan Dan Dunia Kerja.
BAB II
PROSES PELAKSANAAN
Kemudian Melalui Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat 11 Indragiri Hilir
Nomor : Kpts. 24/82.821.21, Tanggal 01 Nopember 1982, Dikukuhkan Kembali Sebagai
Pelaksana Harian Ketua Bappeda Kabupaten Indragiri Hlir ( 01 Nopember 1982 Sampai
Dengan 31 Desember 1984) Dan Kemudin Di Terbitakan Surat Keputusan Bupati Kepala
Daerah Tingkat 11 Indragiri Hilir Nomor : Kpts.166/Hk/1982, Tanggal 21 Desember 1982
Tentang Susunan Organisasi Dan Tat Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Indragiri Hilir, Berdasarkan Badab Kerja Yang Ada Bappeda Kabupaten Indragiri Hilir
Menggunakan Pola Organisasi Bappeda Type B Dengan Srtuktur Organisasi Bappeda Terdiri
Dari : Ketua Badan, Sekretariat Dan 4 Bidang, Masing-Masing Bidang Pendataan Kerja
Sama Penelitian Dan Pengembangan Evaluasi , Bidang Ekonomi, Bidang Sosial Budaya Dan
Bidang Fisik Dan Prasarana.
Kemudian Melalui Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat 11 Indragiri Hilir
Nomor :Kpts 49/84/821.21,Tanggal 31 Desember 1984nditunjuk Sebagai Sementara Ketua
Bapeda Kabupaten Indragiri Hilir (31 Desember 1984 Sampai Dangan 18 Oktober
1990) Dan Bapak Drs. Badrun A.Saleh Dilantik Menjadi Sekretaris Wilayah Daerah
Kabupaten Indragiri Hilir.
Melihat Kondisi Sarana Dan Prasarana Yang Tidak Layak,Maka Melalui Anggaran
Pembangunan Tahun Anggaran 1993 Dibangunlah Kantor Bappeda Kabupaten Indragiri
Hilir Yang Sekarang.
Pada Tanggal 06 April 1995 Dilantik Bapak Drs. H. Encik Hasyim Sebagai Kepala
Bappeda Kabupaten Indragiri Hilir Menggantikan Bapak Drs. Djamal Abdulah Yang
Mana Meningal Dunia Dalam Melaksanakan Tugas Dinas Di Pekanbaru Saat Pulang Ke
Tembilahan Yang Mana Perjalananya Mengalami Kecelakaan Lalu Lintas Di Wilya Sorek
Kabupaten Pelalawan.
Sementara Kewenangan Provinsi Yang Di Atur Pada Pasal 3 Ayat (2) Peraturan
Pemerintahan Nomor 25 Tahun 2000 Menetapkan Kewengan Perencanaan Dan Pengendalian
Pembangunan Regional Secara Makro, Denagan Demikian Kewenangan Kabupaten Adalah
Perencanaan Dan Penggendalian Pembangunan Daerah Secara Makro.
Peraturan Daerah Ini Disebut Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2000 Tentang
Organisasi Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Indragiri Hilir, Karena Hanya Mengatur Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja
Bappeda, Sedangkan Perincian Tugas ,Kewenangan Dan Tanggung Jawab Masing-Masing
Pimpinan Unit Dan Sub Unit Organisasi Di Lingkungan Bappeda Akan Diatur Tersendiri
Melalui Keputusan Kepala Daerah Sebagai Pelaksanaan Ketentuan Peraturan Daerah Ini.
Pada Tanggal 15 Agustus Di Lantik Bapak Said Syarifudin, Se. Yang Sebelumnya
Bertugas Sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabuparen Indragiri Hilir Yang
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Indragiri Hilir Nomor : Kpts.44/Viii/2001, Tanggal 13
Agustus 2001 Dilantik Sebagai Kepala Bappeda Kabupaten Indragiri Hilir.Pada Tanggal
13 Juni 2004 Di Tunjuklah Bapak Drs.H. A. Hamid Idris Sebagai Pelaksana Tugas Harian
Kepala Bappeda Kab. Inhil
Dan Selanjutnya Yang Menjabat Sebagai Kepala Bapped H. M. Nasir,Mp Setelah Itu
Di Gantikan Oleh Bapak H.Fauza,Se.Mp Selama Kurang Lebih Empat Puluh Sampai
Tanggal 1 Maret 2012 Di Lantik Ibu Dr.Hj. Alvi Furwanti Alwie, Se. Mm Sebagai Kepala
Bappeda Kurang Lebih Dua Tahun. Kemudian Pada 20 Febuari 2014 Kepala Bappeda
Digantikan Oleh Bapak Ir. H. T. Juhardi,Mp Yang Menjabat Sampai Sekarang.
1. Kepala Badan
Mempunyai Tugas Dan Tanggungjawab Memimpin Kegiatan Badan,Baik
Administasi Maupun Organisasi Sesuai Dengan Tugas Pokok , Fungsi Dan
Wewenang Badan.
2. Bagian Sekretariat
Dipimpin Oleh Seseorng Kepala Bagian Tata Usaha Yang Memepunyai Tugas
Membantu Kepala Badan Menyelenggarakan Pelayanan Teknis Dan
Administrasi Kepada Organisasi Di Lingkungan Badan Dan
Mengkoordinasikan Urusan Penyusunan Program,Keuangan,Umum,Dan
Kepegawaian.
3. Bidang Pendataan Kerja Sama Penelitian ,Pembanguanan Evaluasai
Dipimpin Oleh Kepala Bidang Dengan Tugas Membantu Kepala Badan Dalam
Hal Evaluasi,Statistik,Pelaporan,Penelitian Dan Kerja Samma Pembangunan.
4. Bidang Ekonomi
Dipimpin Oleh Kepala Bidang Dengan Tugas Membantu Kepala Badan Dalam
Hal Koordinasi Perencanaan Pembangunan Ekonomi.
5. Bidang Sosial Budaya
Dipimpin Oleh Kepala Bidang Dengan Tugas Membantu Kepala Badan Dalam
Hal Koordinasi Perencanaan Sosial Budaya.
6. Bidang Fisik Dan Prasarana
Dipimpin Oleh Kepala Bidang Dengan Tugas Membantu Kepala Badan Dalam
Hal Koordinasi Perencanaan Pembangunan Perhubungan, Pengembangan
Wilayah, Tata Ruang, Tata Guna Tanah Dan Lingkungan Hidup
7. Jabatan Fungsional
Dipimpin Oleh Seseorang Tenaga Fungsional Senior Selaku Ketua Kelompok
Yang Berada Dibawah Dan Bertanggung Jawab Kepada Kepala Badan Dengan
Tugas Melaksanakan Kegiatan Teknis Fungsional Dibidang Perencanaan Dan
Pelatihan.
I. BIDANG SEKRETARIAT
1. Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Sumber Daya Alam mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Fisik dan Prasarana dilingkup Tata
Ruang dan Sumber Daya Alam.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub
Bidang Tata Ruang dan Sumber Daya Alam mempunyai uraian tugas sebagai
berikut :
a. Merencanakan program dan kegiatan per tahun anggaran pada sub bidang tata
ruang dan sumber daya alam.
b. Membagi tugas kepada bawahan dengan disposisi tugas dan/atau lisan,
berkaitan dengan urusan.
1. Urusan Menghimpun, menginventarisasi dan mengolah data dan informasi
dari berbagai narasumber berkaitan dengan penataan ruang dan
pengelolaan sumber daya alam.
2. Urusan Melakukan pengelolaan administrasi dan penatausahaan surat
menyurat.
c. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis tentang
proses pelaksanaan tugas dan pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
tata ruang dan sumber daya alam.
d. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, pedoman dan
peraturan teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
penataan ruang dan pengelolaan sumber daya alam.
e. Membimbing bawahan untuk dapat melaksanakan tugas sesuai mekanisme
kerja dan peraturan perundang-undangan.
f. Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja.
g. Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan
dalam pembinaan dan peningkatan karier.
h. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan
penataan ruang.
i. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Fisik dan
Prasarana tentang langkah-langkah atau tindakan yang akan diambil baik
secara lisan maupun tertulis berkaitan dengan rencana tata ruang dan
pengelolaan suber daya alam.
j. Mengonsep naskah dinas sesuai dengan bidang tugas sub bidang tata ruang
dan sumber daya alam berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep
naskah dinas yang dibutuhkan.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai dengan lingkup
tugas Sub Bidang Tata Ruang dan Sumber Daya Alam.
b. Membagi tugas kepada bawahan dengan disposisi tugas dan/atau lisan lingkup
:
1. Urusan Mengumpulkan data dan informasi untuk penyusunan data
Kabupaten maupun data Kecamatan.
2. Urusan pendataan atau melakukan Inventarisasi dinas/instansi/lembaga
dan swasta sebagai mitra kerjasama dalam pengembangan jejaring
statistik.
3. Urusan pengumpulan data perencanaan program pembangunan daerah.
4. Urusan pemeliharaan data perumusan dan pelaksanakan kebijakan
perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah.
c. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas.
d. Mengevaluasi pelaksanaan kerjasa yang dilakukan dengan pihak-pihak
lainnya.
e. Melaporkan pelaksanaan tugas Sub bidang Pendataan dan Kerjasama
berkenaan kerjasama statistik, penelitian dan pengembangan.
f. Mengecek pengolahan dan Updating data perencanaan program pembangunan
daerah.
g. Memberi petunjuk kepada bawahan berkenaan pelaksanaan pengelolaan data.
h. Mengonsep naskah dinas Kerjasama antara Bappeda dengan statistik,
perguruan tinggi maupun pihan pihak swasta melalui program kegiatan
berdasarkan petunjuk pimpinan.
i. Mengoreksi penyusunan, pengolahan, analisa data dan pelaporan pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah.
j. Memberi saran pertimbangan kepada Kabid Litbang berkenaan pelaksanaan
koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga
atau pihak ketiga di bidang Pendataan, Kerjasama.
k. Mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran sub bagian Pendataan,
Kerjasama; berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan.
l. Mengoreksi hasil Pekerjaan bawahan yang berkaitan dengan kegiatan
pengumpulan data statistik dan kerjasama untuk menghindari kesalahan di
bidang Pendataan, Kerjasama.
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik secara
lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
b. Misi :
Misi yang akan dilaksanakan oleh seluruh jajaran organisasi badan perencanaan
pembangunan daerah Kabupaten Indragiri Hilir untuk pencapaian visi di atas, yaitu:
1. Meningkatkan pelayanan administrasi, akuntabilitas keuangan dan pengelolaan
sumberdaya manusia yang bermutu sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.
2. Mewujudkan kapasitas kelembagaan perencanaan yang berkualitas, handal, kreatif,
inovatif dan berdaya saing.
3. Mewujudkan penelitian dan kerjasama untuk percepatan pembangunan daerah
Kabupaten Indragiri Hilir.
4. Mewujudkan ketersediaan data yang handal dan valid dalam rangka mendukung
perencanaan pembangunan yang berkualitas.
Yang dimaksud dengan sistem skala ganda adalah sistem penggajian yang
menentukan besaarnya gaji yang bukan saja dirdasarkan pada pangkat, tetapi juga
didasarkan pada sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasikerja yang dicapai, dan beratnya
tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanaan pekerjaan itu
Selain kedua sistem penggajian yang dimaksud di atas, dikenal pula sistem skala
gabungan, yang merupakan perpaduan antara sistem skala tunggal dan sistem skala
ganda. Dalam sistem skala gabungan gaji pokok ditentukan sama bagi pegawai negri
yang berpangkat sama, disamping itu diberikan tujunjangan kepada pegawai yang
memikul tanggung jawab yang berat, mencapai prestasi yang tinggi atau melakukan
pekerjaan tertentu yang sifatnya memerlukan pemusatan perhatian dan pengarahan
tenaga secara terus menerus.
Sistem skala ganda dan sistem skala gabungan hanya mungkin dapat dilaksanakan
dengan memuaskan apabila sudah ada analisis, klafisikasi, dan evaluasi
jabatan/pekerjaan yang lengkap. Dalam menentukan besarnya gaji harus memperhatikan
kemampuan keuangan negara. Selain dari pada itu, harus pula di perhatikan keadaan
tempat dimana pegawai negri itu dipekerjakan.
Setiap pegawai negri wajib setiap dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia Pegawai Negri berkedudukan
sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggraan tugas
negara, pemerintah dan pembangunan.
Sistem perekrutan pegawai negri sipil berdasarkan atas permintaan pemerintah daerah
yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhahan terhadap pegawai negri sipil
dengan sumber daya manusia dan keahlian yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah
daerah tersrbut, terutama untuk ditempatkan di daerah-daerah plosok atau masih
terisolir sehingga dapat mengimbangi pesatnya laju pembangunan di daerah lain, dan
untuk menunjang kinerja pemerintah daerah ke arah yang diinginkan.
Mengenai tata cara perekrutan Calon Pegawai Negri Sipil (CPNS) telah diatur dalam
Undang-Undang dan peraturan pemerintah pusat yang dikeluarkan oleh Badan
Kepegawian Nasional (BKN). Perekrutan CPNS dapat dilaksanakan dengan
pengangkatan dari Tenaga Honorer Atau Pegawai Tetap (PTT) menjadi CPNS, atau
bisa juga dari tes tertulis yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah melalui melalui
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang nantinya mendata tenaga ahli yang
dibutuhkan di butuhkan tes tertulis, serta melaporkan hasil dari tes tertulis tersebut ke
BKN untuk dibuatkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagai CPNSterhadap
yang bersangkutan.
Mengenai penempatan cpns tersebut diserahkan secara utuh kepada pemerintah
daerah yang melaui bkd akan membuat sk penempatan tempat untuk mengisi pos-pos
yang masih kosong atau kekurangan tenaga ahli yang dibutuhkan.
Pengadaan pegawai negri sipil adalah proses kegiatan untuk mengisi informasi yang
lowong (kosong). Lowongan formasi dalam suatu satuan organisasi negara pada
umumnya disebabkan adanya pegawai negri sipil yang berhenti, meninggal dunia,
mutasi jabatan dan adanya pengembangan organisasi. Setiap warga negara indonesia
yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini mempunyai
kesempatan yang sama untuk melamar dan diangkat menjadi pegawai negri sipil.
Pegawai negri sipil sebagai unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat,
setia dan taat sepenuhnya kepada pancasil, undang-undang dasar 1945, negara, dan
pemerintah serta mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan negara diatas
kepentingan pribadi, seseorang atau kelompok.
BAB III
TEMUAN
3.1 . KETERLAKSANAAN
1. Mengagendakan surat masuk dan keluar, surat diterima dari Bagian Sekretariat
kemudian diagendakan oleh Bidang yang dituju (Sosial Budaya, Ekonomi,
Fisik, dan Pendataan), mengarsipkan surat yang tidak perlu di tindak lanjuti
dan menyerahkan surat kepada pihak yang berwenang untuk surat yang
penting.
2. Mengarsipkan surat, surat yang di arsipkan ialah surat yang tidak perlu di
tindak lanjuti.
3. Mengetik
Mengetik Dan Mencetak Surat Surat Perintah
Mengetik Asurat Pernyataan
Mengetik Disposisi
4. Mengantar Surat Undangan
5. Memberikan Stempel Cap Padad Surat Undangan
6. Membantu Pegawai Bidang Sekretariat
7. Mengikuti Apel Pagi Dan Sore
8. Memfotocopy
9. Melubang Kertas
10. Dan Lain Sebagainya
a. Adanya dukungan dan dorongan material maupun spiritual dari Orang tua, Saudara dan
teman-teman untuk melakukan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
b. Perusahaan yang turut mendukung dan menerima penulis untuk melakukan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN) dengan cara membimbimbing dan mengajarkan penulis.
BAB IV
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktek kerja industri yang saya lakukan selama kurang lebih di empat
bulan dikantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah maka saya selaku penulis
mengambil beberapa kesimpulan, diantaranya :
1. Tujuan.
a. Meningkatkan kapasitas aparatur perencana dalam pelayanan administrasi
perencanaan sesuai kemampuan dan keahlian serta dalam pengelolaan
keuangan.
b. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah yang
komprehensif, handal , kreatif, inopatif, dan berdaya saing.
c. Meningkatkan perencaanaan yang berbasis kajian dan penelitian
komprehensif.
d. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan yang didukung dengan
data dan fakta yang valid.
2. Sasaran
a. Memberdayakan aparatur sesuai dengan kemampuan dan keahlian serta
meningkatkan kualitas SDM dalam tata kelolah birokrasi.
b. Terciptanya dokumen perencanaan pembangunan yang komprehensip, handal,
kreatif, dan inovatif, serta berdaya asing.
c. Memperoleh informasi dan analisa akademis yang ilmiah sebagai pendukung
perncanaan pembangunan.
d. Miningkatkan pengelolaan dan palidasi data sebagai dasar pendukung
penyusunan perencanaan pembangunan yang handal.
4.2 SARAN
1. Siswa peserta prakerin selanjutnya perlu ditempatkan ditempat-tempat yang sesuai dengan
jurusan supaya bisa lebih mendalami dan menambah wawasan pengetahuan dari tempat
prakerin tersebut.
2. Sekolah harus lebih memperhatikan terhadap siswa yang sedang melaksanakan prakerin ,
dalam pelaksanaan dan dalam hal yang bersangkutan dengan perusahaan yang di tempati.
3. Mungkin akan lebih jika pelaksanaan prakerin dipersiapkan terlebih dahulu dengan matang
tidak mendadak, demi kelancaran kegiatan prakerin.
4.3 LAMPIRAN
LEMBARAN PENGESAHAN
TEMBILAHAN
NIS : 10969
Pembimbing Sekolah
EMY ROSTATI