Makalah Kewirausahaan Usaha Jamu Tradisional Citra

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

USAHA JAMU TRADISIONAL

A. LATAR BELAKANG
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (Entrepreneur) mempunyai cara
berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi,
panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan
perilaku sebagai manusia unggul.
Dari perbedaan cara berfikir inilah, banyak bermunculan berbagai jenis bidang
usaha di Indonesia. Jenis bidang usaha yang disajikan juga beranekaragam misalnya,
makanan, sandang atau pakaian, kebutuhan rumah tangga, minuman, furniture, jasa
dan masih banyak jenis usaha lainnya. Sebagian besar usaha yang ada di indonesia
berawal dari usaha dalam skala kecil dengan modal yang kecil juga. Akan tetapi, tidak
jarang pula usaha yang baru muncul langsung dalam skala besar. Semua itu
tergantung dari modal yang dimiliki oleh si pengusaha. Ada juga jenis usaha yang
dikembangkan secara turun-temurun dengan berbagai macam pengembangan dan
inovasi produk.
Seorang wirausahawan, harus memiliki cara berfikir yang inovatif. Seorang
wirausahawan juga harus mampu, pintar, dan jeli dalam membaca peluang usaha yang
tersedia. Keadaan lingkungan tempat usaha itu bediri juga berpengaruh besar terhadap
kemajuan usaha tersebut. Wirausahawan yang hanya perpredikat sebagai plagiat tidak
akan mampu mengembangkan usahanya. Hal ini dikarenakan konsumen akan berfikir
jika produk yang disajikan sama saja dengan produk yang telah beredar di pasaran.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan sebuah produk yang diplagiat adalah
produ tersebut harus memiliki perbedaan atau keunggulan dibandingkan dengan

1
produk yang telah beredar supaya produk baru tersebut mampu menarik perhatian
konsumen,
Wirausahawan juga harus mampu membaca peluang tentang keberadaan suau
produk. Produk yang jarang ditemukan di suatu daerah sedangkan konsumen banyak
membutuhkan akan menjadikan produk tersebut laris di pasaran. Salah satu produk
yang telah jarang ditemukan adalah jamu tradisional. Di era yang modern ini, sudah
jarang ditemukan pedagang jamu yang berjualan dengan cara berkeliling kampung
menggunakan gerobak dorong atau menggendong jamunya di dalam tempat anyaman
bambu. Jikalau masih ada pedagang yang seperti itu, pastilah sangat jarang ditemukan.
Tidak bisa dipungkiri karena sebenarnya peminat jamu masih banyak walaupun kita
telah berada di era yang telah modern seperti saat ini. Kelangkaan usaha yang seperti
inilah yang dapat dijadikan bisnis usaha yang menjanjikan. Akan tetapi, semua itu juga
terganung bagaimana kejelian seorang wirausahawan melihat peluang yang tersedia.
Pada jaman dahulu, pedagang jamu hanya membuat jamunya sesuai kebutuhan
dalam satu hari saja karena jamu yang mereka jual hanya bertahan satu sampai dua
hari saja. Jamu yang mereka jual tidak bisa bertahan lama. Seorang wirausahawan
yang mampu berpikir kreatif, harus mampu menyajikan produksi yang menarik dan
berbeda dari jamu yang telah dijual sebelumnya tetapi tidak lepas dari konsep jamu
tradisional.
Usaha jamu tradisional ini sangat cocok untuk dikembangkan di daerah Tulangan
khususnya dan Sidoarjo pada umumnya. Di daerah Tulangan=, Sidoarjo sudah jarang
di temukan pedagang jamu keliling. Bahkan ada penjual jamu keliling yang berkeliling di
empat desa dan menjadi satu-satunya penjual jamu di keempat desa tersebut. Penjual
jamu tersebut, hanya berjualan di pagi hari saja. Peluang usaha inilah yang bisa diambil
dan dijadikan titik awal usaha jamu modern. Ketersediaan bahan baku jamu, juga
tergolong banyak untuk kawasan Sidoarjo. Masih banyak penjual bahan baku jamu
yang membuka gerainya di pasar tradisional. Selain itu, peminat jamu di daerah
Sidoarjo juga tergolong masih banyak.
Dengan sedikit inovasi pada produk jamu yang dihasilkan, jamu dengan kemasan
yang baru akan menjadi jamu tradisional yang beda dari jamu tradisional pada
umumnya. Jamu tradisional ini juga akan menjadi jamu yang laris dipasaran. Oleh

2
karena itu, pemilihan usaha berdagang jamu tradisional dipilih. Pemilihan tersebut
didasarkan pada pengamatan peluang usaha yang ada di daerah Sidoarjo dan
sekitarnya. Ketersediaan bahan baku yang melimpah juga menjad faktor terpenting
dalam berjalannya usaha tersebut. Akan tetapi, dalam langkah awal usaha, hanya ada
dua jenis jamu yang dipilih untuk diperjualbelikan yaitu jamu beras kencur dan kunyit
asam. Pemilihan dua produk jamu ini dikarenakan keduanya bisa menjangkau berbagai
kalangan, dari anak kecil sampai orang dewasa. Oleh karena itu, mangsa pasar dari
dua produk jamu ini menjadi semakin luas karena anak-anak juga bisa mengkonsumsi.
Selain itu, kedua jamu ini mempunyai banyak khasiat untuk kesehatan. Jamu beras
kencur dengan rasa hangatnya saat meminum, berkhasiat menghangatkan badan dan
mengobati batuk. Salah satu khasiat yang ada di dalam jamu kunyit asam adalah
menambah nafsu makan. Hal ini sangat cocok untuk anak kecil yang memiliki
gangguan sulit makan.

B. ANALISIS SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
Produk jamu tradisional yang diproduksi ini beda dari produk jamu tradisional yang
sudah dijual dipasaran. Produk jamu beras kencur dan kunyit asam ini diproduksi dalam
bentuk cair yang dikemas dalam botol dengan berbagai ukuran. Ada ukuran yang kecil,
sedang, dan besar. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah konsumen saat
pembelian dan menyesuaikan kebutuhan konsumen. Produk jamu yang dikemas dalam
botol kecil dan botol sedang mempermudah konsumen untuk dibawa saat bepergian
dan bisa menghemat tempat jika dimasukkan di dalam tas atau di tempat penyimpanan
lainnya. Sedangkan produk jamu yang dikemas dalam botol besar, bisa di gunakan
untuk porsi besar, misal untuk disimpan di rumah sebagai persediaan.
Jamu beras kencur dan kunyit asam ini dibuat dari bahan pilihan dengan kualitas
yang baik. Kualitas bahan baku yang digunakan secara tidak langsung akan
mempengaruhi rasa dan ketahanan jamu tersebut selama penyimpanan. Jamu beras
kencur dan kunyit asam ini tidak menggunakan bahan pengawet dan menggunakan
gula pasir, bukan pemanis buatan. Jadi, jamu beras kencur dan kunyit asam yang
diproduksi aman untuk dikonsumsi berbagai kalangan usia. Jamu beras kencur dan

3
kunyit asam ini bisa awet dalam beberapa hari saja, kurang lebih layak dikonsumsi
dalam waktu 10 hari tanpa bahan pengawet. Hal ini dikarenakan bahan yang digunakan
dalam proses pembuatan jamu dipilih dari bahan yang berkualitas dan proses
perebusan jamu dilakukan dalam waktu yang lama sehingga semua bahan tercampur
dan benar-benar matang.
Keunggulan lain dari produk jamu ini adalah terdapat kode produksi. Produksi
jamu ini elah mendapat persetujuan dari Departemen Kesehatan, sehingga produk
jamu yang dijual benar-benar halal dan layak dikonsumsi, tanpa bahan pengawet atau
bahan-bahan kimia berbahaya lainnya. Dalam label yang ditempel dibotol, juga terdapat
tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa, sehingga konsumen mengetahui saat jamu
tersebut sudah kadaluwarsa atau belum.

2. Weekness (Kelemahan)
Tak ada sesuatu yang sempurna. Itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan
produk ini. Selain keungulan seperti yang dideskripsikan di atas, produk ini juga
mempunyai kelemahan. Akan tetapi, produsen selalu berusaha unuk meminimalisir
setiap kekurangan yang dapat merugikan konsumen.
Proses pengemasan menjadi faktor penting dalam menjaga keawetan jamu
kemasan ini. Jika tutup botol kurang rapat saat proses pengemasan, jamu yang
diproduksi kurang awet dan cepat kadaluwarsa. Sehingga saat menutup botol jamu,
angin yang ada di dalam botol harus benar-benar keluar.
Adapun kelemahan produksi yang disebabkan karena bahan baku jamu.
Perubahan harga gula juga secara tidak langsung akan mempengaruhi produksi. Jika
harga gula naik, harga jamu tersebuat juga akan naik. Diperkirakan jumlah konsumen
juga akan menurun. Hal ini sesuai dengan prinsip permintaan, jika harga naik, maka
permintaan akan turun. Gula menjadi bahan pokok yang sangat mempengaruhi kualitas
jamu yang diproduksi. Gula idak dapa digani dengan bahan pemanis apapun, apalagi
pemanis buatan yang bisa mempengaruhi kesehatan tubuh.

4
3. Opportunity (Kesempatan/Peluang)
Produsen atau wirausahawan yang memproduksi dengan jamu tradisional yang
kemasan seperti ini masih jarang ditemukan. Kebanyakan jamu tradisional yang
diproduksi dikemas dalam bentuk bubuk. Jadi peluang untuk memproduksi jamu
tradisional dengan kemasan botolan mempunyai mangsa pasar yang masih luas,
apalagi jika produk jamu tradisional ini bisa dikonsumsi berbagai kalangan usia.

4. Treat (Ancaman)
Melihat begitu mudahnya proses pembuatan jamu tradisional, maka tidak bisa
dipungkiri jika akan banyak produsen aau wirausahawan baru bermunculan dengan
produk dan kemasan yang sama. Apalagi jika harga yang ditawarkan oleh produk-
produk yang baru tersebut dijual dengan harga yang jauh lebih murah.

C. RENCANA USAHA
Dalam melakukan suatu usaha, kita harus melakukan usaha itu dengan penuh
perencanaan. Merencanakan setiap langkah yang akan ditempuh dengan penuh
perhitungan. Perencaaan ini dilakukan sebagai langkah awal dalam melakukan usaha
sesuai dengan tujuan utama pendirian usaha tersebut. Adapun rencana usaha yang
akan dijalankan dalam pendirian usaha ini sebagai berikut:

1. Rencana Jangka Pendek


Usaha jamu tradisional yang akan dirintis ini bertujuan untuk meneruskan bisnis
keluarga sejenis yang telah ditinggalkan sejak beberapa tahun yang lalu. Usaha jamu
sebelumnya ditutup dikarenakan harga gula yang saat itu semakin melonjak tajam
sedangkan jika harga dinaikkan, permintaan konsumen menurun. Tujuan lain usaha
dari dirintisnya usaha jamu tradisional ini guna menambah wawasan berwirausaha di
kalangan mahasiswa maupun bagi masyarakat umum. Usaha ini juga bisa menambah
daya kreativitas mahasiswa yang menghasilkan dan menjanjikan untuk kehidupan di
masa depan biaya kuliah.

5
2. Rencana Jangka Menengah
Usaha yang kami rintis ini pastinya akan kami kembangkan demi mewujudkan
impian kami bersama, yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses,
strategi pasar dan pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha kami
kedepannya. Pelanggan ialah raja, maka dari itu kepuasan pelanggan menjadi yang
utama dari segalanya, karena tanpa pelanggan belum tentu usaha ini akan bertahan
lama. Tidak lupa pula kami rajin melakukan promosi usaha kami, baik dari mulut ke
mulut, iklan radio, media online, dan media yang lainnya.

3. Rencana Jangka Panjang


Setelah berhasil mendapatkan pelanggan, kami akan lebih meningkatkan mutu dan
kualitas dari usaha kami ini, tidak lupa pula kami membangun jaringan dengan toko-
toko maupun warung makan dan restoran agar kami dapat memperluas jaringan dalam
mengembangkan binis ini.

D. PRODUKSI
Produk jamu tradisional ini akan dipasarkan kebeberapa tempat dan macam-
macam jenis usaha makanan, serta dipusat tokoh oleh-oleh. Produk jamu ini tidak
bertahan lama terdapat tanggal kaladuwarsa dilabel kemasan jamu. Oleh karena itu,
proses produksi dilakukan sebelum tanggal kadaluwarsa berakhir sehingga produsen
akan mengganti produk jamu yang telah diitipkan sebelumnya.
Proses produksi dilakukan di rumah produsen sehingga produsen bisa mengawasi
proses produksi demi terjaganya mutu dan kualitas jamu tradisional tersebut.

E. PEMASARAN
Dalam berwirausaha, seorang wirausahawan atau produsen perlu mengenali siapa
target pemasarannya dan di mana prduk akan dipasarkan. Hal ini dilakukan supaya
produsen bisa menganalisa beberapa aspek dalam pemasaran seperti target pasar,
pesaing, dan sasaran pembeli. Dengan mengenali tiga aspek tersebut, seorang
produsen secara tidak langsung juga akan menetapkan strategi pemasaran yang tepat
untuk setiap target pemasaran.

6
Analisis pasar dan aspek pemasaran usaha jamu tradisinal diantaranya sebagai
berikut:
1. Target Pasar
Dalam jangka pendek dan langkah awal pemasaran produk jamu tradisional ini
akan dipasarkan dengan cara dititipkan dibeberapa toko di sekitar tempat produksi.
Selain itu juga dititipkan di warung-warung makan juga dijual di rumah (tempat
produksi) untuk mengantisipasi pembeli yang datang ke rumah atau tetangga dekat
rumah.
Produk jamu ini juga dititipkan dibeberapa pedagang oleh-oleh di daerah Sidoarjo
dan toko-toko kecil yang menjual klepon di daerah Gempol. Lokasi tersebut banyak
dilewati dan dikunjungi oleh masyarakat dan pengguna jalan. Baik masyarakat Sidoarjo
maupun wisatawan yang melewati Sidoarjo dan singgah di pusat oleh-oleh.
2. Pesaing
Tidak bisa dipungkiri jikalau persaingan dalam dunia bisnis memang sangat ketat.
Kebiasaan menjiplak produk yang sudah ada dan laku di pasaran memang salah satu
kiat produsen baru unuk memperoleh keuntungan yang sama. Akan tetapi, selera dan
daya tarik masyaraka terhadap suatu produk menjadi salah satu faktor keberhasilan
suatu produk, apalagi produk berupa makanan dan minuman.
Produsen harus pintar membaca pasar dan mengikuti selera konsumen.
Persaingan dala dunia bisnis memang ada akan tetapi, persaingan yang terjadi
haruslah persaingan yang sehat dengan tidak merugikan dan menjatuhkan produsen
lain.
3. Sasaran Pembeli
Dalam menjalankan usaha ini, sasaran pembeli kami yaitu kalangan orang dewasa
khususnya tetapi kalangan anak kecil dan remaja juga bisa mengkonsumsi jamu
tradisional ini karena produk ini dibuat tanpa bahan pengawet. Harga yang kami berikan
yaitu mulai dari harga Rp 10.000 untuk botol besar, Rp 5.000 untuk botol sedang, dan
Rp 3.000 untuk botol kecil.

7
Adapun strategi pemasaran yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Dari Mulut Ke Mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan
banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan bercerita dengan teman-
teman kita atau keluarga untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak
langsung semua konsumen/masyarakat akan mengetahui usaha kita. Apabila usaha
kita sudah diketahui dan disukai, maka konsumen akan memberitahukan kepada orang
lain untuk membeli jamu di tempat kita.
2. Internet
Saat ini teknologi sudah sangat berkembang. Ingin mengetahui apapun tidak lagi
harus bersusah payah datang ke tempat yang diinginkan. Pesan makanan sudah bisa
melalui telepon. Promosi barang dan jasa apapun sudah bisa melalui internet. Misalkan
saja jual beli mobil, peralatan rumah tangga, dunia fashion, dan lain-lain sudah bisa di
promosikan lewat situs-situr resmi.
Pemasaran produk jamu tradisional ini juga bisa dilakukan lewat dunia internet,
misalnya lewat facebook, twitter, blog, dan lain-lain. Hampir sebagian masyarakat, tiap
detiknya tidak dapat lepas dari apa yang namanya dunia internet. Dengan media
internet, pemasaran dan sasaran pasar akan semakin luas.
3. Pengembangan Pasar
Selain melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti diatas, kami juga
mempromisikan usaha kami ini dengan cara menambah pasar baru untuk memperluas
jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, dapat dengan memperluas usaha roti
bakar ini ke daerah-daerah lain, dengan harapan usaha ini akan lebih dikenal oleh
masyarakat dan juga dapat menambahkan pendapatan serta dapat mengurangi tingkat
pengangguran dengan memperkerjakan karyawan yang baru.
4. Pengembangan Produk
Pengembangan produk dari usaha ini bisa dilakukan dengan cara mengeluarkan
bentuk yang berbeda, tidak dalam bentuk cair lagi akan tetapi dalam bentuk bubuk. Hal
ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan buruk yang terjadi dalam proses
pengiriman, misal botol pecah atau jamu tumpah.

8
F. KEMITRAAN
Dalam mengembangkan suatu usaha perlu sekali menjalin kemitraan dengan
tempat-tempat yang mendukung produk yang kita miliki. Mitra yang dipilih juga haruslah
mitra yang jujur. Kejujuran adalah pangkal dari suksesnya usaha kita rintis. Tempat
yang kita pilih untuk menjadi mitra kita juga haruslah tempat yang ramai dan sering
dikunjungi orang. Jika tempat yang menjadi mitra sepi pembeli atau kurang diminati
orang, produk kita pun juga akan sulit berkembang.
Sidoarjo termasuk dalam golongan kota yang ramai. Masyarakat di Sidoarjo
termasuk masyarakat yang konsumtif. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Sidoarjo
dikarenakan banyak hal. Misalnya pusat kerajinan tas dan sepatu yang ada di
Tanggulangin, terkenal dengan krupuk udang, bandeng, dan petis. Apalagi dengan
adanya Lumpur Lapindo, semakin banyak wisatawan yang berkunjung. Dengan
banyaknya peluang yang seperti ini mempermudah seorang produsen untuk
mengembangkan usahanya. Adapun tempat-tempat yang bisa dijadikan mitra
diantaranya sebagi berikut:

1. Toko atau pusat oleh-oleh


Dengan banyaknya wisatawan yg berkunjung dan sifat warga Sidoarjo yang
konsumtif, menjalin kemitraan dengan beberapa pusat oleh-oleh atau toko yang
menjual makanan di sekitar tempat-tempat wisata sangatlah menguntungkan. Hal ini
dikarenakan tempat-tempat tersebut sudah pasti akan dikunjungi wisatawan dan warga
Sidoarjo sendiri.

2. Beberapa warung atau depot makanan


Warung yang dimaksud di sini adalah warung-warung makanan misalnya warung
sate, warung nasi goreng, warung ikan bakar, atau depot-depot yang ramai dikunjungi
orang. Warung-warung kecil yang menjual jajanan seperti klepon dan gempo yang ada
Gempol juga akan menjadi sasaran kemitraan. Hal ini dilakukan karena di Sidoarjo
menjamur sekali warung-warung makanan baru. Dari kelas kaki lima, depot, hingga
restoran. Peluang inilah yang harusnya bisa dilihat dengan jeli oleh seorang produsen
untuk menjalin kemitraan.

9
3. Beberpa toko kelontong
Pada saat ini, toko kelontong tidak hanya menjual barng-barang kebutuhan rumah
tangga. Banyak produsen-produsen menjalin kemitraan dengan toko kelontong.
Dengan menjalin kemitraan di beberapa toko kelontong yang ada di sekitar tempat
produksi dan di seluruh Sidoarjo juga akan sangat mendukung untuk perkembangan
produk.

G. PENGELOLAAN KEUANGAN
1. Harga
Adapun produk yang dijual adalah jamu beras kencur dan kunyit asam dengan berbagai
macam kemasan dalam botol.
Jamu Beras Kencur
No. Jenis Botol Harga
1 Botol Kecil Rp 5.000
2 Botol Sedang Rp 8.000
3 Botol Besar Rp
13.000

Jamu Kunyit Asam


No. Jenis Botol Harga
1 Botol Kecil Rp 3.000
2 Botol Sedang Rp 5.000
3 Botol Besar Rp
12.000

2. Modal Awal
No. Nama Barang Harga Jumlah
1. Panci besar Rp 240.000 4
2. Bak Rp 80.000 6
3. Tabung LPG 3KG Rp 25.000 2

10
4. Botol kecil Rp 10.000 100
5. Botol Sedang Rp 30.000 100
6. Botol Besar Rp 50.000 100
7. Bahan:
Kencur Rp 9.000 1kg
Jahe Rp 7.000 1kg
Kunyit Rp 10.000 1kg
Merica Rp 2.000 1 ons
Asam Rp 4.000 0,5 kg
Garam Kotk Rp 8.000 1 ktk
Gula Rp 96.000 12 kg
Bawang putih Rp 15.000 0,5kg

H. PROMOSI DAN IKLAN


Istilah dari mata turun ke hati memanglah benar. Istilah ini tidak hanya untuk
remaja yang sedang jauh cinta. Membeli suatu produkpun sangat dipengaruhi oleh
pandangan mata. Tidak bisa dipungkiri, promo dan iklan memang menjadi salah satu
faktor pendukung yang menjadikan suatu produk semakin laris di pasaraan. Promo dan
iklan yang menarik bagi konsumen akan menjadikan konsumen tertarik untuk membeli
produk. Walaupun produk yang dijual sangatlah enak tapi jikalau promo atau iklan yang
dibuat tidak menarik, produk tesebut akan kurang diminati konsumet. Bentuk promo dan
iklan sendiri sangatlah banyak, bisa berupa brosur, pamflet, benner, ataupun iklan di
televisi untuk produk yang sudah laku banyak di pasaran.

11

Anda mungkin juga menyukai