Satuan Acara Penyuluhan (Sap) : Narkoba
Satuan Acara Penyuluhan (Sap) : Narkoba
Satuan Acara Penyuluhan (Sap) : Narkoba
NARKOBA
Oleh
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Pukul : 10.00-10.45
A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, dihara$pan para siswa-siswi dapat
meningkatkan pengetahuan tentang bahaya penggunaan Narkoba
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan para remaja yang berusia
sekolah dapat mengerti dengan benar tentang:
1. Pengertian Narkoba.
2. Macam-macam Narkoba.
3. Tanda-tanda orang yang memakai Narkoba.
4. Efek Narkoba dan cara pencegahan serta penaggulangan
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian Narkoba.
2. Macam-macam Narkoba.
3. Tanda-tanda orang yang memakai Narkoba.
4. Efek Narkoba dan cara pencegahan serta penaggulangan
C. Media
LCD/Proyektor
Leaflet
D. Metode Penyuluhan
Ceramah
Tanya jawab
E. Setting Tempat
: Moderator
: LCD/Proyektor
: Penyuluh
: Peserta
F. Pengorganisasi
Moderator: Ni Wayan Triati
Penyuluh : ValentinaNi Kadek Mahayuni
Ni Putu Mega Eka Putri
Pembagian Tugas
Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
G. Kegiatan Penyuluhan
2 Memberikan 3. Mendengarkan
kesempatan untuk
bertanya
3 Menjawab
pertanyaan peserta
H. Evaluasi Lisan
1. Menyebutkan kembali pengertian Narkoba?
2. Menyebutkan kembali 2 dari 3 jenis Narkoba?
3. Menyebutkan kembali 1 dari tanda-tanda orang yang memakai Narkoba?
4. Menyebutkan kembali 4 dari 9 efek penggunaan Narkoba?
I.Materi
NARKOBA
A. Pengertian
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik
dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya (Kurniawan,
2008)
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai kehilangan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Psikotropika adalah suatu zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selekti. pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Narkotika dan psikotropika merupakan bagian dari Narkoba atau NAPZA. NAPZA
merupakan kependekan dari Narkotika, Psikotropika dan zat Adiktif. Napza adalah
bahan/zat/obat yang bila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh
terutama otak atau susunan saraf pusat, kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang baik
dalam berpikir, perasaan dan perilaku, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,
psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan
(dependensi) terhadap NAPZA.
B. Jenis-jenis Narkoba
Narkoba merupakan kepanjangan dari Narkotika, Psikotropika, dan zat Adiktif
1. Narkotika
a. Narkotika golongan I: adalah narkotika yang paling berbahaya, daya adiktif sangat
tinggi menyebabkan ketergantunggan. Tidak dapat digunakan untuk kepentingan
apapun, kecuali untuk penelitian atau ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, morphine,
putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk.
b. Narkotika golongan II: adalah narkotika yang memilki daya adikti. kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin dan turunannya,
benzetidin, betametadol.
c. Narkotika golongan III: adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
dapat bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : codein dan
turunannya(Martono, 2006).
2. Psikotropika
a. Golongan I: adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat untuk
menyebabkan ketergantungan, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan, dan
sedang diteliti khasiatnya seperti esktasi (menthylendioxy menthaphetamine dalam
bentuk tablet atau kapsul), sabu-sabu (berbentuk kristal berisi zat menthaphetamin).
b. Golongan II : adalah psikotropika dengan daya aktif yang kuat untuk menyebabkan
Sindroma ketergantungan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh:
ampetamin dan metapetamin.
c. Golongan III: adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sedang berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh: lumubal, fleenitrazepam
d. Golongan IV : adalah psikotropika dengan daya adiktif ringan berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh: nitra zepam, diazepam (Martono, 2006)
3. Zat adiktif lainnya adalah zat- zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
a. Rokok
b. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
c. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang
bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008).
C. Faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika
(NAPZA/NARKOBA)
Penyalahgunaan NAPZA sangat kompleks akibat interaksi antara faktor yang terkait
dengan individu, faktor lingkungan dan faktor tersedianya zat (NAPZA). Tidak terdapat
adanya penyebab tunggal (single cause) Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
penyalagunaan NAPZA adalah sebagian berikut :
1. Faktor indvidu :
Kebanyakan penyalahgunaan NAPZA dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab
remaja yang sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang
pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalah gunakan NAPZA. Anak atau
remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai resiko lebih besar untuk menjadi
penyalahguna NAPZA. Ciri-ciri tersebut antara lain:
a. Cenderung memberontak dan menolak otoritas.
b. Cenderung memiliki gangguan jiwa lain (komorbiditas) seperti depresi, cemas,
psikotik, keperibadian social.
c. Perilaku menyimpang dari aturan atau norma yang berlaku.
d. Rasa kurang percaya diri (low selw-confidence), rendah diri dan memiliki citra diri
negative (low self-esteem).
e. Keingintahuan yang besar untuk mencoba atau penasaran.
f. Keinginan untuk bersenang-senang (just for fun).
g. Keinginan untuk mengikuti mode, karena dianggap sebagai lambang keperkasaan
dan kehidupan modern.
h. Melarikan diri sesuatu (kebosanan, kegagalan, kekecewaan, ketidakmampuan,
kesepian dan kegetiran hidup, malu dan lain-lain).
i. Putus sekolah.
2. Faktor Lingkungan:
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik disekitar
rumah, sekolah, teman sebaya maupun masyarakat. Faktor keluarga, terutama faktor
orang tua yang ikut menjadi penyebab seorang anak atau remaja menjadi
penyalahguna NAPZA antara lain adalah :
a. Lingkungan Keluarga
1. Kominikasi orang tua-anak kurang baik/efektif.
2. Hubungan dalam keluarga kurang harmonis/disfungsi dalam keluarga.
3. Kurangnya orang yang dapat dijadikan model atau teladan.
4. Orang tua kurang peduli dan tidak tahu dengan masalah NAPZA.
5. Kurangnya kehidupan beragama atau menjalankan ibadah dalam keluarga.
b. Lingkungan Sekolah
1. Sekolah yang kurang disiplin.
2. Sekolah yang terletak dekat tempat hiburan dan penjual NAPZA.
3. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangka
diri secara kreatif dan positif.
4. Adanya murid pengguna NAPZA.
c. Lingkungan Teman Sebaya
1. Berteman dengan penyalahguna.
2. Tekanan atau ancaman teman kelompok atau pengedar.
d. Lingkungan Masyarakat/sosia
1. Lemahnya penegakan hokum.
2. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.
3. Faktor Napza
a. Mudahnya NAPZA didapat dimana-mana dengan harga terjangkau.
b. Banyaknya iklan minuman beralkohol dan rokok yang menarik untuk dicoba.
c. Khasiat farakologik NAPZA yang menenangkan, menghilangkan nyeri, Faktor-
faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi
penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin banyak factor-faktor diatas, semakin
besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA. Penyalahguna
NAPZA harus dipelajari kasus demi kasus, Faktor individu, faktor lingkungan
keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalam
menyebabkan seseorangmenyalahgunakan NAPZA. Karena faktor pergaulan, bisa
saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup
kominikatif menja#d penyalahguna NAPZA.