Sap Yani-1
Sap Yani-1
Sap Yani-1
Pokok Bahasan : Upaya Pencegahan Primer Dan Sekunder Pada Organ Sistem
Reproduksi Dengan Cara Exercise
Hari/tanggal : Senin, 15 Juli 2019
Jam : 15.00 - 15.30 WIB
Tempat : Aula STIKES
Sasaran : Remaja dan Dewasa
Penyuluh : Mahasiswa Praktik Keperawatan STIKES Semester 4
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan klien diharapkan dapat mengetahui dan mengerti
mengenai pencegahan penyakit terhadap organ reproduksi dan kesehatan organ
reproduksi.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga:
1. Memahami pengertian kesehatan reproduksi.
2. Memahami pencegahan primer sistem reproduksi.
3. Memahami pencegahan sekunder sistem reproduksi.
4. Memahami pencegahan sekunder system tersier.
5. Mengetahui nutrisi Untuk Meningkatkan Kesuburan Sistem Reproduksi.
2. Pokok Bahasan
Upaya Pencegahan Primer, Sekunder dan Tersier Pada Organ Sistem Reproduksi
4. Media
a. Power point
5. Bahan
a. Leptop
b. Infocus
6. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
7. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Waktu
Penyuluh Pasien
1 Pembukaan
1) Memberi salam. 1) Menjawab
2) Menyampaikan topik penyuluhan. salam
5 Menit
3) Menjelaskan tujuan penyuluhan. 2) Mendengarkan
4) Melakukan kontrak waktu. 3) Mendengarkan
4) Mendengarkan
2 Penyajian Materi
1) Mengkaji pengetahuan awal dan 1) Menjawab
pengalaman pasien tentang topik yang
akan disampaikan.
2) Menyampaikan materi tentang : 2) Mendengarkan
a. Pengertian sistem reproduksi
b. Pencegahan primer sistem
15 menit
reproduksi
c. Pencegahan sekunder sistem
reproduksi
d. Pencegahan tersier sistem reproduksi
8. Evaluasi
9. Materi Terlampir
1. Pada Pria
a. Promosi Kesehatan
Tingkat pencegahan yang pertama, yaitu promosi kesehatan oleh para ahli
kesehatan di terjemahkan menjadi peningkatan kesehatan, hal ini dikarenakan makna yang
terkandung dalam istilah promotion of health disini adalah meningkatkan kesehatan
seseorang, yaitu melalui asupan gizi seimbang, olahraga teratur, dan lain sebagainya agar
orang tersebut tetap sehat, tidak terserang penyakit. Namun demikian, bukan berarti bahwa
peningkatan kesehatan tidak ada hubungannya dengan promosi kesehatan. Leavell dan
Clark dalam penjelasannya tentang promotion of health menyatakan bahwa selain melalui
peningktan gizi dan sebagainya peningkatan kesehatan juga dapat di lakukan dengan
memberikan pendidikan kesehatan (health education) kepada individu dan masyarakat.
Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
Sebagian besar strategi promosi kesehatan termasuk ke dalam pencegahan primer. Seperti
peningkatan kesehatan, misalnya: dengan pendidikan kesehatan reproduksi tentang
HIV/AIDS; standarisasi nutrisi; menghindari seks bebas dan sebagainya. Perlindungan
khusus, misalnya: imunisasi; kebersihan pribadi; atau pemakaian kondom.
Menurut Machfoedz Ircham dalam bukunya Pendidikan Kesehatan Bagian dari
Promosi Kesehatan, usaha untuk memepertinggi nilai kesehatan diantaranya :
1) Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitas
b. Spesific Protection
Di bawah ini merupakan pencegahan primer (specific protection) secara umum
yang dapat dilakukan pria, untuk mencegah terjadinya masalah dalam sistem reproduksi.
a) Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin agar kelainan dapat
segera ditangani lebih awal.
b) Melindungi testis selama beraktifitas, misalnya dengan tidak menggunakan
pakaian teralu ketat sehingga testis tidak kepanasan.
c) Mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas. Temperatur yang sejuk
diperlukan untuk perkembangan sperma.
d) Menjalankan pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi makanan bergizi, cukup
olahraga, menghindari penyakit menular seksual, dan menciptakan
ketenangan psikis.
e) Menghindari minuman berakohol dan rokok.
2. Pada Wanita
Pada wanita, pencegahan primer yang dapat dilakukan adalah dengan promosi
kesehatan dan spesific protection. Pada promosi kesehatan seperti peningkatan kesehatan,
misalnya dengan pendidikan kesehatan reproduksi tentang menghindari seks bebas kanker
serviks; dan sebagainya. Untuk spesific protection, berikut ada penjelasannya
a. Pencegahan HIV
Tiga jalur utama (rute) masuknya virus HIV ke dalam tubuh ialah melalui
hubungan seksual, persentuhan (paparan) dengan cairan atau jaringan tubuh yang
terinfeksi, serta dari ibu ke janin atau bayi selama periode sekitar kelahiran (periode
perinatal). Walaupun HIV dapat ditemukan pada air liur, air mata dan urin orang yang
terinfeksi, namun tidak terdapat catatan kasus infeksi dikarenakan cairan-cairan tersebut,
dengan demikian resiko infeksinya secara umum dapat diabaikan.
Pencegahan untuk mengurangi terjadi HIV/AIDS adalah A-B-C-.
A (abstinensia) = tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
B (befaithful) = jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya.
C (condom )= jika cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka gunakanlah condom.
b. Pencegahan Kanker Payudara
Merupakan promosi kesehatan yang sehat. Yaitu melalui upaya menghindarkan diri
dari faktor risiko serta melakukan pola hidup sehat. Termasuk juga dengan pemeriksaan
payudara sendiri alias SADARI.
c. Pencegahan Vulvavaginitis
1). Gunakan celana dalam bersih, tidak ketat dan kering
2). Membersihkan diri setelah buang air kecil atau buang air besar dengan air bersih
(gunakan air mengalir kalau sedang di toilet umum), cara pembersihan dengan
gerakan dari depan ke belakang
3). Hindari penggunaan bahan kima atau parfum yang biasanya terdapat pada sabun
pembersih kewanitaan atau sabun mandi
4). Jangan menggunakan pembalut yang mengandung perfume
5). Jangan mengusap area vagina terlalu keras saat membersihkannya
d. Pencegahan Gonorrhea
3. Hindari hubungan seksual jika pasangan terkena herpes di daerah genital atau di
mana pun
g. Pencegahan Kanker Serviks
1). Bila mungkin, hindari faktor resiko yaitu bergati pasangan seksual lebih dari satu
dan berhubungan seks dibawah usia 20 karena secara fisik seluruh organ intim dan
yang terkait pada wanita baru matang pada usia 21 tahun.
2).Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah berhubungan seksual,
dianjurkan untuk melakukan tes HPV, Pap Smear, atau tes IVA, untuk mendeteksi
keberadaanHuman Papilloma Virus (HPV), yang merupakan biang keladi dari
tercetusnya penyakit kanker serviks.
3). Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau anak-anak perempuan dan
laki-laki yang ingin terbentengi dari serangan virus HPV, bisa menjalani vaksinasi
HPV. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18. Dan dapat
diberikan mulaidari usia 9-26 tahun, dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6
bulan). Dan biayanya pun terbilang murah.
4). Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani gaya hidup sehat
(berolahraga).
3. Untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit serta
untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya
cacat yang lebih buruk lagi. Karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan dan penyakit, maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang
terjadi di masyarakat. Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak mau
diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat tidak
memperoleh pelayanan kesehatan yang layak.
Contohnya adalah pap smear, merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi gejala kanker
serviks secara dini. Dengan melakukan pemeriksaan pap smear setiap tahun, jika
ditemukan adanya kanker serviks baru pada tahap awal sehingga kesempatan untuk
sembuh lebih besar. Artinya semakin dini penyakit kanker serviks diketahui maka semakin
mudah menanganinya.
Pemeriksaan pap smear, pemeriksaan IVA, sadari sebagai cara mendeteksi dini
penyakit kanker. Bila dengan deteksi ini ditemui kelainan maka segera dilakukan
pemeriksaan diagnostic untuk memastikan diagnosa seperti pemeriksaan biopsy, USG atau
mamografi atau kolposcopy
Tujuan utama dari usaha ini adalah :
a. Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit
sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera.
b. Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit yang
telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk
diawasi agar derita penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan dan
tindakan-tindakan lain yang perlu misalnya isolasi, desinfeksi dan sebagainya.
Pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Tujuan utama dari
pencegahan tersier adalah mencegah cacat, kematian, serta usaha rehabilitasi. Menurut
Kodim dkk (2004), tujuan dari pencegahan tersier adalah untuk mencegah komplikasi
penyakit dan pengobatan, sesudah gejala klinis berkembang dan diagnosis sudah
ditegakkan. Pencegahan tersier terhadap penyakit masalah sistem reproduksi dapat dengan
melakukan perawatan pasien hingga sembuh serta melakukan terapi-terapi untuk
meminimalisir kecacatan akibat masalah tersebut. Pencegahan tersier adalah Rehabilitasi.
contoh: rehabilitasi pada penderita-penderita kanker ovarium, kanker payudara dan lain
sebagaiannya.
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat,
untuk memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan tertentu.
Disamping itu orang yang cacat setelah sembuh dari penyakit, kadang-kadang malu untuk
kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat tidak mau menerima mereka
sebagai anggoota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas pendidikan kesehatan
diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu pendidikan
kesehatan pada masyarakat. Pada pusat-pusat rehabilitasi misalnya rehabilitasi PSK, dan
korban narkoba.
Rehabilitasi ini terdiri atas :
1) Rehabilitasi fisik
yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya.
2) Rehabilitasi mental
yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan
dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat
badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental.
Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum
kembali ke dalam masyarakat.
3) Rehabilitasi sosial vokasional
yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam masyarakat
dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan
dan ketidak mampuannya.
4) Rehabilitasi aesthesis
usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa
keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak
dapat dikembalikan.
1. Asam folat
Asam folat merupakan salah satu nutrisi yang berperan penting dalam
meningkatkan kesuburan. Nutrisi tersebut bisa diperoleh dari sumber makanan seperti
sereal, kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan. Selain untuk
meningkatkan kesuburan, asam folat juga berguna untuk pertumbuhan janin dan mencegah
cacat pada janin.
Semua jenis vitamin memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan sistem
reproduksi. Vitamin C bermanfaat bagi wanita untuk menjaga keseimbangan hormonal,
meningkatkan kesuburan, pembentukan sel telur, menjaga fungsi indung telur dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bagi pria, vitamin C berperan penting dalam
mencegah penggumpalan sperma dan meningkatkan gerakan sperma supaya tetap aktif.
Sumber makanan yang mengandung vitamin C yaitu buah-buahan seperti jeruk, stroberi,
sirsak, mangga dan beberapa jenis sayuran.
2. Vitamin B
4. Vitamin C
Semua jenis vitamin memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan sistem
reproduksi. Vitamin C bermanfaat bagi wanita untuk menjaga keseimbangan hormonal,
meningkatkan kesuburan, pembentukan sel telur, menjaga fungsi indung telur dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bagi pria, vitamin C berperan penting dalam
mencegah penggumpalan sperma dan meningkatkan gerakan sperma supaya tetap aktif.
Sumber makanan yang mengandung vitamin C yaitu buah-buahan seperti jeruk, stroberi,
sirsak, mangga dan beberapa jenis sayuran.
5. Seng (zinc)
Seng adalah salah satu unsur nutrisi yang memiliki peranan dalam meningkatkan
kesuburan sistem reproduksi. Seng berguna untuk menjaga efektivitas dan fungsi dari
organ reproduksi. Unsur nutrisi ini terdapat pada makanan seperti kerang, kacang-
kacangan, biji-bijian dan susu.
6. Selenium
Nutrisi ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan produksi sperma yang
sehat. Kekurangan selenium bisa menyebabkan ketidaksuburan (infertilitas) dan disfungsi
seksual. Selenium bisa diperoleh dari sumber makanan seperti daging, ikan tuna, tomat,
kuning telur dan susu.
KESIMPULAN
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu
organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada manusia dapat
mengalami gangguan, yang dapatdi sebabkan oleh adanya penyakit dan juga kelainan.
Gangguan pada sistem reproduksi tentu saja bisa menyerang siapa saja, baik itu wanita
maupun pria. Dalam pencegahannya bias menggunakan pencegahan primer, sekunder,
tersier yang telah dijelaskan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ichiekiky.blogspot.com/2012/09/makalah-kesehatan-reproduksi.html.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5216/jurnal%202%205.pdf?
sequence=1
http://jurnalkesmas.ui.ac.id/index.php/kesmas/article/view/365
https://www.scribd.com/doc/69950054/Penyakit-Pada-Sistem-Reproduksi-Manusia
http://dokterbagus.com/2012/01/17/antara-preventive-medicine-dan-kanker-serviks/