Protokol Validasi Metode Analisis - Desoximetasone 160318
Protokol Validasi Metode Analisis - Desoximetasone 160318
Protokol Validasi Metode Analisis - Desoximetasone 160318
I. Disusun oleh :
I. TUJUAN
Untuk membuktikan apakah metoda analisa yang digunakan untuk pemeriksaan kadar Desoximetasone
dalam Dexoderm Oinment dapat memberikan hasil uji yang tepat dan akurat.
metanol hingga tanda batas. Kocok, pipet 5,0 mL ke dalam labu ukur 25 mL, tanda
bataskan dengan metanol : asetonitril jenuh n-heptana (1:1). Saring dengan membran filter
0,45 µm. Konsentrasi yang diperoleh 400 ppm.
diatas penangas air selama 5 menit, lalu dinginkan. Tambahkan 5 mL Asetonitril jenuh dan
pindahkan ke tabung reaksi. Sentrifugasi selama 10 menit, ambil lapisan bawah. Ekstraksi
kembali sampel dengan 5 mL dan 4 mL asetonitril jenuh dan masukkan kedalam labu ukur
25 mL. Tambahkan 15 mL methanol, diamkan hingga mencapai suhu ruang. Encerkan
dengan metanol hingga tanda batas. Saring dengan membrane filter 0,45 µm. Konsentrasi
yang diperoleh 40 ppm.
E. Larutan Plasebo
Timbang secara seksama plasebo 400,0 mg (setara dengan 1 mg Desoximetasone) tambahkan
10 mL n-heptana jenuh asetonitril, aduk hingga salep terlarut. Panaskan sampel diatas
penangas air selama 5 menit, lalu dinginkan. Tambahkan 5 mL asetonitril jenuh dan
pindahkan ke tabung reaksi. Sentrifugasi selama 10 menit, ambil lapisan bawah.
Ekstraksi kembali sampel dengan 5 mL dan 4 mL asetonitril jenuh dan masukkan ke
dalam labu ukur 25 mL. Tambahkan 15 mL metanol, diamkan hingga mencapai suhu
ruang. Encerkan dengan metanol hingga tanda batas. Saring dengan membrane filter
0,45 µm. Konsentrasi yang diperoleh 40 ppm.
6.3 S
elektivitas dan Spesifitas
● Ukur luas area larutan plasebo, pelarut dan sampel 100 % kedalam system kromatografi.
Larutan plasebo dan pelarut tidak boleh memberikan respon kromatogram dari
Deksoximetasone
● Pada larutan standar dan larutan sampel lakukan s tressed test sebagai berikut :
● Panaskan 60 0C
● Tambahkan HCl sampai pH 2
● Tambahkan NaOH sampai pH 12
● Ukur absorban semua larutan dalam sistem kromatografi dan amati respon
PROTOKOL VALIDASI METODE ANALISIS
6.4 A
kurasi
● Pembuatan sampel untuk akurasi
➢ Larutan Induk
Timbang secara seksama 20,0 mg standar Desoximetasone masukkan kedalam labu ukur 10
mL, tambahkan 5 mL metanol, sonikasi selama 10 menit kemudian tambahkan
metanol hingga tanda batas. Kocok, pipet 5,0 mL ke dalam labu ukur 25 mL, tanda
bataskan dengan metanol : asetonitril jenuh n-heptana (1:1). Saring dengan
membran filter 0,45 µm. Konsentrasi yang diperoleh 400 ppm.
➢ Larutan Standar
Pembuatan larutan standar dengan konsentrasi 80%,100% , dan 120% sebagai berikut :
Volume larutan
Ad Pelarut Konsentrasi Konsentras
No induk yang di pipet
(ml) (ppm) i (%)
(ml)
1 4,0 50 32 80
1 4,0 50 32 80
1 4,0 50 32 80
2 5,0 50 40 100
2 5,0 50 40 100
2 5,0 50 40 100
3 6,0 50 48 120
3 6,0 50 48 120
3 6,0 50 48 120
Kriteria Penerimaan
Perolehan Kembali : 98% - 102%
RSD : ≤ 2%
PROTOKOL VALIDASI METODE ANALISIS
Kriteria Penerimaan
Perolehan Kembali : 98% - 102%
RSD : ≤ 2%
PROTOKOL VALIDASI METODE ANALISIS
6.5 Presisi
● Repeatability
➢ Repeatability Standar
Lakukan pemeriksaan presisi (repeatability) untuk larutan standar 100% sebanyak 7 kali
➢ Repeatability Sampel
Lakukan pemeriksaan presisi (repeatability) untuk larutan uji 100% sebanyak 10 kali
Kriteria Penerimaan
RSD : ≤ 2%
● Presisi Antara
➢ Larutan Pembanding 100%
Lakukan pemeriksaan presisi antara untuk larutan pembanding 100% oleh 2 analis yang
berbeda sebanyak 7 kali pemeriksaan pada waktu berbeda.
➢ Larutan Sampel 100%
Lakukan pemeriksaan presisi antara untuk larutan pembanding 100% oleh 2 analis yang
berbeda sebanyak 10 kali pemeriksaan pada waktu berbeda.
Kriteria Penerimaan
RSD : ≤ 2%
6.7 Robustness
● Kestabilan larutan pembanding 100% terhadap penyimpanan
PROTOKOL VALIDASI METODE ANALISIS
Lakukan pengujian larutan pembanding 100% yang disimpan pada suhu kamar (>27 0 C) dan
terlindung dari cahaya, sampai kadarnya diluar range 98% - 102% atau sampai 5 hari dengan
membandingkannya dengan larutan pembanding 100% yang dibuat segar.
Kriteria Penerimaan
RSD : ≤ 2%
Metode : HPLC
Alat : HPLC Shimadzu Prominence-i ( Gradient )
Kolom : L7 Phenomenex ( 250 mm x 4,6 mm ); 5 µm
Detektor : UV, λ 254 nm
Fase Gerak : Metanol : Aquadest : Asam Asetat Glasial (65 : 35 : 1 )
Flow Rate : 1,0 ml/menit
Volume Injek : 20 μ
L
Pelarut : Metanol
LA Sp 1 W tube
Kadar ( % ) = -------- x C St x DF x ---- x ----------- x 100 %
LA St LC W Sp
W St K St
C St = ------------------- x ----------
Pengenceran 100 %
Keterangan :
LA Sp = Luas area larutan sampel
LA St = Luas area larutan standar
CSt = Konsentrasi larutan standar
PROTOKOL VALIDASI METODE ANALISIS
DF = Dilution factor
LC = Label Claim
W tube = Berat satu tube
W Sp = Berat desoximetasone sampel
WSt = Berat desoximetasone standar
K St = Kadar standar desoximetasone dalam persen
3,3 x sb
LOD = ------------
S
10 x sb
LOQ = ------------
S
Keterangan:
Sb = Simpangan baku
S = Kemiringan / slope
Badan POM. 2012. Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik Jilid