Proposal Usaha Tanaman Hias

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL USAHA

TANAMAN HIAS " ADAM HAWA (RHOE DISCOLOR) "

Owner : 1. Salwa Nur Shiva S.


2. Lutfi Nabila.
3. Nurull Amaliana Subekti
4. Radika Eka Karunia.
5. Khoiru Jadid Taqwa.
6. Fawwas Apta Utama.
7. Siti Nur Halimah
8. Julia Oktaviana

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANYUWANGI


TAHUN AJARAN 2021-2022
NSM : 31351010054
JL. K.H. Wahid Hasyim 06 telp.(0333) 845019 Genteng - Banyuwangi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Daun Adam Hawa (Rhoe discolorL.Her.) merupakan salah satu tumbuhan yang
tergolong kedalam tanaman hias varigata. Tanaman varigata adalah segala tanaman yang
menampilkan dua warna atau lebih pada daunnya, yang berbeda dengan induknya.1
Pengertian varigata pada tanaman sangat variatif. Pada wikipedia, yang dinamakan
varigata adalah daerah dalam daun atau batang yang memiliki warna yang berbeda dengan
bagian lainnya. Umumnya, varigata merujuk ke kelainan warna krem, putih, atau kuning
pada daun. Namun, seiring dengan banyaknya tanaman yang berdaun tidak hijau, istilah
varigata juga bisa mencakup warna yang lain.

Adapun klasifikasi dari tanaman daun adam hawa (Rhoe discolor) yaitu :

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Class : Liliopsida Ordo : Commelinales
Famili : Commelinaceae
Genus : RhoeoSpesies : Rhoeo discolor

Beberapa istilah yang sering dipakai untuk menyatakan varigata:


1. Marginata : menyatakan warna yang biasanya berupa putih atau kuning
pada tepi daun.
2. Lineata : menyatakan garis yang biasanya berupa putih atau kuning di
sepanjang daun..
3. Medio-picta : menyatakan warna pada bagian tengah daun.
4. Discolor : menyatakan kombinasi dua warna.
5. Tricolor : menyatakan kombinasi tiga warna.
6. Quadricolor : menyatakan kombinasi empat warna.

2
Tumbuhan adam hawa (Rhoe discolor) atau dikenal juga dengan sebutan
sosongkokan merupakan tumbuhan suku gawar-gawaran yang sering digunakan oleh
masyarakat sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Hindia Barat.
Tinggi pohon 40 cm - 60 cm, memiliki batang kasar, pendek, lurus, tidak bercabang.
Panjang daun lebih dari 30 cm, lebar 2,5 - 6 cm. Tumbuhan ini juga memiliki bunga yang
berwarna putih dan berbentuk bunga kerang. Sosongkokan tumbuh subuh pada daerah
tanah yang lembab. Kandungan senyawa kimia yang dimiliki tanaman ini berupa saponin
dan tanin. Sedangkan warna ungu dari tumbuhan adam hawa ini diduga memiliki
kandungan kimia yang berupa senyawa flavonoid yaitu antosianin. Penyebab varigata pada
daun, khususnya yang bewarna krem, putih, atau kuning, disebabkan oleh kekurangan
klorofil (zat hijau daun). Menurut Ombrello, warna putih terjadi akibat daun yang tidak
mampu menghasilkan pigmen (zat warna) pada daerah tersebut. Warna orange, kuning,
dan hijau muda diakibatkan pigmen hijau (chlorophyll) yang dihasilkan daun kurang,
tercadar oleh pigmen orange (caretoined) dan pigmen kuning (xantophyll). Adapun
serambut merah, merah muda, dan juga ungu, disebabkan oleh pigmen anthocyanin.

1.2. Visi Dan Misi Usaha


1.2.1. Visi
Menjadikan usaha pembudidayaan tanaman adam hawa (Rhoe discolor),
sebagai salah satu usaha yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat genteng.

3
Serta menjadi alternatif dalam menambah penghasilan daerah dan sesuatu yang
bermaanfaat mengurangi polusi pada lingkungan.
1.2.2. Misi
a. Menambah alternatif penghasilan daerah,
b. Mengurangi polusi yang sangat bermanfaat bagi lingkungan.
c. Serta menumbuhkan minat berwirausaha di kalangan pemuda.
1.3. Tujuan Usaha
1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat
2. Media penyaluran hobi bercocok tanam yang positive
3. Melatih kewirausahaan
4. Melatih kemandirian

1.4. Manfaat Usaha


1. Menambah sumber pendapatan
2. Menciptakan lapangan pekerjaan
3. Mengatasi polusi pada lingkungan
4. Mampu memenuhi kebutuhan pasar akan tanaman tersebut

1.5. Deskripsi Usaha


Jenis usaha yang akan kami lakukan bergerak dibidang budidaya. Dalam
hal ini yang kami budidayakan adalah tanaman adam hawa (Rhoe discolor), Kami
memilih membudidayakan tanaman karena lebih mudah dan manfaat yang di
hasilkannya pun besar. Serta di kalangan pelajar seperti kami, masih terbilang cukup
murah dan tidak membutuhkan biaya besar dalam proses budidaya awalnya.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PRAPRODUKSI
a. Manfaat Tanaman adam hawa (Rhoe discolor)
1. Menyerap Polutan dari udara
2. Sebagai lahan bisnis yang sukses
3. Penghias taman
b. Sarana dan Teknik Penanaman
Untuk membudidayakan tanaman adam hawa (Rhoe discolor) Kami
Menggunakan cara pertunasan yaitu menanam anakan adam hawa (Rhoe
discolor) yang tumbuh dari induknya. Anakan ini ditumbuhkambangkan di
Polybag sampai siap untuk ditanam dalam pot.
c. Aspek Produk
1. Jenis Produk
Produk yang akan diproduksi dan dijual dalam usaha ini adalah
Tanaman adam hawa (Rhoe discolor) dalam bentuk tanaman.
2. Jumlah produk
Jumlah tanaman yang akan dibudidayakan dalam usaha ini
kurang lebih sebanyak 10 tanaman.
3. Waktu Kegiatan dan tempat Produksi
Waktu kegiatan produksi tanaman Sri Rejeki adalah Selama
Semester Genap dari Bulan Januari 2017 sampai Mei 2022. Adapun
tempat yang digunakan yaitu Kelas X IPS 3.
4. Bahan dan Perlengakapan yang digunakan
a. Bibit tanaman adam hawa (Rhoe discolor).
b. Ember
c. Kos Tangan
d. Sungkup
e. Polybag
f. Paku

5
2.2. Proses Produksi
a. Penyediaan media tanam
Sri rejeki memiliki preferensi terhadap jenis tanah yang lembab tapi tidak
becek.  Aglaonema umumnya ditanam dalam pot dengan media tanah sekam
bakar.  Namun, Anda juga boleh mencoba media tanam yang lazim dipakai para
pecinta sri rejeki di Thailand, yaitu tanah sekam dicampur sedikit kompos daun dan
tambahan chocochips.
Umumnya media yang digunakan terdiri dari komposisi sekam, tanah
lempung, dan pasir malang dengan rasio perbandingan 2:2:1.  Jika bibit Aglaonema
yang Anda miliki masih sangat muda, maka tanamlah bibit tersebut dalam media
tanah campuran sekam bakar, pasir malang, cocopeat, dan dolomite (rasio
perbandingan 70:12,5:12,5:5).  Dolomite yang merupakan batuan pasir berfungsi
sebagai penetralisir pH.  Untuk siraman pertama, cobalah campuran air dengan
hormon, bakterisid, dan fungisid.  Untuk siraman selanjutnya, silahkan gunakan air
biasa.
b. Teknik penanaman
Alat yang Anda butuhkan dalam menanam sri rejeki adalah; sarung tangan
karet, gunting tanaman, pot, media tanah, dan pupuk.  Sarung tangan karet dapat
diganti dengan plastik.  Penggunaan sarung tangan cukup penting karena getah
Aglaonema dapat saja menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.  Langkah pertama
yang harus dilakukan sebelum menanam Aglaonema tentu saja memilih bibit yang
baik.  Bibit sri rejeki yang baik berupa tunas yang memiliki beberapa helai daun
muda yang baru tumbuh.  Pastikan warna tunas daun tersebut hijau muda segar,
bukan hijau muda yang layu.  Jangan lupa juga periksa kondisi perakaran bibit
muda Anda.
Jika akar bibit terlalu berantakan, tidak apa untuk memotong /
merapikannya dengan gunting tanaman.  Langkah selanjutnya adalah membelah
bibit menjadi empat bagian agar Anda memiliki banyak Aglaonema.  Langkah ini
opsional, tidak wajib, tapi jika Anda ingin melakukannya maka buat potongan
membujur dari bagian batang ke arah akar, membagi dua bibit Anda.  Kemudian,
belah lagi tiap potongan sebelumnya sehingga Anda mendapatkan 4 belahan bibit.
Setiap belahan harus memiliki bagian batang dan bonggol yang seimbang. 
Isi pot yang telah Anda sediakan dengan media dan pupuk dengan rasio 3:1,
6
campur rata.  Benamkan bibit Anda hingga hanya sedikit pucuk yang terlihat
mencuat di permukaan tanah.  Siram bibit dengan air, hingga air mengalir dari
lubang-lubag di bawah pot Anda.  Pada minggu-minggu pertama, letakkan pot-pot
tersebut di dalam rumah pada tempat yang teduh, misalnya pada ambang jendela
c. Teknik Pemeliharaan
Tanaman sri rejeki harus dirawat dengan baik dengan penyiraman teratur
pagi dan sore. Tanahnya tidak boleh dibiarkan terlalu lembap ataupun mengering.

2.3. Aspek Pemasaran


a. Segmen Pasar
Target Konsumen adalah Seluruh masyarakat di sekitar Universitas
Yudharta Pasuruan..
b. Strategi Pemasaran
Dalam menyukseskan usaha Tanaman hias ini, ada beberapa strategi yang
kami gunakan, yaitu :
1. Menetapkan harga yang relatif murah
2. Menyediakan tanaman yang subur dan sehat
3. Tempat penjualan strategis
4. Memberikan Potongan harga kepada konsumen yang membeli dengan
jumlah yang banyak.

c. Penetapan Harga Jual


Harga Jual tanaman sri rejeki di Pasaran sekitar Rp 40.000,-/bibit, Namun
untuk menarik konsumen maka kami menetapkan harga jual sebesar Rp
30.000,-/bibit.

d. Analisis SWOT
1. Strengt
a) Memberikan kualitas yang baik
b) Menyediakan bibit unggul
c) Menyediakan tanaman yang inovatif, bervariasi dan mengikuti trend
pasaran
d) Menyediakan paket penjualan dan penyewaan tanaman hias
e) Menyediakan jasa dekorasi taman dan pembuatan taman
7
2. Weakness
a) Kurangnya link dengan perusahaan besar akan kurang dikenal oleh
masyarakat penggunaan nama di pasaran untuk menarik minat
b) Kurang dalam bentuk financial, modal yang digunakan cukup besar.
3. Opportunity
a) Peluang usaha yang lain yang dapat dikembangkan selain usaha
tanaman hias ini adalah usaha wisata alam, dapat bekerjasama
dengan pihak wisata alam. Sebagai investor tanaman.
b) Peluang lain yang ditawarkan adalah Decoration Organizer untuk
pembuatan taman atau juga dekarasi taman pernikahan
4. Threaten
a) Pesaing yang memiliki kerjasama dengan perusahaan besar lain
b) Fasilitas yang harus dipenuhi

8
BAB III

PENGENALAN PERUSAHAAN

3.1. Profil perusahaan

Nama perusahaan : Risandi Flora

Pemilik perusahaan : Kelompok 2 PKWU X IPS 3

Bentuk perusahaan : CV (Comanditaire Venootschap) 

Bidang usaha : Tanaman Hias

Tempat / lokasi usaha : Genteng kulon, Banyuwangi.

Jumlah tenaga kerja : 8 orang.

3.2. Aspek Produk Yang Di Buat


a. Jenis barang yang akan dibuat
1. Bibit tanaman hias.
2. Tanaman hias dalam pot.
3. Bibit Stekan
b. Banyaknya barang yang akan dibuat
1. Bibit tanaman hias : 10 bunga.
2. Tanaman hias dalam pot : 10 bunga.
3. Bibit Stekan : 15 batang.
c. Profil para konsumen yang akan dituju
1. Individu .
2. Keluarga.
3. Toko bunga lain.

3.3. Aspek Pemasaran Produk


a. Jasa / produk yang akan dipasarkan : Tanaman hias “ Tanaman Pentas”
b. Profil para konsumen yang akan dituju :
1. Individu
2. Keluarga
3. Perusahaan
4. Toko bunga lain.
·

9
3.4. Potensi pasar
a. Lokasi daerah pemasaran : Genteng, Banyuwangi – Jawa Timur
b. Jumlah potensi pemasaran
1. Individu : 5 tanaman.
2. Keluarga : 5 tanaman.
3. Instansi : 10 tanaman.
4. Lembaga : 10 tanaman.
5. Organisasi : 10 tanaman.
6. Perusahaan : 10 tanaman.
c. Kondisi para pesaing
Untuk saat ini kami mempunyai beberapa pesaing. Pesaing sangat
berpengaruh pada penjualan tanaman kami karena pesaing sudah membuka
usaha lebih dulu. Tempat usahanya strategis karena berada dekat dengan
pemukiman hijau, sehingga banyak orang yang tertarik.
d. Pasar efektif yang dapat dikuasai
Untuk saat ini pasar efektif yang dapat kami kuasai adalah individu dan
keluarga. Untuk menambah pasar yang dikuasai kami akan mempromosikan
nya demi kelancaran usaha.
e. Penetapan harga
1. Harga yang ditawarkan : Rp. 30.000 – Rp. 75.000 per tanaman.
2. Prosedur penetapan harga
Harga jual = Harga beli + biaya eksploitasi + laba yang diharapakan.
f. Distribusi yang akan dilakukan
Distribusi Intensif yaitu menyalurkan barang- barang sembako sebanyak-
banyaknya kepada konsumen.
g. Strategi Promosi
1. Melalui media cetak : Koran, Brosur, Pamphlet.
2. Melalui media elektronik : Instagram, Twitter, Shopee, dll.
3. Melalui media sales promotion : menawarkan langsung pada
konsumen,
4. pendekatan dengan konsumen.

10
3.5. Aspek Teknis
a. Daerah lokasi usaha : Man 2 Banyuwangi.
b. Proses mempersiapkan kepada pelanggan : Dalam bentuk pot, atau jual bibit.
c. Kebutuhan tenaga kerja : 8 orang.
d. Kualifikasinya
1. Umur antara 15-30 tahun.
2. Pendidikan minimal SMA/Sederajat.
3. Sehat jasmani dan rohani.
4. Mempunyai etos kerja yang tinggi.
5. Mempunyai tanggung jawab dan jujur.
e. Peralatan kerja yang dibutuhkan : selang air, penyemprot pupuk,
gunting.
f. Bahan - bahan baku yang digunakan : bibit tanaman, pot, plug ,arang
sekam , cocopeat, kebutuhan
pupuk (NPK , Growmore)
g. Jadwal memulai usaha : hari Senin - Kamis pukul 08.00 –
16.00, hari jumat dan sabtu
hingga pukul 13.00.
3.6. Aspek Organisasi Dan Manajemen

PEMILIK
PERUSAHAAN
LUTFI NABILA

BENDAHARA

PEKERJA PEKERJA PEKERJA

Gambar 3.1 Struktur Perusahaan

11
3.7. Aspek Yuridis
a. Tata tertib kerja
1. Seluruh pekerja mulai bekerja 30 menit sebelum usaha di buka.
2. Pekerja wajib mengisi daftar hadir setiap hari kerja.
3. Pekerja mendapat waktu istirahat dari pukul 12.00-14.00 WIB.
4. Pekerja pulang setelah usaha di tutup pada hari kerja.
5. Pekerja yang membuat kesalahan akan mendapat sanksi dari pemilik
perusahaan.
6. Pekerja mendapat hak atas gaji pada tanggal 2 awal bulan.

3.8. Aspek Administrasi


a. Tata usaha dan personalia
1. Daftar hadir Pekerja : Diisi oleh Pekerja menggunakan
buku daftar hadir.
2. Agenda surat masuk : Surat pesanan, surat penerimaan
barang, dan surat masuk lainnya
disimpan pada lemari surat
masuk.
3. Agenda surat keluar : Surat pengiriman barang, bukti
pengiriman dan surat keluar
lainnya disimpan pada lemari
surat keluar.
b. Pemasaran produk
1. Daftar langganan : ibu-ibu pecinta bunga, toko lain.
2. Daftar harga produk
a. Bunga hias biasa : Rp. 30.000 - Rp. 75.000/ tanaman
b. Bunga hias dalam pot : Rp. 45.000 – Rp. 90.000/ pot.
c. Bibit Tanaman Pentas : Rp. 25.000 – Rp. 65.000 /plug

c. Faktor pengiriman barang : Transportasi Darat – Laut.


d. Tanda bukti pembayaran : nota kontan, Faktur.

12
e. Pengadaan produk
1. Kartu persediaan produk : buku catatan pemesanan
tanaman, buku stok.
f. Pengaturan penyimpanan produk
1. Disiram 2 kali sehari.
2. Pencabutan rumput liar di sekitar tanaman
3. Dipupuk sesuai dengan keadaan tanaman.
4. Tidak terkena sinar matahari langsung.
g. Keamanan produk
1. Dipesan langsung dari pembudidayanya.
2. Usaha berijin.
h. Kebersihan produk
1. Menggunakan air bersih yang mengalir.

3.9. Aspek Keuangan Atau Permodalan


a. Sumber modal
1. Modal Sendiri : Rp. 3.000.000
b. Modal / investasi
1. Mesin/Peralatan : Rp. 1.000.000
+
c. Jumlah modal investasi Rp. 4.000.000

13
BAB IV
MODAL KERJA SETIAP PERIODE PERPUTARAN UNTUK 3 BULAN
PERTAMA

4.1. Gaji atau upah


a Pemilik perusahaan : Rp. 2.500.000
b Tenaga ahli : Rp. 1.000.000
Jumlah kebutuhan gaji Rp. 3.500.000 +

4.2. Bahan – bahan baku


a Biaya Langsung : Rp. 2.500.000
b Upah Langsung : Rp. 1.000.000
c Biaya Tidak langsung : Rp. 50.000
Jumlah bahan baku Rp. 850.000

4.3. Bahan pembantu


a Tas Plastik : Rp. 20.000
b Kardus pembelian grosir : Rp. 70.000
c Perekat : Rp. 10.000
Jumlah bahan baku Rp. 100.000

4.4. Transportasi bahan baku dan pembantu : Rp. 50.000


4.5. Perlengkapan pengadaan bahan baku dan pembantu : Rp. 50.000
4.6. Penyusutan : Rp. 30.000
4.7. Biaya lain-lain : Rp. 20.000
_______________ (+)
4.8. Jumlah kebutuhan dana keseluruhan Rp. 150.000

4.9. Rekapitulasi dana yang dibutuhkan


a. Jumlah modal investasi : Rp. 4.000.000

14
4.10.Jumlah pengeluaran
a. Jumlah kebutuhan gaji : Rp. 3.500.000
b. Jumlah kebutuhan dana bahan baku : Rp. 850.000
c. Jumlah kebutuhan dana bahan pembantu : Rp. 100.000

4.11.Jumlah kebutuhan dana


a. Transportasi : Rp. 50.000
b. Perlengkapan : Rp. 50.000
c. Penyusutan : Rp. 30.000
d. Biaya lain-lain : Rp. 20.000
_______________ (+)

Jumlah kebutuhan pengeluaran keseluruhan Rp. 4.750.000

Kekurangan Biaya = Pengeluaran - Modal


= 4.750.000 - 4.000.000
= Rp. 750.000

15
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, sebagai acuan dan kerangka dasar demi
memperlancar usaha tanaman hias pentas dan lainnya,dapat membantu kekurangan biaya
sejumlah 750.000 untuk mendukung usaha tersebut. Atas perhatian dan partisipasinya
kami ucapkann terima kasih.

16

Anda mungkin juga menyukai