Laporan Lengkap Sel Elektrolisis
Laporan Lengkap Sel Elektrolisis
Laporan Lengkap Sel Elektrolisis
Bahan
No Nama bahan Bentuk Jumlah
1. Amilum cairan 2 tetes
2. Fenolftalein cairan 2 tetes
3. Elektroda C (Grafit) batang 4 buah
4. Larutan KI 0.5 M cairan Secukupnya
5. Larutan CusO4 0.5 M cairan secukupnya
V. Cara Kerja
Cairan di sekitar
yang dielektrolisis
Cairan berwarna Cairan bewarna
Katode (-) tetap bewarna
merah (basa) puith keruh
bening, terdapat
gelembung H2
Banyak Gelembung
Anode (+)
VII. Pembahasan
Percobaan I
Pada percobaan I, yang digunakan adalah larutan KI 0.5 M dengan Elektroda Karbon.
Pada katoda, yang beraksi adalah H2O. Ini terjadi karena K+ terdapat di golongan IA
yang mana tidak mungkin mengalami reaksi reduksi. Pun dalam deret volta, K
terdapat pada sisi kiri, jadi E0 reduksinya kecil, lebih kecil dari E0 reduksi H2O, ini
mengakibatkan H2O dapat menggeser K+ untuk bereduksi. Hasil daripada reaksi di
Katoda adalah menghasilkan gas H2.
Pada Anoda, yang bereaksi adalah I- (ion negative/anion dari golongan VIIA). Ini
terjadi karena elektroda yang digunakan adalah karbon, yang termasuk elektroda
inert. Di anoda, terjadi reaksi oksidasi dari I- menjadi I2.
Kemudian pada kedua elektroda diberi pp, pada katoda cairan tetap berwaran kuning
(warna kuning ini terjadi akibat I2 terdapat pada golongan VIIA yang menghasilkan
warna kuning). Sedangkan pada anoda cairan berwarna merah. Ini membuktikan
bersifat basa.
Sebagai indicator lain, pada kedua elektroda diberi amilum. Pada anoda terjadi
perubahan warna menjadi hijau kehitaman. Di sini terlihat bahwa terdapat Iodin
yang berwarna biru kehitaman.
Sedangkan pada katoda cairan tetap berwarna keruh dan tidak mengalami
perubahan yang berarti.
Untuk reaksi ini dapat kita buat reaksi setengah reaksinya sebagai berikut :
KI → K+ + I-
Katode : 2H2O + 2e- → H2 + 2OH-
Anode : 2I → I2 + 2e-
Reaksi elektrolisis : 2H2O + 2I →H2 + 2OH + I2
Percobaan II
Yang dicoba adalah larutan CuSO4. Sedangkan elektrodanya tetap menggunakan
karbon. Pada percobaan ini larutan tidak diberi perlakuan apa-apa setelah di
elektrolisis. Pada katoda terjadi reaksi reduksi dari Cu2+ menjadi Cu(s). Ini
menyebabkan terdapat sedikit gelembung.
Sedangkan pada Anoda terdapat gelembung karena terjadi reaksi oksidasi H20 yang
menghasilkan gas O2.
Untuk Percobaan II dapat kita gambarkan reaksi setengah rekasinya sebagai berikut
:
CuSO4→ Cu2+ + SO42-
Katode : Cu2+ + 2e- → Cu
Anode : 2H2O → 2O + 4H+ + 4e-
Reaksi Elektrolisis : 2Cu2+ + 2H2O → 2Cu + O2 + 4H+
VIII. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa dalam peristiwa reaksi kimia oleh arus listrik atau yang
disebut dengan elektrolisis reaksi terjadi pada dua tempat yakni pada katoda dan
anoda. Pada katoda terjadi reaksi reduksi, sedangkan pada anoda terjadi reaksi
oksidasi.
Sesuai deret volta, ion yang berada disisi kanan lebih mudah tereduksi daripada yang
berada di sisi kiri. Ini dibuktikan dengan ion K+ yang tidak bias tereduksi sehingga
digantikan oleh H20.
Dalam sel elektrolisis yang terjadi adalah energi listrik diubah menjadi energi kimia.
Dengan mengalirkan arus listrik ke dalam suatu larutan atau leburan elektrolit, akan
diperoleh reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis. Faktor yang menentukan
reaksi kimia elektrolisis antara lain konsentrasi (keaktifan) elektrolit yang berbeda
ada yang bersifat inert (tak aktif) dan elektoda tak inert.
KI → K+ + I-
Katode : 2H2O + 2e- → H2 + 2OH-
Anode : 2I → I2 + 2e-
Reaksi elektrolisis : 2H2O + 2I →H2 + 2OH + I2
Katode : 2OH-
B.Anode :
KI → K+ + I-
Anode : 2I → I2 + 2e-
4. Pada Larutan KI pada Katodenya, Kalium memiliki Nilai Potensial reduksi standar
lebih negatif dibandingkan air, maka airlah yang mengalami reduksi. Sehingga
terbentuk 2H2O + 2e-→ 2OH- +H2 pada katode. Adanya H2 pada katode
menandakan ada gelembung gas dan ion hidroksida menandakan larutan
disekitar katode akan memiliki pH > 7 (Basa) jika kita meneteskan PP larutan
akan menjadi merah. Pada anode dihasilkan 2I → I2 + 2e- adanya I2 dapat diuji
dengan meneteskan amilum sehingga warna yang awalnya kuning menjadi
kehitaman.
5. Pada sel elektrolisis, katode tempat terjadinya reduksi yang bermuatan (+) dan
anode tempat terjadinya oksidasi yang bermuatan (-). Larutan disekitar katode
akan memiliki pH > 7 (basa)
X. Daftar Pustaka
http://indahinda.blogspot.com/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://scribd.com/
http://praktikum-kimia-elektrolisis.blogspot.com/2013/02/sel-elektrolisis.html
Egy Adhitama
Laporan Praktikum Kimia
Reaksi Elektrolisis
Disusun oleh
Egy Adhitama (XII IPA 1/09)