Isim Maushul
Isim Maushul
Isim Maushul
Isim maushul adalah isim mabni yang menunjukkan kepada sesuatu yang
tertentu dengan perantara kalimat setelahnya yang dinamakan shilah
maushul.
2. Isim-isim maushul adalah:
– اَلَّذِي: Untuk mufrad mudzakkar.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
َُق
ِ دنُ ف ال ي ف
ِ امَ اَ قَ َِ َسافَ ََر اللَذ
ان أ َ
Dua pria yang tinggal di hotel itu telah safar.
ِ اللَت: Untuk mutsanna muannats.
– َان
Contoh:
ور نَ َج َحتَا
َِ ض َ ان َوا َظبَتَا
ُ علَى ال ُح َِ َ اللَت
Dua wanita yang selalu hadir itu berhasil.
Contoh:
َ
– الَلتِيdan َ Untuk jama’ perempuan.
الَلئِي:
Contoh:
Contoh:
– َما: Untuk yang tidak berakal, laki-laki atau perempuan, mufrad, mutsanna
atau jama’.
Contoh:
Atau:
ِ َ صت
َين َّ َِما َكتَبتََ ِمنَ ق
Dua kisah yang telah engkau tulis…
ََ ئ الَّ ِذ
ين نَ َج ُحوا ََ ِكُوف
Para lelaki yang berhasil itu diberi hadiah.
( َالَّذِين: Isim maushul mabni atas fathah pada posisi rafa’ naibul fa’il – نَ َج ُحوا:
Jumlah fi’liyah dari fi’il نَ َج ُحdan fa’il wawu jama’ah , jumlah sebagai shilah
maushul)
Contoh:
( الَّتِي: Isim maushul mabni atas sukun pada posisi nashab badal bagi
isim inna – ِيرُ تَس: Jumlah fi’liyah dari fi’il dan fa’il, shilah maushul)
4. Shilah maushul bisa berupa:
a. Jumlah fi’liyah, sebagaimana pada contoh-contoh yang telah lewat.
c. Zharaf, contoh:
َظرَ ِإلَى اللَو َح َِة الَّتِي أ َ َما َم َك
ُ اُن
Lihatlah ke papan di depanmu.
ََ ت األَز َه
َار الَّتِي فِي ال َح ِديقَ ِة َُ قَ َطع
Aku memetik bunga-bunga yang di kebun itu.
ُ ين َكافَأ
َت ََ َجا ََء الَّ ِذ
Telah datang pria-pria yang telah aku beri hadiah.
(yaitu )الَّذِينَ َكافَأْت ُ ُه ْم
Hal tersebut sering terjadi apabila ‘aid berupa dhamir muttashil pada posisi
nashab sebagaimana pada contoh yang lalu.
– Pada shilah maushul berupa zharaf atau jar wa majrur disiratkan fi’il yang
dihapus secara wajib, tersiratnya (( ))اِ ْستَقَ َّر, contoh:
ََ ت األَز َه
َار الَّتِي فِي ال َح ِديقَ ِة َُ قَ َطع
Bunga-bunga yang di kebun itu telah dipetik.
Tersiratnya:
ََ ت األَز َه
َار الَّ ِتي استَقَ َّرتَ فِي ال َح ِديقَ ِة َُ قَ َطع
Bunga-bunga yang terletak di kebun itu telah dipetik.
Catatan:
a. Perlu diperhatikan bahwa isim maushul (( َالَّذِين, الَلتِيdan
َ َ
))الَلئِي digunakan
untuk semua jama’ berakal. Untuk jama’ tidak berakal menggunakan isim
maushul (( الَّتِيdan )) َما.
Contoh:
Contoh: