System Cardiorespirasi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

SYSTEM CARDIORESPIRASI

IBU DAN JANIN, DAN UROGENITAL


Disusun oleh :
1. Ira Cahyaningsih (1710105166)
2. Gina Nur Syamsiah
(1710105167)
3. Amalia Cahya Rini
(1710105168)
4. Larasati Setya Hapsari
(1710105169)
5. Annisa Kusuma Perdana
(1710105170)
SYSTEM CARDIORESPIRASI
Merupakan salah satu dari sistem di tubuh yang
berperan dalam proses homeostasis. Sistem
kardiorespirasi sendiri terdiri dari sistem kardiovaskuler
( jantung dan pembuluh darah) dan sistem respirasi dimana
keduanya bekerja sinergis dalam mengatur hemodinamik
tubuh.
DAYA TAHAN CARDIORESPIRASI
Daya tahan kardiorespirasi adalah kesanggupan sistem jantung, paru dan
pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan
kerja dalam mengambil oksigen dan menyalurkannya ke jaringan yang aktif
sehingga dapat digunakan pada proses metabolisme tubuh (DepKes, 1999).
Daya tahan kardiorespirasi merupakan komponen terpenting dari
kesegaran jasmani (DepKes, 1999). Blain berpendapat daya tahan
kardiorespiasi yang tinggi menunjukkan kemampuan untuk bekerja yang tinggi,
yang berarti kemampuan untuk mengeluarkan sejumlah energi yang cukup
besar dalam periode waktu yang lama ( Sharkey, 2010).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Daya Tahan Kardiorespirasi
Daya tahan kardiorespirasi dipengaruhi beberapa faktor yakni
genetik, umur dan jenis kelamin, aktivitas fisik, komposisi lemak tubuh
dan kebiasaan merokok.
1. Genetik
Daya tahan kardiovaskuler dipengaruhi oleh faktor genetik yakni
sifat-sifat spesifik yang ada dalam tubuh seseorang sejak lahir.
Penelitian dari Kanada telah meneliti perbedaan kebugaran aerobik
diantara saudara kandung (dizygotic) dan kembar identik
(monozygotic), dan mendapati bahwa perbedaannya lebih besar pada
saudara kandung dari pada kembar identik.
Pengaruh genetik pada kekuatan otot dan daya tahan otot pada
umumnya berhubungan dengan komposisi serabut otot yang terdiri
dari serat merah dan serat putih.
2. Umur
Umur mempengaruhi hampir semua komponen kesegaran jasmani. Daya
tahan kardiovaskuler menunjukkan suatu tendensi meningkat pada masa anak-
anak sampai sekitar dua puluh tahun dan mencapai maksimal di usia 20
sampai 30 tahun (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat
Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan
Puskesmas, 1994). Daya tahun tersebut akan makin menurun sejalan dengan
bertambahnya usia, dengan penurunan 8-10% perdekade untuk individu yang
tidak aktif, sedangkan untuk individu yang aktif penurunan tersebut 4-5%
perdekade (Sharkey, 2010).

3. Jenis Kelamin
Kesegaran jasmani antara pria dan wanita berbeda karena adanya
perbedaan ukuran tubuh yang terjadi setelah masa pubertas. Daya tahan
kardiovaskuler pada masa pubertas terdapat perbedaan , karena wanita
memiliki jaringan lemak yang lebih banyak di bandingkan pria.Hal yang sama
juga terjadi pada kekuatan otot ,karena perbedaan kekuatan otot antara pria
dan wanita disebabkan oleh perbedaan ukuran otot baik besar maupun
proposinya dalam tubuh.
4. Kegiatan Fisik
Latihan fisik akan menyebabkan otot menjadi kuat. Perbaikan fungsi otot,
terutama otot pernapasan menyebabkan pernapasan lebih efisien pada saat
istirahat.Ventilasi paru pada orang yang terlatih dan tidak terlatih relative sama besar,
tetapi orang yang berlatih bernapas lebih lambat dan lebih dalam. Hal ini menyebabkan
oksigen yang diperlukan untuk kerja otot pada proses ventilasi berkurang, sehingga
dengan jumlah oksigen sama, otot yang terlatih akan lebih efektif kerjanya (Kravitz,
1997).

5. Kebiasan Merokok
Sudah lama diketahui efek jelek rokok terhadap paru-paru, antara lain adalah
penyakit paru obstruktif menahun yang dikenal dengan COPD (David, 2004).Pada asap
tembakau terdapat 4% karbon monoksida (CO). Afinitas CO pada hemoglobin 200-300
kali lebih kuat dari pada oksigen, ini berarti CO tersebut lebih cepat mengikat
hemoglobin dari pada oksigen. Hemoglobin dalam tubuh berfungsi sebagai alat
pengangkutan oksigen untuk diedarkan ke jaringan tubuh yang memerlukannya. Bila
seseorang merokok 10-20 batang sehari di dalam hemoglobin mengandung 4,9% CO
maka kadar oksigen yang diedarkan ke jaringan akan menurun sekitar 5% (DepKes,
1994).
KESEHATAN CARDIORESPIRASI
Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan)
- Pengertian pernafasan
Pernafasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 ke dalam tubuh
serta menghembuskan sel tubuh telah terbukti mengalami proses degeneratif antara lain membran
sel endotel, pembuluh darah, epitel paru, udara yang banyak mengandung CO2 sebagai sisa dari
oksidasi keluar dari tubuh. Dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara O 2 dan CO2 .

- Gerakan Pernafasan
Dalam gerakan pernafasan terjadi dua tahap yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi atau
menarik nafas adalah proses aktif yang diselenggarakan oleh kerja otot. Kontraksi diafragma
meluaskan rongga dada dari atas sampai bawah yaitu ventrikel. Penaikan iga-iga dan sternum
yang ditimbulkan oleh kontrasi otot inter kostalis, meluaskan rongga dada ke kedua sisi dan dari
belakang ke depan. Sedangkan ekspirasi, udara dipaksa keluar oleh pengendoran otot dan karena
paru-paru mengempes kembali, disebabkan sifat elestik paru-paru itu. Gerakan ini disebut proses
pasif. Ketika pernafasan sangat kuat, gerakan dada bertambah. Otot leher dan bahu membantu
menarik iga-iga dan sternum ke atas. Otot sebelah belakang dan abdomen juga dibawa bergerak
dan alae nasi (cuping atau sayap hidung) dapat kembang-kempis (Smeltzer, 2002).
- Proses Terjadinya Pernafasan
1. respirasi eksternal ialah masuknya udara dari saluran pernafasan ke
dalam paru.
2. respirasi internal ialah pertukaran antara sel dan cairan di sekitarnya.
- Saluran Pernafasan
Saluran pernafasan terdiri atas hidung, faring (tekak), trakea (batang tenggorok),
bronkus, bronkiolus, dan alveolus atau kantong udara.(Smeltzer, 2002).
- Frekuensi Pernafasan
Frekuensi pernafasan berkisar antara 13-18 per menit. Ada beberapa factor
yang mempengaruhi frekuensi pernafasan yaitu :

1. Umur : makin bertambah usianya biasanya makin bertambah kecil.


2. Jenis kelamin : pada laki-laki lebih kecil daripada wanita.
3. Suhu tubuh : makin tinggi suhu tubuh makin meningkat frekuensi
pernafasannya.
4. Posisi tubuh : orang berbaring akan lebih rendah frekuensinya
dibandingkan orang duduk dan orang berdiri.
5. Kegiatan tubuh : orang yang sedang giat bekerja akan lebih tinggi
frekuensinya ketimbang orang yang istirahat (Slamet Prawirohartono,1991).
Sistem Kardiovaskuler
- Pengertian
Kardiovaskular adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
jantung dan peredaran darah. Ada dua jenis sistem peredaran darah:
sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja
jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.
Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh
metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia
dan fisiologis cairan tubuh.
1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel
dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi).
2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan
seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam
jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan
kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Sistem Kardiovaskuler
Kehamilan akan menyebabkan perubahan sistem kardiovaskuler terutama
peningkatan metabolisme ibu dan janin.
- Volume darah Pada masa kehamilan, anatomi pada sistem kardio vaskuler
mengalami perubahan , antara lain :
1. Penebalan otot dinding ventrikel (trimester I)
2. Terjadi dilatasi (pelebaran) secara fisiologis pada jantung Karena
volume rongga perut (abdomen) meningkat menyebabkan hipertropi
jantung dan posisi jantung bergeser ke atasdan ke kiri
3. Pada fonokardiogram terdapat : splitting (bunyi jantung tambahan),
murmur sistolik dan Perubahan tekanan darah
Peningkatan volume darah mempunyai beberapa fungsi penting :
1. Untuk memelihara kebutuhan peningkatan sirkulasi karena ada pembesaran
uterus dan unit foeto-plasenta.
2. Mengisi peningkatan resevoir vena.
3. Melindungi ibu terhadap perdarahan pada saat melahirkan.
4. Selama kehamilan ibu menjadi hiperkoagulopati.
( Delapan minggu setelah melahirkan, volume darah kembali normal )
- Distribusi Aliran Darah
Aliran Darah pada wanita hamil tidak sepenuhnya diketahui. Distribusi aliran
darah dipengaruhi oleh resistensi vaskuler lokal. Renal blood flow meningkat sekitar
30 persen pada trimester pertama dan menetap atau sedikit menurun sampai
melahirkan. Aliran darah kekulit meningkat 40 - 50 persen yang berfungsi untuk
menghilangkan panas.
Total cairan tubuh saat hamil meningkat 6 - 8 liter yang sebagian besar berada
pada ekstraseluler. Segera setelah 6 minggu kehamilan volume plasma meningkat dan
pada trimester kedua mencapai nilai maksimal 11/2 dan normal.
- Perubahan hemodinamik dengan exercise
Kehamilan akan merubah respons hemodinamik terhadap exercise. Pada wanita
hamil derajat exercise yang diberikan pada posisi duduk menyebabkan peningkatan
cardiac output yang lebih besar dibanding dengan wanita tanpa kehamilan dengan
derajat exercise yang sama. Keadaan ini menunjukkan pelepasan oksigen ke perifer
sedikit kurang efisien selama kehamilan.
Akibat Perubahan Sistem
Kardiovaskuler
1. Kebutuhan suplai Fe kepada ibu hamil meningkat sekitar
500 mg/ hari
2. Ibu hamil sering lebih cepat mengalami kelelahan dalam
beraktifitas
3. Bengkak pada tungkai bawah, namun hati-hati bila
pembengkakan berlebihan dan terjadi di tangan atau muka
karena bisa merupakan gejala pre eklampsi.
4. Terjadinya anemia fisiologis ( keadaan normal Hb 12 gr%
dan hematokrit 35 %)
5. 10% wanita hamil mengalami hipotensi dan diaphoretic bila
berada dalam posisi terlentang
Adaptasi kehamilan pada sistem
kardiovaskuler
Adaptasi kardiovaskuler melindungi fungsi fisiologi normal wanita,
memenuhi kebutuhan metabolik tubuh saat hamil, dan menyediakan
kebutuhan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Meliputi :
1. Hemodilusi
Volume plasma meningkat lebih banyak daripada volume sel darah
merah. Karena itu, terjadi keadaan hemodilusi dengan penurunan kadar
hemoglobin yang menyolok. Keadaan ini disebut anemia fisiologis kehamilan
dan mungkin menyebabkan keluhan mudah lelah serta perasaan akan pingsan
seperti yang dialami sebagian wanita hamil
2. Tekanan Darah
Peningkatan curah jantung terjadi akibat peningkatan volume darah.
Jantung harus memompa dengan kekuatan yang lebih besar, khususnya pada
saat menjelang aterm, sehingga terjadi sedikit dilatasi. Progesteron akan
menimbulkan relaksasi otot-otot polos dan menyebabkan dilatasi dinding
pembuluh darah yang akan mengimbangi peningkatan kekuatan dari jantung.
Dengan demikian, tekanan darah harus mendekati nilai pada keadaan tidak
hamil. Walau demikian, seorang wanita hamil cenderung mengalami hipotensi
supinasio jika berbaring terlentang, karen vena kava inferior akan tertekan
oleh isi uterus.
3. Daya Pembekuan Darah
Daya pembekuan darah atau koagubilitas mengalami peningkatan selama
kehamilan. Hal ini dapat berakibat terjadinya trombosis vena. Jika
koagubilitas ini tidak berhasil ditingkatkan, maka pada saat melahirkan akan
terdapat ancaman perdarahan yang hebat.
SISTEM UROGENITAL

Anda mungkin juga menyukai