Jurnal 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH BEBAN PAJAK TANGGUHAN, PERENCANAAN PAJAK

DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA


PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2012 – 2017

Riska Nirwanan Sari1), Arief Tri Hardiyanto2), Patar Simamora3)

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

Email : [email protected]

ABSTRAK

Riska Nirwana Sari. 022114064. Akuntansi Perpajakan. Beban Pajak Tangguhan, Perencanaan Pajak, dan
Profitabilitas terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2017. Dibawah bimbingan .Arief Tri Hardiyanto dan Patar Simamora. 2019.

Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk memilih kebijakan akuntansi dari suatu standar tertentu
untuk mempengaruhi laba yang akan terjadi menjadi seperti yang mereka inginkan melalui pengelolaan faktor
internal yang dimiliki atau digunakan perusahaan. Praktik manajemen laba bisa dilakukan melalui beban pajak
tangguhan dimana besar kecilnya nilai beban pajak tangguhan dari tahun ke tahun ,sehingga beban pajak tangguhan
dapat memprediksi dalam melakukan manajemen laba yang dilakukan oleh manajer agar dapat menghindari
kerugian atau pelaporan penurunan laba. Perencanaan pajak digunakan untuk manajemen lba dengan cara mengatur
seberapa besar laba yang dilaporkan, sehingga masuk dalam indikasi adanya praktik manajemen laba.Dan
profitabilitas juga digunakan untuk mendekteksi manajemen laba karena dimana semakin besar profitabilitas maka
semakin besar peluang probabilitas perusahaan dalam melakukan manajemen laba.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh beban pajak tangguhan, perencanaan pajak
dan profitabilitas terhadap manajemen labapada perusahaan manufaktur .Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diaudit pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2017.Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode
purposive sampling. Ada 11 perusahaan yang diuji menggunakan regresi linier berganda,uji asumsi klasik, dan
hipotesis.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Beban pajak tangguhan berpengaruh secara signifikan terhadap
manajemen laba, 2) Perencanaan pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba, 4)
Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba 3) Beban pajak tangguhan, perencanaan pajak
dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan manajemen laba.
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan bahwa beban pajak tangguhan, perencanaan pajak dan
profitabilitas berpengaruh bersama sama secara signifikan terhadap keputusan manajemen laba. Penelitian
selanjutnya hendaknya menganalisis praktek manajemen laba yang dilakukan perusahaan tidak hanya pada pajak
tangguhan tetapi ada juga pada komponen lainnya contohnya akrual, leverage dan indikator lain yang mendukung
adanya praktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen perusahaan..

Kata kunci : Beban Pajak Tangguhan, Perencanaan Pajak, Profitabilitas dan Manajemen Laba.
1) Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
2) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
3) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
PENDAHULUAN manajemen untuk memaksimumkan
kepuasannya. Oleh karena itu, pihak
1.1. Latar Belakang Penelitian manajemen sebagai pelaksana dan
penanggungjawab operasional perusahaan
Penyusunan laporan keuangan oleh
dapat menaikan dan menurunkan laba
manajemen bertujuan untuk
perusahaan sesuai dengan keinginannya.
menyampaikan informasi mengenai
(earning management).
kondisi keuangan dan ekonomi
Manajemen laba merupakan upaya yang
perusahaan pada periode tertentu.
dilakukan pihak manajemen untuk
Informasi merupakan output olahan data
melakukan menaikan dan menurunkan
yang mempunyai manfaat dan peranan
laba dalam menyusun dan menyajikan
yang sangat dominan dalam suatu
laporan keuangan dengan tujuan untuk
perusahaan. Informasi keuangan sangat
menguntungkan diri sendiri (Schipper,
dibutuhkan oleh pihak internal dan pihak
1989 dalam Kusuma, (2006)). Adapun
eksternal sebagai pemakai laporan
definisi manajemen laba menurut
keuangan perusahaan.Suwardjono (2003)
Djamaluddin (2008:56) dalam Dewi
menyatakan bahwa pihak internal yaitu
Pindiharti (2011) adalah perilaku yang
manajemen yang memerlukan informasi
dilakukan manajer menggunakan
laporan keuangan untuk perencanaan,
kebijakan (judgment) dalam pelaporan
pengkoordinasian dan pengendalian
keuangan dan dalam menyusun transaksi
operasi perusahaan.Sedangkan pihak
untuk mengubah laporan keuangan dan
eksternal terdiri atas investor, kreditor,
menyesatkan stakeholders mengenai
pelanggan, pemasok, lembaga
kinerja ekonomi perusahaan, atau untuk
pemerintah, lembaga pendidikan dan
mempengaruhi contractual outcomes
masyarakat umum.Sebagai pengelola
yang tergantung pada angka akuntansi
perusahaan, manajer harus dapat
yang dilaporkan.Penelitian mengenai
mengakses informasi secara lebih baik
praktik manajemen laba telah banyak
dan berkualitas mengenai kinerja
dilakukan oleh peneliti sebelumnya
perusahaan.Salah satu ukuran kinerja
seperti A.A Gede Raka Plasa Negara.
perusahaan yang sering digunakan
I.D.G dan Dharma Suputra (2017) yang
sebagai pengambilan keputusan bisnis
meneliti beban pajak tangguhan dan
adalah laba yang dihasilkan
perencanaan pajak dalam perusahaan
perusahaan.Karena Laba perusahaan
manufaktur terdaftar di Bursa Efek
masih sangat diperhitungkan sebagai
Indonesia, menunjukkan bahwa beban
informasi yang penting bagi investor dan
pajak tangguhan dan perencanaan pajak
kreditur serta pemilik perusahaan.Para
secara signifikan dapat mendeteksi
investor, kreditor dan pemilik perusahaan
manajemen laba yang dilakukan
dapat mengestimasi kekuatan laba guna
perusahaan dengan tujuan menghindari
mengukur risiko dalam investasi dan
kerugian.
kredit. Di sisi lain, laba perusahaan
merupakan target rekayasa bagi pihak
Beban pajak tangguhan timbul akibat perusahaan sebesar Rp48 miliar. Pada
perbedaan temporer antara laba akuntansi laporan keuangan PT PLN (PERSERO)
(laba menurut Standar akuntansi Distribusi Bali (Laidian,2004). Hal ini
Keuangan) dengan laba fiskal (laba aturan menunjukan bahwa pajak tangguhan
perpajakan yang digunakan sebagai dasar dijadikan celah oleh manajemen untuk
penghitungan pajak) (Yuliati, 2004). mempengaruhi besarnya pajak penghasilan
Suandy (2008) menyatakan bahwa beda yang seharusnya dibayarkan.
temporer adalah perbedaan yang Beberapa masalah mengenai manajemen
disebabkan oleh perbedaan waktu dan laba diatas dapat disimpulkan bahwa
metode pengakuan penghasilan dan beban manajemen seringkali memanipulasi
tertentu berdasarkan Standar Akuntansi laporan keuangan agar terlihat baik oleh
Keuangan (selanjutnya disebut dengan pihak eksternal dimana perusahaan yang
SAK) dengan peraturan perpajakan. mempunyai laba yang kecil direkayasa
Banyak kasus yang terkait dengan menjadi lebih besar agar terlihat baik oleh
manajemen laba yang terjadi di dalam pihak ekternal dan perusahaan yang
negeri yang bertujuan agar laporan mempunyai laba yang besar direkayasa
keuangan yang disajikan terlihat baik oleh menjadi lebih kecil agar beban pajak yang
pihak eksternal sehingga manajer harus dibayarkan oleh perusahaan dibayar
mendapatkan bonus yang sebesar- seminimal mungkin.Berikut ini beberapa
besarnya.Contoh praktik manajemen juga perusahaan manufaktur yang terindikasi
dilakukan PT. PLN (PERSERO) melakukan manajemen laba agar
Distribusi Bali. Setelah dilakukan manajemen mendapatkan bonus dari
pemeriksaan pajak pada tahun 2004 memanipulasi laporan keuangan atau untuk
didapatkan hasil berupa penurunan pajak menekan beban pajak yang mesti mereka
penghasilan fiskal tahun 2003-2004 bayarkan.Penulis menggunakan rasio
sebesar Rp495 miliar. Pajak tangguhan manajemen laba yakni perubahan dari laba
yang ada di PT PLN (PERSERO) perusahaan dari tahun ke tahun untuk
Distribusi Bali untuk aktiva pajak menggambarkan kenaikan kinerja pada
tangguhan mengalami penurunan tahun perusahaan.
2003-2004 sebesar Rp148 miliar dan Tabel 1
kewajiban pajak tangguhan pun Nilai Deteksi Manajemen Laba
mengalami penurunan tahun 2003-2004 EMITEN 2012 2013 2014 2015 2016 2017
AMFG 0,003 -0,002 0,041 -0,035 -0,028 -0,076
sebesar Rp27 miliar.
BUDI -0,064 0,081 -0,032 -0,017 0,062 0,018
Pada saat diadakan koreksi fiskal atas EKAD 0,051 0,013 0,006 0,017 0,156 -0,052
laporan laba rugi tahun 2003 ditemukan INAI -0,037 -0,254 0,183 0,056 0,054 0,015
INCI -0,335 0,133 0,017 0,137 -0,126 0,119
adanya selisih sebesar Rp57 miliar lebih
JPFA 0,127 -0,033 -0,019 0,013 0,243 -0,064
besar menurut fiskal daripada laporan KBLI 0,300 -0,069 -0,003 0,078 0,459 0,022
keuangan perusahaan. Pada tahun 2004 KDSI 0,133 -0,004 0,069 -0,232 0,461 0,154
LMSH 0,633 -0,267 -0,088 -0,091 0,078 0,119
juga ditemukan selisih yang lebih besar
TCID 0,007 0,004 0,007 0,105 -0,115 0,007
menurut fiskal daripada laporan keuangan TRST -0,076 -0,368 -0,019 -0,005 0,012 0,004
Sumber: Data yang diolah penulis INCI pada tahun 2012 dan 2016 nilai
(2019). manajemen laba berada dibawah 0 yaitu -
0,335 dan -0,126, dan pada tahun
Berdasarkan Tabel 1 terdapat fenomena 2013,2014,2015, dan 2017 nilai manajemen
dimana nilai manajemen laba perusahaan berada diatas 0 yang berarti dalam 4 tahun
manufaktur pada periode 2012-2017 perusahaan INCI melakukan manajemen
mengalami ketidak stabilan atas laba yang laba. Perusahaan JPFA tahun 2012,2015
disajikan yang mengindikasi adanya praktik dan 2017 nilai manajemen laba berada
manajemen laba dengan cara meningkatkan diatas 0 berarti manajer melakukan
atau menurunkan laba atau dengan manajemen laba namun pada 2013,2014
menunda beban yang harus dibayarkan dan 2016 nilai manajemen laba berada
yang disajikan perusahaan selama periode dibawah 0 yang berarti manajer tidak
2012-2017. Pada perusahaan AMFG melakukan manajemen laba. Perusahaan
dimana pada tahun 2012 - 2013 mengalami KBLI dimana tahun 2012,2015,2016 dan
penurunan namun pada tahun 2014 2017 berada diatas 0 dan tahun 2013 dan
mengalami kenaikan dan 2015-2017 2014 nilai manajemen laba berada dibawah
mengalami penurunan kembali hal ini 0 yang berarti perusahaan KBLI 4 tahun
menunjukan 2 tahun dari perusahaan terdekteksi melakukan manajemen laba.
AMFG melakukan manajemen laba. Pada Perusahaan KDSI dimana tahun
perusahaan BUDI tahun 2012,2014 dan 2012,2014,2016 dan 2017 berada diatas 0
2015 tidak melakukan manajemen laba dan tahun 2013 dan 2015 nilai manajemen
karna nilai manajemen laba dibawah 0, laba berada dibawah 0 yang berarti
namun tahun 2013,2016, dan 2017 nilai perusahaan KBLI 4 tahun terdekteksi
manajemen laba lebih dari 0 maka melakukan manajemen laba. Perusahaan
2013,2016,dan 2017 perusahaan BUDI LSMH pada tahun 2012,2016, dan 2017
melakukan manajemen laba. Perusahaan berada diatas 0 untuk nilai manajemen laba
EKAD dimana nilai manajemen laba dari dan pada tahun 2013,2014,dan 2015 berada
2012-2016 lebih dari 0 maka tahun 2012- dibawah 0 yang berarti tidak melakukan
2016 perusahaan EKAD melakukan manajemen laba. Perusahaan TCID pada
manajemen laba namun pada 2017 nilai tahun 2012-2015 dan 2017 nilai
manajemen laba perusahaan EKAD manajemen laba berada diatas 0 dan tahun
menurun sebsar -0,052 yang dimana kurang 2016 tidak melakukan manajemen laba
dari 0 maka pada tahun 2017 tidak karena berada dibawah0 yaitu -0,115, maka
melakukan manajemen laba. Perusahaan TCID terdekteksi melakukan manajemen
INAI dimana tahun 2012 dan 2013 nilai laba selama 5 tahun. Perusahaan TRST
manajemen dibawah 0 yaitu -0,037 dan - dimana 2012-2015 secara berturut-turut
0,254 berarti manajer tidak melakukan nilai manajemen laba berada dibawah 0
manajemen laba namun 2014-2017 nilai berarti selama 4 tahun berturut-turut TRST
manajemen berada diata 0 yang berarti tidak melakukan manajemen laba, namun
tahun 2014-2017 terdektsi manajer tahun 2016 dan 2017 nilai manajemen
melakukan manajemen laba. Perusahaan
TRST berada diatas 0 yang berarti TRST 0,058. Hal ini menunjukan rata-rata
melakukan manajemen laba selama 2 perusahaan manufaktur di Bursa Efek
tahun. Indonesia melakukan manajemen
laba.Perusahaan dianggap melakukan
Berdasarkan uraian diatas manajemen laba jika nilai manajemen
memperlihatkan bahwa manajemen laba laba bernilai lebih dari 0.
dalam mengindikasi perusahaan yang
melakukan manajemen laba menggunakan Faktor-faktor yang mempengaruhi
indikator Schaled Earning Changes, manajemen laba adalah beban pajak
dimana jika terindikasi manajer melakukan tangguhan. Dalam Pernyataan Standar
manajemen laba maka nilai manajemen Akuntansi Keuangan (PSAK) 46 tahun
laba melewati titik 0, dan jika perusahaan 2014 yang mengatur mengenai pajak
terindikasi tidak melakukan manajemen penghasilan. Beban PPh terdiri dari
laba maka nilai manajemen laba berada beban pajak kini dan beban pajak
dibawah titik 0.Berikut rata-rata dari tangguhan/pendapatan pajak
manajemen laba pada Gambar 1 sebagai tangguhan. Beban pajak tangguhan
berikut : akan menimbulkan kewajiban pajak
tangguhan. Kewajiban pajak tangguhan
(deferred tax liabilities) timbul apabila
beda waktu menyebabkan terjadinya
koreksi negatif sehingga beban pajak
menurut akuntansi lebih besar daripada
beban pajak menurut peraturan
perpajakan. Besarnya jumlah beban
pajak tangguhan mengurangi laba
Sumber:www.idx.co.id perusahaan sehingga mengurangi
Gambar 1 besarnya pajak yang harus dibayar.Hal
Grafik rata-rata Manajemen Laba pada ini membuat manajemen
Perusahaan Manufaktur memanfaatkan celah untuk melakukan
Periode 2012-2017 manipulasi besarnya beban pajak
tangguhan yang dimiliki. Mengacu
Dilihat dari data diatas menunjukan
pada pernyataan tersebut, maka dapat
bahwa terdapat fenomena kenaikan
diperkirakan adanya peranan antara
yang sangat signifikan dalam
beban pajak tangguhan yang dapat
melakukan manajemen laba, dan nilai
dimungkinkan dapat digunakan
tertinggi terjadi pada tahun 2016.
sebagai indikator adanya manajemen
Ditahun 2012 sebesar 0,105, ditahun
laba.Jika jumlah beban pajak
2013 sebesar -0,027, ditahun 2014
tangguhan semakin rendah adanya
sebesar 0,030, ditahun 2015
indikator manipulasi laporan keuangan
sebesar0,029 dan sitahun 2016 naik
oleh manajemen. Berikut rata-rata
secara signifikan sebesar 0,156 dan
turun kembali ditahun 2017 sebesar
beban pajak tangguhan dan manajemen Faktor lainnya yang bisa mempengaruhi
laba pada Gambar 2 sebagai berikut: manajemen laba adalah perencanaan
pajak.Penelitian yang dilakukan oleh
Suandy (2008) mendefinisikan perencanaan
pajak sebagai upaya perusahaan
meminimalkan pembayaran pajaknya
sepanjang masih dalam aturan perpajakan
yang berlaku. Penelitian yang dilakukan
oleh Sumomba (2010) meneliti tentang
pengaruh perencanaan pajak terhadap
Sumber:www.idx.co.id manajemen laba, dimana hasilnya adalah
Gambar 2 terdapat pengaruh yang signifikan antara
Grafik rata-rata Beban Pajak Tangguhan perencanaan pajak dengan manajemen
dan Manajemen Laba pada Perusahaan
laba..Upaya pihak manajemen berkeinginan
Manufaktur Periode 2012-2017
untuk menekan dan membuat beban pajak
Berdasarkan Gambar 2 terdapat
sekecil mungkin, maka pihak manajemen
pertumbuhan beban pajak tangguhan
laba cenderung meminimalkan pembayaran
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
beban pajak yang sering disebut
BEI periode 2012-2017 yang di ukur
perencanaan pajak (tax planning). Berikut
mengunakan beban pajak tangguhan.
rata-rata beban pajak tangguhan dan
Didalam data yang tergambar dari gambar
manajemen laba pada Gambar 3 sebagai
2 pertumbuhan beban pajak tangguhan
berikut:
tertinggi terjadi pada tahun 2016 sebesar
0,003 dan terendah pada tahun 2013,2014
dan 2015 sebesar -0,001.

Semakin rendah nilai beban pajak


tangguhan maka dianggap semakin besar
beban pajak tangguhan dapat mendekteksi
manajemen laba. Apabila dilihat dari
gambar 2 rata-rata perkembangan beban Gambar 3
pajak tangguhan yang diukur menggunakan Grafik rata-rata Tax Rate Retention dan
beban pajak tangguhan pada tahun 2016 Manajemen Laba pada Perusahaan
mengalami kenaikan, pada tahun yang Manufaktur Periode 2012-2017
sama rata-rata perkembangan manajemen Berdasarkan Gambar 3 terdapat
laba di Gambar 2 yang di ukur pertumbuhan Tax Rate Retention
menggunakan schaled earning changes ikut perusahaan manufaktur yang terdaftar di
naik yang seharusnya apabila beban pajak BEI periode 2012-2017 yang di ukur
tangguhan mengalami kenaikan maka mengunakan tax rate retention. Didalam
manajemen laba turun. data yang tergambar dari gambar 3
pertumbuhan perencanaan pajak tertinggi
terjadi pada tahun 2017 sebesar 0,938 dan Laba pada laporan keuangan
terendah pada tahun 2015 sebesar 0,678. merupakan informasi yang sangat
penting untuk diketahui oleh pihak
Semakin tinggi nilai perencanaan pajak internal dan eksternal suatu
maka dianggap semakin besar perencanaan perusahaan. Semakin baik kualitas
pajak dapat mendekteksi manajemen laba. laporan keuangan yang disajikan maka
Apabila dilihat dari gambar 3 rata-rata akan semakin meyakinkan pihak
perkembangan perencanaan pajak yang eksternal dalam melihat kinerja
diukur menggunakan tax rate retention keuangan perusahaan tersebut. Lebih
pada tahun 2017 mengalami kenaikan, pada jauh keyakinan bahwa perusahaan di
tahun yang sama rata-rata perkembangan prediksikan akan mampu tumbuh dan
manajemen laba di Gambar 3 yang di ukur memperoleh profitabilitas secara
menggunakan schaled earning changes sustainable (berkelanjutan), yang
menurun yang seharusnya apabila otomatis tentunya pihak-pihak yang
perencanaan pajak mengalami kenaikan berhubungan dengan perusahaan akan
maka manajemen laba ikut naik. Dilihat merasa puas dalam berbagai urusan
dari tahun 2016 perencanaan pajak dengan perusahaan (Irham Fahmi
mengalami kenaikan dan begitu pula 2016:20). Namun, tidak semua laba
manajemen laba nya pun naik maka yang dihasilkan perusahaan
disimpulkan manajer melakukan akurat.Informasi laba ini yang sering
manajemen laba dengan cara menurun kan dijadikan praktik manajemen laba oleh
laba agar pajak yang dibayarkan para manajemen pada perusahaan
seminimum mungkin. untuk mendapatkan keuntungan sendiri
Selain beban pajak tangguhan dan dan merugikan pemegang saham atau
perencanaan pajak ada faktor lainya yang investor.
mempengaruhi manajemen laba adalah Ilya (2006) mengatakan bahwa
Profitabilitas.Penelitian yang dilakukan ”pada saat laba dijadikan sebagai
oleh Wibisana dan Ratnaningsih (2014) patokan dalam pemberian kompensasi
menyatakan bahwa “tingkat profitabilitas atau bonus, maka dapat menciptakan
berpengaruh terhadap tindakan perataan stimulus kepada manajer dalam
laba yang dilakukan perusahaan, dimana mengatur data laporan keuangan
tindakan perataan laba merupakan salah sehingga kompensasi atau bonus yang
satu metode yang dilakukan perusahaan diharapkan dapat diterima
dalam manajemen laba”.Sedangkan manajemen”. Jadi perusahaan yang
penelitian Bestivano (2013) menyatakan memiliki profitabilitas yang tinggi
bahwa profitabilitas tidak memberikan akan semakin besar kemungkinannya
pengaruh terhadap manajemen laba, karena melakukan praktik manajemen laba.
investor mengabaikan informasi ROA Berikut rata-rata beban pajak
sehingga manajemen mengabaikan tangguhan dan manajemen laba pada
profitabilitas. Gambar 4 sebagai berikut:
sehingga laporan keuangan akan terlihat
baik dan sehat, kemudian para manajer
mendapatkan bonus atas hasil merekayasa
laba tersebut
Dalam penelitian Sari (2016) mengenai
ukuran perusahaan, pengaruh aktiva pajak
tangguhan, beban pajak tangguhan,
Gambar 4
perencanaan pajak dan laverage terhadap
Grafik Rata-rata Profitabilitas
manajemen laba, Berdasarkan hasil
dan Manajemen Laba pada Perusahaan
penelitian menunjukan bahwa aktiva pajak
Manufaktur Periode 2012-2017
tangguhan, beban pajak tangguhan, dan
Berdasarkan Gambar 4 terdapat
perencanaan pajak tidak berpengaruh
pertumbuhan profitabilitas perusahaan
terhadap praktik manajemen laba dalam
manufaktur yang terdaftar di BEI periode
perusahaan-perusahaan manufaktur, tetapi
2012-2017 yang di ukur mengunakan
laverage memiliki pengaruh terhadap
return on asset. Didalam data yang
praktik manajemen laba pada perusahaan-
tergambar dari gambar 4 pertumbuhan
perusahaan manufaktur. Berdasarkan uraian
profitabilitas tertinggi terjadi pada tahun
diatas, terkait dengan fenomena dan gap
2012 sebesar 0,096 dan terendah pada
penelitian terdahulu mengenai pengaruh
tahun 2017 sebesar 0,055.
beban pajak tangguhan, perencanaan pajak
Semakin tinggi nilai profitabilitas maka dan profitabilitas terhadap manajemen laba,
dianggap semakin besar profitabilitas dapat maka peneliti tertarik untuk meneliti
mendekteksi manajemen laba. Apabila penelitian yang berjudul “Pengaruh Beban
dilihat dari gambar 4 rata-rata Pajak Tangguhan, Perencanaan Pajak
perkembangan profitabilitas yang diukur dan Profitabilitas Terhadap Manajemen
menggunakan retrun on asset pada tahun Laba Pada Perusahaan Manufaktur
2014 mengalami penurunan, pada tahun Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
yang sama rata-rata perkembangan Periode 2012-2017”.
manajemen laba di Gambar 3 yang di ukur Adapun tujuan penelitian yang ingin
menggunakan schaled earning changes dicapai penulisan dalam penelitian ini
mengalami kenaikan yang seharusnya adalah sebagai berikut :
profitabilitas mengalami kenaikan maka
peluang untuk melakukan manajemen laba 1. Untuk menguji pengaruh beban
mengalami kenaikan. pajak tangguhan terhadap manajemen
laba pada perusahaan manufaktur yang
Berdasakan uraian tersebut, terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode
mengindikasi adanya pengaruh positif 2012-2017.
siginifikan antara beban pajak tangguhan, 2. Untuk menguji pengaruh
perencanaan pajak dan profitabilitas yang perencanaan pajak terhadap manajemen
juga dapat menjadi celah bagi para laba pada perusahaan manufaktur yang
manajemen untuk merekayasa laba,
terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode mendasari hubungan antara prinsipal dan
2012-2017. agen. Kontrak yang efisien adalah kontrak
3. Untuk menguji pengaruh yang memenuhi dua faktor, yaitu : 1) Agen
profitibilitas terhadap manajemen laba dan pinsipal memiliki informasi yang
pada perusahaan manufaktur yang simetris artinya baik agen maupun majikan
terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode memiliki kualitas dan jumlah informasi
2012-2017. yang sama sehingga tidak terdapat
4. Untuk menguji beban pajak informasi tersembunyi yang dapat
tangguhan, perencanaan pajak dan digunakan untuk keuntungan dirinya
profitabilitas secara bersama-sama sendiri, 2) Risiko yang dipikul agen
berpengaruh terhadap manajemen laba berkaitan dengan imbal jasanya adalah
pada perusahaan manufaktur yang kecil yang berarti agen mempunyai
terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode kepastian yang tinggi mengenai imbalan
2012-2017. yang diterimanya.
Teori agensi juga mengasumsikan adanya
II. TINJAUAN PUSTAKA
asimetri informasi, yaitu dimana agen yang
Teori Agensi mengelola perusahaan memiliki lebih
Teori agensi menjelaskan tentang hubungan banyak informasi internal perusahaan
atau kontrak antara prinsipal (pemilik) dan daripada prinsipal. Adanya konflik
agen (manajer atau para direktur). Prinsip kepentingan dan asimetri informasi itulah
utama teori ini menyatakan adanya yang mendorong manajer (agen)
hubungan kerja antara pihak yang memberi menyajikan informasi yang tidak
wewenang (principal) yaitu investor sebenarnya kepada pemilik
dengan pihak yang menerima wewenang (prinsipal).Upaya manajer untuk mengubah,
(agency) yaitu manajer, dalam bentuk menyembunyikan dan merekayasa angka-
kontrak kerja sama. (Ahmad Elqorni,2009). angka dalam laporan keuangan dengan
mempermain-kan metode dan prosedur
.Hubungan antara pemegang saham dan
akuntansi yang digunakan perusahaan
manajemen pada hakekatnya sukar tercipta
sering disebut sebagai manajemen
karena adanya kepentingan yang saling
laba.(Sulistiyanto, 2008).
bertentangan. Dengan asumsi bahwa
individu-individu bertindak untuk
Teori Akuntansi Positif
memaksimalkan kepentingan diri sendiri,
maka dengan informasi asimetri yang Teori akuntansi positif adalah sebuah teori
dimilikinya akan mendorong manajemen yang mencoba untuk membuat prediksi
untuk menyembunyikan beberapa yang bagus dari kejadian di dunia
informasi yang tidak diketahui pemegang nyata.Teori akuntansi positif berkaitan
saham. dengan memprediksi tindakan, seperti
misalnya pemilihan kebijakan akuntansi
Hubungan antara prinsipal dan agen,
oleh manajer (agen) di suatu perusahaan
maka fokus dari teori ini adalah pada
dan bagaimana respon manajer terhadap
penentuan kontrak yang paling efisien yang
standar akuntansi baru yang diusulkannya Beban Pajak Tangguhan
itu (Scott, 2012). Berdasarkan teori Menurut Harnanto (2013), beban pajak
akuntansi positif, hal tersebut akan tangguhan adalah beban yang timbul akibat
memunculkan adanya aliran positif dari perbedaan temporer antara laba akuntansi
beberapaahli. (laba dalam laporan keuangan untuk pihak
Teori akuntansi positif juga dapat eksternal) dengan laba fiskal (laba yang
dikaitkan dengan fenomena perilaku digunakan sebagai dasar perhitungan
oportunistik manajer, dimana Watt dan pajak). Beban PPh terdiri atas beban pajak
Zimmerman (1986) menjelaskan tiga kini dan beban pajak tangguhan atau
hipotesa yang melatarbelakangi perilaku pendapatan pajak tangguhan.Pajak kini
oportunistik manajer, yaitu: merupakan jumlah PPh terutang atas
1) Hipotesis rencana bonus (Bonus Plan Penghasilan Kena Pajak (PKP) pada satu
Hypothesis), dimana manajer akan periode.
memilih metode akuntansi yang dapat Perbedaan temporer dimaksudkan sebagai
memaksimalkan bonus yang tinggi, perbedaan antara dasar pengenaan pajak
yaitu yang dapat meningkatkan laba (tax base) dari suatu aset atau kewajiban
yang dilaporkan, dengan nilai tercatat pada aset atau
2) Hipotesis perjanjian hutang (Debt kewajiban yang berakibat pada perubahan
Covenant Hypothesis), yaitu makin laba fiskal periode mendatang.Terjadinya
tinggi rasio hutang perusahaan semakin perubahan tersebut dapat bertambah (future
besar kemungkinan bagi manajer untuk taxable amount) atau berkurang (future
memilih metode akuntansi yang dapat deductible amount) pada saat aset
menaikkan labaHal ini semakin besar dipulihkan atau kewajiban
kemungkinan penyimpangan kredit dan dilunasi/dibayar.Perbedaan temporer ini
pengeluaran biaya. Dengan memilih berakibat harus diakuinya aset dan/atau
metode akuntansi yang dapat menaikkan kewajiban pajak tangguhan. Hal ini dapat
laba, sehingga dapat mengendurkan terjadi pada kondisi :
batasan kredit dan mengurangi biaya a. Penghasilan atau beban yang harus diakui
kesalahan teknis, untuk menghitung laba fiskal atau laba
3) Hipotesis biaya politik (Political komersial dalam periode yang berbeda
Cost Hypothesis), dimana semakin besar b.Goodwill atau goodwill negatif yang
perusahaan akan semakin besar terjadi saat konsolidasi
kemungkinan akan memilih metode c. Perbedaan nilai tercatat dengan tax base
akuntansi yang dapat menurunkan laba, dari suatu aset atau kewajiban pada saat
karena bila laba perusahaan besarmaka pengakuan awal
semakin besar pajak yang harus dibayar d.Bagian dari biaya perolehan saat
dan semakin tinggi perusahaan dituntut penggabungan usaha yang bermakna
tanggungjawabnya terhadap lingkungan, akuisisi dialokasikan ke aset atau
otomatis biaya semakin besar. kewajiban tertentu atas dasar nilai wajar,
perlakuan akuntansi demikian tidak
diperkenankan oleh Undang-Undang perusahaan yaitu 1)Gross Profit Margin
Pajak. (GPM). 2)Net Profit Margin (NPM),
Perencanaan Pajak 3)Rentabilitas Ekonomi. 4)Return on
Menurut Chairil Anwar (2013) Investment (ROI).4)Return on Asset
perencanaan pajak (tax planning) (ROA) 5)Return on Equity (ROE).
merupakann rangkaian strategi untuk 6)Earning per Share (EPS). Dalam
mengatur akuntansi dan keuangan penelitian ini memakai indikator return of
perusahaan untuk meminimalkan asset (ROA) karena ROA menunjukkan
kewajiban perpajakan dengan cara-cara kemampuan perusahaan menghasilkan laba
yang tidak melanggar peraturan perpajakan dari aktiva yang dipergunakan besarnya
(in legal way) untuk mengurangi kewajiban perhitungan pengembalian atas aktiva
pajak sedemikian rupa agar utang pajaknya menunjukkan seberapa besar kemampuan
baik pajak penghasilan maupun pajak perusahaan menghasilkan laba yang
lainnya berada dalam jumlah minimal, tersedia bagi para pemegang saham biasa
selama hal tersebut tidak melanggar dengan seluruh aktiva yang dimilikinya.
undang-undang.Ada tiga cara untuk Rasio ini digunakan untuk mengukur
meminimalkan beban pajak yang biasa kemampuan dari modal yang diinvestasikan
dipraktikanyaitu 1)Tax Saving dalam keseluruhan aktiva untuk
adalah upaya untuk mengefisienkan beban menghasilkan keuntungan bagi semua
pajak melalui pemilihan alternatif investor. Semakin tinggi hasil
pengenaan pajak dengan tariff yang lebih pengembalian atas aset berarti semakin
rendah.2)Tax Avoidance adalah upaya tinggi pula jumlah laba bersih yang
mengefisienkan beban pajak dengan cara dihasilkan dari setiap rupiah dana yang
menghindari pengenaan pajak dengan tertanam dalam total aset. Sebaliknya,
mengarahkannya pada transaksi yang semakin rendah hasil pengembalian atas
bukan objek pajak aset berarti semakin rendah pula jumlah
.3)Penundaan/Penggeseran Pembayaran laba bersih yang dihasilkan dari setiap
Pajak dapat dilakukan tanpa melanggar rupiah dana yang tertanam dalam total aset.
peraturan perpajakan yang berlaku. Berikut adalah rumus yang digunakan
untuk menghitung hasil pengembalian atas
Profitabilitas asset.
Profitabilitas adalah ukuran mengenai
kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan selama periode Manajemen Laba
Menurut Djamaluddin (2008) dalam Dewi
tertentu.Dalam rasio profitabilitas ini dapat
Pindiharti (2011) manajemen laba adalah
dikatakan sampai sejauh mana keefektifan
perilaku yang dilakukan manajer
dari keseluruhan manajemendalam
menciptakan keuntungan bagi perusahaan. menggunakan kebijakan (judgment)
Adapun dasarnya terdapat 7 teknik dalam dalampelaporan keuangan dan dalam
mengukur tingkat profitabilitas dalam suatu menyusun transaksi untuk mengubah
laporan keuangan dan menyesatkan
stakeholders mengenai kinerja ekonomi dan dipakai untuk membagi laba antar
perusahaan, atau untuk mempengaruhi periode. 7)Timing Revenue dan Expense
contractual outcomes yang tergantung pada Recognitionteknik ini dilakukan dengan
angka akuntansi yang dilaporkan. Adapun membuat kebijakan tertentu yang berkaitan
menurut Sitorus (2006) dalam Gina Hafsari dengan timing suatu transaksi. Misalnya
Adapun Pola manajemen laba menurut pengakuan prematur atas pendapatan.
Scott (2009) dalam R. Erdianto (2012)
dapat dilakukan dengan cara: 1)Taking a
III. METODE PENELITIAN
Teknik ini mengakui adanya biaya-biaya
pada periode yang akan datang dan Jenis Penelitian
kerugian periode berjalan sehingga Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang
mengharuskan manajemen membebankan digunakan yakni penelitian verifikatif
perkiraan-perkiraan biaya mendatang dengan metode explanatory survey adalah
akibatnya laba periode berikutnya akan metode yang bertujuan untuk menguji
lebih tinggi. 2)Income Minimazation hipotesis, yang umumnya merupakan
dilakukan pada saat perusahaan mengalami penelitian yang menjelaskan fenomena
tingkat profitabilitas yang tinggi sehingga dalam bentuk hubungan antar variabel.
jika laba periode mendatang diperkirakan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan
turun drastis dapat diatasi dengan memberikan bukti empiris tentang
mengambil laba periode sebelumnya. pengaruh antara variabel independen, yaitu
3)Income Maximization dilakukan pada beban pajak tangguhan, perencanaan pajak
saat laba menurun. Tindakan atas income dan profitabilitas terhadap variabel
maximization bertujuan untuk maleporkan dependen yakni manajemen laba pada
net income yang tinggi untuk tujuan bonus perusahaan manufaktur yang terdaftar di
yang lebih besar.Pola ini dilakukan oleh BEI (Bursa Efek Indonesia).
perusahaan untuk menghindari pelanggaran
Objek Penelitian
atas kontrak hutang jangka
panjang.4)Income Smoothing dilakukan Objek penelitian adalah variabel yang
perusahaan dengan cara meratakan laba diteliti yang terdapat dalam tema penelitian
yang dilaporkan sehingga dapat atau sesuai dengan tema judul yang akan
mengurangi fluktuasi laba yang terlalalu diteliti. Dalam melakukan penelitian ini,
besar karena pada umumnya investor yang dijadikan objek penelitian ini adalah
menyukai laba yang relatif stabil. beban pajak tangguhan, perencanaan pajak
)Offsetting Extraordinary/Unusual dan profitabilitas yang berpengaruh
Gainsteknik ini dilakukan dengan terhadap laporan laba rugi yang akan
memindahkan efek-efek laba yang tidak menimbulkan praktik manajemen laba pada
biasa atau temporal yang berlawanan penghasilan laba (rugi) perusahaan untuk
dengan trend laba. 6)Aggressive menghindari melaporkan kerugian pada
Accounting Applicationsteknik yang laporan laba rugi tersebut. Untuk
diartikan sebagai salah saji (misstatement) mendapatkan data dan informasi yang
dibutuhkan maka penulis melakukan
penelitian atas variabel variabel tersebut 4. Pengujian Hipotesis, berupa analisis
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar determinasi, uji t (uji koefisien regresi
di BEI (Bursa Efek Indonesia). secara parsial), uji F (uji koefisien
regresi secara bersama-sama).
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini adalah metode dokumentasi, Hasil Pengumpulan Data
yaitu dengan cara mencatat atau
Objek penelitian dalam penelitian ini
mendokumentasikan data sekunder.
adalah pengaruh laba bersih dan arus kas
Pengumpulan data dimulai dengan tahap
operasi terhadapmanajemen laba pada
pengumpulan data sekunder yang diperoleh
perusahaan manufaktu ryang terdaftar di
dari website BEI.
Bursa Efek Indonesia. Unit analisis dalam
Metode Pengolahan/Analisis Data penelitian ini adalah organization, yaitu
Metode analisis yang digunakan dalam sumber data yang unit analisisnya
penelitian ini adalah analsis kuantitatif merupakan respon organisasi/perusahaan
yang berupa pengujian hipotesis dengan dengan sumber data yang diperoleh dari
menggunakan uji statistik yaitu SPSS perusahaan manufaktur yang terdaftar di
statistics 21 version Langkah-langkah yang Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan
digunakan untuk pengolahan data adalah dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
sebagai berikut.: Sumber data penelitian yang akan diperoleh
untuk melengkapi, memenuhi, dan
1. Mengumpulkan data , dalam penelitian
menyusun penelitian ini adalah data
ini data dikumpulkan terlebih dahulu,
sekunder. Data sekunder merupakan data
kemudian disusun, dipelajari, dan
yang diperoleh secara tidak langsung oleh
dianalisis lebih lanjut mengenai
pengaruh beban pajak tangguhan, tax peneliti, tetapi data yang diperoleh sumber
rate retention dan return on asset lain, yaitu seperti www.idx.co.id berupa
dengan manajemen laba. laporan keuangan setiap perusahaan.
2. Pengujian Asumsi Klasik, adalah Lokasi yang digunakan penulis dalam
persyaratan statistik yang harus dipenuhi melakukan penelitian yaitu pada
pada analisis linear berganda Uji asumsi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
klasik yang sering digunakan, yaitu uji
Indonesia (BEI), khususnya pada
normalitas, uji multikolienaritas, uji
perusahaan manufakturperiode 2012-2017.
heteroskedastisitas dan uji autokorelasi
Total perusahaan manufaktur yang terdaftar
3. Pengujian Regresi Berganda, adalah
analisis untuk mengukur besarnya di Bursa Efek Indonesia. sebanyak 156
pengaruh antara dua atau lebih variabel perusahaan dan yang akan dijadikan sampel
independen terhadap satu variabel dalam penelitian ini berjumlah 11
dependen dan memprediksi variabel perusahaan, perusahaan yang digunakan
dependen dengan menggunakan variabel sebagai sampel merupakan perusahaan
independen. yang sudah diamat dan memenuhi kriteria
pemilihan sampel.
Pembahasan manajemen laba. Dengan demikian,
hipotesis 3 (H3 ) diterima.
Beban Pajak Tangguhan terhadap
Manajemen Laba Beban Pajak Tangguhan, Perencanaan
Berdasarkanhasil uji t pada tabel 16, Pajak dan Profitabilitasterhadap
dapat diketahui bahwa variabel dari beban Manajemen Laba
pajak tangguhan rmemiliki nilai Berdasarkan hasil uji F pada tabel
t hitung >t tabel atau dapat dijelaskan bahwa 17, menjelaskan hasil uji F atau uji
nilai 2,079> 1,99897 dengan nilai koefisien regresi secara simultan (bersama-
signifikansi dibawah 0,05 yakni 0,042maka sama) dimana uji F digunakan untuk
dapat disimpulkan bahwa beban pajak mengetahui apakah secara bersama-sama
tangguhan secara parsial berpengaruh variabel independen berpengaruh terhadap
signifikan terhadap manajemen laba. variabel dependen. Adapun hasil diatas
Dengan demikian, hipotesis 1 (H1 ) menunjukan bahwa Fhitung >Ftabel atau
diterima. dapat dijelaskan bahwa nilai 10,730>
1,99897 dengan tingkat signifikansi
Perencanaan Pajak terhadap
dibawah 0,05 yaitu 0,000 maka dapat
Manajemen Laba
disimpulkan bahwa variabel independen
Berdasarkan hasil uji t pada tabel
dalam penelitian ini yaitu beban pajak
16, dapat diketahui bahwa variabel
tangguhan, perencanaan pajak (TRR), dan
perencanaan pajak dengan indikatornya tax
profitabilitas (ROA) secara simultan atau
rate retentionmemiliki nilait hitung >t tabel
bersama-sama memiliki pengaruh terhadap
atau dapat dijelaskan bahwa nilai 0,288<
manajemen laba.Dengan demikian,
1,99897 dengan nilai signifikansi diatas
hipotesis 4 (H4 ) diterima.
0,05 yakni 0,774maka dapat disimpulkan
bahwa secara parsial perencanaan pajak Hasil Penelitian
(TRR)tidak berpengaruh signifikan Berdasarkan penelitian yang telah
terhadap manajemen laba. Dengan dilakukan, maka penelitian ini telah sesuai
demikian, hipotesis 2 (H2 ) ditolak. dengan penelitian yang diinginkan peneliti
Profitabilitas terhadap Manajemen yaitu untuk mengetahui pengaruh beban
Laba pajak tangguhan, perencanaan pajak (TRR)
Berdasarkanhasil uji t pada tabel 16, dan profitabilitas (ROA) terhadap
dapat diketahui bahwa variabel dari manajemen laba, maka dibawah ini penulis
profitabilitas dengan indikator return menginterprestasikan hasil penelitian yang
onassets rmemiliki nilai t hitung >t tabel atau diperkuat dengan hasil penelitian-penelitian
dapat dijelaskan bahwa nilai 5,010> sebelumnya sebagai berikut :
1,99897 dengan nilai signifikansi dibawah Pengaruh Beban Pajak Tangguhan
0,05 yakni 0,000maka dapat disimpulkan terhadap Manajemen Laba
bahwa beban pajak tangguhan secara Berdasarkanhasil uji t pada Tabel 16, dapat
parsial berpengaruh signifikan terhadap diketahui bahwa variabel dari beban pajak
tangguhan yang indikatornya return on
assetrmemiliki nilai t hitung >t tabel atau manajemen laba. Dengan demikian,
dapat dijelaskan bahwa nilai 2,079 hipotesis 2 (H2 ) ditolak.
>1.99897dengan nilai signifikansi dibawah Hal ini dikarenakan tarif pajak tunggal
0,05 yakni 0,042maka dapat disimpulkan untuk wp badan turun dari 28% menjadi
bahwa beban pajak tangguhan secara 25% sehingga manajer tidak dapat
parsial berpengaruh signifikan terhadap memaksimalkan peluang untuk melakukan
manajemen laba. Dengan demikian, manajemen laba. Salah satu tujuan
hipotesis 1 (H1 ) diterima. perencanaan pajak adalah dengan cara
Hal ini menunjukkan bahwa adanya mengatur seberapa besar laba yang
besar kecilnya beban pajak tangguhan dilaporkan, sehingga masuk dalam indikasi
dapat digunakan untuk memprediksi adanya praktik manajemen laba. Pada
perusahaan dalam melakukan manajemen umumnya, perencanaan pajak merujuk
laba yang dilakukan oleh manajer agar kepada proses merekayasa usaha transaksi
dapat menghindari kerugian atau pelaporan wajib pajak agar utang pajak berada dalam
penurunan laba.Besarnya jumlah beban jumlah minimal, tetapi masih dalam
pajak tangguhan mengurangi laba peraturan perpajakan yang berlaku.
perusahaan sehingga mengurangi besarnya
Pengaruh Profitabilitas terhadap
pajak yang harus dibayar.Hal ini membuat
Manajemen Laba
manajemen memanfaatkan celah untuk
melakukan manipulasi besarnya beban Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 16, dapat
pajak tangguhan yang dimiliki. Manajemen diketahui bahwa variabel dari beban pajak
laba dilakukan dengan menaikan atau tangguhan yang indikatornya return on
menurunkan jumlah beban yang diakui asset rmemiliki nilai t hitung >t tabel atau
dalam laporan laba rugi.Jika jumlah beban dapat dijelaskan bahwa nilai 5,010 >
pajak tangguhan semakin rendah adanya 1.99897 dengan nilai signifikansi dibawah
indikator manipulasi laporan keuangan oleh 0,05 yakni 0,000 maka dapat disimpulkan
manajemen. bahwa beban pajak tangguhan secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap
Pengaruh Perencanaan Pajak terhadap manajemen laba. Dengan demikian,
Manajemen Laba hipotesis 3 (H3 ) diterima.
Berdasarkan hasil uji t pada tabel Hal ini menandakan bahwa semakin
16, dapat diketahui bahwa variabel arus kas baik kinerja perusahaan atau semakin tinggi
operasi memiliki nilai nilai 0,288 tingkat profitabilitas perusahaan maka
<1.99897dengan nilai signifikansi diatas tingkat manajemen laba akan tinggi,Selain
0,05 yakni 0,774maka dapat disimpulkan
itu tingkat profitabilitas tinggi atau stabil
bahwa perencanaan pajak menggunakan juga memberikan keyakinan pada investor
indikator tax rateretention secara parsial atas investasinya, sehingga manajer tidak
tidak berpengaruh signifikan terhadap perlu lagi melakukan manajemen laba
manajemen laba.maka dapat disimpulkan karena perusahaan dengan tingkat
bahwa secara parsial arus kas operasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas yang tinggi dinilai baik dalam statistik yang memiliki nilai signifikasi
memperoleh laba. sebesar 0,042 atau (0,042 < 0,05) artinya
setiap kenaikan beban pajak tangguhan,
Pengaruh Beban Pajak Tangguhan,
maka probabilitas perusahaan
Perencanaan Pajak dan Profitabilitas
melakukan manajemen laba akan
terhadap Manajaemen Laba.
mengalami peningkatan (begitupun
Berdasarkan hasil uji F pada tabel
sebaliknya). Sehingga menerima
17, menjelaskan hasil uji F atau uji
hipotesis yang mengatakan bahwa beban
koefisien regresi secara simultan (bersama-
pajak tangguhan berpengaruh terhadap
sama) dimana uji F digunakan untuk
manajemen laba. Manajemen
mengetahui apakah secara bersama-sama
perusahaan memanfaatkan beban pajak
variabel independen berpengaruh terhadap
tangguhan untuk melakukan manajemen
variabel dependen. Adapun hasil diatas
laba, yaitu karena adanya keterkaitan
menunjukan bahwa F_hitung > F_tabel
yang erat antara beban pajak tangguhan
atau dapat dijelaskan bahwa nilai
dengan kententuan perpajakan yang
10,730>2,75dengan tingkat signifikansi dimaksud jika manajer memanfaatkan
dibawah 0,05 yaitu 0,000 maka dapat beban pajak tangguhan pada laporan
disimpulkan bahwa variabel independen keuangan komersil untuk melakukan
dalam penelitian ini yaitu Beban Pajak manajemen laba.Penelitian ini juga
Tangguhan, Perencanaan Pajak (TRR) dan menemukan bahwa memang terjadi
Profitabilitas (ROA) secara simultan atau manajemen laba dengan tujuan
bersama-sama memiliki pengaruh terhadap menghindari pelaporan kerugian pada
manajemen laba. Dengan demikian, perusahaan.
hipotesis 4 (H4) diterima. b. Perencanaan pajak secara parsial tidak
V SIMPULAN DAN SARAN memiliki pengaruh terhadap manajemen
Simpulan laba. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji
statistic yang memiliki nilai signifikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan 0,774 atau (0,774 > 0,05). Hal ini
pembahasan yang telah diuraikan, penulis dikarenakan adanya penurunan tarif
menyimpulkan dan memberikan saran- pajak pada tahun 2010 menjadi sebesar
saran, didasarkan dengan keterbatasan yang 25% dan dibandingkan dengan tahun
dimiliki penulis, sehingga saran-saran yang 2009 sebesar 28% sehingga manajemen
dikemukakan jauh dari cenderung akan mengkaji ulang atau
sempurna.Walaupun demikian, diharapkan memodifikasi perencanaan pajak yang
dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang telah dibuat sebelumnya.
berkepentingan. c. Profitabilitas secara parsial berpengaruh
Kesimpulan yang dikemukakan penulis terhadap manajemen laba. Hal ini
sebagai berikut: dibuktikan dengan uji statistik yang
a. Beban pajak tangguhan secara parsial memiliki nilai signifikasi sebesar 0,00
memiliki pengaruh terhadap manajemen atau (0,000 > 0,05). Hal ini menandakan
laba. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji
bahwa semakin baik kinerja perusahaan terindikasi melakukan manajemen laba
atau semakin tinggi tingkat profitabilitas contohnya perusahaan bidang farmasi
perusahaan maka tingkat manajemen ataupun bidang otomotif, sehingga dapat
laba akan meningkat, karena perusahaan diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat.
semakin menjadi sorotan publik atau Penelitian selanjutnya hendaknya
investor, sehingga perusahaan menganalisis praktek manajemen laba yang
kemungkinan berusaha untuk dapat dilakukan perusahaan tidak hanya pada
terlihat baik oleh pihak eksternal. pajak tangguhan tetapi ada juga pada
d. Beban pajak tangguhan, perencanaan komponen lainnya contohnya akrual,
pajak dan profitabilitas memiliki leverage dan indikator lain yang
pengaruh secara silmutan terhadap mendukung adanya praktik manajemen
manajemen laba. Hal ini dibuktikan laba yang dilakukan oleh manajemen
dengan uji statistik yang memiliki nilai perusahaan. Penelitian selanjutnya
signifikasi sebesar 0,000 atau (0,000 < sebaiknya memperpanjang interval periode
0,05). Hal itu menunjukan perusahaan penelitian seperti 6-8 periode, sehingga
melakukan praktik manajemen laba pada mendapatan hasil yang lebih akurat.
perusahaan manufaktur periode 2012-
2017. 3. Bagi Investor
Saran Bagi pihak investor dalam melakukan
1. Bagi Manajemen/Perusahaan pengambilan keputusan penanaman modal
Bagi pihak manajemen atau Perusahaan harus mempertimbangkan kinerja
hendaknya meningkatkan kinerja perusahaan yang dilihat dari sisi rasio
perusahaan tiap tahunnya agar mampu perusahaan tersebut, untuk mengetahui
bersaing dalam memperoleh kepercayaan adanya tindakan dari manajemen
dari investor sehingga memudahkan untuk memanipulasi laporan keuangan, terbukti
memperoleh modal dari luar beberapa manajer melakukan manajemen
perusahaan.Semakin baik kinerja laba untuk kepentingan pribadi perusahaan.
perusahaan tersebut salah satunya dapat
tercermin dari semakin besarnya nilai
ROA, sehingga perusahaan perlu Daftar Pustaka
meningkatkan nilai ROA untuk
Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati
mendapatkan kepercayaan dari para
(2013), Akuntansi Perpajakan, Edisi
investor.
ketiga, Jakarta, Penerbit Salemba
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Empat.
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat A.A Gede Raka Plasa Negara dan I.D.G.
memperluas penelitian dengan Dharma Suputra (2016), Pengaruh
menambahkan sampel yang tidak hanya Perencanaan Pajak dan Beban
fokus pada satu perusahaan atau Pajak Tangguhan terhadap
perusahaan pertambangan saja melainkan Manajemen Laba (Studi Kasus
fokus pada perusahaan lainnya yang Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesi)
periode 2013-2015 Skripisi, Bali, BEI Skripsi, Yogyakarta,
Universitas Udayana. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
Budi Setywan (2015), Pengaruh Beban Ghazali, Imam (2016), Aplikasi Analisis
Pajak Tangguhan, Profitabilitas, Multivariate dengan program IBM
dan Perencanaan Pajak Terhadap SPSS 23, Cetakan ke IV, Semarang,
Manajemen Laba (Studi empiris Penerbit Badan Penerbit Universitas
pada Perusahaan Manufaktur Sub Diponegoro.
Sektor Otomotif dan Komponen Ghafara Mawari Di Mazini Tundjung
yang Terdaftar di BEI Periode (2015), Pengaruh Beban Pajak
2010-2014) Skripsi, Tangerang Tangguhan terhadap Manajemen
Selatan, Banten, Universitas Laba (Studi Empiris pada
Pamulang. Perusahaan Manufaktur yang
Detikfinance, (2017, September 27), Dalam terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Setahun Utang PLN Naik Rp 40 periode 2011-2013,
Triliun, Skripsi,Semarang, Universitas
Jakarta,https://finance.detik.com/en Diponegoro.
ergi/d-3660818/dalam-setahun- Harnanto (2011), Perencanaan Pajak, Edisi
utang-pln-naik-rp-40-triliun Pertama, Jakarta, Penerbit Salemba
Dewi Pindiharti (2011), Pengaruh Aktiva Empat.
Pajak Tangguhan, Beban Pajak Harnanto (2013), Perencanaan Pajak, Edisi
Tangguhan dan Akrual terhadap Kedua, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.
Earning Management (Studi Herdawati (2015),Analisis Pengaruh
Empiris pada Perusahaan Perencanaan Pajak dan Beban
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Pajak Tangguhan terhadap
Skripsi, Jakarta, Universitas Islam Manajemen Laba (Studi Kasus pada
Negeri Syarif Hidayatullah. Perusahaan Manufaktur yang
Dody Frans (2015), Pengaruh tercatat di Bursa Efek Indonesia)
Profitabilitas, Corporate periode 2012 – 2014 Skripsi,
Governance, Ukuran Perusahaan Makasar, Universitas Hasanudin
dan Leverge terhadap Manajemen Kresna Rahmanto (2013), Pengaruh Beban
Laba (Studi Empiris pada Emien Pajak Tangguhan,Leverge
Indeks Saham Syariah Indonesia Terhadap Manajemen Laba melalui
Sub Sektor Barang Komsumsi manipulasi rill (studi empiris
Periode 2011-2014) Skripsi, perusahaan manufaktur periode
Jakarta, Universitas Islam Negeri 2010-2016) Skripsi, Surabaya,
Hidayatullah. universitas Negeri Surabaya.
Ferry Aditama (2014), Pengaruh Mega Wahyu Widawati (2017), Pengaruh
Perencanaan Pajak Terhadap Beban Pajak
Manajemen Laba Pada Perusahaan Tangguhan,Profitabilitas, Asimetri
Nonmanufaktur yang Terdaftar Di Informasi, Leverge dan Komisaris
Independen terhadap Manajemen Sulistyanto, H.S. (2008). Manajemen Laba
Laba (studi empiris pada – Teori dan Model Empiris, Jakarta,
perusahaan manufaktur di Bursa Penerbit PT. Grasindo.
Efek Indonesia) Skripsi, Surakarta, Tempo.co (2007, Desember 17), Bapepam
Universitas Muhammadiyah Denda Direktur Utama AGIS Rp 5
Surakarta. Miliar,
Pohan, Charil Anwar (2013). Manajemen Jakarta,https://bisnis.tempo.co/rea
Perpajakan – Strategi Perencanaan d/113735/bapepam-denda-
Pajak dan Bisnis. Jakarta, Penerbit direktur-utama-agis-rp-5-miliar
PT Gramedia Pustaka Utama. Tempo.co. (2010, Febuari 15). ICW
PSAK NO 46 (2010). Pajak Penghasilan. Ungkap Manipulasi Penjualan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Batu Bara Grup Bakrie, Jakarta,
Jakarta, Penerbit Salemba Empat. https://bisnis.tempo.co/read/22589
Pungky Lukman (2013), Kemampuan 5/icw-ungkap-manipulasi-
Beban Pajak Tangguhan dalam penjualan-batu-bara-grup-
Memprediksi Ukuran Manajemen bakrie/full&view=ok
Laba, Skripsi, Semarang, Waluyo (2018), Akuntansi Pajak, Edisi
Universitas Diponegoro. Pertama, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.
Sari,Diana (2014), Perencanaan Pajak, Wild, John J., K. R. Subramanyam and
Edisi Ketiga, Jakarta, Penerbit Robert F. Halsey, 2005, Analisis
Salemba Empat. laporan keuangan, Edisi 8 buku
Scott, W.R. (2015), Financial Accounting satu, Jakarta, Penerbit Salemba
Theory – Seven Edition. New Jersey Empat.
Prentice-Hall International. Inc. Wirawan B. Ilyas dan Diaz Priantara
Soda , Egenius Soda. (2016, Januari 27). (2015), Akuntansi Perpajakan,
PT Timah Diduga Buat Laporan Jakarta, Penerbit Mitra Wacana
Keuangan Fiktif, Jakarta, Media.
https://www.tambang.co.id/pt- www.idx.co.id
timah-diduga-membuat-laporan- www.sahamoke.com
keuangan-fiktif-9640/
Suandy, Erly (2006), Perencanaan Pajak,
Edisi ke tiga, Jakarta, Penerbit
Salemba Empat
Suandy, Erly. (2008). Perencanan Pajak,
Edisi Revisi , Jakarta Penerbit
Salemba Empat.
Sugiono (2008), Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung, Penerbit Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai