Analisis Simulasi Sistem
Analisis Simulasi Sistem
Analisis Simulasi Sistem
Disusun oleh :
Andi Supriana
201521002
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2018
BAB I
RUANG LINGKUP
PERSPEKTIF SISTEM
Pandangan mengenai apa yang dilakukan oleh sistem nyatanya dengan menyajikan sistem
dalam bentuk fungsi-fungsi yang mengubah input menjadi output Fungsi sistem adalah
mengubah input (data) guna mencapai tujuan Pendekatan aspek fungsional:
Definisi fungsional
Analisis fungsional
2.3.2 Perspektif kelakuan (tingkah laku)
Pandangan tentang apa yang menjadi sifat temporal atau kesementaraan sistem, perbedaan
perilaku status dan kejadian yang menyebabkan perubahan status :
Pandangan mengenai fakta sistem, definisi dari informasi yang relevan dan hubungan antara
berbagai potongan-potongan informasi yang penting untuk mencapai tujuan Mencoba
menentukan apa yang dibutuhkan oleh lingkup dari aliran data dan informasi suatu sistem
Cenderung menampilkan secara grafis Memberi deskripsi teliti, akurat dan ringkas tentang
kebutuhan informasi sistem nyata
Pandangan mengenai sifat relatif pada batasan lingkungan sistem tertentu yang dapat
dipandang sebagai bagian sistem itu pada saat yang lain Perlu pendefinisian sistem
Analisa Kebutuhan
Dalam Penggunaan gerbang tol berikut adalah analisa dalam perusahaan tersebut
Dalam Analisa Simulasi sistem ; .
Informasi Pelaku
Pengendara Mobil Gerbang
Jaminan ** ** ***
Jumlah alat * * *
Mutu *** ** ***
Ket : * : Tidak Penting ** : Penting *** : Sangat Penting
BAB III
PERMODELAN SYSTEM
Setiap activity diagram selalu mempunyai satu initial state. Initial node yang digambarkan
dengan simbol lingkaran padat,merupakan titik yang mengawali activity diagram. Activity
diagram dapat diakhiri dengan memberikan activity final diagram yang digambarkan dengan
lingkaran padat dengan mempunyai cincin dibagian luarnya.
Activity Node
Activity node adalah sesuatu yang dilakukan atau yang sedang terjadi dalam activity
diagram. Activity node mempunyai simbol yang hampir mirip dengan use case namun
mempunyai bentuk yang lebih ramping dan menyerupai bujur sangkar.
Decision Node
Decision node disebut decision diamonds di dalam flowchart. Simbol diamond daalah satu
elemen yang membuat activity diagram mengingat akan flowchart, yang berguna untuk
memberi kondisi percabangan.
Transition Fork
Keberadaan sebuah transitio fork untuk menggambarkan tingkah laku yang pararel atau
bercabang. Sebuah transition join untuk mempertemukan tingkah laku yang pararel.
Activity Diagram bisa dilihat pada Gambar berikut.
3.2 Use Case
Usecase adala diagram usecase yang untuk menggambmarkan secara ringkas yang
menggunakan sistem dan apa saja yang bisa di lakukan. Diagram use case tidak menjelaskan
secara detail dan hanya memberikan gambaran sungkat hubungan antara usecase,aktor, dan
sistem. Melalui diagram usecasae dapat di ketahui fungsi fungsi apa saja yang dapat pada
sistem. Komponen komponen yang ada pada use case adalah :
1. Aktor, merupakan orang , proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang
akan di buat jadi walaupun symbol aktor dalam diagram berbentuk orang, namun belum
tentu orang yang sesungguhnya.
2. Usecase merupakan fungsionalitas yang di sediakan sistem sebagai unit unit yang saling
berinteraksi atau bertukar pesan.
3. Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada sitem baik antar kanto maupun antar
usecase.
Berikut adalah contoh Use case diagram studi kasus jalan tol bitung:
3.3 State Chart
Menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu obyek
pada sistem sebagai akibat dari stimulans yang diterima, state chart diagram digunakan untuk
memodelkan behavior/methode (lifecycle) sebuah kelas atau object, Memperlihatkan urutan
kejadian sesaat (state) yang dilalui sebuah object, transisi dari sebuah state ke state lainnya.
Berikut adalah contoh State Chart Diagram studi kasus jalan tol bitung:
BAB IV
PENGUMPULAN DATA
Menunggu
Waktu kedatangan
Antrian mobil di layani
Hari Kedatangan mobil hitungan
satuan (menit)
Mobil (menit)
(menit)
Jam 06:42 3 3 8
Jam 06:45 5 4 9
Jam 06:46 8 7 7
Jam 06:49 3 7 7
Jam 06:55 6 5 8
Jam 07:15 4 6 5
Jam 07:20 2 4 3
1 Jam 07:25 1 3 1
Jam 07:40 3 7 5
Jam 0810 4 5 2
Jam 08:24 2 3 4
Jam 08:30 5 4 6
Jam 08:40 5 2 6
Jam 08:50 4 6 8
Jam 09:00 6 3 4
Jam 06:45 3 4 8
Jam 06:46 4 8 6
Jam 06:49 1 7 7
Jam 06:55 2 3 8
Jam 07:15 9 4 9
Jam 07:20 6 6 8
Jam 07:25 5 2 7
2
Jam 07:40 3 2 7
Jam 0810 4 5 7
Jam 08:24 1 5 8
Jam 08:30 4 6 4
Jam 08:40 7 5 8
Jam 08:50 5 5 9
Jam 09:00 2 3 4
Frekuensi Kedatangan jumlah kendaraan mobil di dalam Tol
Dalam penggunaan Uji Data dan Parameter kedatangan dalam penggunaan Gerbang tol dalam
perhitungan 2 hari…
4.3 kesimpulan data
Pada kesimpulan kali adalah penggunaan stat-fit untuk digunakan pada setiap proses
yang dilakukan oleh pengendara mobil dan didapakan proses mengantri menggunakan
Distribution Functions lognormal (71,95) kemudai untuk proses menunggu antrian
menggunakan Distribution Functions Uniform (76.100)
BAB V
PENGOLAHAN DATA
5.1 Pemrograman
Tiga gerbang toll pada salah satu titik pusat jalan di Jalan Tol Bitung mengasumsi
bahwa kedatangan setiap mobil mempunyai distribusi Uniform (rata – rata 5.5 menit dan
standar deviasi 4 menit). Semua pelayanan Gerbang Tol Sibuk mempunyai distribusi uniform
(100 ; 76 menit) jika jalan Toll Bitung sibuk seperti pada hari senin pagi dan sore, mpobil
akan memasuki gerbang toll yang mudah di masuki untuk keluar menuju lokasi pmberentian
mobil tsb. Namun di simulasikan 200 mobil. Estimasikan persentasi waktu sibuk gerbang toll
karang tengah.
5.2 Simbol dengan penggunaan Sistematis
Po 1
85
Po 1
81
po 0,049 det ik
5.2.2 Probabilitas bahwa ada n spp dalam sistem antrian, pada waktu t (Pn).
n = banyaknya pelanggan
n
Pn 1
30
85 85
Pn 1
81 81
Pn 0,208 det ik
5.2.3 Rata-rata waktu seorang spp harus menunggu dalam sistem [E(v)] meliputi waktu
sebelum dan sesudah dilayani.
1
E (v )
1
E (v )
81 85
E (v) 0,25 det ik
1
E ( w) E (v)
1
E ( w) 0,25
81
E ( w) 0,237 det ik
Pada suatu perancangan yang di gunakan adalah data yang di langsungkan pada
pengamatan tol bitung, yang darimana terdiri dari data kedatangan mobil dan dan data waktu
pelayanan pada pengguna jalan Tol Balaraja.
Data yang di peroleh di masukkan ke dalam suatu aplikasi software yang ada pada
computer yang bernama Pro Model untuk di lakukan suatu simulasi dan tahapannya adalah
sebagai berikut :
Pada tahap Awal kita tentukan location yang akan di gunakan pada sebuah Pengamatan
yang di asumsikan sebagai jalan tol Bitung, dengan adanya gerbang masuk toll dan jalan
menggunakan gambar jalan lalu ada 3 gerbang toll yang di asumsikan sebagai gerbang tol
Tahap kedua ialah menggunakan entity dengan mamasukkan mobil sebagai object
pengamatan pada simulasi Promodel yang bertujuan agar dapat di lihat bagaimana Mobil
memasukki jalan tol tersebut.
Gambar 5.3.2 Penempatan Enttity pada Simulasi
Kemudian kita memasukki arrival yang membuat kapastiatas pada simulasi tersebut
dalam arti kita membuat suatu kapasitas mobil dan gerbang toll yang akan melayani mobil
tersebut.
Kemudian tahap selanjutnya adalah Process, dimana kita memasukki tahap yang menggunakan
logika, pada saat di mulai tahap awal adalah :
1) memasukki Entity (mobil) dan lokasi entity awal yang ada pada enter (masuk jalan toll)
2) ke routing dengan hasil mobil destination Jalan toll dengan rules (By Turn) 1 dengan move
logic Move for 1
3) kemudain kembali ke process dengan Entity yang sama dan Lokasi berbeda yaitu Jalan Toll
dengan Operation WAIT U (75,100) Min yang berasumsi setiap 17 menit terdapat 100
mobil yang berada pada antrian. Lalu dengan routing menuju ke gerbang Tol 1, gerbang tol
2 dan gerbang tol 3 dengan Rules (By Turn) dan Move Logic ( (move For 1)
4) kemudaian kembali ke process dengan membuat gerbang tol 1, gerbang tol 2 dan gerbang
tol 3 dengan menuju ke Routing desitnasi EXIT.
Tahap terakhir adalah Save dan Run pada simulasi tersebut jika berhasil akan di lihat
Running seperti ini :
Gambar 5.3.5 hasil Akhir pada simulasi Jalan Tol
BAB VI
ANALISA OUTPUT
Setelah Simulasi telah di laksanak maka akan terdapat pilihan untuk melihat data hasil
kondisi (sebelum dan sesudah ) antrian dimana usulan tersebut mengetahui kondisi mana yang
baik dan buruk di lihat dari persenitas rata rata sumber daya, waktu pelayanan, dan waktu
antrian.
1) Dengan hasil yang di keluarkan pada sistem promodel dapat di hasilkan simulasi time 0.51
2) Dari hasil simulasi tersebut lokasi mendapati hasil yang memiliki masing masing total
enties mencapai 5.00 dengan AVG mendapatkan nilai maksimum dengan lokasi yang
berbeda.
3) Untuk hasil simulasi state single di diapatkan hasil setiap lokasi yang ada memiliki
masing masing pelayanan dengan jumlah persen
4) Selanjutnya di dalam Entity activity memiliki total etnis 1.00 dengan quaty sistem di
miliki pada jenis entity pembayaran pada jalan tol
5) Kemudian pada entity states di dapati entity pick up memiliki move logic sebesar 12,28
yang beroperasi dengan nilai persentasi 87,72
BAB VII
Model simulasi yang dibangun harus kredibel. Representasi kredibel sistem nyata
oleh model simulasi ditunjukkan oleh verifikasi dan validasi model. Verifikasi adalah
proses pemeriksaan apakah logika operasional model (program komputer) sesuai dengan
logika diagram alur. Kalimat sederhananya, apakah ada kesalahan dalam program?
(Hoover dan Perry, 1989); verifikasi adalah pemeriksaan apakah program komputer
simulasi berjalan sesuai dengan yang diinginkan, dengan pemeriksaan program komputer.
Verifikasi memeriksa penerjemahan model simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi)
ke dalam bahasa pemrograman secara benar (Law dan Kelton, 1991) .
Syste
m
Model konseptual Program
Data dan analisis
nyata
simulasi
Pemrogram
an
Ketika membangun model simulasi sistem nyata, kita harus melewati beberapa
tahapan atau level pemodelan. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1,
pertama kita harus membangun model konseptual yang memuat elemen sistem
nyata. Dari model konseptual ini kita membangun model logika yang
memuat relasi logis antara elemen sistem juga variabel eksogenus yang
mempengaruhi sistem. Model kedua ini sering disebut sebagai model
diagram alur. Menggunakan model diagram alur ini, lalu dikembangkan program
komputer, yang disebut juga sebagai model simulasi, yang akan mengeksekusi
model diagram alur.
Baik untuk verifikasi atau validasi model, kita harus membangun sekumpulan
kriteria untuk menilai apakah diagram alur model dan logika internal adalah
benar dan apakah model konseptual representasi valid dari sistem nyata.
Bersamaan dengan kriteria evaluasi model, kita harus spesifikasikan siapa
yang akan mengaplikasikan kriteria dan menilai seberapa dekat kriteria itu
memenuhi apa yang sebenarnya.
Tabel 1. Hal yang harus diperhatikan dalam verifikasi
dan validasi.
Praktisi simulasi harus dapat menentukan aspek apa saja, dari sistem yang
kompleks, yang perlu disertakan dalam model simulasi
PENUTUP
Kesimpulan
Saran