Tujuan Dan Manfaat Senam Pernafasan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

TUJUAN SENAM PERNAFASAN

Menurut Wisnu Wardoyo (2003), senam pernafasan adalah ilmu yang


mengutamakan olah napas, relaksasi, dan metabolisme untuk aktivitas, serta
sebagai penangkal dan penyembuh sekiranya ada organ dalam tubuh yang sakit.
Senam Pernafasan memang mengutamakan olah napas yang secara khusus
mengubah atau membalik sistem pernapasan biasa menjadi sistem pernapasan
perut, yang dimaksud pernapasan perut, yaitu bahwa dirongga dada manusia
mempunyai sebuah dasar yang elastis, yaitu diafragma (sekat rongga badan antara
dada dan perut).

MANFAAT SENAM PERNAFASAN


Menurut H. Maryanto dalam http://www.angelfire.com, manfaat senam
pernapasan dapat ditinjau dari dua sudut:
a. Biolistrik
Dengan posisi kuda-kuda rendah, kedua telapak kaki sejajar, dengan
telapak kaki digesekkan ke bumi kedua tumit ditemukan kemudian kaki
digesekan membentuk setengah lingkaran dengan memutar pada posisi empat
arah penjuru akan memberikan pengaruh tedadinya interaksi gaya Newton
yang semakin besar, sehingga semakin mengaktifkan pusat energi manusia
dan interaksi antara medan listrik bumi dengan medan listrik tubuh juga
diharapkan akan terjadi semaksimal mungkin.
Gesekan pada telapak kaki saat kuda-kuda, dimaksudkan untuk
polarisasi sehingga terjadi pengaturan muatan positif dan negatif dalam tubuh
semakin teratur, seperti pada peristiwa gesekan listrik bahan tidak bermuatan
dan yang bermuatan menjadi teratur positif dan negatifnya sehingga
menghasilkan suatu medan bio-elektromagnetik.
Inspirasi (tarik napas) memberikan oksigen kepada darah sehingga darah
(arteri) bersifat basa. Setelah lama ditahan maka karbon dioksida menumpuk,
suasana menjadi asam. Asam dan basa merupakan katalisator dalam reaksi
organik. Pada katalisa asam umum, biasanya efektifitas sebagai katalisator
sesuai dengan kekuatan asamnya. Penahanan nafas yang semakin lama
menyebabkan suasana darah semakin asam sehingga reaksi-reaksi organik
dalam darah semakin dipacu dan meningkat, maka energi akhir yang
dihasilkan semakin besar. Dalam keadaan larutan asam, elektron-elektron
akan diserap dari lingkungan (asam merupakan akseptor pasangan elektron)
sehingga elektron-elektron juga akan banyak dihasilkan dengan latihan
pernafasan ini. Dengan gerakan jurus-jurus, energi dan elektron yang
dihasilkan diarahkan keseluruh organ, kelenjar dan jaringan tubuh lain
sehingga seluruh generator listrik yang terdapat dalam jaringan akan mendapat
suplai energi dan elektron (charged) yang memadai.
Timbulnya penyakit tidak lain disebabkan energi listrik yang disuplai
kejaringan tubuh kurang memadai, tidak semestinya, akibat adanya
ketidakberesan atau kekurangan pada sistem generator listrik jaringan,
kelenjar atau organ yang bersangkutan. Dengan memiliki sistem generator
listrik yang baik, akan menjamin kerja jaringan, kelenjar atau organ lain
dengan baik pula.
b. Fisiologis
Dengan penahanan dan penekanan napas di bawah perut sambil
bergerak menyebabkan keadaan hipoksik (kekurangan oksigen) pada paru,
berlanjut ke darah dan berakhir pada seluruh sel jaringan tubuh, terutama pada
sel-sel otot yang aktif. Dengan demikian akan melatih dan merangsang
seluruh sel tubuh melalui mekanisme hipoksia agar tetap tegar dalam
menghadapi kemiskinan akan oksigen, tidak hanya sel-sel ototnya saja. Sel
adalah satuan terkecil dari tubuh manusia. Secara biologis, kehidupan manusia
tergantung pada kehidupan sel, dan kesehatan manusia juga tergantung pada
kesehatan sel-selnya. Dengan tetap dapat bertahan tegar dalam kemiskinan
oksigen, maka tentu saja fungsi sel-sel akan menjadi semakin baik dalam
keadaan oksigen normal.
Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan sampai 10 hari asalkan
masih dapat minum, sedangkan puasa yang biasa dilakukan berkisar 14-18
jam. Demikian pula sel-sel tubuh manusia dapat bertahan tanpa oksigen
sekitar 5-8 menit. Dalam latihan senam pernafasan, sel-sel itu dipuasakan dari
oksigen selama melakukan jurus yaitu 30-45 detik. Dengan demikian dari
sudut Ilmu Faal dapat dikemukakan bahwa manipulasi oksigen yakni
membuat sel-sel tubuh kekurangan akan oksigen adalah cara yang sangat
fisiologis untuk merangsang sel-sel tubuh meningkatkan dirinya.
Beberapa manfaat langsung dapat diperoleh dari mekanisme ini:
1). Bertambahnya jumlah haemoglobin darah. Hal ini bisa ditemukan pada
pemukim di pegunungan, dengan suasana oksigen tipis, jumlah Hb mereka
lebih tinggi. Penderita anaemia dapat sembuh dengan mekanisme ini.
2). Penelitian dapat menunjukkan bahwa olah raga biasa meningkatkan IgG,
IgM dan netrofil yang merupakan sebagian dari elemen-elemen ketahanan
tubuh. Tentu saja diharapkan latihan yang secara fisiologis mampu
merangsang seluruh sel-sel tubuh dengan mekanisme hipoksianya akan
memberikan hasil yang lebih dalam meningkatkan elemen-elemen
ketahanan tubuh tersebut. Penderita yang mengidap virus hepatitis B tetapi
tidak disertai gejala penyakit dan tanpa kelainan pada tes fungsi hatinya
dapat menggunakan mekanisme ini sebagai upaya altematif yang sangat
fisiologis untuk merangsang sel-sel tubuhnya agar mengadakan
perlawanan dan membentuk zat antinya.
3). Latihan hipoksia senam pernafasan juga akan menyebabkan orang
menjadi lebih tahan terhadap akibat dari serangan penyakit kardio-
vaskular khususnya yang bersifat ischamic. Ischamic artinya ialah
kekurangan oksigen bagi sel-sel jaringan yang bersangkutan akibat dari
kurangnya pasokan darah. Misalnya ischamic stroke (otak) dan ischamic
miokard Jantung. Pada orang-orang yang telah berlatih dengan latihan
hipoksida tentulah akan mendapat akibat yang lebih ringan karena sel-
selnya telah terbiasa dan terlatih terhadap kekurangan oksigen.
4). Melatih sel-sel dengan menghadapkannya pada kemiskinan oksigen tidak
mustahil dapat mencegah dan bahkan menyembuhkan penyakit-penyakit
keganasan (tumor, kanker), oleh karena sel-sel ganasnya pada umumnya
mempunyai tingkat metabolisme yang sangat tinggi sehingga
membutuhkan oksigen lebih banyak untuk pertumbuhan ganasnya. Sel-sel
demikian lebih peka terhadap kekurangan oksigen sehingga akan lebih
dahulu terganggu sampai ke tingkat yang fatal, sementara sel-sel normal
belum sampai ke tingkat itu. Sifat rakus sel-sel ganas mengambil lebih
banyak zat-zat bagi pertumbuhan ganasnya inilah yang dipergunakan
sebagai dasar bagi Kemoterapi keganasan di Kedokteran Barat. Akan
tetapi bila cara Kemoterapi ini dibandingkan dengan manipulasi oksigen,
jelas bahwa manipulasi oksigen jauh lebih aman dan praktis tanpa resiko,
karena memang merupakan cara yang sangat fisiologis sehingga tidak ada
resiko overdoses. Bagi mereka yang didiagnosa atau pemah didiagnosa
mengidap keganasan, selagi masih mampu bergerak, sangat dianjurkan
untuk secepatnya mengikuti olahraga pernapasan tenaga dalam ini,
sebagai upaya penyembuhan dan pencegahan altenatif, di samping upaya
konvensional melalui jalur Ilmu Kedokteran. Dalam tubuh manusia
terdapat bermacam-macam sel sesuai dengan banyaknya macam jaringan
yang menyusun tubuh manusia. Semua sel tubuh manusia mempunyai
potensi untuk menjadi ganas. Dengan Kemoterapi keganasan maka harus
dipilih jenis obat yang paling baik diserap oleh sel-sel ganas itu.
Sedangkan dengan hipoksia, manipulasi oksigen, maka semua sel-sel
tubuh manusia memerlukan oksigen, sehingga oleh karenanya manipulasi
oksigen merupakan cara yang universal dan aman bagi terapi keganasan.
Tentu saja untuk itu diperlukan latihan yang lebih intensif yaitu frekuensi
latihan lebih banyak serta waktu latihan yang lebih lama.
5). Normalnya fungsi sel-sel tubuh dan ketegaran serta ketahanannya dalam
menghadapi berbagai keadaan yang kurang menguntungkan merupakan
wujud dari derajat kesehatan dan kemampuan fungsionalnya yang lebih
tinggi dari tubuh secara keseluruhan. Dengan demikian maka ditinjau dari
sudut Fisiologi, senam pernapasan adalah ketegaran, ketangguhan dan
vitalitas sel-sel tubuh yang diperoleh melalui latihan hipoksia anaerobik.
Latihan dengan mekanisme hipoksia anaerobik membuat sel-sel tubuh
menjadi pandai dan efisien menggunakan oksigen, yang berarti
meningkatnya kemampuan fungsional dan kesehatan sel, serta merupakan
cara yang sangat fisiologis pula dalam merangsang sel-sel tubuh untuk
melakukan penyembuhan bagi dirinya. Pada olah raga kesehatan
umumnya adalah latihan untuk membuat sel-sel tubuh mudah dan banyak
dapat memperoleh oksigen. Bila kedua latihan tersebut digabungkan,
maka manfaatnya bagi kesehatan dan kemampuan fungsional jelas sangat
besar. Yang satu pandai mencari oksigen, yang satu lagi pintar dan efisien
menggunakan oksigen

DAFTAR PUSTAKA

Lauralee Sherwood yang di terjemahkan oleh Beatricia. I Santoso. (2001).


Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Maryanto http://www.angelfire.com/fl/sutan/penjelasan.htm

Muchtamadji M. Ali dan Cecep Habibudin. (2000). Ilmu Faal Dasar. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Wisnu Wardoyo. (2003). Revitalisasi Senam Penyembuhan Medica. Yogyakarta:


SPa Medica
DAFTAR PUSTAKA
A. Purba. (2006). Kardiovaskuler dan Faal Olahraga. Bandung: Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Lauralee Sherwood yang di terjemahkan oleh Beatricia. I Santoso. (2001).


Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Maryanto http://www.angelfire.com/fl/sutan/penjelasan.htm

Muchtamadji M. Ali dan Cecep Habibudin. (2000). Ilmu Faal Dasar. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Santosa Giriwijoyo dan Muchtamadji M. Ali. (2006). Ilmu Faal Olahraga Fungsi
Tubuh Manusia pada Olahraga. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga
dan Kesehatan UPI.

Wisnu Wardoyo. (2003). Revitalisasi Senam Penyembuhan Medica. Yogyakarta:


SPa Medica

Anda mungkin juga menyukai