Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) Dan Tata Nama Senyawa Biner
Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) Dan Tata Nama Senyawa Biner
Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) Dan Tata Nama Senyawa Biner
Dalam linkungan hidup di sekitar kita sering kita jumpai beberapa peristiwa, dan secara
tidak sadar terkadang kita juga sering mempraktekannya, seperti penyepuhan logam,
besi berkarat, minyak menjadi tengik, menyetrum aki dan lain – lainnya .
Ternyata peristiwa tersebut di atas adalah peristiwa yang menggunakan reaksi reduksi
dan oksidasi. Dan pada pembahasan kali ini kita akan mencoba mempelajarai apa yang
dimaksud dengan reaksi reduksi dan oksidasi, yang sering di singkat menjadi reaksi
redoks.
perkembangan, mulai dari konsep yang paling sederhana sampai yang komplek.
Konsep ini dianggap konsep yang paling sederhana, karena hanya melibatkan
Contoh :
Rekasi reaksi diatas jika kita amati ternyata terjadi pengikatan oksigen oleh atom Fe,
Zn, dan C,H, karena atom atom tadi setelah bereaksi menjadi Fe 2O3, ZnO, dan CO2
serta H2O
Dari reaksi di atas tadi, ternyata terdiri dari dua reaksi berikut :
Dimana
bahwa setiap terjadi reaksi oksidasi akan dibarengi dengan reaksi reduksi
2Na (s) + Cl2 (g) ————> 2NaCl (s) di sebut reaksi REDOKS.
Yang menyebabkan Cl2 mengalami reduksi adalah Na, sehingga Na di sebut
REDUKTOR (pereduksi)
Konsep redoks kedua ini juga dianggap masih belum lengkap karena kurang dapat
Dan untuk menjelaskan tentang reaksi ini, mari kita ikuti konsep ketiga berikut
Untuk bisa memahami pengertian reaksi reduksi dan oksidasi dengan konsep ketiga
ini, di butuhkan prasyarat, tentang pemahaman nilai bilangan oksidasi yang dimiliki
Oleh karena itu sebelum Anda menelaah lebih jauh, Anda harus membahas dahulu
Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki suatu atom jika seandainya elektron
Logam < H < P < C < S < I < Br < Cl < N < O < F
Jika dua atom berikatan, maka atom yang keelektronegatifannya lebih kecil memiliki
bilangan oksidasi positif, sedangkan atom yang keelektronegatifan nya lebih besar
Untuk memudahkan kita menentukan harga bilangan oksidasi (biloks) suatu atom,
adalah 0 (nol).
Contoh:
( 2 x 1 ) + ( 2 x 6 ) + ( 7 x (-2)) = 0
( 2 + 12 + (-14) ) = 0
(14 - 14) = 0
3. Jumlah bilangan oksidasi masing-masing atom penyusun suatu ion sama dengan
Contoh:
( 2 x 6 ) + ( 7 x (-2)) = - 2
( 12 + (-14) ) = - 2
tertentu, misalnya :
Atom-atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr) dalam senyawa selalu
Atom-atom golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) dalam senyawa selalu
Atom-atom golongan IIIA (B, Al, dan Ga) dalam senyawa selalu mempunyai
Atom hidrogen (H) dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi +1,
kecuali dalam hidrida logam. Pada hidrida logam seperti LiH, NaH, CaH2, MgH2-
Atom oksigen (O) di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi -2,
kecuali pada senyawa peroksida dan OF2. Sedangkan pada peroksida seperti
H2O2, Na2O2, BaO2 atom oksigen diberi bilangan oksidasi -1, sedangkan pada
Contoh Soal:
Jawab:
[( biloks H + biloks Cl )] = 0
( +1 ) + ( biloks Cl ) = 0
Biloks Cl = -1
[( biloks Cl ) + 4x (–2)] = -1
( biloks Cl ) + ( - 8) = -1
Biloks Cl = +7
Setelah Anda faham tentang Biloks, selajutnya mari kita terapkan konsep ketiga
ini:
Pada reaksi redoks diatas, bilangan oksidasi logam besi naik dari 0 menjadi +2.
Hal ini berarti logam Fe (reduktor) mengalami oksidasi menjadi Fe2+, sedangkan
2. Jika dalam suatu reaksi terjadi perubahan suatu unsur menjadi senyawa,
maka dapat dipastikan reaksi itu adalah reaksi redoks, sebab perubahan
oksidasi
3. Jika dalam suatu reaksi tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi (semua
atom memiliki biloks tetap), maka reaksi itu bukan reaksi redoks.
Latihan Soal
REAKSI AUTOREDOKS
Dalam suatu reaksi kimia, suatu unsur dapat bertindak sebagai pereduksi dan
Contoh :
Dalam kehidupan sehari – hari banyak terdapat penerapan reaksi redoks untuk
Di bawah ini beberapa contoh penerapan Reaksi Redoks baik di industri maupun
pasta MnO2, NH4Cl dan arang. Reaksi yang terjadi dalam sel kering adalah
sebagai berikut:
Anoda : Zn (s) Zn 2+ (aq) + 2e
Katoda : 2NH4 + (aq) + 2MnO2 (s) Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O (l)
Zn (s) + 2NH4+ (aq) + 2MnO2 (s) Zn 2+ (aq) + Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O (l)
2. Proses Pemutihan
Pemutihan adalah suatu proses menghilangkan warna alami dari serat tekstil,
benang, kain, bubur kayu kertas dan produk lainnya dengan reaksi kimia tertentu.
Beberapa zat pewarna bisa dihilangkan dengan zat-zat pengoksidasi sebagai suatu
hydrogen peroksida, natrium perborat dan kalium permanganate. Dan sebagian zat
Untuk dapat memberikan nama yang benar dari suatu lambang senyawa,maka
Rumus Kimia Unsur (logam maupun nonlogam) dan Rumus Kimia senyawa yang
merupakan struktur raksasa atau terdiri dari atom-atom yang berdiri sendiri ditulis
Contoh:
Besi Fe
Emas Au
Karbon C
Boron B
Kalium K
Helium He
Neon Ne
Argon Ar
Dan ada sekitar 9 unsur yang membentuk molekul sederhana (diatomik, dan poli
Contohnya:
Hidrogen H2
Oksigen O2
Nitrogen N2
Fluor F2
Klour Cl2
Brom Br2
Sulfur S8
Phosfor P4
Dan molekul senyawa yang merupakan gabungan dari beberapa unsur, dituliskan
dengan beberapa lambang unsur diikuti angka indeks/jumlah atom tiap partikel
Nama Rumus
Jumlah atom
Senyawa Kimia
Air H2O 3 atom terdiri atas 2 atom H dan 1 atom O
Benzena C6H6 12 atom terdiri atas 6 atom C dan 6 atom H
Alkohol C2H6O 9 atom terdiri atas 2 atom C, 6 atom H dan 1 atom O
Aseton C3H6O 10 atom terdiri atas 3 atom C, 6 atom H dan 1 atom O
Gula tebu C12H22O11 47 atom terdiri atas 12 atom C, 22 atom H dan 11 atom
O
Kemudian Anda juga harus memahami pengertian Penulisan Rumus Kimia dengan
Memahami Rumus Empiris, rumus molekul, dan rumus struktur (rumus bangun)
Penulisan rumus kimia dapat berupa rumus empiris, rumus molekul dan rumus
struktur.
sederhana dari atom-atom yang bergabung. Rumus ini tidak menunjukkan jumlah
Rumus molekul adalah rumus kimia yang menunjukkan jumlah atom yang
Rumus struktur adalah rumus kimia yang menggambarkan letak ikatan unsur-
Contoh :
Menuliskan rumus kimia dan pemberian nama suatu senyawa bertujuan untuk
membedakan zat tersebut dari zat yang lainnya. Penulisan rumus kimia senyawa
Pemberian nama senyawa biner (dari dua unsur) sesuai dengan nama unsur
Contoh
Jika unsur logam mempunyai beberapa valensi maka valensi logam harus
Contoh :
Untuk lebih memahami penulisan rumus kimia senyawa ion dan pemberian
Anion
S-2 Br- CO3-2 Cl- SO4-2
Kation
K+
Ca+2
Al+3
Co+2
Co+2
memperhatikan aturan oktet dan duplet dari Lewis. Sehingga Anda harus
Cara memberi nama senyawa hampir mirip dengan senyawa ion, karena pada
umumnya unsur metalloid dan non logam dapat mempunyai beberapa valensi,
maka dalam tata nama IUPAC valensi atom pusat harus ditulis dalam angka
romawi dalam kurung atau jumlah atom yang mengelilingi atom pusat dinyatakan
dst
Contoh :
CO = Karbon monoksida
Soal evaluasi
I. Pilihan Ganda
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang benar.
1. Pengikatan oksigen
3. Pelepasan elektron
a. 1 – 2 – 3 d. 2 – 3 – 1
b. 1 – 3 – 2 e. 3 – 1 – 2
c. 2 – 1 – 3
2. Menurut kaidah pengikatan dan pelepasan elektron, zat yang mengikat elektron
dinamakan .....
a. Reduktor d. Reduksi
b. Oksidator e. Redoks
c. Oksidasi
4. Diantara zat yang digaris bawahi berikut yang mengalami reduksi adalah ....
a. MnO2 d. Cl2
b. HCl e. H2O
c. MnCl4
a. Cr dalam Cr2O3 d. Cr
b. Al dalam Al2O3 e. Al
c. O2 dalam Cr2O3
7. Dari reaksi soal no. 6 yang bertindak sebagai oksidator adalah .....
a. Cr dalam Cr2O3 d. Cr
b. Al dalam Al2O3 e. Al
c. O2 dalam Cr2O3
4C6H7N (g) + 35O2 (g) —-> 24CO2(g) + 4NO2 (g) + 14H2O (l)
Pernyataan di bawah ibi sesuai dengan reaksi redoks sebagai penambahan dan
10. Diantara reaksi berikut ini yang tidak tergolong reaksi redoks adalah ....
a. S + O2 —> SO2
II. Esai
1. MnO2
2. HNO3
Jelaskan.
4. Tentukan apakah perubahan dibawah ini merupakan reaksi oksidasi atau bukan
...
A Cu + NO3- —-> Cu 2+ + NO
B H2S + HNO3 —-> H2O + S + NO
C HNO3 + Zn —-> Zn(NO3)2 + H2O + NH4NO3
D SO2 + O2 ——> SO3