Makalah Bentukan Lahan Asal Aeolin Kelompok

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

BENTUK LAHAN AEOLIN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geomorfologi

Dosen Pengampu:

Andi Irawan Benardi,S.Pd.,M.Pd

Dr.Erni Suharini,M.Si

OLEH:

Fatimah Az-Zahra 3201419002

Fika Zakiyyatun Nisa 3201419007

Riska Fitriana 3201419010

Vina Iin Kurniawati 3201419011

Kemal Dzikri Maulana 3201419035

Muhammad Rizqi Huda 3201419036

Prodi: Pendidkan Geografi

Rombel: 1

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi sebagai


akibat adanya pengaruh tenaga asal dalam dan tenaga asal luar bumi (hujan,angin,penyinaran
dan pemanasan matahari,benturan benda asal luar angkasa serta aliran air dan gletser)yang
menghasilkan proses-proses geomorfik yang berakibat berubahnya bentuk-bentuk permukaan
bumi.Objek utama geomorfologi ialah bentuk lahan,proses geomorfologi,genesa dan evolusi
pertumbuhan bentuk lahan,beserta hubungannya dengan aspek lingkungan.Geomorfologi
adalah studi yang mendeskripsikan bentuk lahan serta menyelidiki hubungan timbal balik
antara antara bentuk lahan dan proses-proses tersebut dalam susunan keruangan.Meskipun air
jauh lebih kuat daripada angin,proses aeolin merupakan proses yang penting pada daerah
kering seperti gurun.(Wikipedia).

Dalam makalah ini akan membahas tentang bentuk lahan aeolin.Bentuk lahan aeolin
adalah bentukan lahan oleh proses eksegonik dengan angin sebagai agen pembentuk
utamanya.Lahan aeolin merupakan lahan yang terjadi karena bentukan asal proses angin dan
gabungan pelapukan dengan aliran air (Herlambang, 2009). Di mana dalam proses terjadinya
melalui pengikisan, pengangkutan, dan juga pengendapan. Pengikisan oleh angin seperti
halnya air yang mengalir, adapun sebagai kekuatan untuk mengikis adalah pasir yang
halus. Istilah aeolian berasal dari nama dewa Yunani, Eolus, penjaga angin . Aeolin berkaitan
dengan proses aktivitas angin dan lebih khusus lagi, kepada angin kemampuan untuk
membentuk permukaan bumi dan planet-planet.Angin dapat mengikis,mengangkut,dan
mengendapkan bahan-bahan material di daerah yang jarang terdapat vegetasi dan wilayah
sedimen yang luas.

Aeolin atau yang biasanya disebut deflasi merupakan proses pengangkutan satu
material dari satu tempat ke tempat lainnya yang disebabkan adanya tenaga angin.Biasanya
terjadi di kawasan gurun.Erosi angin (deflasi) merupakan tenaga eksogen yang sering terjadi
di gumuk atau gurun pasir.Gumuk pasir adalah gundukan bukit atau igir dari pasir yang
terhembus angin.Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai
material utama,kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran
pasir ,dan permukaan tanah untuk pengendapan pasir ,biasanya terbentuk di wilayah
arid(kering).Gumuk pasir cenderung terbentuk dengan penampang tidak simetri.Jika tidak
ada stabilisasi oleh vegetasi gumuk pasir cenderung bergeser ke arah angin berhembus,hal ini
karena butir-butir pasir terhembus dari depan ke belakang gumuk.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yan telah diuraikan di atas,maka terdapat rumusan masalah
sebagai berikut:
a. Apa pengertian aeolin?
b. Apa pengertian bentuk lahan aeolin?
c. Apa saja ciri-ciri bentuk lahan aeolin?
d. Apa saja syarat berkembangnya bentuk lahan aeolin dan dimana saja lokasi
terbentuknya lahan aeolin?
e. Bagaimana proses terbentuknya lahan aeolin?
f. Apa faktor yang memengaruhi bentuk timbunan pasir?
g. Apakah bentuk hasil dari erosi dan pengendapan angin?
h. Apa saja penyebab teerbentuknya gumuk pasir?
i. Apa manfaat gumuk pasir bagi manusia?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita mengetahui

klasifikasi bentuk lahan yang salah satunya adalah lahan aeolin beserta manfaat
bentuk lahan aeolin tersebut bagi kehidupan manusia.
PEMBAHASAN

Pembahasan dalam makalah ini menguraikan tentang pengertian,ciri-ciri,proses terjadi

nya,klasifikasi bentuk lahan aeolin beserta manfaatnya bagi kehidupan manusia.Uraian lebih

lanjut dipaparkan sebagai berikut:

A. Pengertian Aeolin dan Bentuk Lahan Aeolin Serta Ciri-cirinya


1. .Pengertian Aeolin

Aeolin atau aeolian adalah aktivitas dan kemampuan angin untuk


mengikis,mengangkut,dan mengendapkan bahan-bahan material di daerah yang vegetasinya
kurang dan wilayah sedimen yang luas.Istilah aeolin bersal dari nama dewa Yunani
Aeolusyang memiliki arti penjaga angin.Proses aeolin lebih banyak terjadi di lingkungan
kering seperti pembentukan bukit pasir di gurun.Proses ini tidak hanya terjadi di bumi,hal ini
terjadi juga di planet lain seperti mars.

2. Pengertian Bentuk Lahan Aeolin

Bentuk lahan Aeolin merupakan bentukan lahan oleh proses eksogenik dengan

angin sebagai pembentuk utamanya,yakni dengan membentuk endapan oleh adanya


pengikisan,pengangkutan,dan pengendapan bahan-bahan tidak kompak angin.Endapan
karena angin yang paling utama adalah gumuk pasir (sand dunes) dan debu (loose).Kegiatan
angin mempunyai dua aspek utama ,yaitu bersifat erosif dan deposisi.Bentuk lahan yang
berkembang dengan baikk apabila di padang pasir terdapat batuan.Pada hakikatnya bentuk
lahan asal proses eaolin dapat dibagi menjadi 3,yaitu:

a. Erosional,contohnya : lubang angin dan lubang ombak


b. Deposisional,contohnya : gumuk pasir (sand dunes)
c. Residual,contohnya : lag deposit,deflation hollow,dan pans

3. Ciri-ciri Bentuk Lahan Aeolin

Berikut ciri-ciri dari lahan asal aeolin:

1.Curah hujan rendah (Aride  ≤ 250 mm/th dan semi aride  250-500 mm/th).
2.Fluktuasi temperatur harian besar (10-40°C).
3.Langit cerah.
4.Penguapan tinggi
5. Vegetasi jarang

4. Syarat berkembangnya bentuk lahan aeolin,yaitu:


 Tersedia material berukuran pasir halus kasar dalam jumlah banyak
 Adanya periode kering yang panjang
 Adanya angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan material(pasir)
 Gerakan angin tidak banyak terhalang vegetasi/objek lain

5. Lokasi persebaran lahan aeolin:


B. Proses Terbentuknya Lahan Aeolin

Proses yang dilakukan oleh angina meliputi erosi ( deflai dan abrasi ), transportasi dan
deposisi.Partikel yang halus (butir lempung + lanau ) diangkut secara melayang ( suspended
load).Coarser particles (pasir yang lebih kasar ) diangkut dengan cara melompat
,menggelinding atau bergeser di permukaan bumi.

Tiupan angin jarang yang dapat memindahkan pasir ,kecuali permukaan bumi yang
halus .Partikel halus melayang akan tertekan oleh penghalang berupa butir kerikil,rumput
,pohon atau bangunan sehingga butiran itu membentuk timbunan.

Proses terbentuknya lahan aeolin :

 Pengikisan oleh angin


1. Bentang Lahan hasil Deflasi

Proses deflasi merupakan gerakan tiupan angina yang membawa materi batuan , baik
berupa debu halus , pasir maupun materi yang kasar dan berat .Proses ini sering terjadi di
basin kecil atau bukit pasir .Deflasi cenderung mengakibatkan terbentuknya forasi baru
.Dibandingkan dengan erosi air atau sungai keadaan berlawanan ,erosi air di daerah yang
berelief tinggi sangat kuat.

Deflasi hanya dapat terjadi setelah materi batuan mengalami pencucian dan kemudian
dibawa ke tempat yang lebih rendah.materi yang di endapkan tersebut pada umumnya berupa
butiran halus sehingga mudah mengalami deflasi.
2. Bentang Lahan Hasil Korasi

Korasi angin dapat menimbulkan beberapa bentuk atau bentang alam yang sangat
luas.gerakannya hanya dapat terjadi di dekat permukaan tanah.ini terjadi karena angina tidak
dapat mengangkut pasir ke tempat yang lebih tinggi.

Berdasarkan kerjanya , korasi dapat dibedakan menjadi :

a. Polishing dan Pitting


Gerakan angin yang membawa atau disertai pasir disebut dengan Polishing.
Gerakan angin yang membawa pasir yang mempunyai kemampuan untuk melubangi
pasir disebut Pitting.
b. Grooving dan Shaping

Batuan yang telah berlubang sebagai akibat kekuatan pitting akan terus mengalami
pembentukan lubang sehingga makin lama makin besar dan dalam. Proses melubangi secara
terus menerus menghasilkan lubaang yang besar dan dalam disebut Grooving .Batuan yang
berlubang lubang besar tersebut kemudian berubah menjadi pecah pecah dan berkeping
keeping. Proses terjadinya pecahan dan kepingan ini disebut Shaping.

c. Faceting

Batuan yang telah berkeping -keping berubah menjadi lebi kecil lagi , proses inilah
yang disebut dengan Faceting.

 Pengangkutan Oleh Angin

Materi batuan yang mudah terangkut oleh angin adalah materi materi halus , misalnya
debu . Materi yang halus ini akan d terbangkan oleh angina sampai ke tempat yang cukup
jauh.adapun jenis jenis gerakan pengangkutan materi oleh angin sebagai berikut :

a. Suspensi
Suspensi merupakan gerakan vertikal tiupan angin yang mampu mengangkut
materi materi halus ke tempat yang lebih jauh .Gerakan ini tidak besar peranannya
dalam mengangkut pasir karena kemampuan mengangkat ke atas sangat terbatas.
Pada saaat angin mengangkut debu ,kadan- kadang disertai dengan gerakan turbulen.
Kecepatan angin tidak selalu tetap ,tetapi selalu mengalami variasi periode yang
pendek sehingga menyebabkan adanya tekanan angin. Tekanan angin ini
menyebabkan adanya tekanan angin. Tekanan angin ini menyebabkan udara berputar
ke segala arah , putaran udara ke segala arah .inilah yang dapat menyebabkan
terjadinya gerakan suspensi .

c. Saltasi

Saltasi yaitu gerakan meloncat materi-materi butiran yang disebabkan oleh


tabrakan dan pantulan angin yang bermuatan pasir.Gerakan saltasi secara langsung
disebabkan tekanan angin terhadap butiran pasir , pasir yang ditiup angin pada
umumnya mempunyai gerakan saltasi.
c.Rayapan permukaan
Gerakan rayapan permukaan disebabkan oleh karena tubrukan materi butiran
oleh gerakan saltasi. Terjadinya tubrukan materi butiran ini secara teratur, tetapi
kadang-kadang juga tersebar menjadi pecahan pecahan di atas tempat jatuhnya
pasirOleh karena beraturan , gerakan materi butiran menjadi lambat,yang selanjutnya
menjadi rayapan permukaan Kadang-kadang angin yang mengangkut debu atau pasir
bergrerak berputar seperti spiral , gerakan seperti ini disebut dengan badai debu .
 Pengendapan oleh angin
Proses pengendapan ini terjadi apabila butiran yang telah terbawa oleh angin
tadi jatuh setelah gerakan menjadi lambat.Selain karena kecepatan menjadi lambat ,
pengendapan juga terjadi karena butiran yang terbawa oleh angin mengalami benturan
terhadap permukaan.kejadian ini sebagai hasil dari proses saltasi dan rayapan
tanah.Apabila butiran tersebut tidak membentur permukaan dan terus terbawa angin,
maka butiran tersebut akan mengalami gerakan sepanjang permukaan hingga
permukaan tempat pemberhentian tersebut berupa cekungan.
Bentuk endapan dari proses ini tidak datar atau halus ,tetapi bergelombang. Setelah
mengendap ,butiran butiran tersebut mengumpul menjadi suatu bentuk lahan yang
baru.
C. Faktor-faktor yang Memengaruhi BentukTimbunan Pasir
Bentuk-bentuk khas timbunan pasir dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

1. banyaknya pasir yang dipasok ke daerah tersebut

2. kecepatan angin

3. ketetapan angin

4. kecepatan hasil dipasok

5. jumlah dan persebaran tutupan vegetasi

D. Bentuk Hasil dari Erosi dan Pengendapan Angin

1.Hasil Erosi Angin

a. Desert Pavement
Desert Pavement yaitu permukaan yang terdiri atas batuan kerikil dan di
daerah gurun ,sebagai akibat bahan halus yang mengalami deflasi . Bentuk lahan ini
dapat ditemukan di Datarn Gibber ,Australia Tengah.

b.Blow Out ( Deflasi Hollow )

Blow Out adalah cekungan di daerah gurun sebagai akibat deflasi pada materi
hasil pelapukan di permukaan yang berukuran halus .Biasanya diakibatkan adanya
pengeboran minyak dan gas.

c.Ventifact
Ventifact yaitu permukaan batuan yang menjadi rata karena korasi terutama material
berukuran halus yang terbawa oleh angin..Bentuk ini ditemukan di Death Valley.

d. Dreikanter

Dreikanter adalah batuan yang berbentuk seperti piramida karena arah angina
yang berubah-ubah (dari tiga sisi ).Bentukini d temukan di Gurun Mojave dekat
Barstow,California.

e. Groove

Groove merupakan alur-alur memanjang pada permukaan batuan karena erosi


angin.
f. Yardang

Yardang adalah pegunungan memanjang dan paralel yang berkembang di


daerah batuan lunak .Yardang dapat ditemukan di Gurun Qoidam ,Provinsi Qinghai ,
Cina.

g. Pan

Pan adalah cekungan yang dalamnya bervariasi, karena erosi angin.

2. Hasil Pengendapan Angin


a. Sand sheet

Sand sheet adalah hamparan pasir tipis yang menutup daerah relatif datar
(permukaan tidak bergelombang).

d. Ripple ( Riak)
Ripple adalah endapan pasir yang permukaannya bergelombang. Tinggi
bervariasi 1 sampai 500 mm, panjang 50- 300 m. Endapan pasir tebal yang
permukaannya bergelombang ripple tetapi lebih besar disebut undulasi, yang
tingginya sampai 400m dan panjang 4 km disebut draa ( megadune).

c.Sand Shadow

Sand shadow adalah timbunan pasir di belakang suatu rintangan seprti semak-
semak atau batu.

d.Sand fall
Sand fall adalah timbunan pasir dibawah clif atau gawir.

e.Sand drift

Sand drift adalah timbunan pasir pada suatua gap atau celah antara dua
rintangan.

f. Gumuk Pasir (dunes)

Gumuk pasir adalah gundukan bukit atau igirdari pasir yang terhembus angin.
Gumuk pasir mempunyai penampang tidak simetri, kemiringan lereng pada arah
datangnya angin 5- 10 derajat dan arah membelakangi arah angin 30- 34 derajat.
Apabila tidaka ada setabilisasi oleh vegetasi gumuk pasir cenderung bergeser kearah
datangnya angin.

 Pada umumnya gumuk pasir terdapat di daerah :


1. Mempunyai pasir sebagai material utama
2. Kecepatan angin tinggi, untuk mengikis dan mengangkut butir- butir berukuran
pasir
3. Permukaan tanah yang tersedia untuk pengendapan pasir .
 Selain itu gumuk pasir juga terdapat di:
a. Gisik pasir dengan angin pantai
b. Dekat sungai yang dasarnya pasir
c. Daerah yang mempunyai musim kering
d. Daerah gurun yang mengalami penghancuran batuan
e. Endapan glasial dan dasar danau glasial pasiran

 Gumuk pasir dapat dibedakan menjadi :


1. Gumuk pasir sabit / Barchan

Sisi yang menghadap arah angin landai dan yan dibelakang terjal.
Penampang gumuk tidak simetri pada puncaknya, tetapi berangsur- angsur
menjadi hampir simetri pada tanduknya. Ketinggian 5- 15 m. Maksimum 30
meter.Berkembang di daerah yang vegetasinya terbatas.
2. Gumuk pasir melintang/Transversal Dunes

Posisi melintang arah angin/tegak lurus arah angin.Terbentuk pada


daerah yang banyak cadangan pasirnya dan sedikit tumbuhan.Sering meliputi
daerah luas dan berkembang berbentuk seperti ombak dengan punggung
melengkung dan melintang tegak lurus arah angin.Penamapang tidak
simetri,lebar tujuh kali ketinggian.Ketinggian 5-15 m maksimum 100 m.Dapat
berubah menjadi sabit apabila sumber pasirnya berkurang.

3. Gumuk pasir Parabolik/Parabolic Dunes

Berbentuk sabit dengan tanduk yang panjang ke arah datangnya


angin.Terbentuknya dimana vegetasi menahan bagian tanduk.Memungkinkan
bagian tengah gumuk berbentuk jepit rambut.Penampang tidak simetri pada
puncak dan hampir simetri pada tanduk,sisi belakang gumuk pasir lebih curam
daripada sisi depannya.Gumuk tidak mudah berpindah,dengan ketinggian 1:15
m.Gumuk pasir parabolik dapat terbentuk karena blow out.
4. Gumuk pasir memanjang / Longitudinal Dunes

Berupa gundukan pasir yang hampir lurus sejajar arah angin.Terjadi


karena pengaruh angin yang kuat yang terkumpul dan berhembus dengan arah
tetap.Penampang gumuk simetris,ukuran lebar beberapa kali ketinggian kurang
dari 15 m,panjang beberapa kilometer ,pada gurun yang luas ketinggian
mencapai 200 m dan panjang 300 km.Gumuk pasir memenjang di gurun pasir
seperti di atas yang disebut seif.Ukuran partikel material pada gumuk pasir ini
mempunyai kisaran 0,05-0,5 mm karena sortasi angin sangat baik.

5. Gumuk pasir Bintang/Star Dunes

Bentuk gumuk pasir ini seperti bintang dengan arah angin yang
kompleks.Gumuk ini terbentuk di daerah dengan variasi arah angin
yang berbeda-beda sepanjang tahun.Gumuk pasir ini jika dilihat dari
atas seperti menyerupai lengan bintang laut.
6. Gumuk Pasir Nebkha

Merupakan gumuk pasir paling sederhana yang di sekitarnya


ada vegetasi.Angin tertahan oleh vegetasi sehingga mengumpulkan
pasir di sekitar vegetasi yang umumnya semak-semak.
7. Chinese Wall Dunes

Merupakan gumuk pasir yang membentuk seperti tembok besar


China.
8. Whaleback Dunes

Adalah gumuk pasir longitudinal yang sangat besar,puncaknya


datar dan di atasnya dapat berbentuk barchan,dan self,kecil-kecil.

9. Mushroom Rock

Terbentuk di daerah yang kering.Proses pembentukannya


disebabkan oleh angin atau disebut proses aeolin.Angin membawa
material pasir yang berukuran kecil kemudian mengikis batu yang
lebih besar,proses ini dinamakan deflasi.Karena material batuan yang
terletak di bagian atas lebih keras daripada material batuan yang di
bawah,maka material batuan yang di bawah lebih mudah
tergerus.Dengan demikian menghasilkan tiang tegak seperti batang
jamur.Mushroom juga dapat terjadi di daerah pantai tapi tenaganya
bukan dihasilkan oleh angin melainkan oleh tenaga ombak atau disebut
proses marine.

E.Penyebab Terbentuknya Gumuk Pasir

Pada umumnya gumuk pasir terbentuk di daerah gurun,namun uniknya


di Indonesia yang beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi,memiliki bentukan
gumuk pasir tersebut,yakni di Pantai Selatan Jawa.Terbentknya gumuk pasir di
Pantai Selatan merupakan hasil proses yang dipenagaruhi oleh angin,gunung
merapi,graben Bantul,serta Sungai Opak dan Progo.

 Pengaruh Gunung Merapi dan api lainnya


Material yang ada pada gumuk pasir di Pntai Selatan Jawa berasal dari
Gunung Merapi dan gunung-gunung api aktif lain yang ada di
sekitarnya.Akibat proses erosi dan gerak massa batuan,material kemudian
terbawa oleh aliran sungai,misalnya pada Klai Krasak,Kali Geandol,dan Kali
Suci.Aliran sungai ini kemudian mengalirkan mineral tersebut hingga ke
Pantai Selatan.
 Pengaruh Angin
Karena adanya material pasir dalam jumlah banyak serta kekuatan angin
yang besar,maka pasir akan membentuk berbagai tipe gumuk pasir,baik free
dunes maupun impended dunes.Pada Pantai Selatan Jawa,angun bertiup dari
arah tenggara,hal ini menyebabkan sungai-sungai pada Pantai Selatan
membentuk ke arah kiri jika dilihat dari Samudera Hindia.Selain itu,karena
arah tiupan angin tersebut,maka gumuk pasir yang terbentuk menghadap ke
arah datangnya angin.
 Pengaruh Graben
Graben adalah blok patahan yang mengalami penurunan di antara dua
blok patahan yang naik yang disebut horst.Pada bagian timur graben,terdapat
Perbukitan Batur Agung,sedangkan pada bagian barat terdapat Perbukitan
Manorch.
Akibat adanya patahan tersebut,maka batuan pada zona pertemuan kedua
blok tersebut menjadi lemah sehingga mudah tereosi dan pada akhirnya
membentuk sungai yang disebut dengan sungai patahan yang
ditemui,misalnya pada Sungai Oprak-Oyn.Salah satu ciri sungai patahan
yang diamati adalah adanya kelurusan sungai pada sepanjang garis patahan.
 Pengaruh Sungai
Pembentukan gumuk apsir pada Pantai Selatan Jawa dipengaruhi oleh
adanya beberapa aliran sungai,diantaranya yaitu,Sungai Opak-Oyn pada
bagian timur dan Sungai Progo pada bagian barat.
Setelah material pasir sampai ke laut,terdapat intervensi dari ombak laut
sehingga material mengendap pada Pantai Selatan dan selanjutnya
diterbangkan oleha angin.Pada Pantai Selatan Jawa,material tersebut tidak
diendapkan pada bagian depan dari sungai yang pada akhirnya membentuk
delta,hal ini disebabkan karena kuatnya arus dan gelombang laut Pantai
Selatan serta arahnya yang berasal dari tenggara menyebabkan material
terendapkan pada bagian barat sungai.

Anda mungkin juga menyukai