Paper Konsep Perancangan Tapak

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

Contextual analysis adalah suatu aktivitas riset pradesain yang memusatkan diri pada kondisi

potensial yang mungkin sekali terdapat pada dan di sekeliling sebuah tapak proyek.

Isu tapak tipikal yang diulas dalam contextual analysis adalah, lokasi, ukuran, wujud, kontur,
pola drainase, zoning, utilitas, feature tapak yang penting (bangunan, pohon, dsb.), lalu lintas
sekitar, pola-pola neighborhood, view ke dan dari tapak, dan iklim. Sebagai desainer kita perlu
tahu sesuatu perihal isu ini agar mendesain sebuah bangunan yang berhasil yang tidakkeis hanya
memenuhi tanggung jawab internalnya (fungsi) tapi juga berhubungan baik dengan lingkungan
eksternalnya, karena bangunan kita akan ada selama bertahun-tahun.

Constextual analysis mesti membahas kondisi masa mendatang. Beberapa isu tipikal dalam hal
ini termasuk pola-pola zoning yang sedang berubah di sekitar tapak kita, pergeseran tanda-tanda
lalu lintas di jalan, pola kultural yang sedang berubah di lingkungan sekitar dan pembangunan
proyek penting di dekatnya (dampaknya).

Sebagai desainer, kita harus mengusahakan kecocokan antara pandangan baru kepada tapak
(bangunan kita) dan tapak itu sendiri.
Harus selalu kita ingat bahwa tapak tidak pernah pasif namun merupakan sebuah jaringan yang
amat aktif tiada henti yang jalin-menjalin dalam hubungan yang rumit. Pandangan kinetis
terhadap tapak ini harus memekakan kita akan pentingnya tugas menata letak bangunan yang
akan kita bangun. Jika kita ingin membaurkan desain kita secara lemah lembut ke dalam jaringan
ini tanpa merusak aspek positifnya, maka langkah pertama adalah membuat diri kita sadar akan
kodrat jaringan itu melalui contextual analysis.

SGITIGA KONSEKUENSI
Sebuah model yang memudahkan untuk memahami jaringan sebab-akibat tautan dan bagaimana
itu semua berhubungan dengan aspek-aspek dan isu isu lain .

Alasan dilakukannya analisis kontekstual secara menyeluruh dengan seksama dan cermat hingga
memiliki data yang lengkap :
1. Kompetensi professional
2. Efisiensi yang lebih besar ketika merancang
3. Menentukan perhubungan timbal balik antar factor-faktor tapak
4. Memperbesar cetusan data untuk konseptuakisasi rancagan
5. Menghindari tanggapan rancangan yang tidak sesuai terhadap tapak
6. Implikasi-implikasi hokum dari dampak terhadap lahan disekitarnya

Penting untuk melakukan analisis-analisis kita dengan efesien sehingga kita dapat melakukan
tugas semenyeluruh.
Ada beberapa hal yang harus diingat perihal data yang dikumpulkan.

Memproyeksikan kondisi masa datang di tempat dan disekitar tapak


Isu waktu harus diterapkan pada semua informasi tapak kita.

Jangan melakukan analisa hanya dari jarak jauh, tetapi benar-benar


mengunjungi tapak dan merasakannya.
Diperlukan untuk meninjau lapisan-lapisan kontekstual diluar persoalan-
persoalan yang kita ulas.

JENIS-JENIS INFORMASI PADA TAPAK


Ada beberapa jenis informasi yang digunakan dalam analisis tapak, yaitu :

1. Lokasi
2. Tautan Lingkungan
3. Undang-Undang
4. Ukuran dan Tata Wilayah
5. Kondisi Fisik Alami
6. Utilitas
7. Sirkulasi
8. Kondisi Fisik Buatan

Lokasi
Lokasi dapat meliputi peta Negara dan peta kota yang memperlihatkan lokasi tapak dalam
hubungan dengan kota atau wilayah sebagai suatu keseluruhan.

Tautan lingkungan
Tautan Lingkungan menggambarkan lingkungan di sekitar tapak yang langsung berbatasan atau
bisa diperluas tiga atau empat blok di luar perbatasan tapak.

Ukuran Data dan Wilayah


Mencatat semua aspek-aspek dimensional tapak, meliputi batas-batas tapak, lokasi dan dimensi
jalur penembusan dan klasifikasi tatawilayah yang ada dengan semua implikasi-implikasi
dimensionalnya (garis sempadan, batasan ketinggian, ketentuan parkir, ttguna yng di izinkan,
dsb) dan daerah yang dapat di bangun (lahan yang tersedia bagi proyek setelah semua garis
sempadan dan jalur penembusan telah di kurangkan).

Undang-Undang
kategori ini memberikan uraian hukum mengenai lahan milik, ikatan perjanjian resmi, dan
batasan-batasan (restriction), jurisdiksi pemeriksaan yang sekarang (kota atau kabupaten) dan
pertimbangan masa datang yang mungkin mempengaruhi proyek (seperti halnya bahwa tapak itu
ada dalam daerah pembaharuan urban pada waktu datang).

Kondisi Fisik Alam


Meliputi kontur, pola-pola drainase, tipe tanah, dan daya dukung, pepohonan, batu-batuan,
sungai, puncaka bukit, lembah, kolam dan lain-lain.

Kondisi Fisik Buatan


Kondisi-kondisi pada tapak seperti bangunan disekitar, dinding bangunan disebelah tapak, bahu
jalan, jalan raya, pipa air kebakaran, tiang listrik, dan pola-pola lapisan perkerasan.
Ciri-ciri di luar tapak dapat meliputi karakteritik-karakteristik dari pembangunan di sekitarnya
seperti skala, bentuk atap, pola-pola pengaturan pintu/jendela, garis sempadan, bahan, warna,
ruang terbuka, poros visual, pola-pola lapisan perkerasan, bahan pertamanan, penyerapan dan
ketegasan bentuk dinding dan perlengkapan-perlengkapan tambahan serta detail-detail.

Sirkulasi
Menggambarkan seluruh poal-pola pergerakan kendaraan dan pejalan kaki di atas dan sekitar
tapak. Data meliputi lamanya dan beban-beban puncak bagi lalu lintas kendaraan lingkungan dan
pergerakan pejalan kaki, perhentian bis, tepi-tepi pencapaian tapak, pembangkit-pembangkit lalu
lintas. Analisis lalu lintas harus meliputi proyeksi masa depan sejauh yang dapat di buat.

Utilitas
Tipe-tipe utilitas perlu di identifikasi meliputi listrik, gas, saluran air kotor, air bersih, dan
telepon. Dimensi-dimensi yang berkaitan utilitas pada tapak harus di tentukan.

MENGANALISA TAPAK
Fitur atau Keistimewaan adalah karakteristik yang menjadi ciri khas sebuah tapak. Fitu atau
keistimewaan ini terdapat 2 jenis yaitu :

1. Natural Feautre/Keistimewaan fisik alami : Meliputi kontur, pola-pola drainase, tipe


tanah, pepohonan, batu-batuan, sungai, lembah, dan lain-lain.
2. Man Made Feature/Keistimewaan fisik buatan : Meliputi bangunan, dinding, jalan, tiang
listrik,dan lain-lain.

Keistimewaan fisik buatan


Merupakan data yang mencatat kondisi-kondisi istimewa/ menjadi sebuah karakteristik pada
sekitar tapak (yang merupakan buatan manusia). Hal ini penting karna karakter lingkungan akan
mempengaruhi design di lahan tersebut. Contohnya seperti bangunan, dinding, bahu jalan, jalan,
pipa air kebakaran, tiang listrik, pola paving dan pola-pola lapisan perkerasan lain.
Keistimewaan buatan meliputi antara lain :

 Drainase
 Bangunan
 Dinding
 Garis Sempadan
 Lokasi,ukuran,dan karakter ruang terbuka (pedestrian, jalan,dll)
 Pola-pola lapisan keras permukaan buatan
 Hidrant, tiang listrik, dll

Keistimewaan pada site meliputi drainase, selokan/saluran air, pipa air kebakaran, dan tiang
listrik.

Drainase
Drainase buatan yaitu drainase yang dibentuk secara sengaja dan disesuaikan dengan
pengelolaan air. contohnya antara lain talang, kanal, selokan, dan gorong-gorong.
Keisimewaan diluar site meliputi beberapa karakteristik seperti dibawah ini.
1. Garis sempadan
2. Skala
3. Pola dan bahan lapisan perkerasan
4. Jalan-jalan setapak
5. Bangunan sekitar (ketinggian, bentuk, dll)
Garis Sempadan
Garis sempadan bangunan membatasi jarak terdekat bangunan dengan tepi jalan, dihitung dari
batas terluar saluran air kotor, atau roil, sampai batas terluar muka bangunan.

Sirkulasi
menyajikan semua pola pergerakan kendaraan dan pejalan kaki di dan sekitar lokasi. data
termasuk durasi dan beban puncak untuk lalu lintas kendaraan dan pergerakan pejalan kaki di
sekitarnya, halte bus, tepi akses situs, generator lalu lintas, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Sirkulasi :

SISTEM PEJALAN KAKI : Sistem pejalan kaki dicirikan oleh kelonggaran (looseness) dan
fleksibilitas dari gerakan, berkecepatan rendah, menggunakan skala manusia, dan relatif kecil
jalan-jalannya.

Dibandingkan sistem sirkulasi lainnya, sistem sirkulasi pejalan kaki memberikan kebebasan
paling banyak dalam perancangan.

SISTEM SEPEDA

Sepeda memiliki kecepatan yang lebih cepat dari pejalan kaki, namun relatif lebih lambat dari
kendaraan bermotor. Selain itu, karakter sepeda yang menggunakan tenaga kinetik manusia,
memiliki jarak tempuh yang lebih terbatas dari kendaraan bermotor. Oleh karena itu, pada
beberapa negara sistem sepeda ini dibedakan dengan sistem pejalan kaki maupun sistem
kendaraan bermotor. Namun, khusus di Indonesia, sistem sepeda belum mendapat pengakuan
untuk diperhatikan secara serius dalam perancangan sistem sirkulasi.
SISTEM KENDARAAN BERMOTOR

Sistem kendaraan bermotor adalah sistem yang paling rumit dibanding sistem sirkulasi lainnya.
Selain itu, sistem kendaraan bermotor memerlukan infrastruktur penunjang yang tidak sedikit.
Sistem ini dicirikan oleh variasi kecepatan dan ukuran kendaraan yang menentukan besar ruang
yang akan dilalui dan ruang untuk penyimpanan (parkir).
SISTEM SIRKULASI BARANG

Sistem sirkulasi barang umumnya disatukan atau menumpang pada sistem sirkulasi lainnya.
Namun, pada perancangan tapak dengan fungsi tertentu sistem sirkulasi barang menjadi sangat
penting untuk diperhatikan. Contoh sitem sirkulasi barang secara hovizontal dan vertikal adalah
lift barang, conveyor belt, jalur troli, dan lain-lain.
SISTEM SIRKULASI KENDARAAN
Sirkulasi kendaraan adalah melalui jalan utama Maple dan Magnolia. Disediakan parkir di
jalanan kota pada musim semi ketika peristiwa penting diadakan pada rumah bersejarah.
Perhitungan rata-rata 1500 kendaraan per hari dengan puncak pada pukul 8-9 a.m dan pukul 5-7
p.m. Apartemen di sebelah selatan cenderung mengorientasikan lalu lintas ke selatan. Sisi selatan
terdapat sirkulasi untuk service truck parkir dan bongkat muatan

AKIBAT BAGI DISAIN

Kontektual analisis adalah pendahuluan untuk mendisain bagi konteks.


Hal ini melibatkan mengetahui apa yang harus kita kerjakan dari segi tapak sebelum kita mulai
mengerjakanya dalam zoning tapak seperti hal nya fungsi,gambaran atau kuli bangunan,Analisa
konteks merupakan sebuah cara lain untuk memasuki masalah,untuk membuat konseptual
pertama yang membentuk konteks buatan disainer bagi kepeutussan selanjutnya.
Ruang-ruang yang
Pemandangan baik dari Ruang-ruang
memerlukan
tapak
pemandangan berorientasi ke
terpisahkan pada tepi
pemandangan pemandangan
dihubungkan
dengan sirkulasi

Meskipun fakta yang kita kumpulkan tentang tapak kita mungkin dipengaruhi oleh gambaran
bangunan yang timbul dalam pikiran ketika melakukan Analisa konteks,kita mesti mencoba
memisahkan konseptualisasi dari Analisa konteks.

Analis konteks merupakan suatu infentarisasi kondisi yang ada dan yang diroyeksikan dengan
anggapan tidak ada bangunanan baru di tapak itu sehingga ketika kita mulai mendisaen untuk
tapak itu kita tidak mengaburkan apa yang sungguh ada sekaerang disana dengan apa yang kita
ingin ada di disana

Adalah berguna dalam memebahas pengaruh dari analisis konteks terhadap rancangan untuk
membedakan diantara funsungsi atau tautan sebagai gaya-gaya, yang menempatkan ruang-ruang
bangunan dan kegiatan-kegiatan di atas tapak.
Fungsinya cenderung untuk menempatkan ruang-ruang bangunan di dalam suatu cara yang
berorientasi kedalam, yaitu bahwa arah dalam satu sama lain sebagai penjelasan di balik
kedudukan ruang-ruang tersebut dalam sekema.konteks.

Di lain pihak,menginginkan ruang-ruang berpindah ke kedudukan-kedudukan yang lain pada


tapak dalam tanggapan terhadap kondisi-kondisi diluar bangunan.pada fungsi,daya tarik adalah
di anatara ruang demi ruang pada konteks daya tarik.

Di antara ruang-ruang dengan kondisi tapak luaran.biasanya pada suatu masalah rancangan
kedua ( dan semua yang lain) prsoalan proyek ini menarik dan menekan ruang- ruang untuk
menentukan penempatan akhirnya di dalam rencana.ruang-ruang tersebut berada dalam suatau
arti yang sangat nyata yang bersaing satu sama lain untuk menetukan bentuk bangunan.beberapa
contoh situasi yang dapat menyebabkan suatau ruang di tempatkan pada rencana di karnakan
kaitan luar terhadap tautan di sajikan di bawah ini.

Kegiatan yang memerlukan atau Kegiatan-kegiatan yang harus di


menghendaki suatu pemandangan. pisahkan jauh dari kebisingan.

Kegiatan-kegiatan yang harus berhubungan


pola-pola sirkulasi pejalan kaki di atas tapak.

Penempatan ruang-ruang
dikarenakan perhubungan-
perhubungan fungsional internal
Penempatan ruang-ruang dikarnakan Operasi-operasi yang membutuhakan
hubungan dengan tauatan eksternal pencapaiyan untuk kendaraan-kendaranan
pick up

Jalan masuk bangunan ditempatkan untuk Tata wilayah tepat parker jauh dari garis-
berhubungan dengan arah pencapaian garis pandanagan terhadap bangunan
utama

Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan sinar matahari


penerangan alami tidak langsung. lansung
Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan kecapaian
lansung oleh kendaraan
Oeprasi-operasi yang
memerlukan perlindungan dari
zona-zona kegiatan yang tinggi.

Integrase bentuk dengan citra-


berhubungan-perhubungan ruang-ruang terhadap pola-
citra tautan lingkungan sekitar
pola geometric dan skala yang ada

Kontektual analisis adalah pendahuluan untuk mendisain bagi konteks. Hal ini melibatkan
mengetahui apa yang harus kita kerjakan dari segi tapak sebelum kita mulai mengerjakanya
dalam zoning tapak seperti hal nya fungsi,gambaran atau kuli bangunan,

Analisa konteks merupakan sebuah cara lain untuk memasuki masalah,untuk membuat
konseptual pertama yang membentuk konteks buatan disainer bagi keputusan selanjutnya.
Tiga Metode Pendekatan Tapak
Dimana fungsi dianggap suatu factor penentu pemberi bentuk yang lebih kritis daripada tautan.
Kita dapat menempatkan diagram gelembung pada tapak dan beralih dalam gelembung sehingga
orientasi-orientasi dan penempatannya berhubungan dengan kondisi tapak yang sesuai.

Bilamana hubungan kepada konteks dinilai lebih penting ketimbang efisiensi fungsional internal,
kita dapat mengambil tiap fungsi atau ruang dan menempatkannya didalam zona optimumnya
pada tapak secara bebas dari ruang-ruang yang lain. Jika semua ruang sudah ditempatkan maka
dapat memadatkan ruang dan menjalinnya bersama dengan sirkulasi.
Pendekatan yang ketiga tepat bilamana proyeknya istimewa besar dengan beberapa komponen
tapak. skala komponen yang tengah kita kaji pada tapak adalah lebih besar. ketika bangunan
sudah ditempatkan pada tapak, kita dapat mempergunakan pendekatan yg pertama untuk
mengatur ruang.

Untuk memanfaatkan sebuah bangunan pada suatu daerah pada tapak dapat melibatkan:

 Kondisi daya dukung tanah


 Kontur yang memperkecil pekerjaan tanah selama pembangunan.
 Pemandangan bukit
 Kondisi angina
 Jalan
 Pojok jalan yang menjamin daya peandang yang tinggi kearah bangunan
 Jalan kecil yang memudahkan service
 Cacat pada tapak yang menyebabkan hambatan. (cacat sebelim pembangunan dan cacat
setelah pembangunan)
 Memanfaatkan kekayaan yang sudah ada pada tapak.
 Pengkondisian vegetasi untuk mengurangi kondisi negative (pemandangan buruk dan
juga kebisingan)

Rancangan tapak dan bangunan serta penempatan ruang dapat melibatkan potongan maupun
denah tapak dan bangunan. Alasan potensial untuk mempelajari tatawilayah dari fasilitas-
fasilitas pada tapak, potongan, maupun denah adalah sebagai berikut:
 Hubungan dari lantai kekontur
 Ketinggian ruang dalam hubungannya dengan pemandangan
 Menjenjangkan ruang-ruang kebawah tepi bukit
 Menumpuk ruang-ruang dalam hubungan dengan kontur dan skala lingkungan.

Analisis tautan bertindak sebagai pematik untuk mengingatkan bagian perbendaharaan desain
yang berlaku pada masalah dan kesempatan-kesempatan pada tapak.

Peranan bagi analisis tautan sebagai suatu rangsangan bagi konseptualisasi sangat penting bagi
rancangan yang bertanggung jawab.

Analisis tautan membantu meyakinkan bahwa terdapat suatu kesesuaian pada gagasan rancangan
yang terdapat pada pikiran kita yaitu bahwa gagasan tersebut dicetuskan oleh persoalan proyek
yang relevan, dan bukan dibuat-buat serta dipaksakan sewenang-wenang pada proyek itu.

PENGUMPULAN DATA
Dalam perancangan arsitektur, analisis tapak merupakan tahap penilaian atau evaluasi mulai dari
kondisi fisik, kondisi non fisik hingga standart peraturan kebijakan. Kemudian menghasilkan
analisis eksternal dan internal yang meliputi komponen desain berupa problem, limitasi, potensi
fisik dan non fisik. Sehingga dapat merencanakan fisik, fasilitas, dan fungsi bangunan yang akan
dirancang.
Konteks Neigborhood

1. Terhadap matahari

Secara klimatologi matahari berorientasi dari timur kebarat, dan perlu juga kita pertimbangkan
pengaruh positif dan pengaruh negative dari matahari ke bangunan.

pengaruh positifnya adalah, matahari sebagai sumber Energy dan cahaya yang dapat di gunakan
secara alamiah.

pengaruh negatifnya, energy yang berlebihan dari matahari akan menyebkan ketidak nyamanan
pengguna, dan bisa juga merusak fasilitas yang manjadi kebutuhan sehari – hari.
2. Terhadap angin

Pada malam hari angin bertiup dari gunung, dengan temperature yang lembab dikarenakan
terjadi proses pelepasan oksigen yang tinggi, secara umum kita merasa sedikit dingin, dan sifat
angin menysir dareah lembah ( rendah ) dan tetap mengalir keatas, dan pada siang hari angin
bertiup dari laut kedarat dengan temperature sedikit hangat dan lebih kencang di bandingkan
dengan angin gunung, kerana terjadinya proses penguapan hawa panas dari permukaaan air laut.
3. Aliran air

Air berasal dari mineral cair yang terjadi akibat proses alam serta proses kimia yang terkandung
di alam, jadi air dapat berasal dari hujan, dari mata air tanah, dari sungai / danau, serta laut, jadi
ada juga dampak – dampak positif dan negative terhadap bangunan.

4. Vegetasi ( penghijauan )

Penghijauan sangatlah penting untuk tetap terjaganya kualitas lingkungan yang berkelanjutan,
penerapan bangunan di daerah – daerah lingkungan hutan yang terjaga dan di lindungi dapat
menimbulkan resiko yang berpotensi terhadap kerusakan lingkungan
Zoning

Perancangan tapak merupakan bagan dari ruang lingkup peraturan zonasi. Untuk mengetahui
karakteristik tapak yang sebenarnya dapat dilihat dalam zonasi tapak.

MEMBUAT DIAGRAM
Diagram adalah suatu representasi simbolis informasi dalam bentuk geometri dua dimensi sesuai
teknik visualisasi. Kadang teknik yang dipakai memanfaatkan visualisasi tiga dimensi yang
kemudian diproyeksikan ke permukaan dua dimensi. Kata grafik biasa dipakai sebagai sinonim
kata diagram..
Dalam perancangan tapak kita dapat menyampaikan informasi informasi terkain tapak yang
merupakan fakta atau pendapat dalam bentuk skema diagramtis. Sehingga para pembaca dapat
dengan mudah membaca dan memahami apa yang ingin di sampaikan oleh perancang tersebut

Kerangka Diagramatis
Ada dua macam pendekatan mendiagram, yaitu : memadukan masing-masing diagram menjadi
satu diagram komposit, dan memisahkan tiap fakta konteks pada diagram sendiri

Pendekatan Komposir
Pendekatan komposir atau terpadu mencoba menyatakan semua data tapak pada satu gambar
menekankan siguasi totalnya dan untuk menekankan kita akan hubungan hubungan antara
faktor faktor konteks.
Pendekatan seperti ini membantu kita untuk tidak melupakan sebuah faktor tapak. dan juga
memungkinkan mengekspresikan yang jelas untuk tiap data konteks. karena tiap diagram punya
gambar representasi sendiri.

Gambar refrensi
Merupakan gambar yang berisi diagram isue-isue tapak yang dibuat dalam beberapa bentuk dan
data. Itu semua juga akan mengandung banyak detail yang berbeda tergantung pada
informasi/konteks yang sedang diulas.

Sebagian data tapak berupa denah. Sebuah gambar refrensi yang berupa denah akan menyertakan
batas-batas tapak dan pola jalan di dekat tapak. Gambar refrensi dapat berupa denah, potongan,
perspektif, isometri, atau tampak.
Kita bisa menggunakan yang mana saja dalam analisa, tergantung pada kerumitan diagram dan
sejauh mana kita ingin mengecilkan diagram itu untuk memudahkan pengumpulan data dalam
penyajian.

Gambar refrensi mungkin berupa denah, potongan, perspektif, isometric, atau tampak. Pilihan
yang mana akan digunakan berhubungan dengan tipe data yang sedang kita catat dan bagaimana
sebaiknya kita memandangnya, sebagai sebuah kekuatan tapak (view dari atas, perspektif, dll)

Menurut pada seberapa jauh jangkauanmya secara geografis, sebuah faktor tapak akan memiliki
gambar refrensi yang akan meluas ke luar tapak kita yang sebenarnya.

Jika kita sedang memperbincangkan factor-factor neighborhood, gambar refrensi mungkin


mencakup beberapa blok.

Konsep tapak neigborhood

Aturan dalam menggambar Refrensi


1. Data yang dicatat di atasnya harus lebih tebal secara grafis dan lebih penting daripada
informasi refrensinya.
2. Jika kita menggunakan garis untuk gambar refrensi itu, garisnya harus lebih tipis, gambar
refrensi harus selalu menjadi latar belakang dalam analisa konteks kita.
3. Memperbanyaknya dengan fotocopy agar tidak menggambarnya berulang-ulang.
Bentuk-Bentuk Diagramatis
Bentuk-bentuk diagramatis yang dipakai dalam gambar refrensi dapat menggambarkan sesutu
yang bersifat fisik, kualitas atau kondisi dari hal fisik itu, aksi dan aktifitas pola- pola yang
tidak langsung terbukti isu isu temporal, isi manusiawi dsb.

Bentuk-bentuk diagramatis itu harus mampu mencatat dan mengungkapkan kekuatan2,


tekanan2, masalah, kesempatan dan amanat tapaknya baik yang terlihat maupun tidak terlihat

Tinjauan Proyek
bentuk-bentuk diagramatis yang dipakai dalam gambar refrensi dapat menggambarkan sesutu
yang bersifat fisik, kualitas atau kondisi dari hal fisik itu, aksi dan aktifitas pola- pola yang
tidak langsung terbukti isu isu temporal, isi manusiawi dsb.
Bentuk-bentuk diagramatis itu harus mampu mencatat dan mengungkapkan kekuatan, tekanan,
masalah, kesempatan dan amanat tapaknya baik yang terlihat maupun tidak terlihat

FITUR BUATAN DAN SIRKULASI


Plumbing
Plumbing adalah pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan, pemeliharaan, perawatan
instalasi air, baik di perumahan maupun di gedung.
Kontruksi pemasangan pipa di bawah permukaan tanah
1. Pipa untuk aliran berdasarkan gravitasi.
2. Pipa dengan sistem aliran bertekanan.

Perencanaan sistem perpipaan dan pemilihan material pipa


Dalam berbagai sistem perpipaan, jenis material yang digunakan untuk kontruksi pemasangan
sistem perpipaan di bawah tanah tentunya akan berbeda-beda. Dalam pemilihan bahan harus
diperhatikan mengenai jenis aliran yang akan melalui pipa tersebut.

Power (saluran listrik bawah tanah)


Saluran kabel bawah tanah merupakan system penyaluran tenaga listrik melalui kabel-kabel yang
di tanamkan di dalam tanah. Kategori saluran seperti ini adalah kategori favorit untuk
pemasangan di dalam kota, karena berada di dalam tanah, maka tidak menganggu keindahan
kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam

View
Analisa view bertujuan untuk mendapatkan arah pandang yang terbaik mengenai view dari arah
tapak ataupun view dari luar tapak
Kebisingan
Berdasarkan sifat-sifatnya, kebisingan dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis yaitu :

Jenis kebisingan
a. Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekuensiyang luas
b. Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekuensiyang sempit
c. Kebisingan terputus-putus
d. Kebisingan impulsive
e. Kebisingan impulsive berulang

Beberapa faktor yang berkaitan dengan kebisingan


a. Frekuensi
b. Intensitas suara
c. Amplitudo
d. Kecepatan suara
e. Panjang gelombang
f. Periode
g. Oktave band
h. Frekuensi bandwidth
i. Puretone
j. Loudness
k. Kekuatan suara

Nilai ambang batas kebisingan


Menurut WHO (1995), terdapat berbagai standar nasional dan internasional untuk ambang
bahaya bagi telinga dalam hal tingkat intensitas bunyi dan frekuensinya. Sebagai patokan umum,
ambang untuk efek-efek yang merugikan selama 8 jam paparan setiap hari adalah 85dB pada
frekuensi 1000 Hz.
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

MATA KULIAH :: KONSEP PERANCANGAN TAPAK


JUDUL TUGAS :: TUGAS UTS (RESUME MATERI PERTEMUAN1-8)

DOSEN :
1. Dr. Ir. Bagus Gde Wirawibawa, MT.
2. Made Yudantini, ST., MSc., PhD
3. I Gusti Agung Bagus Suryada, ST., MT.
4. Kadek Agus Suryadharama, ST., MT

NAMA MAHASISWA :
I PUTU ARYA SATRIA WARARUCHI

NIM :
1805521089

KELAS :
PARALEL
GAMBAR REFRENSI
Merupakan gambar yang berisi diagram isue-isue tapak yang dibuat dalam beberapa bentuk dan
data. Itu semua juga akan mengandung banyak detail yang berbeda tergantung pada
informasi/konteks yang sedang diulas.

Sebagian data tapak berupa denah. Sebuah gambar refrensi yang berupa denah akan menyertakan
batas-batas tapak dan pola jalan di dekat tapak. Gambar refrensi dapat berupa denah, potongan,
perspektif, isometri, atau tampak.

Kita bisa menggunakan yang mana saja dalam analisa, tergantung pada kerumitan diagram dan
sejauh mana kita ingin mengecilkan diagram itu untuk memudahkan pengumpulan data dalam
penyajian.
Gambar refrensi mungkin berupa denah, potongan, perspektif, isometric, atau tampak. Pilihan
yang mana akan digunakan berhubungan dengan tipe data yang sedang kita catat dan bagaimana
sebaiknya kita memandangnya, sebagai sebuah kekuatan tapak (view dari atas, perspektif, dll)
Menurut pada seberapa jauh jangkauanmya secara geografis, sebuah faktor tapak akan memiliki
gambar refrensi yang akan meluas ke luar tapak kita yang sebenarnya.

Jika kita sedang memperbincangkan factor-factor neighborhood, gambar refrensi mungkin


mencakup beberapa blok.
Konsep tapak neigborhood

Aturan dalam menggambar Refrensi


1. Data yang dicatat di atasnya harus lebih tebal secara grafis dan lebih penting daripada
informasi refrensinya.
2. Jika kita menggunakan garis untuk gambar refrensi itu, garisnya harus lebih tipis, gambar
refrensi harus selalu menjadi latar belakang dalam analisa konteks kita.
3. Memperbanyaknya dengan fotocopy agar tidak menggambarnya berulang-ulang.

Bentuk-Bentuk Diagramatis
Bentuk-bentuk diagramatis yang dipakai dalam gambar refrensi dapat menggambarkan sesutu
yang bersifat fisik, kualitas atau kondisi dari hal fisik itu, aksi dan aktifitas pola- pola yang
tidak langsung terbukti isu isu temporal, isi manusiawi dsb.

Bentuk-bentuk diagramatis itu harus mampu mencatat dan mengungkapkan kekuatan2,


tekanan2, masalah, kesempatan dan amanat tapaknya baik yang terlihat maupun tidak terlihat

Tinjauan Proyek
bentuk-bentuk diagramatis yang dipakai dalam gambar refrensi dapat menggambarkan sesutu
yang bersifat fisik, kualitas atau kondisi dari hal fisik itu, aksi dan aktifitas pola- pola yang
tidak langsung terbukti isu isu temporal, isi manusiawi dsb.
Bentuk-bentuk diagramatis itu harus mampu mencatat dan mengungkapkan kekuatan, tekanan,
masalah, kesempatan dan amanat tapaknya baik yang terlihat maupun tidak terlihat

Anda mungkin juga menyukai