Perdes LKD

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PERATURAN DESA ................

KECAMATAN ................ KABUPATEN ................


NOMOR : ............ TAHUN ...........

TENTANG

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA ................,

Menimbang : a. bahwa dengan diberlakukannya Undang-Undang


Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa beserta seluruh
peraturan pelaksanaannya, maka Lembaga
Kemasyarakatan Desa yang telah ada sudah tidak
sesuai lagi dengan perkembangan keadaan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, maka Lembaga
Kemasyarakatan Desa yang ada perlu dirubah
dengan menetapkan Peraturan Desa yang baru;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
metepakan Peraturan Desa .............. Kecamatan
.............. Kabupaten Purworejo tentang Lembaga
Kemasyarakatan Desa.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor
43 Tahun 2104 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 41, Tambahan Lembaran Republik Indonesia
Negara Nomor 6321);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun
2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan
Lembaga Adat Desa;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 13
Tahun 2009 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa
dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten
Purworejo Tahun 2009 Nomor 13);
7. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 36 Tahun 2011
tentang Pembentukan Tugas Pokok, Fungsi dan
Organisasi Lembaga Kemasyarakatan Desa.

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ................
dan
KEPALA DESA ................

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA ................ KECAMATAN


................ KABUPATEN ................ TENTANG
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud :

1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas


wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan berada di Kabupaten Purworejo.
2. Kepala Desa adalah Kepala Desa di Kabupaten Purworejo.
3. Pemerintah Desa adalah kepala Desa dibantu perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD
adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Lembaga Kemasyarakatan Desa yang selanjutnya disingkat LKD
adalah wadah partisipasi masyarakat, sebagai mitra Pemerintah
Desa, ikut serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan, serta meningkatkan pelayanan
masyarakat Desa.
7. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya
disingkat LPMD adalah Lembaga atau wadah yang dibentuk atas
prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dalam
menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan
masyarakat di Bidang pembangunan.
8. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Desa,
untuk selanjutnya disebut TP. PKK Desa adalah Lembaga
Kemasyarakatan sebagai mitra kerja Pemerintah dan Organisasi
kemasyarakatan lainnya, yang berfungsi sebagai fasilisator,
perencana,pelaksana,pengendali dan penggerak pada masing-
masing jenjang Pemerintah untuk terlaksananya Program PKK.
9. Rukun Warga, untuk selanjutnya disingkat RW, adalah bagian dari
wilayah kerja Pemerintah Desa dan merupakan lembaga yang
dibentuk melalui musyawarah pengurus RT di wilayah kerjanya
yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa.
10. Rukun Tetangga, untuk selanjutnya disingkat RT, adalah lembaga
yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam
rangka pelayanan Pemerintahan dan Kemasyarakatan yang
ditetapkan oleh Pemerintah Desa.
11. Karang Taruna adalah lembaga kemasyarakatan yang merupakan
wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial,
dari,oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di
wilayah Desa yang bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.

BAB II
PEMBENTUKAN

Pasal 2

(1) Di Desa dibentuk LKD;


(2) LKD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dibentuk atas
prakarsa masyarakat dan atau atas prakarsa masyarakat yang
difasilitasi Pemerintah melalui musyawarah dan mufakat.

Pasal 3

Pembentukan LKD diatur dengan mekanisme sebagai berikut :


a. Kepala Desa bersama–sama BPD membahas Peraturan Desa
Tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa yang
sekurang-kurangnya memuat persyaratan anggota, mekanisme
musyawarah dan Pemilihan Ketua;
b. Kepala Desa mengundang anggota BPD, tokoh atau pemuka
masyarakat, golongan profesi yang mempunyai kemauan,
kemampuan, dan kepedulian dalam upaya pemberdayaan
masyarakat untuk melakukan musyawarah pembentukan LKD;
c. Susunan dan jumlah pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada
huruf b ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

BAB III
TUJUAN

Pasal 4

Tujuan pengaturan LKD sebagai berikut :


a. mendudukkan fungsi LKD sebagai mitra Pemerintah Desa dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat;
b. mendayagunakan LKD dalam proses pembangunan Desa; dan
c. menjamin kelancaran pelayanan penyelenggaraan Pemerintahan
Desa.

BAB IV
TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 5

(1) LKD sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) mempunyai


tugas :
a. melakukan pemberdayaan masyarakat Desa;
b. ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan;
dan
c. meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf b, LKD mengusulkan program dan kegiatan kepada
Pemerintah Desa.
Pasal 6

LKD dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5


mempunyai Fungsi :
1. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;
2. menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan
masyarakat;
3. meningkatkan kualitas dan mempercepat pelayanan Pemerintah
Desa kepada masyarakat Desa;
4. menyusun rencana, melaksanakan, mengendalikan, melestarikan,
dan mengembangkan hasil pembangunan secara partisipatif;
5. menumbuhkan, mengembangkan, dan menggerakkan prakarsa,
partisipasi, swadaya, serta gotong royong masyarakat;
6. meningkatkan kesejahteraan keluarga; dan
7. meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB V
JENIS

Pasal 7

Jenis LKD terdiri atas :


a. Rukun Tetangga;
b. Rukun Warga;
c. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga;
d. Karang Taruna;
e. Pos Pelayanan Terpadu; dan
f. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Pasal 8

Rukun Tetangga dan Rukun Warga sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 7 huruf a dan huruf b bertugas :
1) membantu Kepala Desa dalam bidang pelayanan pemerintahan;
2) membantu Kepala Desa dalam menyediakan data kependudukan
dan perizinan; dan
3) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

Pasal 9

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 7 huruf c, bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan
pemberdayaan kesejahteraan keluarga.
Pasal 10

Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d,


bertugas membantu Kepala Desa dalam menanggulangi masalah
kesejahteraan sosial dan pengembangan generasi muda.

Pasal 11

Pos Pelayanan Terpadu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf e


bertugas membantu Kepala Desa dalam peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat Desa.

Pasal 12

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 7 huruf f, bertugas membantu Kepala Desa dalam
menyerap aspirasi masyarakat terkait perencanaan pembangunan desa
dan menggerakkan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa
dengan swadaya gotong-royong.

BAB VI
KEPENGURUSAN

Pasal 13

(1) Pengurus LKD terdiri atas:


a. ketua;
b. sekretaris;
c. bendahara; dan
d. bidang sesuai dengan kebutuhan.
(2) Pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memegang
jabatan selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.
(3) Pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
menjabat paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-
turut atau tidak secara berturut-turut.
(4) Pengurus LKD dilarang merangkap jabatan pada LKD lainnya dan
dilarang menjadi anggota salah satu partai politik.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengurus LKD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

BAB VII
HUBUNGAN KERJA

Pasal 14

1. Hubungan kerja LKD dengan Pemerintahan Desa bersifat kemitraan,


konsultatif dan koordinatif;
2. Hubungan kerja antar LKD bersifat koordinatif dan konsultatif.

BAB VIII
PENDANAAN

Pasal 15

Pendanaan LKD dapat bersumber dari :


a. Swadaya masyarakat;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa disesuaikan dengan
kemampuan keuangan desa;
c. Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten dan atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi;
d. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Hal-hal yang belum diatur dalam Perturan Desa ini sepanjang


mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan
Kepala Desa.

Pasal 17

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Perturan Desa ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Desa
................ Kecamatan ................ Kabupaten .................

Ditetapkan di
pada Tanggal

KEPAlA DESA ................

.....................
Diundangkan di ............................
pada Tanggal ............................

SEKRETARIS DESA ................

Lembaran Desa .................. Tahun ............... Nomor ..........


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
DESA ............... KECAMATAN ....................
Jln. ………………..……. No……. Kode Pos….. Telp. …….
Email …………………. Website …………………………

NOTA KESEPAKATAN
Nomor : / /

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa ................


Kecamatan ................ Kabupaten Purworejo, memperhatikan hasil
Musyawarah Desa mengenai Rancangan Peraturan Desa ................
tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa yang dilaksanakan pada hari
………… tanggal …………………….., dengan ini menyetujui rancangan
Peraturan Desa ................ Kecamatan ................ Kabupaten ................
tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa yang dibahas bersama dan
telah disepakati untuk ditetapkan sebagai Peraturan Desa.

Demikian nota kesepakatan ini dibuat dengan sebenarnya


untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ................

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN


1 Ketua 1
2 Wakil Ketua 2
3 Sekretaris 3
4 Anggota 4
5 Anggota 5
6 Anggota 6
7 Anggota 7
8 Anggota 8
9 Anggota 9
10 Anggota 10
11 Anggota 11

KETUA BPD ................

.........................

Anda mungkin juga menyukai