Stake Out & GPS

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka berkembang pula alat-alat canggih yang dapat membantu kita dalam
mengerti perkembangan tersebut. Sebagai penduduk suatu negara, kita
harus dapat mengikuti perkembangan yang terjadi di negara kita maupun
di negara lain. Sehingga kita tidak akan ketinggalan oleh negara lain.
Salah satu alat yang dapat kita sebut canggih adalah GPS, yaitu
Global Positioning System. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
apa itu GPS dan apa manfaat GPS bagi kehidupan kita.

1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah mengenai GPS ini, adalah untuk
mendapatkan informasi mengenai GPS. Diharapkan dengan adanya
makalah ini, pembaca dapat lebih mengerti mengenai GPS dengan lebih
jelas.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Global Positioning System atau yang biasa disingkat dengan GPS
adalah alat navigasi elektronik yang menerima informasi dari 4 - 12 satelit
sehingga GPS bisa memperhitungkan posisi di mana kita berada di Bumi.
Satelit GPS tidak mentransmisikan informasi posisi kita, yang
ditransmisikan satelit adalah posisi satelit dan jarak penerima GPS kita
dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS kita dan hasilnya
ditampilkan kepada kita.
GPS sebenarnya adalah proyek Departemen Pertahanan Amerika
Serikat (AS) yang memberinya nama resmi NAVSTAR (NAVigation
Satellite Timing And Ranging). Bagian utama dari sistem GPS adalah 24
satelit yang mengorbit Bumi di ketinggian 20.200 kilometer. Orbit satelit
dirancang sehingga setiap titik di Bumi dapat melihat paling sedikit empat
satelit pada setiap saat
Tiap satelit mengitari bumi kira-kira sekali dalam 12 jam dengan
kecepatan sekitar 11.000 kilometer per jam. Satelit GPS mempunyai
panel-panel pengumpul tenaga Matahari untuk membangkitkan energi
listrik yang diperlukannya. Selain itu juga ada baterai yang menyimpan
tenaga listrik dan mempergunakannya saat satelit tidak memperoleh sinar
Matahari.

2.2 Fungsi
1. Menghitung jarak dan arah dari lokasi tempat kita berada.
2. Satu unit GPS dapat menyimpan dalam memory lokasi di mana
kita berada saat ini.
3. Setiap lokasi dapat diberi nama atau nomor dan tanggal dan waktu.
4. Mengingat lokasi yang pernah kita simpan.

2
5. Mengarahkan kita dari satu lokasi ke lokasi lain dengan simbol
berupa grafik.
6. Menyimpan rute perjalanan kita dan mengantar kita kembali
dengan rute yang sama.
7. Berfungsi sebagai kompas yang dapat menuntun kita ke arah yang
tepat.
8. Dapat digunakan sebagai penunjuk arah di kapal, mobil dengan
menggunakan daya sebesar 12 volt.
9. Beberapa GPS dapat menunjukkan peta jalan-jalan utama, sungai-
sungai.
10. Beberapa GPS juga dapat menampilkan kekuatan baterai, posisi
satelit, kekuatan sinyal.

2.3 Cara kerja


Satelit GPS pertama diluncurkan tahun 1978 dan konstelasi 24
satelit berhasil dilengkapi tahun 1994. Setelah itu satelit-satelit baru rutin
diluncurkan untuk meng-upgrade satelit lama atau mengganti satelit yang
rusak/tidak berfungsi lagi. Tiap satelit mentransmisikan data navigasi
dalam sinyal CDMA (Code Division Multiple Access)-sama seperti jenis
sinyal untuk telepon seluler CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode
pada transmisinya sehingga penerima GPS tetap bisa mengenali sinyal
navigasi GPS walaupun ada gangguan pada frekuensi yang sama.
Frekuensi yang digunakan adalah L1 (1575,42 MHz) dan L2 (1227,6
MHz).
Kode CDMA disebut "pseudorandom" karena seakan-akan
("pseudo") tidak beraturan ("random"), padahal tidaklah demikian. Kode
CDMA tiap satelit dipilih dengan saksama agar tidak mengganggu
transmisi satelit lainnya. Jenis kode CDMA ini ada dua, yaitu C/A dan
P(Y). Kedua kode ini ditransmisikan pada frekuensi L1, sementara di L2
hanya ada kode P(Y).

3
C/A (Coarse/Acquisition) penggunaannya terbuka untuk siapa saja.
"Coarse" karena resolusi datanya lebih kasar/tidak sepresisi kode P(Y). Ini
disebabkan modulasi kode yang lebih lambat, yaitu 1,023 MHz
dibandingkan dengan P(Y) yang 10,23 MHz (bandingkan dengan
cdma2000 yang 1,2288 MHz dan WCDMA (generasi penerus GSM) yang
3,84 MHz). Kata "Acquisition" adalah untuk akuisisi karena kode C/A
yang sederhana lebih mudah dikenali dibandingkan dengan kode P(Y)
sehingga untuk menangkap sinyal kode P(Y) lebih mudah setelah berhasil
mengakuisisi satelit GPS dari sinyal C/A-nya. P(Y) berarti kode precision
(presisi) yang dienkripsi dengan kode sandi Y. Modulasi kode yang
sepuluh kali lebih cepat dibandingkan dengan kode C/A menyebabkan
secara teoritis mampu memberikan presisi 10 kali lebih baik juga. Enkripsi
digunakan agar data navigasinya tidak bisa digunakan orang tanpa seizin
Departemen Pertahanan AS. Dengan mensinkronisasikan kode ini, alat
penerima GPS dapat menghitung berapa waktu antara sinyal dikirim dari
satelit dan diterima oleh alat penerima GPS. Data lain yang diperlukan
juga ditumpangkan pada sinyal kode GPS, antara lain: koreksi posisi
satelit, koreksi waktu satelit, dan informasi mengenai atmosfer yang
dilalui sinyal dari satelit ke alat penerima.
Satelit-satelit ini dikontrol dari 5 stasiun Bumi, 4 stasiun Bumi
yang bekerja otomatis dan satu stasiun Bumi pengontrol utama. Empat
stasiun Bumi otomatis hanya berfungsi menerima data dari satelit GPS dan
meneruskan informasi itu ke stasiun pengontrol utama. Stasiun pengontrol
utama memberikan koreksi data navigasi ke satelit-satelit GPS.
Bagian akhir dari sistem GPS ini adalah alat penerima GPS yang
akhirnya menghitung semua data, melakukan korelasi, dan menampilkan
data posisi di layar display atau-kalau penerima GPS ini hanya aksesori
tambahan di PDA (personal digital assistant) di layar PDA.
Informasi yang ditransmisikan dari satelit ke penerima GPS terdiri
dari dua jenis. Yang pertama disebut "almanak", yaitu posisi dari semua
satelit GPS. Jenis informasi kedua disebut "efemeris", yaitu koreksi data

4
almanak. ’Almanak’ di-update kira-kira seminggu sekali, data ’eferemis’
biasanya di-update tiap setengah jam. Alat penerima GPS yang dinyalakan
kembali setelah seharian dimatikan masih bisa menggunakan data almanak
sebelumnya.
Untuk mengetahui posisi alat penerima, juga diperlukan informasi
seberapa jauh alat penerima GPS dari satelit. Informasi ini didapat dari
mensinkronisasikan timer di penerima dengan sinyal kode CDMA yang
dikirim satelit GPS. Beda sinkronisasi dan fase sinyal digunakan untuk
menghitung "pseudorange" (perhitungan jarak ke satelit GPS tanpa
memperhitungkan perlambatan sinyal di atmosfer). Kecepatan sinyal di
ruang hampa sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 3 x 10-8 meter per
detik. Sementara kode C/A yang 1,023 MHz artinya mengirimkan
1.023.000 pulsa setiap detiknya, atau setiap pulsa bila disinkronisasikan
bisa memberikan jarak sampai akurasi 300 meter.
Kita juga bisa menghitung fase sinyal, sinyal itu sedang di posisi
mana dari pulsa, sampai akurasi 1 persen. Jadi, akurasi terbaik yang bisa
didapat dengan kode C/A kira-kira 3 meter. Untuk kode P(Y) yang
mengirim pulsa 10 kali lebih banyak per detiknya, akurasinya bisa sampai
0,3 meter. Ini adalah angka teoretis, pada kenyataannya akurasi GPS kira-
kira 9 meter untuk kode C/A.
Bayangkan ada satu bola dengan jari-jari sepanjang jarak satelit
penerima GPS yang pusatnya di posisi satelit di ruang angkasa. Jika ada
empat bola seperti itu, perpotongan permukaan bolanya adalah satu titik
tempat lokasi alat penerima GPS.

2.4 Kelemahan
Rata-rata format peta Indonesia biasanya memakai datum dari
Jakarta (0 derajat). Kebanyakan alat GPS tidak punya format ini sehingga
kita harus memakai Latitude & Longitude. Di negara lain bisa membaca
GPS kita dan langsung bisa melihat posisi kita di peta.

5
Langit langsung – Alat GPS perlu melihat langsung satelit untuk
menerima informasi. Oleh karena itu, kita tidak bisa memakai GPS dalam
rumah, atau terlalu dekat gedung-gedung yg tinggi, atau dlm lembah, atau
di bawah hutan lebat.
Bahasa - Dengan GPS Garmin Kita bisa memilih bahasa yang
dipakai. Tetapi bahasa yang tersedia hanya bahasa-bahasa Eropa belum
bahasa Indonesia atau Melayu.
Baterai – Jika baterai habis, tidak ada cadangan bantuan navigasi.
Biasanya alat GPS memakai 4 baterai AA dan cepat habis kalau dipakai
terus-menerus (10 - 36 jam, tergantung model).
Elektronik - Sama seperti alat elekronik lain yang bisa rusak jika
jatuh atau terkena air.
Walaupun alat GPS bisa menghitung ketinggian, biasanya
kesalahan cukup besar dan kurang cocok untuk membantu sebagai
informasi navigasi di daerah pegunungan.

2.5 Aplikasi
Aplikasi GPS sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang
berhubungan dengan penentuan posisi saja. Di udara, GPS digunakan
sebagai salah satu alternatif peralatan navigasi pesawat terbang.
Dibandingkan dengan peralatan navigasi lain, penerima GPS paling
mudah digunakan karena langsung memberikan posisi pesawat sehingga
sangat cepat menjadi populer. Dengan menggunakan beberapa penerima
GPS, orientasi kemiringan pesawat juga bisa dihitung, GPS juga favorit
digunakan untuk membimbing pesawat tanpa awak dan rudal-rudal jarak
jauh.
Di laut, kapal-kapal juga senang menggunakan GPS karena alasan
kemudahan penggunaannya. IMO (International Maritime Organization)
bahkan menganjurkan pemakaian AIS (Automatic Identification System),
yaitu alat penerima GPS yang secara periodik mengirimkan posisi kapal.
GPS juga digunakan untuk mempelajari kebiasaan migrasi satwa laut.

6
Penerima GPS yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran
membuat penggunaannya di darat juga beragam. Mulai dari penerima GPS
handheld untuk perjalanan lintas alam seharga sekitar Rp 1 juta sampai
penerima GPS untuk memantau perjalanan truk-truk kontainer dan kereta
api. GPS juga digunakan membuat peta dan membantu bermain golf. Jam
satelit GPS yang sangat presisi juga banyak dimanfaatkan, di antaranya
sinkronisasi antar BTS/menara pada jaringan telepon seluler.
Beberapa tahun belakangan GPS bahkan dimanfaatkan juga di
angkasa luar untuk mendapatkan posisi satelit lainnya. Akan tetapi,
aplikasi yang paling kreatif menurut penulis adalah menggunakan GPS
sebagai radar. Sinyal GPS yang memantul dari suatu obyek digunakan
untuk menghitung posisi obyek tersebut. Radar GPS lebih murah dari
radar biasa karena tidak perlu tenaga listrik besar untuk transmisi sinyal
radar dan untuk keperluan militer punya keuntungan tidak bisa diketahui
posisinya dari transmisi sinyal radar-karena radar GPS tidak
mentramisikan sinyal sendiri.

7
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Global Positioning System adalah alat yang digunakan untuk
mengetahui posisi seseorang pada satu saat. Yang ditransmisikan GPS
bukan informasi posisi kita tetapi posisi satelit dan jarak penerima GPS
kita dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS kita dan hasilnya
ditampilkan kepada kita.
GPS memiliki banyak fungsi yang bermanfaat bagi kehidupan kita,
seperti melihat lokasi di mana kita berada, menunjukkan arah untuk ke
lokasi yang ingin kita tuju, sebagai kompas, menunjukkan peta lokasi
suatu tempat berupa gambar jalan dan sungai.
GPS bekerja dengan cara tiap satelit mentransmisikan data navigasi
dalam sinyal CDMA (Code Division Multiple Access)-sama seperti jenis
sinyal untuk telepon seluler CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode
pada transmisinya sehingga penerima GPS tetap bisa mengenali sinyal
navigasi GPS walaupun ada gangguan pada frekuensi yang sama. Kode
CDMA tiap satelit dipilih dengan saksama agar tidak mengganggu
transmisi satelit lainnya.
Satelit-satelit ini dikontrol dari 5 stasiun Bumi, 4 stasiun Bumi
yang bekerja otomatis dan satu stasiun Bumi pengontrol utama. Empat
stasiun Bumi otomatis hanya berfungsi menerima data dari satelit GPS dan
meneruskan informasi itu ke stasiun pengontrol utama. Stasiun pengontrol
utama memberikan koreksi data navigasi ke satelit-satelit GPS.
Bagian akhir dari sistem GPS ini adalah alat penerima GPS yang
akhirnya menghitung semua data, melakukan korelasi, dan menampilkan
data posisi di layar display.
Kita tidak bisa memakai GPS di tempat tertutup atau terhalang
gedung-gedung tinggi karena alat GPS perlu melihat langsung satelit

8
untuk menerima informasi. Dengan GPS Garmin bahasa yang tersedia
hanya bahasa-bahasa Eropa saja. Jenis baterai AA dan jika baterai habis,
tidak ada cadangan bantuan navigasi. Kelemahan alat GPS yaitu kesalahan
untuk menghitung ketinggian cukup besar dan kurang cocok untuk
membantu sebagai informasi navigasi di daerah pegunungan
Aplikasi GPS sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang
berhubungan dengan penentuan posisi saja. Dibandingkan dengan
peralatan navigasi lain, penerima GPS paling mudah. GPS juga digunakan
untuk radar,membimbing pesawat tanpa awak dan rudal-rudal jarak jauh,
mempelajari kebiasaan migrasi satwa laut, memantau perjalanan truk-truk
kontainer dan kereta api. GPS juga digunakan membuat peta dan
membantu bermain golf, mendapatkan posisi satelit lainnya.

9
Surveying dan Pengukuran
Definisi arti kata “Surveying” ini mengacu pada pengumpulan data yang
berhubungan dengan perekaman bentuk permukaan bumi dan umumnya
direpresentasikan sebagai peta, dalam bentuk bidang datar atau model
dijital. Sedangkan arti kata “Pengukuran” memberikan arti pada peralatan
dan metode yang berhubungan dengan pelaksanaan surveying seperti yang
didefinisikan sebelumnya. Jadi, “Surveying” adalah yang berhubungan
dengan segala sesuatu dari bidang tanah hingga penentuan ukuran dan
bentuk bumi, sedangkan “Pengukuran” adalah yang berhubungan dengan
penggunaan peralatan dari pita ukur hingga pengukuran jarak elektro
magnetik atau dengan teknik-teknik satelit.

Ilmu pengetahuan “Surveying” dan “Pengukuran” mencakup aspek-aspek


matematik, astronomi, geografi, fisika, mekanika, metrologi, statistik,
geofisika dan disiplin ilmu pengetahuan lainnya. Disiplin ilmu tersebut,
termasuk membaca alat seperti bacaan vernier, mikrometer dan lingkaran;
satuan standard ukuran; alat temperatur dan skala; trigonometris dan tabel-
tabel lain; logaritma; alat ukur jarak dan sudut; alat hitung; alat barometri;
penentuan nilai gravitasi; penentuan dan penggambaran elevasi serta
berbagai peralatan lainnya dan metode penggunaannya.
Surveying secara tradisional didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan
pengukuran dan pemetaan posisi relatif di atas, pada atau di bawah
permukaan tanah, atau membangun posisi-posisi tersebut dari perencanaan
teknis atau dari deskripsi permukaan tanah. Oleh karena itu, Surveying
akan selalu berurusan dengan pengukuran dalam aspek fisika dan
matematika. Dengan adanya perkembangan teknologi, maka telah terjadi
perubahan besar dalam aspek fisika yaitu peralatan pengukuran dan dalam
aspek matematik yaitu penggunaan komputer.

10
Pada umumnya, surveying dilakukan di bidang datar (plane surveying),
yakni surveying yang tidak memperhitungkan kelengkungan bumi. Pada
proyek-proyek surveying, kelengkungan buminya cukup kecil sehingga
pengaruhnya dapat diabaikan, dimana perhitungannya menggunakan
rumus-rumus yang disederhanakan. Sedangkan pada proyek-proyek
dengan jarak-jarak jauh dan kelengkungan bumi harus diperhitungkan,
kegiatan ini dimasukkan ke dalam surveying geodetik yang merupakan
aplikasi dari Surveying geodesi (Geodetic Surveying).

Metode surveying dapat dibedakan atas:


1. Surveying bidang datar (Plane Surveying)
Dengan asumsi bahwa daerah survey adalah bidang datar.
Umumnya, mencakup daerah yang tidak luas dimana pengaruh
kelengkungan bumi, diabaikan.
2. Surveying Geodetik (Geodetic Surveying)
Menggunakan perhitungan teori bentuk bumi.
Umumnya menggunakan akurasi yang tinggi dan mencakup daerah yang
luas dimana pengaruh kelengkungan bumi, diperhitungkan.

Selanjutnya, pengukuran Surveying (Surveying measurement) dapat


didefinisikan sebagai seni, ilmu, teknologi pengumpulan dan menganalisa
data ukuran yang berhubungan antar tanah satu dengan lainnya serta
dihubungkan dengan permukaan dan ruang, termasuk mendesain,
merencanakan spesifikasi ukuran dan standar untuk menyempurnakan
ukuran dengan ketelitian dan akurasi yang diinginkan, melakukan kontrol
kesalahan dan perhitungannya (adjustment), termasuk menggunakan
peralatan yang sesuai untuk pengukuran seperti jarak, tinggi, sudut, arah,
posisi, luas, volume dan pengukuran lain yang berhubungan dengan
kuantitas.
Jenis-jenis survey yang memerlukan surveying antara lain adalah Survey
kontrol, Survey topografi, Survey kadaster, Survey hidrografi, Survey

11
route, Survey konstruksi, As-built survey dan Survey tambang. Pada
kenyataannya, seluruh aspek dalam kehidupan sehari-hari mempergunakan
surveying, misalnya pada Pemetaan bumi baik di atas maupun di bawah
laut; Pembuatan peta navigasi (darat, udara, laut); Penentuan batas tanah;
Membangun basisdata untuk manajemen sumberdaya alam; Membangun
data teknik untuk konstruksi jembatan, jalan, bangunan, pengembangan
lahan.
Berdasarkan implementasi dari surveying tersebut, maka seorang Surveyor
dituntut agar dapat melakukan riset, menganalisis dan membuat
keputusan; Kerja lapangan yaitu pengumpulan data; Hitungan yaitu
pengolahan data; Pemetaan atau penyajian data; Stake-out yaitu
memindahkan data rencana dari peta ke lapangan; dan Pemantauan atau
monitoring.
Dalam perjalanannya, Surveying masa depan adalah melakukan
pengumpulan data, menyimpan data, memperoleh kembali dan dipakai
bersama dengan menggunakan peralatan komputer, peralatan dengan
sistem optik dan satelit.

http://surkad.gd.itb.ac.id/?page_id=70

Tutorial Topcon- Stake Out


Apa itu Stake Out?
stake out adalah menu pengukuran yang digunakan untuk menentukan
lokasi koordinat titik di suatu lapangan. Prinsipnya adalah terbalik dengan
konsep pengambilan data lapangan. Kalau pengambilan data lapangan kita
mengukur koordinat titik dari lapangan sedangkan stake out adalah
mengembalikan koordinat ke lapangan dari desain.
berikut ini langkah-langkahnya :

A. Memasukkan Data koordinat pada saat pengukuran.

12
1. Masuk ke Mode Stake out Menu- Layout.
2. Masukkan informasi tempat berdiri alat (F1 Occ. ST Input)
*Tampilan Layar
Occ. PT
PT#:

Input List Nez Enter

*Tekan F3 Nez
Tampilan Layar
E : ..........5000.000 m
N : ..........5000.000 m
Z : .......... 100.000 m
Input ---- PT# Enter

3.Melakukan Orientasi ke back sight (BS) dari menu Layout (F2)


Backsigt.
- Dengan menggunakan data koordinat titik back sigt:
*Tampilan Layar
Back Sight
PT#:

Input Scrh Ne/Az Enter

*Tekan F3 Ne/az
Tampilan Layar
N- 0.000 m
E: 0.000 m

Input ... Az Enter

13
- Dengan menggunakan data azimuth dari alat ke back sight tekan AZ:
*Tekan F3 az
Tampilan Layar
Back Sight
HR:

Input ... PT# Enter

*Tekan F1
Tampilan Layar
Back Sight
HR: 90 57' 58"

>Sight Yes NO

4. Stake out yang diketahui koordinatnya


*Tekan F3
Tampilan Layar
Layout
F1: Occ. Pt Input
F2: Back Sight
F3: Layout P

*Tekan F3 Nez untuk memasukkan koordinat titik yang akan di stake out
Tampilan Layar
Layout
PT#:

Input List Nez Enter

14
*Tidak perlu memasukkan tinggi target apabila hanya men stake out X dan
Y
Tampilan Layar
Reflector Height
Input
R.Ht : 0.000 m
Input ... PT# Enter

*Tekan Tombol F1 Angle terlebih dahulu untuk mencari arah dari titik
yang
akan di stake out
Tampilan Layar
Calculated
HR : 90 25' 10"
HD : 57.58 m
Angle Dist ... ...

*Untuk mendapatkan arah tersebut yang benar putar teropong dalam arah
horizontal sampai bacaan dHR menjadi 0 (Nol)
Tampilan Layar
PT# : 101
HR : 5 30' 20"
dHR : 25 50' 10"
Dist ... Nez ...

*Tempatkan target pada arah tersebut ukur jarak dari alat ke target dengan
tombol F1 DIST. Lakukan pergerakan maju/mundur sampai dHD menjadi
0 (Nol).
Tampilan Layar
HD* : 5102.95 m
dHD : 5791.96 m

15
dZ : 104.55 m
Mode Nez Np/p Next

Untuk Langkah 1-3 lebih jelasnya dapat dilihat Tutorial sebelumya KLIK
di sini Untuk Melihat

B. Stake Out data koordinat yang sudah dimasukkan ke alat


1. Masuk ke Mode Stake out Menu- Layout.
2. Masukkan informasi tempat berdiri alat (F1 Occ. ST Input)
*Tampilan Layar
Occ. PT
PT#:

Input List Nez Enter

*Tekan F3 Nez
Tampilan Layar
E : ..........5000.000 m
N : ..........5000.000 m
Z : .......... 100.000 m
Input ---- PT# Enter

3.Melakukan Orientasi ke back sight (BS) dari menu Layout (F2)


Backsigt.
- Dengan menggunakan data koordinat titik back sigt:
*Tampilan Layar
Back Sight
PT#:

Input Scrh Ne/Az Enter

16
*Tekan F3 Ne/az
Tampilan Layar
N- 0.000 m
E: 0.000 m

Input ... Az Enter

- Dengan menggunakan data azimuth dari alat ke back sight tekan AZ:
*Tekan F3 az
Tampilan Layar
Back Sight
HR:

Input ... PT# Enter

*Tekan F1
Tampilan Layar
Back Sight
HR: 90 57' 58"

>Sight Yes NO

4. Stake out yang diketahui koordinatnya


*Tekan F3
Tampilan Layar
Layout
F1: Occ. Pt Input
F2: Back Sight
F3: Layout P

*Tekan F1 Input untuk memasukkan koordinat titik yang akan di stake out

17
Tampilan Layar
Layout
PT#:

Input List Nez Enter

*Tidak perlu memasukkan tinggi target apabila hanya men stake out X dan
Y
Tampilan Layar
Reflector Height
Input
R.Ht : 0.000 m
Input ... PT# Enter

*Tekan Tombol F1 Angle terlebih dahulu untuk mencari arah dari titik
yang
akan di stake out
Tampilan Layar
Calculated
HR : 90 25' 10"
HD : 57.58 m
Angle Dist ... ...

*Untuk mendapatkan arah tersebut yang benar putar teropong dalam arah
horizontal sampai bacaan dHR menjadi 0 (Nol)
Tampilan Layar
PT# : 101
HR : 5 30' 20"
dHR : 25 50' 10"
Dist ... Nez ...

18
*Tempatkan target pada arah tersebut ukur jarak dari alat ke target dengan
tombol F1 DIST. Lakukan pergerakan maju/mundur sampai dHD menjadi
0(Nol).
Tampilan Layar
HD* : 5102.95 m
dHD : 5791.96 m
dZ : 104.55 m
Mode Nez Np/p Next

Untuk Langkah 1-3 lebih jelasnya dapat dilihat Tutorial sebelumya KLIK
di sini Untuk Melihat

Semoga bermanfaat....

http://afrizalaja.blogspot.com/2011/01/tutorial-topcon-stake-out.html

MATERI GPS
Apa itu GPS ?
GPS (Global Positioning System) merupakan suatu sistem navigasi serta
penentuan posisi berbagai objek di permukaan Bumi yang berbasis satelit
yang digunakan oleh banyak orang dalam segala cuaca, serta didesain
untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi (3D) yang teliti dan
juga informasi waktu secara kontinyu di seluruh dunia.
GPS terdiri dari 3 segmen, yakni Segmen Kontrol, Segmen Angkasa, dan
Segmen Pengguna. Segmen Kontrol merupakan stasiun-stasiun yang
berfungsi untuk memonitoring satelit-satelit. Segmen Kontrol sendiri
berada di beberapa lokasi di permukaan Bumi dan terbagi menjadi Stasiun
Monitor yang berkedudukan di Diego Garcia, Ascension Island,
Kwajalein, dan Hawaii serta Stasiun Master Kontrol yang terletak di
Colorado Springs.

19
Segmen Angkasa berupa satelit-satelit yang mengorbit Bumi dalam
lintasan tertentu. Satelit-satelit itu milik Departemen Pertahanan Amerika
Serikat yang pertama kali diperkenalkan mulai tahun 1978. Hingga tahun
1994, Amerika Serikat telah berhasil meluncurkan 24 satelit. Satelit-satelit
tersebut mengorbit Bumi sekitar 20.200 km di atas kita. Mereka bergerak
secara konstan dan dalam 24 jam mengitari Bumi sebanyak dua kali, lebih
tepatnya untuk waktu periode GPS sebesar 11 jam 58 menit.
Sementara itu, Segmen Pengguna adalah operator dari GPS itu sendiri.
Hingga saat ini, penggunaan GPS telah mencakup berbagai bidang, mulai
dari militer, pemetaan, navigasi, dan masih banyak lagi.
Satelit GPS memancarkan sinyal berupa gelombang radio. Ada dua jenis
sinyal, yaitu L1 dan L2. Sinyal yang digunakan oleh masyarakat umum
adalah sinyal L1. Sinyal tersebut dapat menembus awan, kaca, dan plastik,
tetapi akan memantul jika menabrak hampir semua benda padat seperti
bangunan dan gunung.
Sinyal GPS membawa 3 informasi yang berbeda, yaitu pseudorandom
code, ephemeris data, dan almanac data. Pseudorandom data adalah
semacam identitas dari satelit yang memancarkannya. Data ephemeris
membawa informasi penting mengenai kondisi satelit (sehat atau tidak
sehat), waktu, dan tanggal. Informasi tersebut menjadi bagian penting
dalam penentuan posisi. Sementara itu, data almanac memberitahukan
kepada receiver GPS mengenai posisi satelit yang seharusnya tiap saat.
Fungsi paling utama dari GPS adalah penentuan posisi dalam waktu
tertentu. Untuk itu, dibutuhkan minimal 4 buah satelit untuk mendapatkan
nilai posisi (lintang, bujur, dan tinggi) serta waktu. Semakin banyak satelit
yang terlihat, maka ketelitian GPS juga akan semakin meningkat. Selain
itu, GPS juga dapat digunakan untuk menghitung jarak, penentuan arah,
mengukur kecepatan, dan lain-lain.
Secara umum, GPS dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Yang pertama adalah
GPS tipe Navigasi. GPS tipe ini merupakan GPS yang paling rendah
ketelitiannya, yakni sekitar 1 hingga 10 meter. Bentuknya yang kecil

20
sangat menunjang dalam kegunaan utamanya yakni untuk navigasi. GPS
ini juga dikenal dengan sebutan GPS Hand-held.
Tipe selanjutnya adalah GPS Mapping atau Pemetaan. GPS tipe ini
memiliki ketelitian yang cukup baik, yakni 0,5 hingga 3 meter. Fungsi
utamanya adalah untuk pemetaan karena dilengkapi dengan fitur akuisisi
data spasial dan atribut SIG (Sistem Informasi Geospasial).
Tipe terakhir adalah GPS tipe Geodetik. Dengan akurasi tertinggi, yakni
0,001 hingga 0,1 meter GPS tipe ini biasanya digunakan untuk kebutuhan
surveying dengan ketelitian tinggi, misal penentuan Jaring Kontrol
Geodesi.
Seperti alat lainnya, tentunya GPS juga tidak terlepas dari kesalahan.
Beberapa contoh kesalahan tersebut adalah kesalahan ionosfer dan
troposfer, kesalahan jam satelit dan receiver, kesalahan orbit satelit, Noise,
Multipath, dan lain-lain. Oleh karena itu, penggunaan GPS akan maksimal
dan memiliki ketelitian yang baik jika digunakan pada area yang terbuka
dan terhindar dari benda-benda yang mudah memantulkan sinyal.
Sebenarnya sistem navigasi berbasis satelit tidak hanya GPS saja. Masih
ada sistem navigasi buatan negara lain, misalnya GLONASS milik Rusia,
Galileo milik Eropa, dan Compass yang dimiliki dan dikelola China.
Ada beberapa keunggulan dari GPS yang menjadikannya favorit
dibandingkan yang lain. GPS dapat digunakan di belahan Bumi mana pun,
24 jam non-stop, dan dalam kondisi cuaca apa pun. Di samping itu, GPS
juga gratis digunakan tanpa perlu membayar biaya pendaftaran atau
semcamnya.
Dalam bidang Geodesi, GPS digunakan dalam pemetaan. Pengukuran
dengan metode GPS kini semakin populer karena dapat mencakup wilayah
yang luas dengan alat tidak harus saling terlihat. Pemetaan melalui foto
udara dan pemetaan dasar lautan juga menggunakan GPS untuk
menentukan posisi

21
http://www.jelajahjogjakarta2014.com/2014/02/materi-gps.html

22
Stake Out Adalah proses menentukan titik lokasi di lapangan dengan
memberi tanda tertentu (biasanya patok) sesuai dengan titik rencana dalam
peta

http://dialogkalasenja.blogspot.com/2012/01/istilah-umum-yang-sering-
dijumpai-di_8366.html

23

Anda mungkin juga menyukai