SK Sop Bappeda Kabupaten Kotawaringin Barat PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


Jalan H.M. Rafi`i No. 3 Telp (0532) 21052 Pangkalan Bun 74112 Fax (0532) 29002
Website:bappeda.kotawaringinbaratkab.go.id E-mail [email protected]

PERATURAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT


NOMOR : 050 / 20 /Bapp-I/ 2017

TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
Menimbang : 1. bahwa untuk mewujudkan kepastian hak, tanggung jawab, kewajiban
dan kewenangan seluruh pihak terkait dengan penyelenggaraan
pelayanan publik pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Kotawaringin Barat dan dalam rangka mewujudkan sistem
pemerintahan sesuai dengan asas-asas umum penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, terpenuhinya hak-hak masyarakat dalam
memperoleh pelayanan publik secara maksimal, maka perlu ditetapkan
Standar Operasional Prosedur (SOP).
2. bahwa sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, maka
perlu ditetapkan Standart Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Kotawaringin Barat dalam Keputusan Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-


Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1820);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
Pokok Kepegawaian;
4. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(lembaran Negara tahun 2009 nomor 112, tambahan lembaran Negara
nomor 4437);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
Per/ 15 /M.Pan/7/2008 Tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi;
8. Permenpan-RB No. 35 Tahun 2012 Tentang. Pedoman
Penyusunan Standar Operasional. Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2017 tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Provinsi dan
Daerah Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Fungsi Penunjang
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2017 tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Provinsi dan
Daerah Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Fungsi Penunjang
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
12. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah;
13. Peraturan Bupati Kotawaringin Barat Nomor 59 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tupoksi Bappeda Kabupaten
Kotawaringin Barat.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Keputusan Kepala BAPPEDA Kabupaten Kotawaringin Barat tentang Standar


Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat.
KEDUA : Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan disusun
berdasarkan kegiatan badan yang sesuai dengan tugas pokok, fungsi, uraian
tugas unit dan tata kerja BAPPEDA kbupaten Kotawaringin Barat sebagai
bagian tak terpisahkan dari keputusan ini, terdiri dari :
1. Pendahuluan;
2. Nama kegiatan yang di SOP kan;
3. Informasi dan prosedur SOP;
KEEMPAT : Standar Operasional Prosedur (SOP) dilaksanakan berdasarkan Standar
Pelayanan Minimal Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Kotawaringin Barat.
KELIMA : SOP sebagaimana dimaksud Diktum Pertama digunakan sebagai acuan bagi
pegawai dalam mnyelesaikan pekerjaannya serta meningkatkan akuntabilitas,
efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab individual
pegawai dan organisasi secara keseluruhan;
KEENAM : SOP pada BAPPEDA Kabupaten Kotawaring Barat akan dievaluasi secara
berkala.
KETUJUH : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pangkalan Bun


pada tanggal, 19 Maret 2018
KEPALA BAPPEDA KABUPATEN
KOTAWARINGIN BARAT
ttd
Drs. WAHYUDI, M.Si
NIP : 19630923 199003 1 010
Pembina Utama Muda
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
NOMOR : 050/20/BAPP-I/2018
TANGGAL : 19 Maret 2018
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam rangka mempercepat tercapainya tatakelola pemerintahan yang baik maka dipandang perlu
melakukan reformasi birokrasi. Tujuan reformasi birokrasi dalam persepsi umum tidak lain adalah
perbaikan kualitas pelayanan publik. Dalam pengertian ini, reformasi birokrasi harus mampu
menghasilkan birokrasi yang efektif, efisien dan akuntabel. Secara operasional salah satu upaya
untuk mewujudkan birokrasi yang efektif, efisien dan akuntabel tidak lain adalah memperbaiki
proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan sehingga lebih mencerminkan birokrasi mampu
menjalankan fungsi pemerintahan sesuai dengan kriteria penyelenggaraan pemerintahan ideal.

Salah satu aspek penting dalam rangka mewujudkan birokrasi yang efektif, efisien dan akuntabel
dalam rangka perbaikan kinerja manajemen pemerintahan/kualitas pelayanan publik adalah dengan
menerapkan Standard Operating Procedures (SOP) pada seluruh proses penyelenggaraan
administrasi pemerintahan. Dengan adanya SOP, penyelenggaraan administrasi pemerintahan dapat
berjalan dengan pasti, berbagai bentuk penyimpangan dapat dihindari, atau bahkan meskipun
terjadi penyimpangan tersebut, maka dapat ditemukan penyebabnya. Dalam kondisi seperti ini
sedikit demi sedikit pada gilirannya kualitas pelayanan kepada publik akan menjadi lebih baik.

SOP merupakan standar proses penyelengaraan pemerintahan di lingkungan Pemerintahan


Daerah yang dipergunakan sebagai pedoman bagi seluruh pejabat yang terlibat dalam proses
dimaksud sehingga penyelenggaraan pemerintahan maupun pelayanan kepada masyarakat
dapat dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu dalam berbagai situasi dan kondisi.

Mengingat pentingnya SOP dalam penyelenggaraan pemerintahan, maka BAPPEDA Kabupaten


Kotawaringin Barat sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang melaksanakan
sebagian fungsi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat mencoba menyusun SOP khusus
dilingkungan BAPPEDA Kabupaten Kotawaringin Barat.

Meskipun SOP ini masih terbatas pada aspek-aspek penyelenggaraan pemerintahan tertentu yang
dianggap rutinitas dan pelayanan minimal, namun demikian diharapkan dapat menjadi pemicu bagi
kemunculan SOP-SOP lainnya yang dipandang penting. Bahkan diharapkan pula dapat menjadi
contoh bagi setiap SKPD lainnya untuk menyusun SOP yang berlaku secara internal dilngkungannya.
Dengan cara ini, maka setap perangkat daerah akan mampu menjamin pelayanan dapat diberikan
kepada masyarakat dengan baik.

Tujuan

Tujuan disusunnya buku SOP di lingkungan BAPPEDA Kabupaten Kotawaringin adalah :

 untuk menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada


masyarakat;

 untuk menjadi pedoman untuk mensinergikan berbagai tugas pokok dan fungsi satuan kerja
perangkat daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan;

 sebagai alat untuk menjabarkan VISI Pemerintah Kabupaten Kotawaringin : “Gerakan


Membangunan Kotawaringin Barat Menuju Kejayaan Dengan Kerja Nayata dan IKHLAS”.
 sebagai alat untuk mewujudkan MISI 1 Pemerintah Kabupaten Kotawaringin : “Memperkuat
Tata Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratis dan Transparan”.

Manfaat

Manfaat dari disusunnya buku SOP ini adalah :

 Menghindari tumpang tindih penyelenggaraan pemerintahan oleh perangkat daerah;


 Menjamin terlaksananya seluruh proses penyelenggaraan pemerintahan secara konsisten dari
waktu ke waktu dengan jelas;
 Memudahkan penelusuran berbagai tindak penyimpangan terhadap proses penyelenggaraan
pemerintahan oleh perangkat-perangkat daerah;
 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan oleh
perangkat-perangkat daerah;
 Meningkatkan kualitas pelayanan;
 Memberikan jalan bagi implementasi pemerintahan yang bersih (clean government) yang pada
akhirnya diharapkan juga akan memberikan jalan bagi terwujudnya good governance di
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat.

Ruang Lingkup dan Kaidah Pelaksanaan

Ruang lingkup SOP BAPPEDA Kabupaten Kotawaringin ini masih terbatas pada pelayanan standar
minimal yang harus dilaksanakan oleh BAPPEDA dan kegiatan rutin BAPPEDA.

Berdasarkan pada Peraturan Bupati Kotawaringin Barat Nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi, BAPPEDA Kabupaten Kotawaringin Barat mempunyai
kedudukan sebagai unsur penunjang Perencanaan Pembangunan dan urusan penunjang bidang
Penelitian dan Pengembangan Daerah. Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2017, terdiri dari :

1. Kepala Badan;
2. Sekretariat, dipimpin oleh seorang Sekretaris dan membawahi 3 (tiga) Kepala Sub Bagian,
terdiri dari Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan dan Aset, serta Sub Bagian
Perencanaan, Pelaporan & Pengendalian Program;
3. Bidang, dipimpin oleh seorang seorang Kepala Bidang dan membawahi 3 (tiga) Kepala Sub
Bidang, yang terdiri dari :
a. Bidang Penelitian dan Perencanaan Daerah, terdiri dari Sub Bidang Data dan Informasi, Sub
Bidang Penelitian dan Pengembangan, dan Sub Bidang Perencanaan Daerah.
b. Bidang Sosial dan Pemerintahan, yang terdiri dari Sub Bidang Pendidikan, Pemuda, Olahraga
dan Kebudayaan, Sub Bidang Kesehatan dan Sosial, dan Sub Bidang Pemerintahan dan
Aparatur;
c. Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan, yang terdiri dari Sub Bidang Pengendalian
Pembangunan, Sub Bidang Evaluasi dan Analisa Pembangunan dan Sub Bidang Pelaporan;
d. Bidang Sarana dan Prasarana, yang terdiri dari Sub Bidang Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup, Sub Bidang Prasarana Perhubungan dan Infrastruktur, dan Sub Bidang
Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang;
e. Bidang Ekonomi yang terdiri dari Sub Bidang Pertanian, Sub Bidang Ketenagakerjaan,
Koperasi dan Pariwisata dan Sub Bidang Perdagangan, Industri dan Investasi.

Hubungan koordinasi antar bidang digambarkan sebagai berikut.

Bidang Penelitian dan Perencanaan Daerah bertugas mengkoordinasikan seluruh kegiatan


perencanaan SKPD se-Kabupaten Kotawaringin Barat, menata kebijakan perencanaan berdasarkan
hasil penelitian dan pengembangan dan menghimpun data perencanaan pembangunan daerah
melalui SIPD (Sistem Perencanaan Pembanunan Daerah).

Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan bertugas mengkoordinasikan dan melaksanakan


pengendalian, dan evaluasi kegiatan perencanaan SKPD se-Kabupaten Kotawaringin Barat serta
membuat pelaporan rencana pembangunan daerah.

Bidang teknis (Sosial dan Pemerintahan, Sarana dan Prasarana, dan Ekonomi) bertugas
mengkoordinasikan seluruh kegiatan perencanaan pada SKPD sesuai lingkup bidangnya, menginput
data perencanaan pembangunan daerah melalui SIPD pada SKPD sesuai lingkup bidangnya serta
mengkoordinasikan dan melaksanakan pengendalian, dan evaluasi kegiatan perencanaan SKPD
sesuai lingkup bidangnya.

Adapun lingkup SKPD sesuai dengan bidang tugasnya akan dijelaskan sebagaimana berikut.

a. Bidang Sosial dan Pemerintahan, yang terdiri dari :


Sub Bidang Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan, berkoordinasi dengan :
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Dinas Kepemudaan dan Olah Raga; dan
3. Sekretariat DPRD.
Sub Bidang Kesehatan dan Sosial, berkoordinasi dengan :
1. Dinas Sosial;
2. Dinas Kesehatan;
3. Rumah Sakit Umum Daerah, dan
4. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana.
Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur, berkoordinasi dengan :
1. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
2. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
3. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
4. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, dan
5. Inspektorat Daerah.
b. Bidang Sarana dan Prasarana, yang terdiri dari :
Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, berkoordinasi dengan :
1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
2. Dinas Lingkungan Hidup; dan
3. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
Sub Bidang Prasarana Perhubungan dan Infrastruktur, berkoordinasi dengan :
1. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
2. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman; dan
3. Dinas Perhubungan.
Sub Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, berkoordinasi dengan :
1. Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian;
2. Sekretariat Daerah, dan
3. Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran.
c. Bidang Ekonomi, yang terdiri dari :
Sub Bidang Pertanian, berkoordinasi dengan :
1. Dinas Ketahanan Pangan;
2. Dinas Perikanan;
3. Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan; dan
4. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Sub Bidang Ketenagakerjaan, Koperasi dan Pariwisata, berkoordinasi dengan :
1. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
2. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Menengah; dan
3. Dinas Pariwisata.
Sub Bidang Perdagangan, Industri dan Investasi, berkoordinasi dengan :
1. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
2. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah;
3. Badan Pendapatan Daerah, dan
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Panduan Membaca

Untuk mempermudah pembacaan Buku SOP ini, maka perlu dijelaskan mengenai simbul-simbul alur
yang digunakan, antara lain:

Simbul Arti

Mulai proses atau akhir proses/mekanisme

Proses

Pengambilan keputusan ya atau tidak


Simbul Arti

Persiapan proses

Dokumen dari tembusan

Perpindahan halaman

Penyimpanan data

Garis alur proses

Garis alur tembusan

NAMA KEGIATAN YANG DI SOP KAN

1. Pelayanan Administrasi Surat Masuk;


2. Pelayanan Administrasi Surat Keluar;
3. Pelayanan Penyediaan ATK (Alat Tulis Kantor);
4. Penyusunan Surat Keputusan Pembentukan Tim;
5. Pengajuan Usulan kenaikan Pangkat;
6. Penyusunan Surat Kenaikan Gaji Berkala;
7. Pemberian Cuti PNS (Pegawai Negeri Sipil);
8. Penyusunan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) bulanan;
9. Penyusunan Dokumen RPJPD (Rencana Jangka Panjang Daerah)
10. Penyusunan Dokumen RPJMD (Rencana Jangka Menengah Daerah);
11. Penyusunan Dokumen RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah);
12. Penyusunan Dokumen RENSTRA (Rencana Strategis);
13. Penyusunan Dokumen RENJA (Rencana Kerja);
14. Penyusunan Dokumen RKA (Rencana Kerja dan Anggaran) dan DPA (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran);
15. Penyusunan Dokumen LKjIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah);
16. Penyusunan Dokumen LPPD (Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah); dan
17. Penyusunan Dokumen LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban).

Anda mungkin juga menyukai