Tugas Falsafah Holistik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Holistic dalam keperawatan diperlukan suatu perubahan cara pikir masyarakat
dan jenis pelayanan kesehatan yang ada didalamnya. Karena perubahan ini
merupakan suatu proses terjadinya perpindahan dari status tetap menjadi yang
bersifat dinamis, yaitu dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada untuk
mencapai kesehatan yang optimal. Holistic merupakan suatu yang mendasari
tindaknan keperawatan seperti dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan
spiritual. Dimensi ini merupakan suatu kesatuan yang utuh. Holistic terkait
dengan kesejahteraan terdapat dimensi yang saling mempengaruhi seperti fisik,
emosional, ekonomi, sosial dan spiritual.
Di dalam pelayanan pada klinik holistik care didasarkan pada konsep
keperawatan holistik yang meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang
bukan saja merupakan suatu masalah fisik yng dapat diselesaikan dengan
pemberian semata. Dan pelayanan kesehatan ini memperlihatkan keutuhan aspek
kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial, dan
spiritul yang saling mempengaruhi.
B. Runusan Masalah
1. Bagaimana yang di maksud Holistic dalam keperawatan.
2. Bagaimana Penerapan Holistic dalam keperawatan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui pembahasan Holistic dalam keperawatan
2. Untuk mengetahui tindakan yang dilakukan di dalam Holistik dalam
keperawatan
3. Untuk mengetahui cara merelisasikan Holistic dalam keperawatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Holistic Care


Holistic memiliki arti menyeluruh yang terdiri dari kata holy dan
healthy. Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat,
dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual,
moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang
dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritual.
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep
Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah
yang ilmiah, serta ilahia yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan
system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan
sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh
manusia dapat mempengaruhi fungsi dan lainnya.

1. Sejarah Holistic care


Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan
Christiaan Smuts dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holisme saat ini
berkembang dalam istilah holistik, yang mengkombinasikan penyembuhan, seni,
dan ilmu hidup. Holistic populer dengan cepat di tahun 70an.
Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan
holistic sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu.
Sejarawan belum bisa memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia
dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik
dimulai di India dan atau Cina.
Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat
menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan
alam.
Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran
Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan bahwa kita harus
memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.

2
2. Nilai Utama Perawatan
a. Filosofi dan Pendidikan, Menekankan bahwa asuhan yang holistic didasarkan
pada suatu kerangka filosofi dan pengetahuan.
b. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset, Menekankan bahwa asuhan yang
professional didasarkan pada teori, diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan
oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktek yang kompeten.
c. Holistic Nurse Save Care.
Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk
meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani
orang lain sebagai suatu alat sebagai proses penyembuhan seseorang
d. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan
terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu
lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien

3. Macam-macam cabang penyembuhan holistic


a. Holistic tradisional
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme,
berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan
alternatif atau pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah
akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan
lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai
tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain.
b. Holistic Modern
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno
dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip
holisme. Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya
homeopathy.
Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy,
psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya

3
c. Holistic Modern Ananophaty
Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno
dengan teknologi dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan,
bukan sekedar merawat.
Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala; merawat
manusia secara keseluruhan (whole), bukan pada apa yang tampak saja. Tehnik
yang digunakan adalah dengan menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-
Akibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup, penggunaan bahan-bahan alami,
yang diterapkan dengan basis alam dan sains modern.

4. Teknik Pengobatan dan Penerapan Holistic care


Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep
Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah
yang ilmiah, serta ilahiah yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan
system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan
sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh
manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.

5. Metode Pengobatan Holistic yang di Kembangkan dengan Terapi


1. Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbang
2. Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan
3. Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah
4. Silaturahmi Doktrin
5. Pancaran Bio energy (Pranaisasi)

4
B. Caring
1. Pengertian Caring Holistic Care
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang
berpikir, berpersan, dan bersikap ketika nerhubungan dengan orang lain. Caring
dalam keperawatan dipelajari dari berbagai macam filosofi dan perspektif etik.
Perawat merupakan salah satu profesi yang mulia. Betapa tidak, merawat pasien
yang sedang sakit adalah pekerjan yang tidak mudah. Tak semua orang memiliki
kesabaran dalm melayani orang yang tengah menderita penyakit.
Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan
kepedulian sosial yang besar. Untuk itu perawat memerlukan kemampuan khusus
dan kepedulian sosial yang mencakup keterampilan intelektual, teknikal dan
interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih sayang , kebutuhan,
tekanan, dan batasan waktu dalam lingkungan pelayanan kesehatan berada dalam
ruang kecil praktek caring, yang membuat perawat dan profesi kesehatan lainnya
menjadi dingin dan tidak peduli terhadap kebutuhan klien. Peningkatan
penggunaan kemajuan teknologi untuk diagnosis cepat dan pengobatan sering
menyebabkan perawat dan penyedi pelaynan kesehatn lain melihat hubungan
klien sebagai sesuatu yang kurang penting.
Kemajuan teknologi akaan menjadi berbahya bila tidak disertai dengan latar
belakang keterampiln dan pelayanan yang baik. Ini waktunya untuk menilai dan
menerima praktik caring dan pengetahuan ahli yang merupakan inti praktik
pelayanan. Ketika kita mengikat klien dalam sebuah pelayanan yang baik, kita
dapat mempelajari bahwa terapi dalm pelayanan menyumbang konstribusi yang
besar untuk kesehatn dan kesejahteraan klien kita.

Caring berarti bahwa seseorang, kejadian, rencana dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan banyak orang ( Benner dan Wibel, 1989). Ini merupakan
kata yang menggambarkan sebuah hubungan. Benner dan Wrubel (1989)
mengarakan, “ caring membuat kemungkinan “ perhatian seseorang terhadap
orang lain, kejadian, atau sesuatu memberikan motivasi dan petunjuk kepada
individu untuk peduli. Caring sebagai struktur mempunyai implikasi praktis untuk
mengubah praktik keperawatan. Caring bentuk dasar dari praktek keperawatan

5
dimana perawat membantu klien pulih dari sakitnya, memberikan penjelasan
tentang penyakitnya, dan mengolah atau membangun kembali hubungan.
Caring membantu perawat mengenali intervensi yang baik, dan kemudian
menjadi perhatian dan petunjuk untuk memberikan caring nantinya. Setiap
individu mempunyai perbedaan latar belakang pengalaman, nilai-nilai, dan kultur
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Caring bersifat khusus dan bergantung pada hubungan perawat-klien. Semakin
banyak pengalaman yang dimiliki perawat, biasanya mereka akan mempelajari
bahwa caring membantu mereka untuk fokus pada klien yang mereka layani
menggambarkan hubungan antara sehat, sakit dan penyakit. Sehat adalah kondisi
tidak sakit, sedangkan sakit identik dengan penyakit. Sehat adalah fase dimana
individu dapat berhubungan dengan nilai-nilai, personalits dan gaya hidup. Sakit
adalah kondisi kehilangan atu disfungsi, dimna penyakit merupakan manifestasi
dari abnormalitas pada seluler, jaringan atau organ. Beberapa klien mempunyai
penyakit (seperti arthritis aatau diabetes) tetapi tidak sakit atau mengalami
penurunan fungsi. Sebagai contoh, klien yang menderita diabetes selama beberapa
tahun tidak sakit sampai penyakit tersebut menyebabkan gangguan penglihatan
yang serius, yang mengganggu pekerjaannya.
Oleh karena itu, sakit tergantung pada kontek hidup seseorang.Sakit
merupakan kondisi manusia saat mengalami kehilangan atau difungsi, pengobatan
untuk intervensi yang diberikan tanpa pertimbangan bagaimana keberhasilannya
terhadap individu biasanya akan berdampak buruk. Perawat ahli mengerti
perbedaan antara sehat, sakit dan penyakit. Melalui hubungan pelayanan, perawat
belajar mendengarkan cerita klien tentang sakitnya sehingga mereka dapat
mengetahui apa penyakitnya.

2. Caring dalam praktek keperawatan


Perawat melakukan caring dengan menggunakan pendekatan pelayanan dalam
setiap pertemuan dengan klien
a. Kehadiran
Suatu pertemuan orang dengan orang yang merupakan sarana untuk lebih
mendekatkan dan menyampaikan manfaat caring. Melauli kehadiran, kontak mata,

6
bahasa tubuh, nada suara, mendengarkn serta memiliki sikp positif dan
bersemangat yang dilakukan perawat, akan membentuk suatu suasana keterbukaan
dan saling mengerti.
Kehadiran perawat membantu menenangkan rasa cemas dan takut karena
situasi tertekan. Memberikan penentraman hati dan penjelasan yang saksama
tentang prosedur, tetap berada disamping klien, serta memberikan klien petunjuk
selama menjalani prosedur tersebut, semuanya sangat berarti untuk kesehatan
klien.
b. Sentuhan
Sentuhan dapat berupa kontak dan non kontak. Sentuhan kontak seperti kontak
langsung kulit dengan kulit, dan sentuhan non kontak yaitu kontak mata.
Keduanya digambarkan dalam tiga ktegori, yaitu sentuhan berorietitas-tugas,
sentuhan pelayanan, sentuhan perlindungan.
Sentuhan caring adalah suatu bentuk komunikasi non verbal, yang dapat
mempengaruhi kenyamanan dan keamanan klien, meningkatkan harga diri dan
memperbaiki orientasi tentang kenyataan. Sentuhan ini dengan memegang tangan
klien, memberikan pijatan pada punggung, menempatkan klien dengan hati-hati,
atau takut serta dalam pembicaraan.
c. Mendengarkan
Hal ini menunjukkan perhatian penuh dan keterkaitan perawat. Mengerti apa
yang dikatakan klien, dengan memahami dan mengerti maksud klien serta
memberikan respon balik terhadap lawan bicarnya. Mengerti maksud dari apa
yang klien bicarakan akn menciptakn suatu hubungan yang saling
menguntungkan.
d. Memahami Klien
Berarti perawat menghindari asumsi, fokus pada klien, dengan memahami
dimengerti maksud klien serta memberikan respon balik terhadap lawan
bicaranya. Mengerti maksud dari apa dan ikut serta dalam hubungan caring
dengan klien yang meberikan informasi dan petunjuk untuk dapat berfikir kritis dn
memberikan penilaian klinis dengan membangun hubungan klien merupakan
pintu gerbng pelayanan, proses sosial yang menghasilkan suatu ikatan dimana
klien menjadi mengenal perawat.

7
e. Caring dalam spritual
Yaitu spritual menawarkan rasa dan keterkaitan yng baik, interpersonal
(hubungan dengan dirinya sendiri), interpersonal (hubungan dengan orang lain
dan lingkungan) dan transpersonal (hubungan dengan yang tidak terlihat, Tuhan,
atau kekuatan tertinggi).
Dalam hubungan caring klien dan perawat saling memahmi satu sama lain
sehingga keduanya berpindah menjaadi hubungan pemulihan dengan melakukan
yaitu :
1. Mengarahkan harapan bagi klien di perawat;
2. Mendapatkan interpensi atau pengertian tentaang penyakit, gejla, atau perasaan
yang dapat diterima klien
3. Membantu klien dalam menggunakan sumber daya sosial, emosionaal, dan
spritual
4. Memahami baahwa hubungan caring menghubungkan manusia dengan manusia
roh dengan roh.
f. Perawatan keluarga
Kebutuhan intervensi keperwatan sehingga bergantung pda keinginan keluarga
untuk berbagai informasi tentang klien, penerimaan keluarga dan pemahaman
akan terapi, apakah intervensi cocok dengan praktik harian keluarga, serta apakah
mendukung dan menyampaikan terapi yang dianjurkan

C. Holisme
Holistic adalah memandang manusia secara seutuhnya secara psikologis dan
spritual. Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai
kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda.
Jiwa di tubuh bukan dua unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa
yang terjadi dibagian satu akan mempengaruhi bagian lain. Pandangan holistic
dalam kepribadian, yang terpenting adalah :
1. Kepribaadiaan normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi
organisasi adalah keadaan normal dan disorganisasi berarti patologik.

8
2. Oragnisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self
actulization). Orang yang berjuang tanpa henti (continuous) untuk merelisasikan
potensi inheren yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.
3. Organisme dapat dianalisis dengan membedakan 3 bagian, tetapi tidk ada bagian
yang dapat dipelajari dalam isolasi.
4. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal
potensi organisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan
kepribadian yng sehat dan integral.
5. Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna dari pada penelitian
ekstensif terhadap bnyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir.
Perawat akaan menganggap klienlah yang paling menguasai kesehatannya
dan menghormati pengalaaman subjektif klien sebagai hal yaang relevan terhadap
penjagaan kesehatan atau membantu dalam pemulihn pada model ini klien
dilibtkan pada proses penyembuhannya sehingga mereka memiliki unsur
tanggung jawab dalam menjaga kesehatan.

Perawat yang menggunakan model holistik menyadari kemampuan


pemulihan alami dari tubuh dan menyertakan intervensi altenatif seperti terpi
relaksasi , terapi musik, sentuhan terapeaotik dan imajinasi, karena hal – hal ini
ekonomis, efektif, noninvasif dan nonfarmakologis holistik ini dapat digunakan
pada tiap tingkat kesehatan dan penyakit serta perang penting dalam memperluas
peran keperawatan.
Perawat dapat menggunakannya secara eksklusif atau berdampingan dengan
pengobatan konvesional. Terapi music dalam ruang operasi menciptakan suasana
yang nyaman. Tetapi relaksasi dalam mendistraksi klien saat menjalani prosedur
yang menyakitkan seperti penggantian perban latihan pernafasan umumnya
diajarkan untuk membantu klien dalam menghadapi nyeri saat kontraksi dan
persalinan

9
D. Humanisme
1. Pengertian Humanisme
Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal
– hal yang positif kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para
pendidik beraliran humanisme biasanya memfokuskan pengajarannya pada
pembangunan kemampuan yang positif. Kemampuan positif ini erat kaitannya
dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain efektif. Emosi
merupakan karakteristik sangat kuat yang Nampak dari para pendidik beraliran
humanism. Belajar merupakan proses yang dimulai ditujukan untuk kepentingan
memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan manusia disini berarti
mempunya tujuan untuk mencapai aktualitasasi diri, pemahaman diri serta
realisasi diri serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.

2. Ciri – Ciri Teori Humanisme


Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan
menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan
tersebut. Hal seperti ini mencakup kemampuan interpersonal social dan metode
untuk pengembangan diri ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati
keberadaan hidup di masyarakat.
Kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting dalam
pendidikan karena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik.
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar sudut pandang
pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatannya. Tujuan utama para
pendidik adalah membantu kita untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu
masing – masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia
yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi – potensi yang ada dalam
diri mereka.
Teori belajar humanism yaitu kita harus mampu untuk mengarahkan diri
sendiri dalam kegiatan belajar – mengajar, sehingga kita mengetahui apa yang
dipelajarinya serta mengetahui seberapa besar kita dapat memahami, mengetahui
mana, kapan dan bagaimana mereka akan belajar kita diharapkan mendapat
manfaat dan kegunaan dari hasil belajar bagi diri sendiri. Humanisme memandang

10
belajar sebagai sebuah proses yang terjadi dalam individu meliputi bagian
diantaranya bagian kognitif, efektif dan psikomotorik. Pendekatan hmanisme
menekankan pentingnya emosi atau perasaan, komunikasi terbuka dan nilai yang
dimiliki oleh setiap individu.

3. Prinsip belajar Humanistik


a. Manusia mempunyai belajar alami
b. Belajar ignifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan siswa mempunyai
relevansi dengan maksud tertentu
c. Belajar yang menyangkut perubahan didalam persepsi menganai dirinya
d. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan bila ancaman itu
kecil.
e. Bila ancaman itu rendah terdapat pengalaman siswa dalam memperoleh cara.
f. Belajar yang bermakna diperoleh jika siswa melakukannya
g. Belajar lancar jika siswa dilibatkan dalam proses belajar
h. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat member hasil yang mendalam.
i. Kepercayaan pada diri, ditumbuhkan dengan membiasakan untuk merawat diri.
j. Belajar social adalah belajar mengenai proses belajar

BAB III

11
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Caring adalah fenomena Universal yang berkaitan dengan cara seseorang
berfikir, berperasaam dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain.
Holistic merupakan suatu konsep yang mendasari tindakan keperawatan
yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural ekonomi dan spritural
pelayanan keperawatan holistik memberikan pelayanan kesehatan yang lebih
memperhatikan keutuhan aspek kehidupan sebagai manusia yang meliputi
kehidupan jasmani, mental, sosial dan spiritual yang saling mempengaruhi.
Humanisme ditujukan untuk kepentingan manusia, dimana manusia
mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri serta realisasi
diri orang yang belajar secara optimal .

B. SARAN
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas
partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang
sehat dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar
bahwa penulis adalah manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh
karena itu, dengan adanya kritik dan saran dari pembaca, penulis bisa
mengkoreksi diri dan menjadikan makalah ke depan menjadi makalah yang lebih
baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua. Perawat
diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan tentang konsep
keperawatan holistik dalam asuhan keperawatan. Upaya peningkatan
pengetahuan yaitu dengan mencari informasi mengenai keperawatan holistik yang
nantinya dapat diaplikasikan dalam pelayanan keperawatan yaitu berupa asuhan
keperawatan.

12
KASUS

Ny.M (52 tahun ) dirawat di ruang penyakit dalam karena keluhan sesak dan maag
½
ia adalah seorang perokok, sehari menghabiskan 1 bungkus sejak suaminya
meninggal 6 bulan ini dia tidak makan secara teratur dan makan makanan cepat
saji setiap hari. Bapak meninggal karena serangan jantung saat usianya 50 tahun.
Hasil pemeriksaan TB : 160 cm, BB : 41 Kg.
Tanda – tanda vital TD : 138/86 mmHg, N : 92 x/ Menit, Rr : 30 x/ Menit, Suhu :
36,5oC, Laboratorium : Cholestrol dalam darah 280 mg/dl.
Sehari-hari Ny.M tinggal sendiri di rumah dan saat RS kadang kadang ditemani
oleh anaknya pada malam hari saja.
A. Bagaimana penerapan konsep Holistic Care pada kasus di atas?
B. Rencana peerubahan yang perlu dilakukan pada pasien di atas?

JAWABAN
A. Penerapan konsep Holistic Care pada kasus Ny.M
Holistik dalam keperawatan diperlukan suatu perubahan cara pikir
masyarakat dan jenis pelayanan kesehatan yang ada didalamnya. Karena
perubahan ini merupakan suatu proses terjadinya perpindahan dari status
tetap menjadi yang bersifat dinamis, yaitu dapat menyesuaikan diri dari
lingkungan yang ada untuk mencapai kesehatan yang optimal. Holistik
merupakan suatu yang mendasari tindaknan keperawatan seperti dimensi
fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi ini merupakan
suatu kesatuan yang utuh. Holistik terkait dengan kesejahteraan terdapat
dimensi yang saling mempengaruhi seperti fisik, emosional, ekonomi, sosial
dan spiritual. Dan tugas perawat adalah memberikan motivasi kepada pasien
agar pasien memahami arti sebuah kehidupan.
1. Dari aspek kebutuhan fisik Ny,M perlu di bantu untuk mengurangi
keluhan sesak nafasnya dan maag yang dialaminya yaitu dengan cara
memberikan terapi obat obatan dan pemberian oksigen kususnya dan
memberikan porsi makanan yang seimnbang, teratur dan tepat waktu
untuk membantu mengurangi dan mengobati keluhannya yang
dialaminya.

13
2. Dari segi emosional Ny.M masih berada dalam situasi duka,
dikarenakan oleh suami yang meninggal 6 bulan yang lalu sehingga
Ny.M menjadi frustasi melampiaskan dengan cara merokok, makan
tidak teratur selama 6 bulan belakangan ini dan makan makanan cepat
saji setiap hari.
3. Dari segi ekonomi Ny.M adalah seseorang yang berkecukupan dilihat
dari gaya hidupnya Ny.M hanya makan makanan cepat saji dan
½
perokok, sehari hanya menghabiskan 1 bungkus sejak suaminya
meninggal 6 bulan yang lalu, dari hasil lab menunjukkan Cholestrol
dalam darah 280 mg/dl melebihi batas normal yang masi bisa di
toleransi yaitu 200 mg/dl yang menunjukkan bahwa makannan yang
di konsumsi yaitu makanan cepat saji yang tentunanya murah dan
tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi untuk jangka panjang.
4. Dari segi sosial Ny.M Sehari-hari tinggal sendiri di rumah dan saat
RS kadang kadang ditemani oleh anaknya pada malam hari saja, disini
peran perawat yaitu memberikan dorongan kepada Ny.M agar lebih
sering berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
5. Dari segi spiritual Ny.M masih kurang untuk berdoa dan mendekatkan
diri kepada sang penguasa atau tuhan yang maha esa dari hal tersebut
kita bisa membantu untuk membuat Ny.M untuk bisa rajin berdoa
dengan cara memberika kepercayaan sesuai dengan agamanya yang
dia anut, membuat Ny.M lebih tenang dang menyakinkan bila rajin
berdoa niscaya sakit yang dideritanya akan sembuh atau lewat berdoa
sakit itu akan hilang
B. Rencana perubahan yang perlu dilakukan pada kasus Ny.M
Yaitu diperlukannya pola hidup dan pola makan yang sehat dan teratur seperti
tidak merokok dan tidak makan makanan yang cepat saji secara terus
menerus dan belajar mengelola stres degan cara melalukan hal atau kegiatan
yang positif seperti menghibur diri dengan cara mendengarkan musik,
refresing jalan jalan ketempat wisata beryoga dan rajin berdoa.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing
http://www.umy.ac.id/konsep-holistic-care-dalam-penyembuhan-pasien-3.html
http://chairulrebi.blogspot.com/2012/02/makalah-holistic-care.htm
http://nersuki.blogspot.com/2013/01/makalah-holism.html
http://scholar.google.co.id/scholar?as_ylo=2012&q=konsep+holism&hl=id&as_
sdt=0,5

15

Anda mungkin juga menyukai