Laporan Indeks Bias
Laporan Indeks Bias
Laporan Indeks Bias
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Indeks bias dalam kehidupan sehari-hari memiliki beragam manfaat,
seperti halnya kita akan mampu mengukur suatu sudut pembelokan cahaya pada
kacamata yang biasa kita pakai. Fungsi lain yang berhubungan dengan alat optik
adalah kaca pembesar dan alat optik lainnya. Kita akan sangat mudah memahami
konsep dari alat alat optik itu saat kita memahami konsep dasar pembiasan
cahaya.
BAB 2. DASAR TEORI
...(2.1)
N Ө2
Prisma merupakan suatu bahan yang dapat ditembus cahaya. Memiliki 2 sisi yang
berbentuk segitiga dan 3 sisi yang berbentuk segipanjang. Pada prisma terdapat
yang nama nya sudut deviasi, yang merupakan sudut antara sinar datang dan sinar
keluar atau dapat disebut sudut pembiasan (β). Untuk menentukan sudut deviasi
digunakan rumus;
...(2.2)
N Ө2 S
N A N
Өi1 Өt2
Өi2 Өt1
4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum penentuan indeks kaca dan prisma
adalah sebagai berikut ;
4.1.1 Menentukan indeks bias kaca
NO ϴi ϴt sin ϴi sin ϴt
1 10 7 0.173648 0.121869
2 20 17 0.34202 0.292372
3 30 31 0.5 0.515038
4 40 43 0.642788 0.681998
5 50 49 0.766044 0.75471
n21 Δn21 I K AP
1.424872 0.173635 12.2 87.8 2
1.169813 0.064763 5.5 94.5 2
0.970802 0.033392 3.4 96.6 2
0.942506 0.024855 2.6 97.4 3
1.015019 0.023299 2.3 97.7 3
n21 Δn21 I K AP
1.597271 0.024422 1.5 98.5 1
1.520812 0.024089 1.6 98.4 1
1.520812 0.024089 1.6 98.4 1
1.586707 0.024376 1.5 98.5 3
1.638304 0.024601 1.5 98.5 3
4.2 Pembahasan
Pembahasan mengenai hasil praktikum penentuan indeks bias kaca dan
prisma yang sesuai dengan tabel diatas dan beberapa pembanding. Diketahui
bahwa kaca dan prima adalah bahan yang tembus pandang, tetapi masing-masing
memiliki indeks bias dan kerapatan bahan yang berbeda. Faktor bentuk bidang
juga mempengaruhi ketidaksamaan diantara keduanya. Pada kaca, indeks bias
berkisar 0,9 sampai 1,4 dan dapat diketahui bahwa kaca plan paralel memiliki
indeks bias yang lebih besar dari udara. Pada prisma, indeks bias berkisar 1,5
sampai 1,6 dan dapat ditentukan bahwa indeks bias prisma jauh lebih besar dari
udara.
Pada percobaan pertama, yaitu penentuan indeks bias pada kaca.
Dilakukan sesuai langkah kerja yang ada dan didapat data sesuai tabel 4.1.1.
indeks bias yang didapat dari data sudut tersebut berkisar 0,9 sampai 1,4. Hal ini
terjadi karena kaca plan paralel memiliki kerapatan bahan yang berdeda dengan
udara. Data indeks bias yang diperoleh praktikan menunjukkan perbedaan dengan
referensi yang praktikan dapat. Hal ini disebabkan ketidak telitian praktikan dalam
mengamati dan mengukur data.
Pada percobaan kedua, yaitu penentuan indeks bias dan sudut deviasi
prisma. Telah dilakukan sesuai langkah kerja yang ada dan memperoleh data
seperti pada tabel 4.1.2. indeks bias yang diperoleh dari data sudut sinar datang
dan sinar keluar tersebut berkisar 1,5 sampai 1,6. Dapat disebut bahwa indeks bias
prisma lebih besar dari indeks bias udara dan kaca plan paralel. Hal tersebut
didukung karena ada nya perbedaan bentuk dari prisma dan kaca plan paralel,
karena pada prisma terdapat sudut-sudut dibawah 90 o, yang dapat mempengaruhi
pembelokan cahaya.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pratikum penentuan indeks bias kaca
dan prisma ini adalah ;
1. Penentuan indeks bias kaca dapat dilakukan dengan menggunakan hukum
Snell, saat cahaya datang dari titik di dekat garis normal maka bayangan
yang dihasilkan juga berada didekat garis normal.
2. Penentuan indeks bias pada prisma dapat dilakukan dengan cara penerapan
persamaan-persamaan yang berkaitan dengan sudut bias cahaya. Diketahui
bahwa saat cahaya datang mendekati garis normal, bayangan yang
terbentuk hampir tidak terlihat karena sudut segitiga yang membelokkan
cahaya.
3. Sudut deviasi pada prisma dapat ditentukan dengan persamaan (2.2), jika
secara manual sudut deviasi dapat diperoleh darisudut yang terbentuk
antara terusan sinar datang dan sinar bias.
5.2 Saran
Praktikum mengenai penentuan indeks bias kaca dan prisma, haruslah
dilakukan secara teliti. Dikarenakan pada saat pengamatan banyak terjadi
kesalahan penentuan garis bayangan yang benar. Oleh karena itu, sebelum
memulai praktikum haruslah praktikan memahami dengan betul materi.
DAFTAR PUSTAKA