CErpen Pemulung Yang Baik Hati

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

KISAH PEMULUNG YANG BAIK HATI

Siang itu di sebuah pasar yang sangat padat, seorang pemulung sedang mengais-ngais
tempat sampah untuk mendapatkan barang plastik yang ia kumpulkan lalu dijual.

Sebut saja nama pemulung itu ilham. Ilham adalah seorang pemulung yang sangat rajin bekerja, ia
harus menghidupi 4 orang anaknya yang masih kecil kecil.

Setiap hari ia harus pergi memulung untuk mendapatkan barang plastik yang ia tukarkan dengan
sejumlah uang.

Walau tak seberapa yang ia dapatkan setiap harinya, ia selalu bersyukur dan berkeyakinan bahwa
Tuhan Maha Adil, dan Tuhan mencintai setiap makhluk ciptaan-Nya yang mau berusaha untuk
mendapatkan Rizki-Nya.

Ilham adalah seorang yang putus sekolah, baginya pekerjaan memulung adalah pekerjaan yang halal.
Padahal dalam benak hatinya ia ingin mendapatkan pekerjaan yang layak agar dapat menghidupi
keluarganya seperti kebanyakan orang lain.

Hingga suatu hari setelah shalat subuh, Ilham bergegas pergi menuju ke pasar untuk
memulai pekerjaannya. Namun, belum lima langkah ia pergi meninggalkan rumah, sebuah teriakan
membuat langkahnya terhenti.

“Pak..pak..bapak..bapakkk Ina ikut bantuin bapak mulung ya?” teriak ina sambil mendekati Ilham.

“Loh..kamu pengen melu bapak mulung to apa nanti enggak capek? Wong kamu ngangkat ember
yang isinya air wae pegel-pegel tanganmu.”

“Ooo tentu enggak pak kan Ina ‘strong woman’ gitu loh.”

“Terserah kamu wae ayo berangkat nanti kesiangan!” kata ilham

Sesampainya di pasar, Satu persatu sampah plastik Ilham dan ina kumpulkan menjadi satu.
Setelah mendapat banyak Ilham dan Ina beristirahat sejenak disebuah gerobak tua sambil
memperhatikan lalu-lalang orang yang lewat.

Tiba-tiba,"Bluk..!" Ada sebuah tas jatuh didepan mereka. Di pungutnya tas itu lalu berteriak kepada
seorang wanita yang sedang di bonceng sepeda motor.

"Ibu...ibu..tas ibu jatuh....!", teriaknya, spontan ibu muda yang dibonceng tadi menoleh kebelakang.

Tukang ojek pun berhenti, dan si ibu muda tadi berlari menuju Ilham dan Ina.

"Heh..kamu mau mencuri ya!" Teriak ibu tadi, mendadak Ilham menjadi pucat, niat baiknya malah
menjadi bumerang baginya.

“Enak aja ngomong bapak saya pencuri. Udah ditolongin malah nuduh. Untung ditemukan bapak
saya coba kalo enggak?” kesal Ina yang tidak terima dengan perkataan ibu itu.

"Maaf bu, tas ibu ini tadi terjatuh dan saya memungutnya untuk saya kembalikan" kata Ilham
dengan jujur.

"Ah aku tidak percaya, mana ada pencuri mengaku" si ibu muda naik pitam.
“Eh si ibu dibilangin malah ngeyel maunya gimana sih!” Ina yang tidak bisa menahan emosinya.

Beruntung ada seorang guru yang lewat dan memperhatikan sedari tadi.

"Maaf bu, bapak ini memang benar, ia memungut dan mengembalikannya kepada ibu, seharusnya
ibu berterima kasih kepada bapak ini".

Tanpa basa basi, ibu itu langsung "ngeloyor" pergi.

Bu guru tadi merasa iba dengan Ilham, dan Ilham diajak kerumah guru tersebut.

Akhir cerita, karena melihat kejujuran hati si pemulung ini, pak guru tadi mengajak Ilham bekerja
sebagai penjaga sekolah di tempatnya ia bekerja.

Karena berkat kejujurannya, kini Ilham bisa menghidupi keluarganmya denah rezeki yang cukup dan
hidup dengan bahagia.

Hikmah cerita anak islami ini adalah dimanapun kita berada selalu menjunjung tinggi sebuah
kejujuran. Dengan berani jujur, Insya Allah hidup kita berkah.

Anda mungkin juga menyukai