Makalah STRATIFIKASI SOSIAL
Makalah STRATIFIKASI SOSIAL
Makalah STRATIFIKASI SOSIAL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan masyarakat biasanya selalu terdapat perbedaan status
antara orang satu dengan yang lainya, antara kelompok satu dengan lainya.
Dalam masyarakat sendiri sering dijumpai ketidaksamaan di antara berbagai
bidang misalnya pada Ekonomi yang sebagain masyarakat ada yang
mempunyai kekayaan dan harta yang berlimpah sehingga dalam
kesejahteraan dalam hidupnya terjamin. dan juga ada masyarakat yang
ekonominya berkecukupan saja . Sedangkan yang miskin dan hidup jauh dari
kesejahteraan. Dan misalnya dalam hal kekuasaan pastinya sebagian orang
mempunyai kekuasan sedangkan yang lainya dikuasai. Dalam artian Ada
yang mempunyai status sosial yang tinggi ada juga yang mempunyai status
sosial yang terendah dalam kehidupan masyarakat, seakan-akan status
manusia dalam masyarakat itu berlapis-lapis dari atas ke bawah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Stratifikasi atau stratification berasal dari kata strata atau stratum yang berarti
lapisan atau bisa disebut pelapisan masyarakat. Stratifikasi sosial juga bisa
diartikan sebagai konsep didalam sosiologi yang membedakan masyarkat
berdasarkan status yang dimilikinya.1
1
Abu Ahmadi, “Imu Sosial Budaya Dasar”, (Jakarta: PT Rineka Putera Cipta, 2003), Hal.197
2
Abdul syani, “Sosiologi Skematika, Teori, Dan Terapa, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), Hal.82-83
3
Abu ahmadi, “Ilmu Sosial Budaya Dasar”, (Jakarta: PT Rineka Putera Cipta, 2003), Hal.204
3
B. Sistem Stratifikasi Sosial
Secara sederhana terjadinya stratifikasi sosial karena adanya sesuatu yang di
banggakan oleh setiap orang atau kelompok orang dalam kehidupan masyarakat.
Mengenai sumber dari terbentuknya suatu stratifikasi dalam masyarakat adalah
suku bangsa (etnis) dan unsur sosial. Semua manusia dapat dianggap sederajat,
akan tetapi sesuai dengan kenyataan hidup kelompok-kelompok sosial tidaklah
demikian. Pembedaan atas lapisan merupakan gejala universal yang merupakan
gejala sistem sosial setiap masyarakat.4
4
Soerjono soekanto, “Sosiologi Suatu Pngantar”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2014), Hal.198
4
C. Kelas Sosial
Menurut Hassan Shadily Kelas Sosial adalah golongan yang terbentuk karena
adanya perbedaan kedudukan yang tinggi dan rendah. Atau dapat diartikan
sebagai suatu kelompok manusia yang didalamnya terdapat pembedaan atas sub
kelompok yang didasarkan pada kesamaan derajat. Atau bisa diartikan sebagai
sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria
ekonomi.5 Jika stratifikasi adalah lapisan pembedaan atau pengelompokan
masyarakat ke dalam lapisan sosial bertingkat. Maka perwujudan pelampiasan
sosial dalam masyarakat dikenal dengan istilah kelas-kelas yang terdiri dari Kelas
Sosial tinggi (Upper Class), Kelas sosial menengah (Midlle Class), Kelas sosial
bawah (Lower Class)
5
Abdul syani, “Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), Hal.90
5
D. Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial
Dalam stratifikasi sosial terdapat dua unsur pokok, yaitu status (kedudukan)
dan peranan. Status dan peranan mempunyai hubungan timbal balik yang
merupakan unsur penentu bagi penempatan seseorang dalam strata tertentu dalam
masyarakat. Kedudukan dapat memberikan pengaruh, kehormatan, kewibawaan
pada seseorang. Sedangkan peranan merupakan sikap tindak seseorang yang
menyandang status dalam kehidupan masyarakat.6
1. Kedudukan Sosial
a. Ascribed Status
Kedudukan seseorang dalam masyarakat yang tanpa
memperhatikan perbedaan seseorang. Kedudukan tersebut diperoleh
melalui kelahiran
b. Achieved status
Merupakan kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-
usaha yang disengaja dilakukan, bukan diperoleh karena kelahiran.
Kedudukan ini bersifat terbuka bagi siapa saja tergantung dari
kemampuan masing masing orang dalam mengejar dan mencapai
tujuan tujuannya, asalkan memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan. Dengan demikian tergantung pada masing masing orang
apakah sanggup dan mampu memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan atau tidak.7
6
Ibid, Hal. 91
7
J. Dwi narwoko, bagong suyatno, “sosiologi: teks pengantar dan terapan”,(Jakarta: Kencana
Prenada Media Group),Hal.157
6
c. Assigned Status
Assigned status merupakan kedudukan yang diberikan. Assigned
status sering mempunyai hubungan yang erat dengan ascribed status.
Artinya suatu kelompok atau golongan memberikan kedudukan yang
lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa, yang telah
memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan
masyarakat, akan tetapi kadang-kadang kedudukan tersebut diberikan
karena seseorang telah lama menduduki suatu kepangkatan tertentu.8
2. Peranan Sosial
8
Jbaf Mayor Polak, “Suatu Pengantar Ringkas”(Jakarta : Penerbit dan balai buku”Ikhtiar”,
1996), Hal.198.
9
J. Dwi narwoko, “bagong suyatno, “sosiologi: teks pengantar dan terapan”, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group),Hal.158
7
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
1.Stratifikasi sosial bukan halangan bagi kita untuk menjadi lebuh baik sifat optimis dan
mensyukuri apa yang telah dimiliki sangatlah diperlukan.
2. Tidaklah ada masyarakat tanpa struktur sosial, maka optimalisasi peran adalah yang
terbaik.
8
DAFTAR PUSTAKA
Syani Abdul. 2002. Sosiologi Skematika, Teori, Dan Terapan. Jakarta : Bumi Aksara
Ahmadi Abu. 2003. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : PT Rineka Putera Cipta
Soekanto Soerjano. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Polak Mayor J.B.A.F. 1996. Suatu Pengantar Ringkas. Jakarta : Penerbit dan balai
buku”Ikhtiar”
Narwoko J.Dwi Bagong Suyatno, 2007. Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group