Proposal Usaha Tanaman Hias

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL USAHA

TANAMAN HIAS "AGLAONEMA"


(Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas : Ekonomika)

OLEH :
TOMI WIDJAYA
NIM : 2019.69.03.0015

UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN


2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aglaonema, sri rezeki, atau chinese evergreen merupakan tanaman hias populer
dari suku talas-talasan atau Araceae. Sri rejeki juga merupakan Genus Aglaonema yang
memiliki sekitar 30 spesies. Habitat tanaman ini adalah di bawah hutan hujan tropis,
tumbuh baik pada areal dengan daerah yang teduh dan kelembaban tinggi. Tanaman ini
memiliki tidak berkambium (Berkayu) dan akar serabut . Daun Menyirip serta memiliki
pembuluh pengangkut yang tersusun secara acak. Kini berbagai macam Aglaonema hibrida
telah dikembangkan dengan penampilan tanaman yang sangat menarik sehingga jauh
berbeda dari spesies alami.

Gambar 1.1 Sri Rejeki


Orang indonesia menyebut tanaman ini dengan nama SRI REJEKI karena setelah
di tanam dan hidup dan mengluarkan tunas baru maka orang yang menanam terserbut akan
mendapat rejeki yang banyak. Yang jelas kalau kita berkerja maka akan mendapat rejeki
dan sebaliknya.
Setelah diteliti, ternyata tanaman hias sri rejeki beracun yang lumayan mematikan,
karena getahnya mengandung kristal oksalat yang bentuknya seperti jarum. Tanaman hias
ini sangat berbahaya kalau sampai terkena mulut, lidah dapat menjadi bengkak serta bila
yang terkena daerah tengorokan yang luka bisa sesak napas dan berakhir dengan kematian
bila pertolongan tak kunjung datang. Tanaman sri rejeki (Aglaonema) sangat berbaya
untuk anak kecil apa bila sampai tertelan. Tanaman ini juga bahaya buat orang dewasa bila
tidak di tindak lanjuti secara cepat dan tepat.

2
Lokasi yang ideal untuk merawat sri rejeki adalah daerah yang berketinggian 300-
400 m diatas permukaan laut, namun juga dapat tumbuh baik di dataran rendah, sesuai
habitatnya aglaonema menyukai lokasi yang teduh dengan pencahayaan terbatas, intensitas
sinar matahari berkisar antara 10-30%.
Kelembapan yang cocok untuk merawat aglaonema adalah 50-70%, di kisaran itu
tanaman tumbuh baik, lebih dari 75% dapat menyebabkan tumbuhnya cendawan pada
media tanam, selain itu juga sisa suhu menunjang pertumbuhan, lokasi sebaiknya bersuhu
28-30 C pada siang hari dan 20-22 C malam hari dan dibantu juga dengan sirkulasi udara
yang baik.
Untuk memiliki tanaman aglaonema yang tumbuh sehat dan baik diantaranya
adalah dengan menggunakan media dengan komposisi yang pas, media dengan tingkat
keasaman/pH dan porotisitas (Porous) yang ideal sangat baik untuk pertumbuahn
aglaonema, media tanam aglaonema juga harus steril, yaitu bebas dari penyakit, tidak
mudah lapuk dan hancur karen air, mudah diperoleh dan harganya terjangkau, aglaonema
dapat tumbuh dengan baik pada media denagn pH 7 atau disebut juga pH netral yang kaya
akan zat hara, angka pH dengan selisih 0,5-1 masih dianggap pH ideal.
Dengan demikian, kelembaban dalam sungkup tinggi (mencapai 80%), suhu tetap
stabil. Hal tersebut emmungkinkan terjadinya peningkatan laju metabolism sehingga akar
lebih cepat tumbuh.a kar akan muncul setelah 3 minggu disungkup dan siap dipindahkan
ke luar. Sungkup plastik being dan dapat juga diganti denagn tabung transparan dari bahan
plastic jika memungkinkan. Tabung plastik lebih daripada plastik bening bisa karena tidak
akan sobek

1.2. Visi Dan Misi Usaha


1.2.1. Visi
Menjadikan usaha pembudidayaan tanaman sri rejeki, sebagai salah satu
usaha yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Sulawesi tenggara. Serta
menjadi alternatif dalam menambah penghasilan daerah dan sesuatu yang
bermaanfaat mengurangi polusi pada lingkungan.
1.2.2. Misi
a. Menambah alternatif penghasilan daerah,
b. Mengurangi polusi yang sangat bermanfaat bagi lingkungan.
c. Serta menumbuhkan minat berwirausaha di kalangan pemuda.

3
1.3. Tujuan Usaha
1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat
2. Media penyaluran hobi bercocok tanam yang positive
3. Melatih kewirausahaan
4. Melatih kemandirian

1.4. Manfaat Usaha


1. Menambah sumber pendapatan
2. Menciptakan lapangan pekerjaan
3. Mengatasi polusi pada lingkungan
4. Mampu memenuhi kebutuhan pasar akan tanaman tersebut

1.5. Deskripsi Usaha


Jenis usaha yang akan kami lakukan bergerak dibidang budidaya. Dalam
hal ini yang kami budidayakan adalah tanaman sri rejeki, yang kami lakukan dengan
beberapa cara misalnya stek. Kami memilih membudidayakan tanaman karena lebih
mudah dan manfaat yang di hasilkannya pun besar. Serta di kalangan pelajar seperti
kami, masih terbilang cukup murah dan tidak membutuhkan biaya besar dalam
proses budidaya awalnya.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PRAPRODUKSI
a. Manfaat Tanaman Sri Rejeki
1. Menyerap Polutan dari udara
2. Sebagai lahan bisnis yang sukses
3. Penghias taman
b. Sarana dan Teknik Penanaman
Untuk membudidayakan tanaman Sri Rejeki Kami Menggunakan cara
pertunasan yaitu menanam anakan Sri Rejeki yang tumbuh dari induknya.
Anakan ini ditumbuhkambangkan di Polybag sampai siap untuk ditanam dalam
pot.
c. Aspek Produk
1. Jenis Produk
Produk yang akan diproduksi dan dijual dalam usaha ini adalah
Tanaman Sri Rejeki dalam bentuk bibit siap tanam.
2. Jumlah produk
Jumlah tanaman yang akan dibudidayakan dalam usaha ini
sebanyak 60 tanaman
3. Waktu Kegiatan dan tempat Produksi
Waktu kegiatan produksi tanaman Sri Rejeki adalah Selama
Semester Genap dari Bulan Januari 2017 sampai Mei 2017. Adapun
tempat yang digunakan yaitu Greenhouse SMA Negeri 5 Kendari
4. Bahan dan Perlengakapan yang digunakan
a. Bibit tanaman Sri Rejeki
b. Perlengkapan :
c. Ember
d. Kos Tangan
e. Sungkup
f. Polybag
g. Paku

5
2.2. Proses Produksi
a. Penyediaan media tanam
Sri rejeki memiliki preferensi terhadap jenis tanah yang lembab tapi tidak
becek. Aglaonema umumnya ditanam dalam pot dengan media tanah sekam bakar.
Namun, Anda juga boleh mencoba media tanam yang lazim dipakai para pecinta sri
rejeki di Thailand, yaitu tanah sekam dicampur sedikit kompos daun dan tambahan
chocochips.
Umumnya media yang digunakan terdiri dari komposisi sekam, tanah
lempung, dan pasir malang dengan rasio perbandingan 2:2:1. Jika bibit Aglaonema
yang Anda miliki masih sangat muda, maka tanamlah bibit tersebut dalam media
tanah campuran sekam bakar, pasir malang, cocopeat, dan dolomite (rasio
perbandingan 70:12,5:12,5:5). Dolomite yang merupakan batuan pasir berfungsi
sebagai penetralisir pH. Untuk siraman pertama, cobalah campuran air dengan
hormon, bakterisid, dan fungisid. Untuk siraman selanjutnya, silahkan gunakan air
biasa.
b. Teknik penanaman
Alat yang Anda butuhkan dalam menanam sri rejeki adalah; sarung tangan
karet, gunting tanaman, pot, media tanah, dan pupuk. Sarung tangan karet dapat
diganti dengan plastik. Penggunaan sarung tangan cukup penting karena getah
Aglaonema dapat saja menyebabkan iritasi pada kulit sensitif. Langkah pertama
yang harus dilakukan sebelum menanam Aglaonema tentu saja memilih bibit yang
baik. Bibit sri rejeki yang baik berupa tunas yang memiliki beberapa helai daun
muda yang baru tumbuh. Pastikan warna tunas daun tersebut hijau muda segar,
bukan hijau muda yang layu. Jangan lupa juga periksa kondisi perakaran bibit
muda Anda.
Jika akar bibit terlalu berantakan, tidak apa untuk memotong /
merapikannya dengan gunting tanaman. Langkah selanjutnya adalah membelah
bibit menjadi empat bagian agar Anda memiliki banyak Aglaonema. Langkah ini
opsional, tidak wajib, tapi jika Anda ingin melakukannya maka buat potongan
membujur dari bagian batang ke arah akar, membagi dua bibit Anda. Kemudian,
belah lagi tiap potongan sebelumnya sehingga Anda mendapatkan 4 belahan bibit.
Setiap belahan harus memiliki bagian batang dan bonggol yang seimbang.
Isi pot yang telah Anda sediakan dengan media dan pupuk dengan rasio 3:1,
6
campur rata. Benamkan bibit Anda hingga hanya sedikit pucuk yang terlihat
mencuat di permukaan tanah. Siram bibit dengan air, hingga air mengalir dari
lubang-lubag di bawah pot Anda. Pada minggu-minggu pertama, letakkan pot-pot
tersebut di dalam rumah pada tempat yang teduh, misalnya pada ambang jendela
c. Teknik Pemeliharaan
Tanaman sri rejeki harus dirawat dengan baik dengan penyiraman teratur
pagi dan sore. Tanahnya tidak boleh dibiarkan terlalu lembap ataupun mengering.

2.3. Aspek Pemasaran


a. Segmen Pasar
Target Konsumen adalah Seluruh masyarakat di sekitar Universitas
Yudharta Pasuruan..
b. Strategi Pemasaran
Dalam menyukseskan usaha Tanaman hias ini, ada beberapa strategi yang
kami gunakan, yaitu :
1. Menetapkan harga yang relatif murah
2. Menyediakan tanaman yang subur dan sehat
3. Tempat penjualan strategis
4. Memberikan Potongan harga kepada konsumen yang membeli dengan
jumlah yang banyak.

c. Penetapan Harga Jual


Harga Jual tanaman sri rejeki di Pasaran sekitar Rp 40.000,-/bibit, Namun
untuk menarik konsumen maka kami menetapkan harga jual sebesar Rp
30.000,-/bibit.

d. Analisis SWOT
1. Strengt
a) Memberikan kualitas yang baik
b) Menyediakan bibit unggul
c) Menyediakan tanaman yang inovatif, bervariasi dan mengikuti trend
pasaran
d) Menyediakan paket penjualan dan penyewaan tanaman hias
e) Menyediakan jasa dekorasi taman dan pembuatan taman
7
2. Weakness
a) Kurangnya link dengan perusahaan besar akan kurang dikenal oleh
masyarakat penggunaan nama di pasaran untuk menarik minat
b) Kurang dalam bentuk financial, modal yang digunakan cukup besar.
3. Opportunity
a) Peluang usaha yang lain yang dapat dikembangkan selain usaha
tanaman hias ini adalah usaha wisata alam, dapat bekerjasama
dengan pihak wisata alam. Sebagai investor tanaman.
b) Peluang lain yang ditawarkan adalah Decoration Organizer untuk
pembuatan taman atau juga dekarasi taman pernikahan
4. Threaten
a) Pesaing yang memiliki kerjasama dengan perusahaan besar lain
b) Fasilitas yang harus dipenuhi

8
BAB III

PENGENALAN PERUSAHAAN

1. Profil perusahaan

Nama perusahaan : Widjaya Flora Perkasa

Pemilik perusahaan : Tomi Widjaya

Bentuk perusahaan : Perseorangan.

Bidang usaha : Tanaman Hias

Tempat / lokasi usaha : sengonagung, Purwosari, Pasuruan

Jumlah tenaga kerja : 5 orang.

2. Aspek Produk Yang Di Buat


a. Jenis barang yang akan dibuat
1. Bibit tanaman hias.
2. Tanaman hias dalam pot.
3. Bibit Stekan
b. Banyaknya barang yang akan dibuat
1. Bibit tanaman hias : 100 bunga.
2. Tanaman hias dalam pot : 50 bunga.
3. Bibit Stekan : 150 batang.
c. Profil para konsumen yang akan dituju
1. Individu .
2. Keluarga.
3. Toko bunga lain.

3. Aspek Pemasaran Produk


a. Jasa / produk yang akan dipasarkan : Tanaman hias “ Tanaman Pentas”
b. Profil para konsumen yang akan dituju :
1. Individu
2. Keluarga
3. Perusahaan
4. Toko bunga lain.
·

9
4. Potensi pasar
a. Lokasi daerah pemasaran : Pasuruan – Jawa Timur
b. Jumlah potensi pemasaran
1. Individu : 5 tanaman.
2. Keluarga : 15 tanaman.
3. Instansi : 30 tanaman.
4. Lembaga : 40 tanaman.
5. Organisasi : 45 tanaman.
6. Perusahaan : 60 tanaman.
c. Kondisi para pesaing
Untuk saat ini kami mempunyai beberapa pesaing. Pesaing sangat
berpengaruh pada penjualan tanaman kami karena pesaing sudah membuka
usaha lebih dulu. Tempat usahanya strategis karena berada dekat dengan
pemukiman hijau, sehingga banyak orang yang tertarik.
d. Pasar efektif yang dapat dikuasai
Untuk saat ini pasar efektif yang dapat kami kuasai adalah individu dan
keluarga dan perusahaan. Untuk menambah pasar yang dikuasai kami akan
mempromosikan Garden House demi kelancaran usaha.
e. Penetapan harga
1. Harga yang ditawarkan : Rp. 30.000 – Rp. 75.000 per tanaman.
2. Prosedur penetapan harga
Harga jual = Harga beli + biaya eksploitasi + laba yang diharapakan.
f. Distribusi yang akan dilakukan
Distribusi Intensif yaitu menyalurkan barang- barang sembako sebanyak-
banyaknya kepada konsumen.
g. Strategi Promosi
1. Melalui media cetak : Koran, Brosur, Pamphlet.
2. Melalui media elektronik : Radio, Internet.
3. Melalui media sales promotion : menawarkan langsung pada
konsumen,
4. pendekatan dengan konsumen.

10
5. Aspek Teknis
a. Daerah lokasi usaha : Sekitar Sengonagung, Purwosari,
Pasuruan
b. Proses mempersiapkan kepada pelanggan : Dalam bentuk pot, atau jual bibit.
c. Kebutuhan tenaga kerja : 5orang.
d. Kualifikasinya
1. Umur antara 20-30 tahun.
2. Pendidikan minimal SMA/Sederajat.
3. Sehat jasmani dan rohani.
4. Mempunyai etos kerja yang tinggi.
5. Mempunyai tanggung jawab dan jujur.

e. Peralatan kerja yang dibutuhkan : selang air, penyemprot pupuk,


gunting.
f. Bahan - bahan baku yang digunakan : bibit tanaman, pot, plug ,arang
sekam , cocopeat, kebutuhan
pupuk (NPK , Growmore)
g. Jadwal memulai usaha : hari Senin - Kamis pukul 08.00 –
16.00, hari jumat dan sabtu
hingga pukul 13.00.
6. Aspek Organisasi Dan Manajemen

PEMILIK
PERUSAHAAN
Tomi Widjaya

BENDAHARA

PEKERJA PEKERJA PEKERJA

Gambar 3.1 Struktur Perusahaan

11
7. Aspek Yuridis
a. Tata tertib kerja
1. Seluruh pekerja mulai bekerja 30 menit sebelum usaha di buka.
2. Pekerja wajib mengisi daftar hadir setiap hari kerja.
3. Pekerja mendapat waktu istirahat dari pukul 12.00-14.00 WIB.
4. Pekerja pulang setelah usaha di tutup pada hari kerja.
5. Pekerja yang membuat kesalahan akan mendapat sanksi dari pemilik
perusahaan.
6. Pekerja mendapat hak atas gaji pada tanggal 2 awal bulan.

8. Aspek Administrasi
a. Tata usaha dan personalia
1. Daftar hadir Pekerja : Diisi oleh Pekerja menggunakan
buku daftar hadir.
2. Agenda surat masuk : Surat pesanan, surat penerimaan
barang, dan surat masuk lainnya
disimpan pada lemari surat
masuk.
3. Agenda surat keluar : Surat pengiriman barang, bukti
pengiriman dan surat keluar
lainnya disimpan pada lemari
surat keluar.
b. Pemasaran produk
1. Daftar langganan : Garden House, ibu-ibu pecinta
bunga, toko lain.
2. Daftar harga produk
a. Bunga hias biasa : Rp. 30.000 - Rp. 75.000/ tanaman
b. Bunga hias dalam pot : Rp. 45.000 – Rp. 90.000/ pot.
c. Bibit Tanaman Pentas : Rp. 25.000 – Rp. 65.000 /plug

c. Faktor pengiriman barang : Transportasi Darat – Laut.


d. Tanda bukti pembayaran : nota kontan, Faktur.

12
e. Pengadaan produk
1. Kartu persediaan produk : buku catatan pemesanan
tanaman, buku stok.
f. Pengaturan penyimpanan produk
1. Disiram 2 kali sehari.
2. Pencabutan rumput liar di sekitar tanaman
3. Dipupuk sesuai dengan keadaan tanaman.
4. Tidak terkena sinar matahari langsung.
g. Keamanan produk
1. Dipesan langsung dari pembudidayanya.
2. Usaha berijin.
h. Kebersihan produk
1. Menggunakan air bersih yang mengalir.

9. Aspek Keuangan Atau Permodalan


a. Sumber modal
1. Modal Sendiri : Rp. 3.000.000
b. Modal / investasi
1. Mesin/Peralatan : Rp. 1.000.000
+
c. Jumlah modal investasi Rp. 4.000.000

13
BAB IV
MODAL KERJA SETIAP PERIODE PERPUTARAN UNTUK 3 BULAN
PERTAMA

1. Gaji atau upah


a Pemilik perusahaan : Rp. 2.500.000
b Tenaga ahli : Rp. 1.000.000
Jumlah kebutuhan gaji Rp. 3.500.000
+
2. Bahan – bahan baku
a Biaya Langsung : Rp. 2.500.000
b Upah Langsung : Rp. 1.000.000
c Biaya Tidak langsung : Rp. 50.000
Jumlah bahan baku Rp. 850.000

3. Bahan pembantu
a Tas Plastik : Rp. 20.000
b Kardus pembelian grosir : Rp. 70.000
c Perekat : Rp. 10.000
Jumlah bahan baku Rp. 100.000

4. Transportasi bahan baku dan pembantu : Rp. 50.000


5. Perlengkapan pengadaan bahan baku dan pembantu : Rp. 50.000
6. Penyusutan : Rp. 30.000
7. Biaya lain-lain : Rp. 20.000
_______________ (+)
8. Jumlah kebutuhan dana keseluruhan Rp. 150.000

9. Rekapitulasi dana yang dibutuhkan


a. Jumlah modal investasi : Rp. 4.000.000

14
10. Jumlah pengeluaran
a. Jumlah kebutuhan gaji : Rp. 3.500.000
b. Jumlah kebutuhan dana bahan baku : Rp. 850.000
c. Jumlah kebutuhan dana bahan pembantu : Rp. 100.000

11. Jumlah kebutuhan dana


a. Transportasi : Rp. 50.000
b. Perlengkapan : Rp. 50.000
c. Penyusutan : Rp. 30.000
d. Biaya lain-lain : Rp. 20.000
_______________ (+)

Jumlah kebutuhan pengeluaran keseluruhan Rp. 4.750.000

Kekurangan Biaya = Pengeluaran - Modal


= 4.750.000 - 4.000.000
= Rp. 750.000

15
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, sebagai acuan dan kerangka dasar demi
memperlancar usaha tanaman hias pentas dan lainnya,dapat membantu kekurangan biaya
sejumlah 750.000 untuk mendukung usaha tersebut. Atas perhatian dan partisipasinya
kami ucapkann terima kasih.

16

Anda mungkin juga menyukai