Aktualisasi Fenti Lolita
Aktualisasi Fenti Lolita
Aktualisasi Fenti Lolita
Oleh :
FENTI LOLITA BAHRI
19961024 201903 2 004
Disetujui Oleh:
Mentor, Coach,
Disetujui Oleh:
Mengetahui :
Penguji,
Segala Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi dengan judul “Pengguanaan Media Digital Untuk Meningkatkan Kunjungan Poli
Gizi Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tambah Subur Kabupaten Lampung Timur Untuk
Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Hipertensi”. Semoga dengan pembuatan
laporan ini penulis dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi di tempat tugas dan lingkungan masyarakat.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan rancangan aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini jauh dari sempurna, olehkarena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap
semoga laporan ini dapat bermanfat bagi penulis dan pembaca semua.
Penulis,
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang …………………………………………………………..……
2. Tujuan……..….…………...…………………………………….……..…...…
3. Manfaat…………………... ……….…………………………………..…...…
4. Deskripsi Organisasi …………………………………………………..…...…
5. Deskripsi Isu …………………………………………………………..…...…
6. Identifikasi dan Penetapan Isu ………………………………………..…....…
7. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih …………………………..…....…
1. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau dengan berbagai suku
bangsa yang bernaung dalam bentuk Negara kesatuan Republik Indonesia. Dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, bahwa
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang
pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Untuk dapat mengelola sumber daya alam
yang melimpah diharapkan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai suatu sistem
birokrasi dengan SDM nya yang berkualitas, yaitu PNS Profesional yang saat ini dikenal
dengan istilah ASN (Aparatur Sipil Negara).
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pembinaan terhadap ASN sangat diperlukan dalam rangka menciptakan ASN yang
mempunyai SDM yang berkualitas.
Pendidikan dan pelatihan dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
kualitas dan dan profesionalisme PNS. Peraturan lembaga administrasi negara republik
indonesia nomor 12 tahun 2018 tentang pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil yang
profesional seperti tersebut di atas adalah bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 34 ayat
(7) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil,
perlu menetapkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
Selain itu pendidikan dan pelatihan prajabatan merupakan pembekalan komprehensif
agar CPNS mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk melaksanakan
tugas sebagai Aparatur Sipil Negara, sesuai dengan peraturan kepala LAN –RI nomer 38
tahun 2014 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan CPNS
golongan II, yang menggunakan pola baru, peserta diklat mengikuti proses pembelajaran
yang mencakup nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika public, Komitmen mutu, Anti korupsi). Latihan dasar ini dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN yang nantinya akan diaktualisasikan di tempat
tugas, sehingga nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut terpatri kuat dalam diri ASN.
Pada masa sekarang masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek, termasuk
terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan dengan peningkatan
pengetahuan dan tekhnologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan
kesehatan semakin meningkat, baik pelayanan yang bersifat preventif, promotif, maupun
kuratif. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan telah semakin
meningkat, terlihat dari kunjungan pasien ke UPTD Puskesmas Tambah Subur. Maka dari
itu perlu inovasi pelayanan kesehatan yang tepat, cepat, dan akurat dengan berdasarkan nilai-
nilai ANEKA perlu dilaksanakan dengan baik.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
primer, yang melayani pasien dengan berbagai masalah kesehatan termasuk masalah gizi.
Tingginya masalah gizi dan penyakit yang terkait dengan gizi di masyarakat memerlukan
penanganan paripurna. Oleh sebab itu dikembangkan suatu upaya pelayanan gizi yang
dimaksudkan yaitu klinik gizi.
Klinik gizi atau konseling adalah proses yang didukung karakteristik
hubungan kolaboratif konselor dan klien untuk memastikan makanan, gizi, dan
aktivitas fisik sebagai prioritas, tujuan dan rencana yang bersifat individu dan mendorong
tanggung jawab pasien untuk menolong dirinya sendiri dalam kondisi penyakitnya serta
promosi kesehatan (Tim Penyusun Standar Kompetensi Nutrisionis, 2018). Namun
kenyataannya masyarakat masih belum banyak mengetahui dan memanfaatkan sarana klinik
gizi tersebut. Oleh karena itu penulis membuat rancangan aktualisasi dengan inovasi
menggunakan media digital untuk meningkatkan kunjungan poli gizi untuk pengendalian
penyakit tidak menular (PTM) hipertensi.
2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta Diklat Prajabatan Golongan II diharapkan mampu mengaktualisasikan
nilai-nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab di unit tempat bertugas, yaitu UPTD Puskesmas Tambah
Subur.
2. Tujuan Khusus
Peserta Diklat Prajabatan Golongan II diharapkan mampu mengaktualisasikan
dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar, yaitu:
a. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya.
b. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan.
c. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas
jabatan.
d. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatan.
e. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di lingkungan instansi.
3. Manfaat
1. Peserta
a. Mampu menerangkan nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki tanggung
jawab dan integritas terhadap tugas dan jabatan.
b. Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme sehingga dapat bekerja atas dasar
semangat nilai-nilai Pancasila
c. Mampu menjunjung tinggi etika publik dalam pelaksanaan tugas dalam
kehidupan sehari-hari
d. Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen mutu sehingga mewujudkan
pelayanan yang prima di lingkungan kerja
e. Mampu menerapkan nilai-nilai anti korupsi didalam pelaksanaan tugas di
kehidupan sehari-hari
2. Organisasi
Terwujudnya lingkungan kerja yang harmonis yang didasari nilai-nilai ANEKA
(akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi)
sehingga dapat mewujudkan visi UPTD puskesmas Tambah Subur yaitu
mewujudkan masyarakat Kecamatan Way Bungur menjadi sehat, mandiri dan
berkeadilan.
4. Diskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi UPTD Puskesmas Tambah Subur
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 74 Tahun 2014
menyatakan bahwa Puskesmas adalah fasilitas kesehatan masyarakat yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk
menapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Salah satu Puskesmas yang terdapat di Wilayah Kabupaten Lampung Timur
adalah Puskesmas Tambah Subur. Luas wilayah kerja Puskesmas Tambah Subur
seluas 51 km² yang terdiri dari delapan desa dengan batas wilayah :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sukadana
b. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Seputih Banyak
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Purbolinggo
d. Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Raman Utara.
Wilayah Puskesmas Tambah Subur terletak pada 04º 54, 27.1 Lintang
Selatan dan 105.31.51.8 Bujur Timur dengan ketinggian 52 meter dari permukaan
laut. Puskesmas Tambah Subur merupakan Puskesmas yang terdapat di Kecamatan
Way Bungur yang terdiri dari Desa Tambah Subur, Tanjung Qencono, Taman
Negeri, Tanjung Tirto, Toto, Toto Mulyo, Tegal Ombo dan Kali Pasir.
Berdasarkan topografinya wilayah kerja Puskesmas Tambah Subur hanya dapat
dibagi dalam 1 (satu) ruang yaitu daerah topografi dataran alluvial, merupakan
daerah yang cukup luas yang di apit oleh dua sungai, sebelah timur adalah sungai
Tulung Braja (Way Kambas), dan sebelah barat adalah sungai Batang Hari.
Wilayah Puskesmas Tambah Subur umumnya terletak pada dataran rendah
yang berupa persawahan, ladang, pekarangan, dan sebagian kecil terdapat rawa-
rawa. Sebagian besar merupakan daratan yang rata rata dapat ditempuh dengan
kendaraan roda empat dan roda dua, karena sebagian besar jalan utama desa sudah
mengalami pengerasan. Tetapi ada satu desa yaitu desa Kali Pasir yang
transportasinya sulit karena ke desa tersebut harus melewati sungai yang harus
ditempuh dengan perahu tambang, sehingga sulit dijangkau apalagi di musim
penghujan.
Wilayah Puskesmas Tambah Subur terlintasi jalan raya Lintas Timur, yaitu
melintas di desa Tegal Ombo, Taman Negeri dan Tambah Subur. Keadaan ini
selain membawa keuntungan secara ekonomi bagi penduduk di wilayah Puskesmas
Tambah Subur, juga mempunyai dampak meningkatnya angka kecelakaan lalu-
lintas yang terjadi di sepanjang lintasan jalan raya Lintas Timur.
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tambah Subur
PJ PENATAUSAHAAN PKM
TIM MUTU PUSKESMAS SETIO BUDIU, A.Md.Kep
DANKESELAMATAN
PASIEN UMUM & KEPEGAWAIAN
ULUL ALBAB, SKM. SETIO BUDIU, A.Md.Kep
KEUANGAN
NANI ADITIO, A.Md,KG
PERENCANAAN &
EVALUASI PELAPORAN
LIA ASTUTI, Amd.Keb.
JABATAN FUNGSIONAL
Dari identifikasi isu dengan menggunakan analisa Urgency Seriousness Growth (USG)
diperoleh isu prioritas (Core issue) adalah Rendahnya angka kunjungan poli gizi untuk
pengendalian penyakit tidak menular (PTM) hipertensi.
Komitmen Mutu:
Membuat mendesain video,
leaflet, dan kuesioner
kepatuhan diet dengan sumber
daya yang minimal namun
mencapai hasil yang
maksimal
Berinovasi dalam mendesain
video, leaflet, dan kuesioner
kepatuhan diet sehingga
efektif untuk dipahami.
Anti Korupsi
Membuat video, leaflet,
informed concent dan
kuesioner kepatuhan diet
dengan sederhana dan penuh
rasa peduli
2 Mengarahkan pasien a) Merekap jumlah Output Akuntabilitas : Mengarahkan Sangat sesuai
untuk datang ke poli kunjungan sebelum kegiatan : Merekap jumlah kunjungan pasien untuk datang dengan nilai
gizi dilakukan inovasi a) Surat secara transparasi. Pembuatan kepoli gizi sesuai dasar
b) Berkoordinasi kesepakatan kesepakatan bersama dengan dengan visi Puskesmas yaitu
dengan dokter besama lintas program untuk merujuk puskesmas yaitu membuat
c) Pembuatan b) Lembar pasien hipertensi penuh rasa dalam perencanaan
kesepakatan rujukan tanggung jawab. mewujudkan secara
bersama dengan c) Dokumentasi masyarakat Profesional
lintas poli untuk foto kegiatan Nasionalisme : menjadi sehat, dalam rangka
merujuk pasien Disiplin dalam berkoordinasi mandiri dan meningkatkan
hipertensi dengan dokter. berkeadilan. mutu pelayanan
Puskesmas.
Etika Publik : Selain itu sejalan
Melakukan komunikasi dan dengan misinya Nilai-nilai
kerjasa dokter untuk merujuk yaitu organisasi
pasien. Menyelenggarakan puskesmas
Pelayanan meliputi
Komitmen Mutu : Kesehatan yang P =
Membuat kesepakatan dapat diakses profesionalisme
bersama agar kegiatan terjangkau oleh R = Ramah
berjalan efektif, efisien, seluruh O = Obyektif
inovaasi dan menjaga mutu. masyarakat di M = Mutu
wilayah kerjanya K = Keluarga
Anti Korupsi : secara adil tanpa E = Edukasi
Merekap jumlah kunjungan membedakan S = Sikap
secara jujur. Membuat status sosial,
perencanaan dengan mandiri ekonomi, agama,
dan penuh tanggung jawab. budaya dan
kepercayaan
Anti Korupsi :
Rasa peduli harus di
tanamkan dalam penyampaian
informasi dan harus secara
adil.
5 Monitoring hasil a) Menyapa pasien/ Output Akuntabilitas : Dalam melakukan Pelaksanaan
konseling klien dengan sopan kegiatan : Adanya transparansi dalam kegiatan kegiatan follow
dan santun a) Data pasien pelaksanaan kegiatan evaluasi monitoring hasil up dituntut
b) Mendata tekanan yang di kepatuhan diet pasien dan konseling guna mampu
darah pasien 1 monitoring pencatatan hasil tensi darah mengetahui memberikan
kali/minggu b) Nilai tensi perubahan sikap evaluasi
c) Evaluasi kepatuhan darah pasien Nasionalisme : pasien/ klien yang pengetahuan
diet pasien c) Kuesioner Pendataan tekanan darah sesuai dengan visi dan sikap secara
menggunakan kepatuhan pasien dan evaluasi kepatuhan puskesmas dalam objektif dengan
kuisioner diet pasien diet pasien dengan cermat dan mewujudkan menggunakan
d) Dokumentas disiplin. masyarakat pendekatan
i foto Etika Publik : menjadi sehat, keluarga untuk
Melakukan monitoring hasil mandiri dan mengetahui
konseling secara perfesional, berkeadilan. seberapa besar
baik dan menjunjung standar perubahan sikap
tinggi etika. Selain itu sejalan yang telah
dengan misinya dilakukan
Komitmen Mutu : yaitu pasien/klien
Mendata tekanan darah menggerakan dan
pasien dan menilai kepatuhan bertanggung
diet pasien menggunakan jawab terhadap
kuisioner secara efektif dan pembangunan
efisien kesehatan
diwilayah kerja
Anti Korupsi : serta mendorong
Dalam melakukan monitoring kemandirian hidup
hasil konseling harus secara bagi individu,
jujur, disiplin dan adil. keluarga,
kelompok dan
masyarakat.
6. Evaluasi kegiatan a) Menghitung hasil Output Akuntabilitas : Pelaksanaan Tolak ukur
kuesioner kepatuhan kegiatan : Penyampaian hasil evaluasi evaluasi kegiatan evaluasi
diet pasien a) Hasil kegiatan secara jelas dan untuk melihat tolak kegiatan
b) Menghitung evaluasi transparan serta penuh ukur keberhasilan dilakukan
persentase jumlah kegiatan tanggung jawab. dalam dengan
kunjungan sebelum menyehatkan pendekatan
dan sesudah Nasionalisme : masyarakat yang keluarga untuk
dilakukan metode Mengevaluasi kegiatan sesuai dengan visi mencapai
ini secara cermat dan disiplin. puskesmas dalam pelayanan
mewujudkan kesehatan yang
Etika Publik : masyarakat professional.
Mengevaluasi kegiatan menjadi sehat,
secara perfesional, baik dan mandiri dan
menjunjung standar tinggi berkeadilan.
etika.
Selain itu sejalan
Komitmen Mutu : dengan misinya
Mengevaluasi kegiatan yaitu
secara efektif, efesien dan menggerakan dan
menjaga mutu. bertanggung
jawab terhadap
Anti Korupsi : pembangunan
Dalam mengevaluasi kesehatan
kegiatan harus secara jujur. diwilayah
kerjanya.
F. Jadwal Kegiatan
Tabel 4. Jadwal Kegiatan