KLP 4 Retardasi Mental
KLP 4 Retardasi Mental
KLP 4 Retardasi Mental
“Retardasi Mental”
Dosen Pengampu :
Kelompok 4
Ilmu Keperawatan
Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa , karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Retardasi Mental”. Pada makalah ini kami tampilkan hasil diskusi kami, kami juga mengambil
beberapa kesimpulan dari hasil diskusi yang kami lakukan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya:
1. Yang terhormat dosen mata kuliah kesehatan Jiwa II
2. Pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam pelaksanaan maupun proses penyelesaian
makalah ini.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran. Namun,
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun pembahasan dalam
makalah ini, sehingga belum begitu sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki kekurangan- kekurangan tersebut sehingga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Retardasi mental (RM) adalah fungsi intelektual di bawah angka 7, yang muncul
bersamaan dengan kurangnya perilaku adaptif, serta kemampuan beradaptasi dengan kehidupan
sosial sesuai tingkat perkembangan dan budaya. Menurut Maslim (2004), RM adalah suatu
keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap yang terutama ditandai oleh
terjadinya kendala keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat
kecerdasan secara menyeluruh, misalnya kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial.
Retardasi mental juga didefenisikan yaitu fungsi intelektual dibawah rata- rata (IQ
dibawah 70) yang disertai dengan keterbatasan yang penting dalam area fungsi adaptif, seperti
keterampilan interpersonal atau sosial, penggunaan sumber masyarakat, penunjukkan diri,
keterampilan akademis, pekerjaan, waktu senggang, dan kesehatan serta keamanan (King, 2000
dalam Videback, 2008).
Retardasi mental adalah kelainan atau kelemahan jiwa dengan inteligensi yang kurang
(subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat
perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala yang utama ialah inteligensi
yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo: kurang atau sedikit dan fren:
jiwa) atau tuna mental (W.F. Maramis, 2005: 386).
Retardasi mental terjadi karena adanya disfungsi otak. Ada beberapa factor yang menjadi
penyebab dari retardasi mental seperti yang ditulis oleh Taft LT (1983) dan Shonkoff JP (1992)
sebagai berikut:
1. Organik
a. Faktor prekonsepsi atau genetik : kelainan kromosom (trisomi 21/Down syndrome dan
Abnormalitas single gene (penyakit-penyakit metabolik, kelainan neuro-cutaneos, dll.)
b. Faktor prenatal : kelainan petumbuhan otak selama kehamilan (infeksi, zat teratogen dan
toxin, disfungsi pl asenta)
c. Faktor perinatal : prematuritas, perdarahan intrakranial, asphyxia neonatorum, Meningitis,
Kelainan metabolik:hipoglikemia, hiperbilirubinemia, dll
d. Faktor postnatal : infeksi, trauma, gangguan metabolik/hipoglikemia, malnutrisi, CVA
(Cerebrovascularaccident) - Anoksia, misalnya tenggelam
2. Non organik
a. Penelantaran anak
b. Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis
c. Sosial cultural.
d. Interaksi anak kurang.
3. Rudapaksa (trauma) atau sebab fisik lainnya
Rudapaksa sebelum lahir serta tauma lain, seperti pancaran sinar x, bahan kontrasepsi yang
digunakan, serta melakukan abortus juga dapat menyebabkan retaardasi mental.
4. Gangguan metabolism, pertumbuhan, dan gizi.
Gangguan gizi berat dan lama yang dialami anak sebelum umur 4 tahun sangat mempengaruhi
perkembangan otak ada anak serta dapat memicu terjadinya retardasi mental. Keadaan tersebut
dapat diperbaiki sampai umur anak ahun. Jika anak telah melebihi usia tersebut maka jika anak
diberikan makanan bergizi sekalipun, kemampuan intelegensi yang rendah pada anak sulit untuk
ditingkatkan.
5. Penyakit otak setelah kelahiran
Hal ini dappat disebabkan oleh tumor atau kanker dan beberapa reaksi sel- sel otak yang nyata ,
namun belum diketahui pasti penybabnya.
6. Penyebab lain :
Keturunan, pengaruh lingkungan, dan kelainan mental lain. Retardasi mental dapat juga
disebabkan oleh gangguan psikiatris berat dengan deviasi psikososial atau lingkungan ( Ilmu
Kesehatan Anak FKUI, Jakarta ).
1. Keterbatasan kecerdasan
2. Keterbatasan sosial
Dalam pergaulan mereka tidak dapat mengurus, memelihara, dan memimpin diri. Waktu
masih kanak-kanak, mereka harus dibantu terus-menerus, disuapi makanan, dipasangkan dan
ditanggali pakaian, disingkirkan dari bahaya, diawasi waktu bermain dengan anak lain, bahkan
ditunjuki terus apa yang harus dikerjakan. Mereka bermain dengan teman-teman yang lebih
muda, karena tidak dapat bersaing dengan teman sebayanya. Tanpa bimbingan dan pengawasan,
mereka dapat terjerumus ke dalam tingkah laku yang terlarang terutama mencuri, merusak, dan
pelanggaran seksual.
Memerlukan waktu lebih lama untuk melaksanakan reaksi pada situasi yang belum
dikenalnya, keterbatasan penguasaan bahasa, kurang mampu untuk mempertimbangkan sesuatu,
membedakan antara baik dan buruk, serta membedakan yang benar dan salah.
c. Koordinasi gerak.
a. Kromosomal Kariotipe
i. Terdapat beberapa kelainan fisik yang tidak khas
ii. Anamnesis ibu tercemar zat-zat teratogen
iii. Terdapat beberapa kelainan kongenital
iv. Genetalia abnormal
b. EEG ( Elektro Ensefalogram)
i. Gejala kejang yang dicurigai
ii. Kesulitan mengerti bahasa yang berat
c. CT ( Cranial Computed Tomography) atau MRI ( Magnetic Resonance Imaging)
i. Pembesaran kepala yang progresif
ii. Tuberous sklerosis
iii. Dicurigai kelainan otak yang luas
iv. Kejang lokal
v. Dicurigai adanya tumor intracranial
d. Titer virus untuk infeksi kongenital
i. Kelainan pendengaran tipe sensorineural
ii. Neonatal hepatosplenomegali
iii. Petechie pada periode neonatal
iv. Chorioretinitis
v. Mikroptalmia
vi. Kalsifikasi intrakranial
vii. Mikrosefali
e. Serum asam urat ( uric acid serum)
f. Laktat dan piruvat darah
g. Uji intelegensi standar (Stanford-Binet, Waschler, Bayley Scales Of Infant Development)
h. Uji perkembangan seperti Denver II
i. Pengukuran fungsi adaptif (Vineland Adaptif Behavior Scales, Woodcock-Johnson Of
Independent Bahavoir, School Edition Of The Adaptive Behavior Scales).
b. Pencegahan Sekunder
Meliputi diagnosis dan pengobatan dini pada keadaan yang menyebabkan terjadinya
retardasi mental.
c.Pencegahan Tersier
Meliputi latihan dan pendidikan di sekolah luar biasa, obat-obatan neuroleptika, serta
obat yang dapat memperbaiki mikrosirkulasi dan metabolisme otak.
2.8 Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Lakukan pengkajian :
Pada kehamilan ibu pertumbuhan dan perkembangan otak janin terganggu. Gangguan
pada otak inilah nantinya akan mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak kelak nantinya,
termasuk resiko terjadinya autisme Gangguan pada otak inilah nantinya akan mempengaruhi
perkembangan dan perilaku anak kelak nantinya, termasuk resiko terjadinya autisme. Gangguan
persalinan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya autism adalah : pemotongan tali pusat
terlalu cepat, Asfiksia pada bayi (nilai APGAR SCORE rendah < 6 ), komplikasi selama
persalinan, lamanya persalinan, letak presentasi bayi saat lahir dan erat lahir rendah ( < 2500
gram)
Anak dengan autis biasanya sulit bergabung dengan anak-anak yang lain, tertawa atau
cekikikan tidak pada tempatnya, menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak
mata, menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri, lebih senang menyendiri, menarik diri dari
pergaulan, tidak membentuk hubungan pribadi yang terbuka, jarang memainkan permainan
khayalan, memutar benda, terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang
sudah dikenalnya dengan baik, secara fisik terlalu.
Dilihat dari faktor keluarga apakah keluarga ada yang menderita autisme.
c. Psikososial
d. Neurologis
e. Gastrointestinal
2.Diagnosa Keperawatan
4. Implementasi
Setelah rencana disusun , selanjutnya diterapkan dalam tindakan yang nyata untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Tindakan harus bersifat khusus agar semua perawat dapat
menjalankan dengan baik, dalam waktu yang telah ditentukan. Dalam implementasi keperawatan
perawat langsung melaksanakan atau dapat mendelegasikan kepada perawat lain yang dipercaya
5.Evaluasi
Merupakan tahap akhir dimana perawat mencari kepastian keberhasilan yang dibuat dan
menilai perencanaan yang telah dilakukan dan untuk mengetahui sejauh mana masalah klien
teratasi. Disamping itu perawat juga melakukan umpan balik atau pengkajian ulang jika yang
ditetapkan belum tercapai dalam proses keperawatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Retardasi mental (RM) adalah fungsi intelektual di bawah angka 7, yang muncul
bersamaan dengan kurangnya perilaku adaptif, serta kemampuan beradaptasi dengan
kehidupan sosial sesuai tingkat perkembangan dan budaya. Menurut Maslim (2004), RM
adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap yang terutama
ditandai oleh terjadinya kendala keterampilan selama masa perkembangan, sehingga
berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh, misalnya kemampuan kognitif,
bahasa, motorik, dan sosial. Etiologi dari retardasi mental adalahfaktor genetik , faktor
prenatal, faktor perinatal, faktor pascanatal, rudapaksa (trauma) dan/atau sebab fisik lain,
gangguan metabolisme, pertumbuhan, atau gizi. penyakit otak yang nyata (setelah
kelahiran).
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga pembaca dan juga penulis dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai retardasi mental. Penulis meminta saran dan
kritikan kerena makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, dan penulis mohon maaf
apabila ada yang salah.
Daftar Pustaka