Pedoman - Pengorganisasian Alamanda
Pedoman - Pengorganisasian Alamanda
Pedoman - Pengorganisasian Alamanda
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat serta
merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan umum
pengetahuan kesehatan,kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
1
tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Goverment) dan tata
kelola klinis yang balk(Good Clinical Goverment).
2
B. Tujuan
1. Menjadi acuan dalam setiap program layanan keperawatan atau
kebidanan di lingkungan RSUD Menggala agar lebih terencana, terarah,
efektif dan effesien.
2. Memenuhi ketentuan tertib administrasi demi terciptanya manajemen
secara profesional.
3. Mewujudkan profesionalisme dalam pelayanan keperawatan
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdiri
Rumah Sakit Menggala merupakan pengembangan dari Rumah Sakit Mini
Menggala yang diresmikan oleh Plt.Gubernur Lampung Bapak Drs,Tursandy
Alwi pada Tanggal 25 Juni 2003 yang berlokasi di bekas bangunan Puskesmas
Menggala.
4
Dengan bentuk Badan Layananan Umum Daerah,RSUD menggala memiliki
berbagai fasilitas yang memudahkan dalam pengelolaan, sehingga lebih
memungkinkan dalam pengembangan dan peningkatan mutu poelayanan pada
konsumen.
RSUD Menggala saat ini memiliki Sumber Daya Manusia sebanyak 441
orang dengan berbagai disiplin ilmu dan tingkat pendidikan. Dengan perincian
sebagai berikTabel 1.
5
Sumber : Urusan SDM RSUD Menggala Desember 2018
Tabel 2.
Jumlah Tenaga Medis di RSUDM Berdasarkan Pendidikan Formal
6
21 Penata Radiologi 8 Orang
22 Bidan 47 Orang
23 D-III Fisioterapi 2 Orang
24 Analis Kesehatan (Lab) 9 Orang
25 Apoteker dan asisten apoteker 8 Orang
26 D-III Gizi 3 Orang
27 Kesehatan Lingkungan 2 Orang
28 Medical Record 6 Orang
29 Elektro Medis 1 Orang
TOTAL =278 Orang
Sumber : Urusan SDM RSUD Menggala Desember 2018
b. Produk Pelayanan
Jenis Pelayanan yang ada di RSUD Menggala :
1. Pelayanan Rawat Jalan :
- Poliklinik Umum
- Poliklinik Gigi dan Mulut
- Poliklinik Hemodialisa & CAPD
- Poliklinik Hemato Onkologi
- Poliklinik Spesialis Bedah
- Poliklinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan
- Poliklinik Spesialis Anak
- Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
- Poliklinik Spesialis Mata
- Poliklinik Spesialis THT-KL
- Poliklinik Spesialis Saraf
- Poliklinik Spesialis Paru
- Poli DOT Paru
2. Pelayanan Rawat Inap :
- Rawat Inap Bedah
- Rawat Inap Penyakit Dalam
- Rawat Inap Anak
7
- Rawat Inap Kebidanan
- Rawat Inap Mata
- Rawat Inap THT
- Rawat Inap Penyakit Menular
- Rawat Inap Paviliun
- Rawat inap saraf, mata dan THT
- PONEK
3. Pelayanan Gawat Darurat
4. Kamar Operasi dan Sterilisasi Sentral
5. Perawatan Intensif ( ICU )
6. Hemodialisa
7. Pelayanan Penunjang Medik
- Radiologi
o X-ray
o Fluoroscopy
o USG
o ECG
- Laboratorium
- Rehabilitasi Medik
- Medical Check-up
- Farmasi
- Bank Darah
- Pelayanan Konsultasi Gizi
8. Pelayanan Penunjang Non Medik
- Pelayanan administrasi dan manajemen
- Pelayanan Rekam Medik
- Pelayanan Ambulance
- Pelayanan Kamar Jenazah
- Pelayanan Linen / Laundry
- Pelayanan Pemeliharaan Sarana RS
- Pelayanan CSSD
- Pengolahan Limbah Padat medik (Incenerator)
- Pengolahan Limbah Cair (IPAL)
8
BAB III
9
Dalam Memberikan Pelayanan Kepentingan Pelanggan Adalah Hal Yang
Utama
E. NILAI
Dalam memberikan pelayanan mengutamakan sikap santun dan rasa
tanggung jawab
Dalam menjaga citra rumah sakit harus tertanam rasa memiliki
(ownership)
F. TUJUAN
1. Mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya Rumah Sakit dengan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
yang efektif dan efisien.
2. Mewujudkan pelayanan kesehatan perorangan sesuai dengan standar
klasifikasi rumah sakit dan pelayanan unggulan yang inovatif
3. Tersedianya system manajemen dan pelayanan dirumah sakit agar
terselenggaranya pelayanan yang efektif
4. Tersedianya bangunan dan peralatan dalam rangka menunjang
pelayanan yang professional
5. Mewujudkan pelayanan Rujukan Regional yang optimal.
G. SASARAN
10
5. Terbentuknya sistim pelayanan rujukan yang didukung oleh SDM,
fasilitas, sarana prasarana baik medis maupun non medis yang
memadai.
11
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
a. Direktur
c. Bidang Keperawatan
12
e. Bagian Tata Usaha
1) Komite
Komite Farmasi
Komite Medik
Komite Keperawatan
Komite Etik
2) Instalasi
Instalasi Farmasi
13
Instalasi Radiologi
Instalasi Laboratium
Instalasi Gizi
Instalasi Laundry
Unit Hemodialisa
14
Guna menyelenggarakan tugas pokok diatas, RSUD Menggala mempunyai
fungsi :
15
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, RSUD Menggala mempunyai fungsi
Pelayanan medis
Pelayanan penunjang medis dan non medis
Pelayanan asuhan keperawatan
Pelayanan rujukan
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan
Pengelolaan administrasi dan keuangan
16
BAB IV
DIREKTUR
KABAG.T.U
SIE PENGB.&
PEML.SARANA SIE/LOGISTIK SIE.REKAM MEDIK
KEP.
17
BAB V
Gambar:
BAB IV
URAIAN JABATAN
DIREKTUR
1. Uraian Tugas
Kepala
KABID
Ruangan KEPERAWATAN
NAMA JABATAN KEPALA RUANGAN
KEPALA RUANGAN
PENGERTIAN Seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggungjawab
dan wewenang dalam mengatur dan mengendalikan
kegiatan pelayanan Keperawatan di ruangan.
Pelaksana Pelaksana
18
JAWAB bawahan
2. Bertanggung jawab atas disiplin pegawai & penilaian
SKP
3. Bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan
pengaturan dinas penugasan perawatan di ruangan
URAIAN TUGAS a. Pendekatan Managemen
1. Perencanaan
- Mengembangkan visi dan misi
- Mempunyai filosofi
- Menciptakan rencana jangka pendek
2. Pengorganisasian
- Membuat struktur organisasi
- Membuat jadwal dinas
- Membuat daftar pasien bersama ketua tim
3. Pengarahan
- Memimpin operan
- Mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre
dan post Conference
- Memberi motivasi pada tim perawat di
ruangan
- Mendelegasikan tugas kepada bawahan
dengan jelas
- Memfailitasi kolaborasi dengan anggota tim
kesehatan yang lain dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan
- Mengawasi perawat primer & perawat
pelaksana dalam mengelola pasien melalui
komunikasi langsung
- Memperoleh informasi tentang pelaksanaan
asuhan keperawatan melalui supervisi &
mendengarkan laporan langsung dari
perawat primer
- Melakukan pengawasan tidak langsung
Mengecek daftar hadir perawat primer,
perawat pelaksana, Clening Servis dan
petugas Administrasi
Mengecek kedisiplinan
4. Pengendalian
- Menetapkan indikator mutu
- Melakukan seleksi tenaga perawat
- Melakukan orientasi
- Melakukan penilaian kinerja
- Melakukan pengembangan tenaga perawat
b. Compensatory Reward
- Melakukan rekruitmen tenaga perawat
- Melakukan seleksi tenaga perawat
- Melakukan orientasi
- Melakukan penilaian kinerja
- Melakukan pengembangan tenaga perawat
c. Asuhan Keperawatan
19
- Menguasai asuhan keperawatan
20
dengan kesehatan yang lain
3. Pengarahan
a. Memimpin kegiatan ronde keperawatan,
konfrensi kasus, pre dan post conference
masing-masing individual
b. Memberikan motivasi kepada perawat pelaksana
(terutama perawat di timnya)
c. Mendelegasikan tugas kepada perawat
pelaksana dengan jelas
d. Memberikan umpan balik kepada perawat
pelaksana
4. Conpensatory reward
a. Melakukan orientasi kepada perawat baru
b. Melakukan penilaian kinerja
5. Hubungan profesional
a. Memimpin konfrensi kasus
b. Mengikuti visite dokter
6. Asuhan keperawatan
a. Menguasai asuhan keperawatan
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
21
1. Dasar Hubungan
a. Hubungan kerja antara Direksi, Kepala Bagian dan Kepala Unit
dilandasi dan dijiwai oleh nilai nilai yang baik
b. Direksi menghargai kemandirian Kepala Bagian Ruang Rawat Inap
Alamanda didalam pengelolaan kegiatan operasional Ruang Rawat
inap Alamanda sehari hari sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang
dan tanggung jawab yang telah diamanatkan pada Kepala Ruang
Rawat inap Alamanda.
c. Penyelenggaraan dan pengelolaan di Ruang Rawat inap Alamanda
RSUD mengacu pada ketentuan Kebijakan dan Etika Rumah Sakit
dan Job Analisis Instalasi Rawat inap yang terdapat dalam
pedoman ini.
2. Penataan Jabatan
a. Penataan dan pelaksanaan pejabat di Kepala Ruang Rawat inap
Alamanda dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen dan
mengutamakan kolegialiatas (kebersamaan) dalam menyelesaikan
tanggung jawab,tugas dan kewajibannya.
b. Ketua TIM dapat dan atau berhak mewakili Kepala Ruangan
Rawat Inap Alamanda pada saat berhalangan sementara atau tetap
untuk jangka waktu yang dapat diperkirakan dan/atau maksimal 1
(satu) bulan,baik rencana maupun tidak terencana.
c. Apabila Kepala Ruangan berhalangan tetap dan atau yang lebih
dari (satu) bulan,maka kebijakan pemegang jabatan diserahkan
sepenuhnya kepada kabid keperawatan untuk menunjuk pejabat
pengganti sementara Kepala Ruang Rawat Inap Alamanda dan
atau menunjuk pejabat tetap berdasarkan periode jabatan yang
ada.
d. Segala hak dan kewajiban Kepala Ruang Rawat Inap Alamanda
saat berhalangan tetap atau yang lebih dan 1 (satu) bulan, beralih
kepada yang ditunjuk oleh Direktur sampai dengan Kepala Ruang
rawat inap Alamanda tersebut dinyatakan dapat bekerja sesuai
dengan job yang telah ditetapkan, termasuk didalamnya adalah
tugas dan kewenangan yang belum terselesaikan saat terjadinya
pengalihan jabatan tersebut.
22
3.Penataan Pekerjaan
a. Kepala Ruang membuat program secara umum dan garis besar
pekerjaan Ruang Alamanda yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian. pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
kegiatan di Ruang Alamanda setiap tahun atau sesuai dengan
ketentuan Direktur.
b. Kepala TIM menerjemahkan dan atau menguraikan program pokok
Kepala Ruang Rawat inap Alamanda secara detail berserta
anggaran biaya untuk dapat dilaksanakan dan menuangkannya
dalam bentuk Term of Referent ( TOR) atau Kerangka Acuan
Program.
c. Penatalaksanaan jabatan dan pekerjaan secara umum didasarkan
pada pedoman ini dan secara lengkap terdapat pada Job Analisis
masing-masing Pejabat dan apabila dibutuhkan uraian secara
khusus, maka akan diatur tersendiri berdasarkan kesepakatan
bersama pada jajaran struktur Ruang Rawat inap.
4.Penataan administrasi
a. Administrasi Ruang Rawat inap Alamanda meliputi surat menyurat,
brosur, pengarsipan dan dokumentarial dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan Ruang Rawat inap Alamanda dengan sistem
sentralisasi administrasi sesuai dengan ketentuan RSUD
Menggala.
b. Untuk menjamin dan mempertanggung jawabkan setiap bentuk
administrasi di Ruang Rawat inap Alamanda, secara internal dan
atau eksternal harus diketahui dan disyahkan oleh pihak-pihak yang
terkait dengan bidang yang dimaksud berdasarkan ketentuan yang
berlaku di Rumah Sakit Umum Daerah Menggala.
Gambar:
Hubungan Kerja Internal Ruang Alamanda
23
Hubungan kerja antar bagian instalasi pada Ruang Rawat inap Alamanda
meliputi hampir semua bagian instalasi, Ruang dan unit yang ada di
RSUD Menggala. Hal ini disebabkan Ruang Alamanda banyak
berhubungan dengan bagian - bagian tersebut, terutama pada bagian
pelayanan pasien. Adapun gambaran hubungan tersebut dapat dilihat
sebagai berikut.
Gambar:
Hubungan Antar Bagian/Instalasi Dengan Ruang Rawat inap Alamanda.
Instalasi Rehabilitasi
Instalasi Farmasi Instalasi Rekam
Medik
Medis
24
3. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sarana pelayanan
medik dirawat inap
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
PERSONIL
A. Standarisasi Ketenagaan
25
Pengalaman dan Jumlah
N
Nama Jabatan Kualifikasi . yang
o
Kualifikasi Utama diperlukan
Formal Sertifikat
Menguasai
manajemen
Pelayanan di unit
keperawatan
khususnya bidang
keperawatan
Mampu
mengoperasionalkan
komputer minimal
micros sof office dan
Excel
Berstatus sebagai
karyawan Pegawai
2. Ka Tim
Negeri Sipil dan
Ners/DIII telah bekerja di
Keperawatan 2
RSUD minimal
3/5Tahun.
26
dengan pengalaman
minimal 5 tahun
Berstatus sebagai
karyawan organik dan
telah bekerja di
RSUD Menggala 2
minimal PK II.
PJ Sife Ners/DIII
3. Keperawatan Pendidikan Ners atau
DIII Keperawatan
Berstatus sebagai
karyawan organik dan
telah bekerja di
RSUD Menggala
Perawat Ners/DIII
4. minimal 2 Tahun.
Pelaksana 7
Keperawatan
Pendidikan Ners atau
DIII Keperawatan
a. Perawatan Langsung
27
langsung setiap klien adalah empat jam per hari sedangkan
untuk :
- Self Care dibutuhkan ½ X 4 jam = 2 jam
- Partial Care dibutuhkan 3/4 X 4 jam = 3 jam
- Total Care dibutuhkan 1- 1½ X 4 jam = 4 – 6 jam
- Intensive Care dibutuhkan 2 X 4 Jam = 8 jam
Dari hasil observasi dan sensus harian selama 12 bulan mulai bulan
Januari 2018 sampai dengan Desember 2018 di ruangan Alamanda RSUD
Menggala yang berkapasitas 18 tempat tidur, BOR 19,20 % atau 8,46
tempat tidur. Klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan adalah
a.perawatan
Jumlah mandiri
jam perawatan yang dibutuhkan
3 orang, intermediate 4 orang,klien
dan per hari : total 2
perawatan
orang. Tingkat pendidikan perawat adalah DIII,SI keperawatan dan Ners .
Hari kerja efektif adalah 6 hari per minggu.
Keperawatan Langsung :
Berdasarkan
* Mandiri situasi:tersebut makaXdapat
3 orang dihitung= jumlah
2 Jam 6 jamkebutuhan tenaga
keperawatan di ruang tersebut, adalah sebagai berikut :
* Sebagian : 4 orang X 3 jam = 12 jam
* Total : 2 orang X 6 jam = 12 jam
Total = 28 jam
Pendidikan Kesehatan :
9 orang X 0,25 jam = 2,25 jam
29
l. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan di ruangan
menggunakan Rumus Giliies diatas:
4, 02 x 9 x 365 = 13205,7
= 7,96 orang (8 orang)
(365 – 128) x 7 = 1659
30
selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum
disesuaikan dengan jam kerja pemerintah.
Bagi karyawan bekerja shift, maka waktu kerja akan diatur
mandiri oleh unit kerja yang bersangkutan dan tetap mengacu
pada jam kerja standar yaitu 40 jam per minggu dengan
mengatur jadwal jaga shif perawat ruangan.
Pengaturan tenaga kerja Ruang Mawar Rumah Sakit Umum
Daerah Menggala berdasarkan shift dan non shift dapat
dibawah ini :
a. Karyawan shift
Senin- Minggu
- Shift pagi 08:00-14:00
- Shift Sore 14:00-20:00
- Shift Malam 20:00-08:00
b. Karyawan non shift
Senin-Jumat 07:30-15:30
31
dengan tepat”, yaitu; tepat jumlah sesuai kebutuhan, tepat kualifikasi
sesuai kebutuhan dan tepat waktu sesuai kebutuhan (Sabar guna
and Sumarni,2003).
Peran dan fungsi Instalasi Rawat inap dalam proses rekrutmen dan
seleksi adalah sebagai:
b. Korektor hasil jawaban soal tes tulis bagi calon karyawan yang
melamar di Instalasi Rawat inap.
D.Pengembangan SDM
1. Pendidikan Formal
32
Sesuai kebutuhan, bagian Ruang Rawat Inap Alamanda dapat
mengajukan beasiswa pendidikan formal bagi staf yang ada. Tingkat
pendidikan formal yang dapat diajukan Tugas Belajar atau Ijin Belajar
adalah mulai dan Diploma sampai dengan tingkat Sarjana. Pengajuan
Tugas Belajar & Ijin belajar di Instalasi Rawat Inap berpegang dan
mengacu pada SPO dan kondisi pelayanan keperawatan.
Diklat pejabat dan staf Ruang Rawat inap Alamanda yang dilakukan di
luar RSUD Menggala yang bersifat pemenuhan kompetensi, sertifikasi
dan dalam rangka pemenuhan SKP (satuan kredit profesi) bagi tenaga
profesi kesehatan. Pengajuan Diklat di luar RSUD dilakukan secara
berjenjang dan staf kepada Kepala
Unit/KaRu, dan Kepala Unit/KaRu kepada Kepala Instalasi Rawat Inap
sesuai dengan peraturan yang ada Kepala Instalasi Rawat Inap
kepada Direktur sesuai kebutuhan. Pengajuan Diklat juga dapat
dilakukan atas saran dan rekomendasi Bagian SDM atau Direksi
sebagai bentuk otoritas dan kewenangan jabatan.
33
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
1.Tujuan Umum
34
c. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban yang diamanatkan kepadanya.
2.Tujuan Khusus
35
5. Srtuktur Organisasi RSUD Menggala dan Struktur Unit Kerja
Ruang Anak
KARYAWAN SDM
BARU R.Penyakit Dalam
Ruang Kebidanan
Keterangan:
• Orientasi bagi Karyawan yang dimutasi diserahkan sepenuhnya kepada
Kepala Bagian dan atau Kepala Unit Kerja yang bersangkutan
36
• Masing-masing unit kerja harus memiliki pedoman Protap / SPO
orientasi Unit Kerja yang mengacu pada Pedoman Orientasi ini
37
2. Struktur Organisasi Ruang Rawat inap Alamanda dan
jajarannya
BAB X
MEKANISME PERTEMUAN/RAPAT
38
Rapat merupakan bagian dan proses penyelenggaraan organisasi dan
bagian dan tugas seorang pejabat dalam menggerakkan bagian atau unit
kerjanya. Untuk itu diperlukan pengaturan tertentu agar penyelenggaraan
rapat di bagian atau unit selaras dengan agenda rapat atau pertemuan di
RSUD Menggala. Hal ini juga mengacu pada standar akreditas Rumah
Sakit versi 2012 (Supriyantoro et al., 2011).
39
maupun di luar jam dinas dalam rangka mengkomunikasikan
masalah-masalah yang sedang berjalan.
BAB XI
SISTEM PELAPORAN
40
pembahasan semua disiplin ilmu yang berkenaan dengan manajemen.
Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai atau besarnya
keberhasilan atau kesuksesan dalam mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Proses ini mencakup langkah-langkah
memformulasikan tujuan, mengidentifikasi kriteria secara tepat yang akan
di pakai mengukur kesuksesan tersebut (Azwar,1996).
A.Laporan Bulanan
Dengan ketentuan:
B.Laporan Tahunan
41
Termasuk Instalasi Rawat Inap dan jajarannya dengan sistematika
sebagai berikut:
1.Pendahuluan,
5.Penutup,
6.Lampiran/data pendukung.
BAB XII
PENUTUP
42
Demikian Pedoman Pengorganisasi Ruang Rawat Inap Alamanda RSUD
Menggala ini dibuat sebagai acuan pengorganisasian bagi karyawan
RSUD Menggala umumnya dan bagi staf dan pimpinan di Ruang Rawat
inap Alamanda. Tiada yang sempurna hasil ciptaan manusia termasuk
pedoman ini, Untuk itu, masukan dan kritik membangun sangat kami
harapkan demi perbaikan pedoman ini di masa yang akan datang.
Ditetapkan di Menggala
DAFTAR PUSTAKA
43
Armstrong, M., 2003. Strategic Human Resourse Management. PT
Gramedia Jakarta, p. 363.
Azwar, A., 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi 3. ed. Bina
Rupa Aksara, Jakarta. Depkes RI, Kessos RI, 2000. Analisi Manajemen -
Analisa Beban Kerja. Pusat Dikiat Kes, Jakarta.
Edwards, J.E., C. Scott, J., Raju, N.S., 2003. The Human Resources
Program-Evaluation Handbook. Sage Publications, mc, California.
Grensing, P.L., 2006. Human Resources Book (Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Bisnis), I, Cetakan ke 1. ed. Prenada Media, Jakarta.
Kesehatan RI, K., 2009. PMK 971, Standar Kompetensi Pejabat Struktural
Kesehatan.pdf. Mathis, R.L., Jackson, J.H., 2004. Human Resource
Management (Manajemen Sumber
Daya Manusia), Edisi Ke- 10. ed. Cengage Learning, Singapore.
Muhammadiyah, P.., 2011. Pedoman Amal Usaha Kesehatan.
Presiden RI, 2009. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit.
Raehmawati, I.K., 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi I. ed.
CV. ANDI Jogj akarta, Jogjakarta.
Recruitment, 2013. . Wikipedia Free Encyci.
Sabarguna, B.S., Sumarni, 2003. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit,
cetakan pertama. ed. Konsorsium RSI Jaten - DIY, Jogjakarta.
Supriyantoro, Radjab N., C., Sutoto, Hermawan, S., Atmodjo, D., 2011.
Standar Akreditasi Rumah Sakit, edisi 1. ed. Jakarta. 31
44