A. Sop (Standaroperasionalprosedur) Short Wave Diathermy
A. Sop (Standaroperasionalprosedur) Short Wave Diathermy
A. Sop (Standaroperasionalprosedur) Short Wave Diathermy
2. Persiapan Penderita
a. Panggil penderita dengan ramah dan sopan, serta masukan ketempat terapi sesuai kondisi dan
diagnosa.
b. Lakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan keluhan yang dialami penderita dengan teliti
dan cermat.
c. Sebelum pemberian terapi, pasien terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai cara kerja
alat, indikasi dan kontra indikasinya.
d. Daerah yang akan di terapi dibebaskan dari pakaian dan logam.
3. Pelaksanaan Terapi
a. Pilih posisipasien se-rileks mungkin baik posisi tidur atau duduk.
b. Minta kepada pasien membebaskan pakaian pada daerah yang akan di terapi.
c. Beri penjelasan setiap melakukan tindakan fisioterapi apa yang akan di rasakan kepada
penderita.
d. Dalam pelaksanaan terapi utamakan prinsip aman, nyaman dan keselamatan pasien.
4. Operasional MWD
Elektroda di tempatkan pada daerah yang di terapi, intensits subthermal, dengan lama
waktu pemberian terapi 15 menit dan frekuensi selama 6 kali.
6. Frekuensi
Untuk kasus pada kondisi subakut à waktu 3 menit, pengulangan 1x1hari, sehari 10x.
Untuk kasus pada kondisi kronik à waktu 5-10 menit, pengulangan 1x1 hari atau 1x2 hari, sehari
12-18x.
7. Metode Ultrasound
A. Kontak Langsung
Paling banyak digunakan, perlu adanya media coupling (Gel, water oil, pasta analgetik, water).
Syarat media coupling : harus steril, tidak terlalu cair, tidak terlalu mudah diserap tubuh, tidak
menimbulkan flek/pekat.
B. Kontak tidak Langsung
Sub aqual (dalam air) di dalam air, hal ini dilakukan bila regio yang akan diterapi areanya kecil
dan tidak rata permukaannya (trigger finger, Rheumathoid Arthtritis jari-jari. kantong
plastik/karet mengandung air, kontak dipermukaan tubuh tidak rata, medium antara sisi kantong
– kulit, sisi kantong – tranduser.
8. Efek Ultrasound
Mekanis : Menimbulkan efek micromassage -> dilatasi -> inflamasi
Thermal : Menimbulkan efek panas tranduser lebih kecil dimana panas ringan sampai 5
cm (deep) dan lebih dominan pada continue.
Piezoelectric : Perubahan muatan membran sehingga terjadi proses kimiawi di jaringan di
sekitarnya
Biologis : Menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah ->
meningkatkan permeabilitas dan regenerasi jaringan , menimbulkan rileksasi otot sehingga akan
mengurangi nyeri.
9. Indikasi Ultrasound
Kondisi peradangan dan traumatik sub akut dan kronik, adanya jaringan parut (scar
tissue) pada kulit, kondisi ketegangan, pemendekan dan perlengketan jaringan lunak (otot,
tendon, ligament).
Contoh kasus yg termasuk indikasi Ultrasound : Rheumathoid Arthrosis, Osteoarthrosis
Genu, Hernia Nucleus Pulposus, Low Back Pain, spasme cervical, tennis elbow, frozen shoulder.