Laporan Praktikum Biokimia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum Biokimia

Pengenalan alat
15 April 2019

Fitriana Nurrachmah/130210180008
Fauzan Daffa Novisyach/130210180016
Diah Ayu Cikita/130210180021
Adinda Rachmani/130210180039
Verent Novia/130210180052

Program Studi Kedokteran Hewan


Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran
Tahun 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Hegarty-Hazel seperti dikutip Lazarowitz & Tamir (1994) praktikum
adalah suatu bentuk kerja praktek yang bertempat dalam lingkungan yang disesuaikan
dengan tujuan agar siswa terlibat dalam pengalaman belajar yang terencana dan
berinteraksi dengan peralatan untuk mengobservasi serta memahami fenomena.
Metode praktikum ini juga disebut metode laboratori. Pada kegiatan praktikum
biokimia ini, praktikan akan menggunakan alat dan bahan yang menunjang suatu
percobaan agar dapat terlaksana dan mendapat hasil yang diinginkan. Sering kali di
dalam laboratorium terjadi kesalahan dalam melakukan percobaan di karenakan
kurangnya pengetahuan mengenai cara dan fungsi dari alat – alat laboratorium. Oleh
karena itu mengenal alat – alat laboratorium serta mengetahui prinsip dasar, fungsi
dan cara kerja alat – alat laboratorium merupakan salah satu aspek mendasar yang
harus dimiliki oleh para praktikan. Karena dengan memahami aspek tersebut,
kemahiran dalam menggunakan alat dan ketelitian praktikan yang sesuai akan
menentukan apakah suatu hasil dapat baik, cepat, dan efisien.

1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum pengenalan alat ini adalah agar mahasiswa
dapat memahami cara kerja dan fungsi dari alat – alat laboratorium atau alat – alat
praktikum biokimian sehingga suatu percobaan dapat berjalan dengan baik atau
efisien dan memperoleh hasil yang diinginkan.

BAB II
METODE

2.1. Alat
Adapun alat yang diperfunakan dalam praktikum biokimia Kali in yaitu
pertama inkobator yang berfungsi untuk menginkubasi mikroba pada suhu yang
terkontrol, alat yang kedua yaitu water-bath alat in memiliki fungsi utama until
menciptqkan suhu yang konstan. Alat ke tiga yaitu bulppipet yang berfungsi untuk
menyedot larutan, alst keempat yaitu thermal cycler atau mesin PCR yang berfungsi
untuk memperbanuak segment DNA mrlalui polymerase chain reaction. Alat kelima
yaitu autoklaf yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap
bersuhu Dan tekanan tinggi, alat keenam yaitu elektroforesia digunakan untuk
memisahakan Dan memurnikan suatu makromolekul. Alat ketujuh yaitu mikropipet
yang berfungsi untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, alat
kedelapan yaitu spektrofotometri yang berfungsi untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Alat kesembilan yaitu
sentrifugasi yang berfungsi untuk prose’s pimisahan solid dari liquid dengan primsip
sentrigugal Dan yang terakhir yaitu neraca analitik yang berfungsi untuk menimbang
bahan yang akan digunakan.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Mikropipet

Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup


keci, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,
misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya antara 1-20 µl atau
mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilian volume
misalnya 5 µl. Penggunaan mikropipet memerlukan tip. (Widodo, 2013)
Fungsi :
Memidahkan cairan yang bervolume cukup kecil kurang dari 1000 µl.
Prinsip Kerja :
Alat ini berkerja dengan menggerakkan piston untuk menjaga tekanan udara
konstan saat oksigen digunakan. Saat piston digerakkan, maka dia akan
mengeluarkan udara dan selanjutnya menarik cairan masuk saat piston digerakkan
kearah berlawanan.
Cara Penggunaan :
1. Sebelum di gunakan thumb knob ditekan berkali-kali untuk memastikan
lancarnya mikropipet

2. Tip bersih dimasukkan kedalam nozzle/ujung mikropipet

3. Thumb knob ditekan sampai hambatan pertama/first stop, jangan di tekan


lebih ke dalam lagi.

4. Tip dimasukkan kedalam cairan sedalam 3-4 mm.

5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian tekanan dari thumb knob
dilepaskan maka cairan akan masuk ke tip

6. Ujung tip dipindahkan ke tempat penampung yang diinginkan.


7. Thumb knob ditekan sampai hambatan kedua/second stop atau tekan
semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.

8. Jika ingin melepas tip putar thumb knob searah jarum jam dan ditekan maka
tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat
tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.

3.2 Bulb Pipet

Merupakan alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal
pipet ukur. Karet bulb pipet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan
kimia. (Khasani, 1990)

Fungsi :
Menyedot Larutan
Cara Penggunaan :
Bulb Pipet ini adalah dengan menggunakan bagian Filler memiliki 3 saluran
yang masing-masing saluran memiliki katup.
 Katup A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung.
 Katup S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung
pipet akan tersedot ke atas.
 Katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.

3.3 Inkobator
inkubator adalah alat yang berfungsi untuk menginkubasi mikroba pada suhu
yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.
Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70 o C.
(Nurfauziawati, 2016)
gambar 3 : Inkubator

Fungsi :
Menjaga suhuruagan agar suhu tetap konstan/stabil

Prinsip Kerja :
Inkubator memiliki prinsip kerja yaitu dengan memasukan atau menyimpan
biakanmurni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat
diatur diatas suhu tertentu. mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat
nikelin akanmenghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan
peningkatan suhu kawat

Cara Penggunaan :
1. memutar tombol power ke arah kiri dandiatur suhu dalam
incubator dengan menekan tombol set.
2. Sambil menekan tombol set, diputartombol di sebelah kanan atas tombol set h
ingga mnencapai suhu yang di inginkan.
3. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
4. Inkubator akan menyesuaikan
setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.

3.4 Waterbath
Waterbath adalah oven atau bisa disebut penangas air yang fungsi utamanya
untuk menciptakan suhu yang konstan . merupakan wadah yang berisi air yang bisa
mempertahkan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.

Fungsi Alat :
 Pemanasan pada suhu rendah 30°-100°c
 Menguapkan zat/larutan dengan suhu tidak terlalu tinggi
 Menginkubasi kultur mikrologi

Prinsip Kerja Alat :


Pada saat saklar diposisi “on” maka arus listrik dari sumber akan member
suplay listrik ke heater. Heater yang diberi arus listrik memberikan panas pada alat,
suhu semain tinggi , dan berhenti naik sampai suhu yang diinginkan.

Cara Menggunakan Alat :


1. Isi wadah waterbath menggunakan aquadest dengan volume minimal
menutupi alat waterbath.
2. Hubungkan arus listrik .
3. Nyalakan alat dengan menekan tombol power yang berada tepat disamping
alat.
4. Buat batasan suhu maksimal dengan memutar tombol OVER
TEMPERATUR LIMIT agar menjaga kestabilan pemanasan.
5. Buat program suhu dengan menekan tombol TEMP dan dilanjutkan dengan
menekan tombol ATAS dan BAWAH untuk mengelola program, berikutnya
tekan tombol ENTER untuk menetapkan program.
6. Tekan tombol START untuk memulai pemanasan.
7. Kemudian perhatikan lampu RUN yang jika menyala artinya sedang
menjalankan program dan lampu HEAT yang artinya sedang memanaskan.
Jika kedua lampu tersebut sudah aktif artinya alat berfungsi dengan normal.
8. Masukkan media yang ingin dipanaskan.

3.5 Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara


relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai
fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometri ini hanya terjadi bila perpindahan
elektron dari tingkat energi yang rendah ketingkat energi yang lebih tinggi.
Perpindahan elektron tidak diikuti oleh perubahan ara spin, hal ini dikenal dengan
sebutan tereksitasi singlet. (Hasibuan ,2015)
Fungsi Alat :
Mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang
gelombang, tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu
tergantung pada senyawa atau warna terbentuk.
Prinsip Kerja:
Cahaya jatuh pada suatu medium homogen, sebagaian dari sinar masuk akan
dipantulkan sebagaian diserap dalam medium itu dan sisanya diteruskan. Nilai yang
keluar dari caaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki
hubungan dengan konsentrasi sampel.
Cara Penggunaan :
1. Nyalakan alat spektrofotometer

2. Isi kuvet dengan larutan blangko (aquadest)

3. Diatur panjang gelombang untuk kalibrasi

4. Keterangan 0% T itu diukur saat kuvet dalam keadaan kosong. 100% T itu
diukur saat kuvet dalam keadaan terisi larutan.

5. Kuvet berisi larurtan blanko dimasukan ke spektrofotometer

6. Lalu tekan tombol 0 ABS100%. Tunggu sampai kondisi setting blank (dalam
bentuk teks)

3.6 Thermal Cycler / Mesin PCR

Alat laboratorium Thermal Cycler (juga dikenal sebagai thermocycler, mesin


PCR atau amplifier DNA adalah peralatan laboratorium yang paling umum digunakan
untuk memperbanyak segmen DNA melalui polymerase chain reaction. Thermal
Cycler juga dapat digunakan di laboratorium untuk memfasilitasi reaksi lain yang
membutuhkan reaksi yang sensitif terhadap suhu, termasuk reaksi enzim restriksi atau
diagnosa yang cepat. Perangkat ini dilengkapi dengan blok termal dengan lubang
yang dapat menampung tabung reaksi (tube) dimana yang menampung reagensia.
Thermal Cycler kemudian mengontrol suhu, naik dan turun sesuai dengan program
yang dimasukan kedalam komputer PCR tersebut, sehingga proses polymerase chain
reaction (PCR) terjadi.(Djide,2006)
Fungsi :
memperbanyak segmen DNA melalui polymerase chain reaction
Prinsip kerja :
Mengadakan potongan DNA tertentu dengan bantuan enzim.Dengan ilmu
elektronika adalah pada dasarnya menggunakan Peltier di mana komponen tersebut
berfungsi sebagai penghantar panas dan penghantar dingin dengan cara merubah
tegangan power pada inputan.Dimana peltier ini memiliki kecepatan akan perubahan
suhu. dengan kecepan yang sangat tinggi .

Cara Penggunaan :
 Denaturing : adalah proses memisahkan 2 untai pilihan DNA. Pada tahap
ini ,ikatan hydrogen yang menyatukan kedua pilinan itu terlepas sehingga
masing- masing akan menjadi untai tunggal . biasanya suhu Denaturing
berkisar antar 92-94 derajat celcius

 Aneling : adalah tahapan di mana primer forward dan reverse mencari


pasanganya di untai DNA jika pas dia akan melekat suhu aneling biasanya
berkisar antara 40-50 derajat celcius suhu yang biasanya umum di pakai
adalah 50-52 derajat C.
Setelah itu mesin PCR akan kembali memanaskan sup DNA lagi ke suhu 72
derajat C.agar Taq polymerase bekerja menggandakan potongan DNA.
Biasanya ketiga tahap ini di ulang sebanyak 30 kali untuk mendapatkan
1.073.741.766 clone potongan DNA

PCR adalah suatu teknik yang melibatkan beberapa tahap yang berulang
(siklus) dan pada setiap siklus terjadi duplikasi jumlah target DNA untai ganda. Untai
ganda DNA templat (unamplified DNA) dipisahkan dengan denaturasi termal dan
kemudian didinginkan hingga mencapai suatu suhu tertentu untuk memberi waktu
pada primer menempel (anneal primers) pada daerah tertentu dari target DNA.
Polimerase DNA digunakan untuk memperpanjang primer (extend primers) dengan
adanya dNTPs (dATP, dCTP, dGTP dan dTTP) dan buffer yang sesuai.

Proses PCR melibatkan beberapa tahap yaitu:


1. Pra-denaturasi DNA templat
2. Denaturasi DNA templat
3. Penempelan primer pada templat (annealing)
4. Pemanjangan primer (extension)
5. Pemantapan (postextension).
Tahap (2) sampai dengan (4) merupakan tahapan berulang (siklus), di mana pada
setiap siklus terjadi duplikasi jumlah DNA.
3.7 Sentrifus

Sentrifugasi merupakan proses pemisahan solid dari liquid dengan prinsip


sentrifugal. Densitas solid harus lebih besar dari densitas liquid (Budiman, 2009).
Berdasarkan bentuknya, sentrifus dibagi menjadi 2 yaitu mikro dan makro sentrifus.
Namun berdasar dengan cara kerjanya proses sentrifugasi dibagi dalam sentrifugasi
diferensiasi dan gradien densitas (Girsang M et al, 2003).
Perbedaan sentrifus yang digunakan hanya pada waktu, volume tabung, dan
jumlah tabung yang dapat digunakan. Makro sentrifus hanya dapat berisikan 4 tabung
dengan kecepatan 3000 rpm waktu 15 menit. Volume yang dapat diletakkan dalam
tabung sentrifus lebih besar dibandingkan mikro sentrifus. Mikro sentrifus memiliki 6
tempat tabung yang dapat diisi dan waktu yang digunakan dalam proses sentrifugasi
hanya memerlukan waktu 1 menit.
Fungsi :
Memisahkan solid dari larutan
Prinsip Kerja :
Pemisahan sentrifugal menggunakan prinsip dimana objek diputar secara
horizontal pada jarak tertentu. Apabila objek berotasi di dalam tabung atau silinder
yang berisi campuran cairan dan partikel, maka campuran tersebut dapat bergerak
menuju pusat rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi karena adanya gaya yang
berlawanan yang menuju kearah dinding luar silinder atau tabung sesuai berat jenis
masing-masing partikel , gaya tersebut adalah gaya sentrifugasi. Gaya inilah yang
menyebabkan partikel-partikel menuju dinding tabung dan terakumulasi membentuk
endapan. Dengan adanya teknik ini, proses pengendapan suatu bahan akan lebih
cepat dan optimum dibandingkan dengan teknik biasa. Dibanding dengan metode
gaya berat, kecepatan pengendapan dengan gaya sentrifugasi jauh lebih baik,
percepatan dengan gaya sentrifugasi bisa 500 hingga 1000 kali percepatan gravitasi
bumi (gaya berat) yang bisa meningkatkan kecepatan pengendapan hingga 30 kali
(Domas, 2013).

Cara penggunaan alat centrifuge :

1. Persiapkan larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan


2. Sambungkan centrifuge pada aliran arus listrik
3. Nyalakan centrifuge
4. Buka penutup centrifuge dengan tekan tombol open.
5. Masukan larutan ke dalam gelas tabung centrifuge. Larutan yang dimasukkan
pada setiap tabung haruslah sama ukurannya
6. Masukkan tiap tabung ke dalam lubang centrifuge. Untuk meletakkan gelas
tabung berisi larutan yang akan dimurnikan, tabung harus diletakkan secara
bersilang berlawanan. Namun hal ini tidak perlu dilakukan jika semua lubang
pada centrifuge terisi penuh oleh tabung larutan yang akan dimurnikan.
7. Tutup kembali penutup centrifuge
8. Set atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan rotasi
putaran (Rpm) yang diinginkan
9. Tekan tombol on untuk memulai memurnikan larutan
10. Setelah pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semua larutan
dalam tabung yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara
berseling berlawanan pula.

3.8 Neraca Analitik

Neraca analitik merupakan suatu alat yang sering digunakan dalam


laboratorium yang berfungsi menimbang bahan yang akan digunakan. Bahan yang
ditimbang biasanya berbentuk padatan, namun tidak menutup kemungkinan untuk
menimbang suatu bahan yang berbentuk cairan. Neraca analitik yang digunakan
dalam laboratorium merupakan instrument yang akurat yang mempunyai kemampuan
mendeteksi bobot pada kisaran 100 gram sampai dengan kurang lebih 0,0001 gram
(Day R. A. dan Underwood A. L., 2002)
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk
membuat media untuk bakteri, jamur atau media tanam kultur jaringan dan
mikrobiologi dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Jumlah media
yang tidak tepat akan berpengaruh terhadap konsentrasi zat dalam media sehingga
dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam hasil praktikum.
Prinsip kerja :
Alat penghitung satuan massa suatu benda dengan teknik digital dan tingkat
ketelitian yang cukup tinggi. Prinsip kerjanya yaitu dengan penggunaan sumber
tegangan listrik yaitu stavolt dan dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum
digunakan kemudian bahan diletakkan pada neraca lalu dilihat angka yang tertera
pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang.
Kekurangan neraca analitik
1. Alat ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 210 g, jika melewati batas
tersebut maka ketelitian perhitungan akan berkurang.

2. Tidak dapat menggunakan sumber tegangan listrik yang besar, sehingga


harus menggunakan stavolt. Jika tidak, maka benang di bawah pan akan
putus.

3. Harga yang mahal.

Kelebihan neraca analitik


1. Memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang zat atau
benda sampai batas 0,0001 g atau 0,1 mg.

2. Penggunaannya tidak begitu rumit jika dibandingkan dengan timbangan


manual, sehingga lebih efisien dalam hal waktu dan tenaga.

Cara kerja neraca analitik


1. Disiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang atau water pass
(dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water
pass tepat berada di tengah).

2. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan


neraca dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan
menggunakan etanol/alkohol.
3. Ditancapkan stop kontak pada stavolt.

4. Ditekan tombol On kemudian tunggu hingga muncul angka 0,0000 g.

5. Dimasukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dengan
membuka kaca tidak begitu lebar supaya tidak mempengaruhi perhitungan
karena neraca analitik ini sangat peka.

6. Ditutup kaca neraca analitik.

7. Ditekan tombol zero supaya perhitungan lebih akurat.

8. Dimasukkan bahan yang akan ditimbang dengan membuka kaca tidak begitu
lebar, begitu pun ketika akan menambahkan atau mengurangi bahan untuk
menyesuaikan massa yang diinginkan.

9. Ditutup kaca.

10. Ditunggu hingga angka di layar monitor neraca analitik tidak berubah-ubah
dan sesuai dengan massa yang diinginkan.

11. Diambil bahan yang telah ditimbang.

12. Ditekan tombol Off hingga tidak ada angka di layar monitor neraca analitik.

13. Dilepas stop kontak dari stavolt.

14. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan
neraca dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan
menggunakan etanol/alkohol.

3.9 Autoklaf
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan
untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi
(1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak
dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu
dalam autoklaf. Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora,
yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan,
kekeringan, dan antibiotic.
Fungsi :
Membunuh endospora
Prinsip Kerja :
Pada prinsipnya, sterilisasi autoklaf menggunakan panas dan tekanan dari uap
air. Biasanya untuk mensterilkan media menggunakan temperatur 1210C dengan
tekanan 2 bar selama 15 menit. Alasan mengapa digunakan temperatur 1210C karena
pada saat itu menunjukkan tekanan 2 bar yang akan membantu membunuh
mikroorganisme dalam suatu benda. Untuk tekanan pada atmosfer pada ketinggian di
permukaan laut air mendidih pada temperatur 1000C, sedangkan autoklaf yang
diletakkan pada ketinggian yang sama, menggunakan tekanan 2 bar maka air akan
mendidih pada temperatur 1210C Pada saat sumber panas dinyalakan, air yang ada di
dalam autoklaf lama kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk akan
mendesak udara yang mengisi autoklaf. Setelah semua udara dalam autoklaf diganti
dengan uap air, katup uap/udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik.
Pada saat tercapai tekanan dan temperatur yang sesuai, maka proses strerilisasi
dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai,
sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga tercapai
tekanan normal.

3.10 Elektroforesis

Elektroforesis merupakan proses migrasi molekul bermuatan dalam medium


yang dialiri arus listrik (Holme dan Hazel, 1998). Laju migrasi molekul bermuatan
tersebut menuju elektrode yang bermuatan negatif disebut elektromobilitas.
Elektromobilitas suatu molekul dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagaimana
yang dijabarkan oleh Switzer (1999) bahwa semakin besar muatan molekul maka
semakin besar pula elektromobilitasnya, nilai elektromobilitas berbanding terbalik
dengan besar ukuran molekul sehingga molekul dengan ukuran lebih besar memiliki
elektromobilitas yang lebih kecil bila dibandingkan dengan molekul yang berukuran
lebih kecil. Selain besar muatan dan ukuran molekul tersebut, topologi atau bentuk
molekul turut berpengaruh pula terhadap elektromobilitas suatu molekul.
Prinsip Kerja :
Molekul dan partikel bermuatan akan bergerak ke arah elektrode yang
memiliki muatan berlawanan di bawah pengaruh medan listrik. Westermeier (2005).
Cara Kerja :
1. Ekstraksi enzim
Setelah sample dibersihkan ditempatkan di dalam mortar dan diberi larutan
pengekstrak sebanyak + 200 μ (tergantung dari banyak, sedikitnya sampel atau besar
kecilnya sampel). Kemudian sampel digerus hingga halus. Penggerusan dilakukan
pada kondisi dingin (+4°C) dan dilakukan di dalam meja pendingin, agar suhu tetap
konstan. Hasil gerusan tersebut dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf dan
kemudian dilakukan sentrifuse dengan kecepatan 2000 rpm selama 20 menit.
Supernatan yang didapat dipisahkan dari endapan, yang selanjutnya dimasukkan ke
dalam tabung Eppendorf dan disimpan dalam lemari pendingin (Freezer) dengan suhu
sekitar -70°C.

2. Pembuatan gel pati.

Pembuatan gel pati biasanya bermacam-macam. Ada yang berasal dari pati
kentang, dan lain sebagainya. Setelah ditentukan banyaknya pati, maka diberikan
larutan buffer morfolin sitrat dengan pH 6.1 sebanyak 350 ml di dalam labu
erlenmeyer 1000 ml. Campuran tersebut kemudian dipanaskan dalam penangas air
dengan suhu + 80 °C, selama 25 menit. Panaskan lagi dengan magnetic bar dan
diaduk dengan menggunakan magnetic strirer selama 5 menit hingga mengental
membentuk gel yang bening.

Setelah gel mendidih, dilakukan pengisapan gelembung udara dengan cara


diisap dengan "water jet pump" dan setelah dingin, gel dituangkan ke dalam cetakan
gel yang berukuran 20 x 16 x 1 cm3 hingga rata dan biarkan mengeras pada suhu
kamar lebih kurang 60menit.

3. Penempatan sampel

Gel dilepaskan dari cetakan gel dengan cara mengiris keliling tepi gel dengan
menggunakan pisau. Bagian ujung gel diiris kira 2 cm dari salah satu tepinya yaitu
dari arah kotada yang dipakai sebagai penyimpan ekstra enzim.

Ekstrak enzim yang akan diuji dikeluarkan dari freezer dan biarkan sebentar
hingga mencair. Pengambilan ekstrak enzim dilakukan dengan cara mencelupkan
kertas saring berukuran 6x15 mm ke ekstrak enzim. Potongan kertas saring yang telah
berisi ekstrak enzim diletakkan dengan posisi tegak lurus ke celah irisan gel. Jarak
antara celah 1-1.5 mm. Sebagai indikator adanya pergerakkan maka pada celah irisan
gel tersebut diberikan sedikit biru brom fenol.

4. Proses elektroforesis

Gel yang telah siap kemudian diletakkan secara horizontal di atas kotak
elektroforesis yang telah berisi larutan penyangga elektroda. Proses ini dilakukan di
dalam lemari pendingin dengan suhu 4 °C.

Kedua sisi gel diberi spons yang telah dibasahi dengan larutan penyangga
elektroda sebagai jembatan antar larutan penyangga elektroda dengan gel. Setelah itu
gel ditutup dengan plastik dan di atas gel tersebut diberi gel yang dingin. Proses
elektroforesis dijalankan dengan memberi daya listrik pada gel. Pemberian daya
listrik disesuaikan dengan sampel yang akan digunakan, misalnya sebesar 50 - 70 μA,
50-60 μA atau 45-55 μA selama kurang lebih 3 jam. Setelah terlihat bahwa biru brom
fenol mencapai titik yang berjarak + 3 cm dari ujung gel, maka proses elektroforesis
dihentikan. Bagian gel yang tidak terpakai dipotong, sedangkan potongan gel yang
menjadi tempat migrasi enzim diiris tipis secara horizontal dengan menggunakan
gergaji yang berkawat tipis. Gel diiris menjadi beberapa lembar gel yang kemudian
setiap lembar diletakkan dalam wadah plastik, untuk selanjutnya diwarnai sesuai
enzim yang akan dianalisis.

5. Visualisasi sistem enzim

Visualisasi sistem dilakukan dengan pewarna biokimia. Dengan komposisi


yang telah ditentukan sebelumnya.

6. Metode analisis

Dalam hal ini cara menganalisa hasil pita dari elektroforesis tersebut sangat
tergantung dari topik apa yang akan diteliti. Hasil visualisasi enzin berupa bintik atau
noda yang disebut pola pita (bandmorp). Macam pola pita dibedakan atas tipe pola
pita yang terbentuk. Semua tipe pola pita yang berbentuk diinterpretasikan sebagai
lokus isozim dan alel yang kemudian dijadikan dasar dalam pengukuran parameter-
parameter yang ada dalam suatu populasi (NEI 1977; BROWN & WEIR 1983;
ROTHE 1995). Lokus isozim adalah struktur gen yang memiliki kemampuan
menghasilkan enzim pengkatalisis reaksi biokimia tertentu, sedangkan alel adalah
salah satu dari dua atau lebih bentuk gen yang dapat muncul pada satu lokus
(SUZUKI dkk. 1993).

BAB IV
KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan
Alat yang sering digunakan dalam laboraorium biokimia yaitu
inkobator, water-bath, bulppet, mesin PCR, autoklaf, elektroforesia,
mikropipet, spektrofotometri, sentrifugasi, Dan neraca analitik. Masing-
masinh alat memiliki fungsi, prinsip dan mekanisme yang spesifik Dan
berbeda-beda.
Daftar Pustaka

Nova Nurfauziawati. 2016. PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT


Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI.

Jurnal Mikrobiologi Vol.1 No.1 Maret 2016

Diakses dari : (https://docplayer.info/amp/72905351-Jurnal-mikrobiologi-vol-1-no-1-


maret-2016.html

Sri Sintya Rahayu, diakses dari :


https://www.academia.edu/9330559/Laporan_pengenalan_alat_dan_bahan_biokimia

Widodo, Lestanto. 2013. Dasar-dasar Praktikum Mikrobiologi. Tanggerang Selatan :


Universitas Terbuka.

Hasibuan, Elliwati. 2015. Pengenalan Spektrofotometri pada Mahasiswa yang Melakukan


Penelitian di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran USU. Medan : Universitas
Sumatera Utara

Pratiwi, R. (2001). MENGENAL METODE ELEKTROFORESIS. Oseana, Volume XXVI, Nomor


1,2001, 25-31.
PRATOMO, L. L. (2017). ANALISA PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI TEPUNG UBI
JALAR (Ipomoea batatas L) DENGAN BERBAGAI VARIAN DAN LAMA FERMENTASI
TERHADAP PEMBUATAN YOGHURT.

Djide ,M. Natsir. 2006 . Mikrobiologi Farmasi Dasar. Makassar. Universitas Hasanuddin

Khasani. 1990. Prosedur alat-alat Kimia. Yogyakarta. Liberty

Kris Cahyo Mulyatno. 2013. Neraca Analitik di


https://www.scribd.com/document/124639137/NERACA-ANALITIK (di akses 20 April
2019)

LAMPIRAN

Gambar 1. Mikro pipet Gambar 2. Tip Gambar 3.PCR


Gambar 4. Pemoto hasil PCR Gambar 5. Spektrofotometer Gambar
6.Elektroforesis

Gambar 7. Sentrifus Gambar 8. Autoclaf Gambar 9. Waterbath

Gambar 10. Inkubator Gambar 11. Necara analitik

Anda mungkin juga menyukai