Suspensi
Suspensi
Suspensi
Nim : 8196141004
Kelas : Pendidikan Kimia A 2019
PERCOBAAN
SUSPENSI TEPUNG BESI
b. Besi
Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe (dari bahasa Latin: ferrum) dan
nomor atom 26. Merupakan logam dalam deret transisi pertama dan merupakan
unsur paling umum di bumi berdasarkan massa, membentuk sebagian besar
bagian inti luar dan dalam bumi. Besi adalah unsur keempat terbesar pada kerak
bumi. Seperti unsur golongan 8 lainnya, besi berada pada rentang tingkat oksidasi
yang lebar, -2 hingga +6, meskipun +2 dan +3 adalah yang paling banyak. Unsur
besi terdapat dalam meteorit dan lingkungan rendah oksigen lainnya, tetapi reaktif
dengan oksigen dan air. Permukaan besi segar nampak berkilau abu-abu
keperakaran, tetapi teroksidasi dalam udara normal menghasilkan besi oksida
hidrat yang dikenal sebagai karat. Tidak seperti logam lain yang membentuk
lapisan oksida pasivasi, oksida besi menempati lebih banyak tempat daripada
logamnya sendiri dan kemudian mengelupas, mengekspos permukaan segar untuk
korosi.
Besi adalah logam dengan penampakan putih silver mengkilap,
mempunyai sifat elastis dan lunak. Elastis berarti logam tersebut mampu ditarik
namun tidak putus. Lunak artinya logam tersebut dapat ditempa dengan berbagai
bentuk. Besi mempunyai kekuatan tarik yang sangat tinggi. Besi dapat ditarik
tanpa membuatnya putus. Besi sangat mudah untuk digunakan dalam berbagai
aplikasi. Besi bisa dibengkokkan, digulung, dipotong, dibentuk maupun
dipadukan dengan logam lain. Besi murni memiliki titik lebur 1536 C atau 2797 F
dan titik didih 3000 C (5400 F). Besi mempunyai densitas 7,87 gram/cm3.
Besi adalah logam yang sangat aktif, sangat mudah bereaksi dengan
oksigen di udara menghasilkan oksida besi (Fe2O3) yang dikenal sebagai karat.
Besi juga bereraksi dengan air dan uap pada suhu tinggi menghasilkan gas
hidrogen serta mempunyai sifat larut dalam larutan asam.
d. Suspensi
Suspensi adalah campuran heterogen antara fase terdispersi dalam medium
pendispersi. Secara umum terdispersi adalah padatan, sedangkan medium
pendispersinya adalah air. Dalam sistem suspensi dapat dibedakan antara zat
terdispersi dan medium pendispersi. Fase terdispersi dalam bentuk padatan
dengan ukuran besar akan terlihat tersebar dalam medium air. Karena ukuran zat
terdispersi besar, fase air tidak mampu lagi menahannya. Oleh karena itu zat
terdispersi akan mengendap. Ukuran zat terdispersi dalam suspensi lebih dari 10-5
cm, dengan penyaringan biasa zat terdispersi dapat disaring. Jadi suspensi adalah
dispersi padatan dengan bentuk fisik heterogen. Misalnya tepung beras dilarutkan
dalam air dan dikocok dengan kuat, apabila campuran tersebut dibiarkan beberapa
saat, campuran tersebut akan mengendap ke bawah. Suspensi mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Suspensi mempunyai ukuran partikel > 10-5 cm.
2. Suspensi dapat dilihat dengan mikroskop, dapat disaring dengan kertas
saring.
3. Suspensi bersifat labil, artinya tidak tahan lama.
4. Suspensi mudah mengalami koagulasi.
5. Suspensi termasuk cairan heterogen.
b. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum suspensi tepung besi dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2. Bahan Praktikum
No Bahan Praktikum Konsentrasi Jumlah (pcs)
1. Serbuk Besi - 8 sendok
2. Soda Kaustik 50% 50 mL
X. Prosedur Kerja
Dalam melakukan eksperimen suspensi tepung besi terdapat beberapa langkah
yang harus dilakukan, yaitu sebagai berikut.
1. Masukkan 8 sendok serbuk besi ke dalam mortar kemudian gerus/giling
dengan pestle sampai serbuk besi sehalus mungkin (seperti tepung)
2. Masukkan tepung besi tersebut ke dalam cawan petri
3. Tuangkan soda kaustik 50 % ke dalam cawan petri kemudian aduk
selama beberapa saat
4. Ambil sepotong logam dan dekatkan ke dalam cawan petri seperti pada
gambar. Amati apa yang terjadi.