Fix Pancasila Etika
Fix Pancasila Etika
Fix Pancasila Etika
Disusun Oleh :
Jihan Fadillah 1107619001
Nurcholida 1107619007
Syahrul Sabanil 1107619032
Kelas :
A 2019
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, Puji syukur kami panjatkan kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat,karunia serta kesehatan dan kesempatan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini, dengan judul Pancasila Sebagai
Sistem Etika tepat pada waktunya.
Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Linda Zakiah, M.pd selaku dosen
pengampu mata kuliah pendidikan pancasila yang telah memberikan tugas
ini kepada kami. Tak lupa kami ucapkan terimakasih juga kepada semua
pihak yang telah berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika..................................................................................3
B. Aliran – Aliran Besar Etika ...................................................................5
C. Etika Pancasila....................................................................................6
D. Pengertian Nilai, Norma dan Moral......................................................8
E. Hubungan Nilai, Norma dan Moral.....................................................11
F. Pancasila Sebagai Solusi Masalah Bangsa........................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................15
B. Saran..................................................................................................15
Daftar Pustaka.............................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Etika?
2. Apa Saja Aliran-Aliran Besar Etika?
3. Apa Yang Dimaksud Dengan Etika Pancasila?
4. Apa Yang Dimaksud Dengan Nilai,Norma Dan Moral?
5. Bagaimana Hubungan Nilai,Norma Dan Moral?
6. Bagaimana Contoh Kasus Dari Etika Pancasila?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Etika merupakan salah satu cabang filsafat yang berkaitan dengan
moralitas tingkah laku manusia. Secara etimologis etika berasal dari bahasa
yunani, ethos, yang artinya watak,sikap,cara berfikir, kesusilaan atau adat.
Istilah ini identik dengan moral yang berasal dari bahasa latin, mos, yang
jamaknya mores, yang juga berarti adat atau cara hidup. Moral atau
moralitas digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika
digunakan untuk mengkaji sistem nilai yang ada.1
Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-
ajaran dan pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas
tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu,
atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan berbagai ajaran moral.
Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan suatu cabang
dari ilmu ilmu humaniora. Sebagai cabang falsafah, etika dibagi menjadi dua
kelompok yaitu :
1. Etika umum, membahas prinsip prinsip yang berlaku bagi setiap
tindakan manusia. Tetapi pada prinsipnya etika umum membicarakan
asas-asas dari tindakan dan perbuatan manusia,serta sistem nilai apa
yang terkandung didalamnya.
2. Etika khusus,dibagi menjadi dua yaitu etika individual dan etika sosial.
a. Etika individual membahas kewajiban manusia terhadap dirinya dan
terhadap kepercayaan agama yang di anut nya. Dapat dikatakan
bertanggung jawab pada kewajibannya dan kepada tuhannya.
1
Suntari, Esti dkk. 2015. Pendidikan Pancasila. Jakarta
3
4
2
Barnawi dan Muhammad Arifin. 2012. Etika dan Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
3
Zuriah,Nurul. 2008. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi
Aksara.
5
Contoh kasus misalnya seseorang yang kurang mampu dalam ekonomi dan
membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti makan
kemudian dia mencuri. Analisis berdasarkan teori teleologi perbuatan
tersebut benar karena tujuannya untuk kelangsungan hidup.
Etika pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk
pada nilai-nilai pancasila,yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan,kerakyatan dan keadilan.Suatu perbuatan dapat dikatakan baik
bukan hanya apabila tidak bertentangan dengan nila-nilai dalam
pancasila,namun juga sesuai dan mempertinggi nilai-nilai pancasila tersebut.
Memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka Pancasila dapat
4
Suntari, Esti dkk. 2015. Pendidikan Pancasila. Jakarta
7
menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada tidak hanya
bersifat mendasar, namun juga realistis dan aplikatif.5
5
Kaelan. 2010.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Paradigma.
8
1. Pengertian Nilai
Dalam Dictionary of Sociology and Related Sciences nilai adalah
kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan
manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat
6
Kaelan. 2010.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Paradigma
9
A. Nilai Dasar
Hakikat, esensi, intisari atau makna yang terdalam dari nilai-nilai
tersebut. Nilai dasar ini bersifat universal karena menyangkut hakikat
kenyataan objektif segala sesuatu misalnya hakikat Tuhan, manusia tau
segala sesuatu lainnya.
B. Nilai Instrumental
merupakan pedoman pelaksanaan dari nilai dasar. Apabila nilai
instrumental tersebut berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam
kehidupan sehari-hari maka hal itu akan merupakan suatu norma moral.
Namun jikalau nilai instrumental itu berkaitan dengan suatu organissi
atau negara maka nilai-nilai instrumental itu merupakan suatu arahan,
kebijaksanaan strategi yang bersumber pada nilai dasar. Sehingga dapat
juga dikatakkan bahwa nilai instrumental itu merupakan suatu eksplisitsi
dari nilai dasar.
C. Nilai Praksis
merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam dalam suatu
pengalaman nyata dikehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Nilai praksis dijiwai oleh nilai-nilai dasar dan
instrumental dan tidak boleg bertentangan degan nilai-nilai tersebut.8
7
Kaelan. 2010.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Paradigma
8
Suntari, Esti dkk. 2015. Pendidikan Pancasila. Jakarta
10
2. Pengertian Norma
1. Norma Agama
Petunjuk hidup yang bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui
Nabi dan Rasulnya berisi perintah, larangan, atau anjuran-anjuran. Sanksi
yang diperoleh apabila ada pelanggaran norma agama yaitu bersifat tidak
langsung.
2. Norma Kesusilaan
Petunjuk pergaulan hidup yang bersumber dari hati nurani manusia
tentang baik buruknya suatu perbuatan. Sanksi yang diberikan sifatnya
tidak tegas.
3. Norma Kesopanan
Petunjuk hidup yang timbul dari pergaulan hidup manusia didalam
masyarakat. Sanksi yang diberikan tidak tegas namun daoat berupa
cemoohan, celaan, dan lain sebagainya.
4. Norma hukum
Petunjuk hidup yang dibuat oleh badan yang berwenang mengatur
manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (berisi perintah atau
larangan) sanksi yang diberikan bersifat tegas dan nyata serta mengikat
dan memaksa bagi setiap orang.
9
Kaelan. 2010.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Paradigma.
11
3. Pengertian Moral
Moral adalah ajaran tentang hal baik dan buruk yang menyangkut tingkah
laku dan perbuatan manusia. Moral berkaitan erat dengan etika.10
Nilai, norma, dan moral adalah tiga hal yang saling berkaitan dan tidak
bisa dilepas dari kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Dengan kata
lain, kehidupan manusia dalam bermasyarakat, baik secara individu maupun
insane social, senantiasa berhubungan dengan nilai, norma, dan moral
Nilai adalah kualitas dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia,
baik lahir maupun batin. Sebagai suatu yang abstrak, nilai memerlukan
adanya suatu penjabaran yang konkrit dan objektif. Adapun wujud yang lebih
konkrit dari nilai yaitu norma, uang merupakan ukuran dan kriteria sikap dan
tindakan yang dikehendaki oleh tata nilai yang diketahui. Nilai dan norma
juga tidak dipisahkan dari moral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa
peraturan, prinsip-prinsip yang benar, terpuji dan mulia. Bidang moral adalah
kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Oleh
karena itu, dalam kaitannya dengan aspek norma, moral berwujud sebagai
norma-norma moral yang merupakan tolak ukur untuk menentukan betul
salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat dari segi baik dan buruknya
manusia dan bukan sebagai pelaku peran tertentu yang terbatas. Dalam hal
ini, norma-norma moral juga merupakan penjabaran dari nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat. Sehingga moral berkedudukan sebagai penilai sikap
dan perilaku manusia. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa nilai,
norma, dan aspek moral secara bersama mengatur kehidupan masyarakat
dalam berbagai aspek.
10
Suntari, Esti dkk. 2015. Pendidikan Pancasila. Jakarta
12
11
Suntari, Esti dkk. 2015. Pendidikan Pancasila. Jakarta
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16