Biografi Abu Ubaid

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

AL-AMWAL: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM ABU UBAID

Di dunia ini terdapat beragam sistem ekonomi. Setiap sistem ekonomi


memiliki perbedaan berkaitan dengan prinsip dan penerapan ekonomi. Salah satu
sistem ekonomi yang cukup populer yaitu sistem ekonomi Islam. Ekonomi Islam
adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi
masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi Islam lahir dari
pemikiran ilmuwan Islam tentang ekonomi dalam sejarah dan bagaimana mereka
memahami ajaran Al-Qur’an dan Sunnah tentang ekonomi.
Abu ‘Ubaid al-Qasim bin Salam al-Khurasani al-Harawi adalah salah satu
cendikiawan muslim yang turut berkontribusi dalam pengembangan bentuk dan
konsep ekonomi Islam. Abu Ubaid lahir di Hirrah Khurasan di barat laut
Afghanistan pada tahun 154 H/770. Abu Ubaid lahir dari latar belakang ayah
keturunan Bizantium, maula dari suku Azad. Abu Ubaid hidup pada masa Dinasti
Abbasiyah mulai dari khalifah Al Mahdi. Abu Ubaid menghabiskan masa kecilnya
di Herat hingga usia 20 tahun. Setelah itu, beliau berpindah-pindah dari kota ke kota
untuk mempelajari ilmu agama dari para ahli.
Perjalanan karirnya dimulai ketika Abu Ubaid kembali ke Herat. Abu Ubaid
memulai bekerja sebagai seorang sastrawan. Pada tahun 192 H, Tsabit ibn Nashir
ibn Malik, Gubernur Thugur di masa pemerintahan Khalifah Harun Ar Rasyid,
menunjuk Abu Ubaid sebagai Qadi, yakni seorang hakim yang membuat keputusan
berdasarkan syariat Islam di Tartus pada tahun 192 H/807. Setelah itu, Abu Ubaid
tinggal di Baghdad selama 10 tahun. Abu Ubaid menunaikan ibadah haji pada tahun
219 H. Abu Ubaid wafat pada tahun 224 H/838 di usia 57 tahun. Abu Ubaid di akhir
hayatnya menjabat posisi penguasa di Khurasan pada tahun 210H/826.
Abu Ubaid dikenang sebagai seorang ulama yang cerdas dan pintar. Beliau
menuntut ilmu dari berbagai kota, seperti Kufah, Basrah dan Baghdad. Ilmu-ilmu
yang dipelajarinya tidak terlepas dari unsur syariat Islam, seperti ilmu tata bahasa
Arab, qira’at, tafsir, hadis dan fiqih. Salah satu karya Abu Ubaid yang terkenal,
yaitu kitab Al-Amwal. Kitab ini berisi sebagian sejarah perekonomian dari abad
kedua. Di dalamnya banyak sekali ditekankan mengenai prinsip-prinsip keadilan.
Abu Ubaid yakin bahwa keadilan akan membawa dampak pada kesejahteraan
ekonomi dan keselarasan sosial. Selain itu, di dalam Kitab Al-Amwal juga berisi
keberpihakan Abu Ubaid pada kepentingan publik. Abu Ubaid sering kali
membahas beberapa masalah terkait ekonomi, seperti perpajakan, hukum, hukum
administrasi dan hukum internasional.
Kitab Al-Amwal secara khusus membahas mengenai masalah keuangan
publik dan kebijakan fiskal (pajak) secara rinci. Dalamnya memuat mengenai hak
dan kewajiban negara berhubungan dengan pengumpulan dan penyaluran zakat,
khums, kharaj, dan fai sebagai sumber penerimaan negara. Abu Ubaid menekankan
bahwa sistem pengelolaan keuangan negara tidak boleh disalahgunakan untuk
kepentingan individu dan golongan. Penekanan yang sering diulang yaitu
pelaksanaan distribusi kekayaan secara adil dan merata. Abu Ubaid menuangkan
pemikirannya secara tegas berhubungan dengan kewajiban pemerintah untuk
memberikan jaminan standar kehidupan yang layak bagi seluruh warga negara.
Abu Ubaid dalam kitabnya terfokus pada permasalahan yang berhubungan
dengan standar etika politik bukan kondisi perekonomian saat itu. Abu Ubaid lebih
menyinggung mengenai efisiensi pengelolaan keuangan dan sistem perekonomian
yang berdasarkan Al-Qu’ran dan Hadists. Pemikiran ekonomi Abu Ubaid juga
sangat banyak. Diantaranya mengenai Baitul Mal, harta kekayaan negara, harta
zakat, mata uang, konsep kepemilikan harta dan hukum mengenai pertanahan.
Pandangan ekonomi Abu Ubaid mengenai penerapan ekonomi Islam dalam
Kitab Al-Amwal turut menyumbang kontribusi untuk menciptakan sistem ekonomi
yang berkeadilan. Prinsip-prinsip yang dituliskan Abu Ubaid dapat sekiranya
diterapkan dalam lini kehidupan ekonomi saat ini. Implementasi bisa diterapkan
dengan pendekatan Abu Ubaid, yaitu terkait pendekatan ekonomi yang seimbang
terhadap hak individu, publik, dan negara. Banyak nilai-nilai kehidupan berharga
dari sosok Abu Ubaid. Melalui kisah kehidupan beliau dan karya pemikiran-
pemikirannya, setiap insan bisa menghayati dan senantiasa mengembangkan
potensi dirinya kian hari lebih baik ke depannya agar bisa berdampak pada suatu
hari kelak.
DAFTAR PUSTAKA

Arif, M. Nur Rianto Al. 2014. Ekonomi Islam, Repository Universitas Terbuka,
1:5 (Online). (http://repository.ut.ac.id/4013/1/ESPA4528-M1.pdf, diakses
2 Oktober 2019)

Mahmuddhin, Rizal. 13 Mei 2019. Abu Ubaid, Anak Budak Peletak Dasar
Sejumlah Konsep Ekonomi Islam. Akurat.co. (Online).
(https://akurat.co/ekonomi/id-621629-read-abu-ubaid-anak-budak-
peletak-dasar-sejumlah-konsep-ekonomi-islam, diakses 2 Oktober 2019)

Maulana, Irvan. 13 Desember 2017. Abu’Ubaid dan Al Amwal, Legenda dan


Mahakarya Ekonomi Dunia. Kompasiana. (Online).
(https://www.kompasiana.com/irvanmaulana/5a307d12bde57570ae6c7c32
/abu-ubaid- dan-al-amwal-legenda-dan-mahakarya-untuk-ekonomi-
dunia?page=all, diakses 2 Oktober 2019)

Nugroho, Arief. 2018. Islamic Economic Thought Abu Ubaid (154-224 H):
Current Functions of Money and Relevance. Munich Personal RePEc
Archive, 90588: 3-5 (Online). (https://mpra.ub.uni-
muenchen.de/90588/1/MPRA_paper_90588.pdf, diakses 2 Oktober
2019)

Anda mungkin juga menyukai