Anfar

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Jurna Mahasiswa Farmasi Universitas Halu Oleo. Vol. 1(1).

Penentuan Kadar Multikomponen Campuran Asetosal, Parasetamol, dan Kafein


Secara Spektrofotometri Ultraviolet

Determination of Multicomponent Concentration of Acetosal, Paracetamol, and Caffeine


Mixtures by Ultraviolet Spectrophotometry

Wa Elti, Afifah Agri Aryana, Arifin, Eni Ernawati, Imam Ismatullah, Muhammad Nuzul
Arkham, Nur Afiat, Nurfitriana Magfirah Pudo

1 Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Halu Oleo, Email : [email protected]


2 Kelompok II Analisis Farmasi Kelas A 2017, Email : [email protected]

Diterima tanggal : 10 Oktober 2019 disetujui tanggal :11 Oktober 2019

Abstract
Penentuan kadar multikomponen campuran asetosal, paracetamol, dan kafein secara spektofotometri ultraviolet
secara simultan. Sampel yang digunakan merupakan sediaan obat sakit multikomponen yang terdiri dari kafein,
parasetamol, dan zat tambahan lainnya dengan preparasi yang berbeda. Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk
menentukan kadar parasetamol dan kafein pada sediaan obat multikomponen secara simultan.
Kata kunci : Analisis, asetosal, kafein, paracetamol

Abstract
Determination of multicomponent concentrations of acetosal mixture, paracetamol, and caffeine by ultraviolet
spectrophotometry simultaneously. The sample used is a multicomponent pain medication preparation consisting
of caffeine, paracetamol, and other additives with different preparations. This test was carried out aimed at
determining the levels of paracetamol and caffeine in multicomponent drug preparations simultaneously.
Keywords : Analition, acetosal, caffein, paracetamol

Pendahuluan menurunkan demam yang berasal dari


Analisis alalah kemampuan pemecahan virus dan bakteri [4].
masalah subjek kedalam elemen-elemen
konstituen, mencari hubungan-hubungan internal
dan diantara elemen-elemen, serta mengatur
format-format pemecahan masalah secara
keseluruhan yang ada, sehingga pada akhirnya
menjadi sebuah nilai-nilai ekspektasi [13]
Sediaan obat sakit kepala yang beredar di Gambar 1. Struktur kimia parasetamol
pasaran sebagian besar berupa campuran dari Kafein (1, 3, 7, trimethylxanthine)
berbagai zat berkhasiat. Sebagian besar campuran merupakan sejenis alkaloid heterosiklik
tersebut bertujuan untuk meningkatkan efek terapi yang termasuk dalam golongan
dan kemudahan dalam pemakaian sediaan obat methylxanthine. Menurut definisi artinya
tersebut. Salah satu campuran zat aktif yang senyawa organik yang mengandung
paling.sering dijumpai dalam sediaan obat sakit nitrogen degan struktur dua cincin atau dua
kepala adalah parasetamol dan kafein [1,2]. siklik seperti pada Gambar 2 [5]. Kafein
Parasetamol(4-Acetamidophenol) memiliki berat molekul 194,19 g/mol dan
memiliki struktur kimia seperti pada Gambar 1 fungsinya untuk menstimulasi susunan
dengan berat molekul 151, 16 g/mol [3]. saraf pusat serta dapat memperkuat efek
Parasetamol merupakan salah satu obat yang analgetik parasetamol [6].
paling umum digunakan diberbagai belahan dunia
karena khasiatnya yang membantu mencegah
nyeri sendi, sakit gigi, sakit kepal a seperti
migrain, nyeri otot, dan juga digunakan untuk
Jurna Mahasiswa Farmasi Universitas Halu Oleo. Vol. 1(1).

Alat
Labu ukur 100 mL, Labu ukur 50 mL,
Pipet volume 5 mL, Pipet volume 10
mL, Gelas piala, Erlenmeyer, Batang
pengaduk, Timbangan analitik,
Oven/Waterbath, Spetrofotometer UV-
Gambar 2. Struktur kimia kafein
Vis
Asetosal adalah penghambat Bahan
cyclooxygenase (cox-1 dan cox-2). Secara kimia
Sediaan obat (tablet, kapsul,
asam 2-Acetoxybenzenecarboxylic memiliki
mekanisme dengan melebarkan pembuluh darah serbuk), Bahan obat murni
in vivo, mungkin melalui direct terpengaruh pada (asetosal, parasetamol, kofein),
otot polospembuluh darah. Karena itu, tindakan Etanol 96%, Aquades, Kertas
vasodialator dari aspirin yang melebarkan saring
pembuluh darah dan meningkatkan darah Kertas timbang
mengalir ke otot polos yang memberikan efek
sinergis pada sildenafil sitrat pada pasien [14]. 1. Pembuatan larutan standar
Pemeriksaan mutu sediaan obat sakit Timbangan seksama bahan obat
kepala diperlukan agar kadar komposisi obat murni yang telah dikeringkan pada suhu
sesuai dengan jumlah yang ditetapkan dan 100oC selama 1 jam masing-masing:
mengikuti prosedur analisis standar serta dapat 100 mg asetosal, 100 mg parasetamol,
menunjang efek terapeutik yang diharapkan [7].
dan 50 mg kofein dan secara terpisah
Penetapan kadar kafein dan parasetamol sediaan
obat multikomponen dapat dilakukan dengan dilarutkan dengan 15 mL etanol 95%
metode titrimetri dan metode kromatografi cair dalam labu takar dan encerkan dengan
kinerja tinggi. Kelebihan menggunakan metode aquades sampai 500 mL. pipet 5 mL
titrimetri yakni biaya yang digunakan relatif alikot dan encerkan dengan aquades
murah, namun kekurangannya memerlukan waktu sampai 100 mL dalam labu takar.
analisis yang lama dan kurang sensitif untuk 2. Penentuan Spektrum Absorbansi
penentuan zat yang kadarnya kecil. Sedangkan Masukkan larutan standar ke
metode kromatografi cair kinerja tinggi yang dalam kuvet (sel sampel) dan kuvet
memiliki sensitifitas analisis yang tinggi namun yang lain berisi pelarut tanpa obat (sel
memerlukan biaya yang relatif mahal [8]. blanko). Selanjutnya, ukur absorbansi
Sejalan dengan berkembangnya ilmu sel sampel relatif terhadap sel blanko
pengetahuan, spektrofotometer UV-Vis dapat menggunakan spektrofotometer di
digunakan untuk menetukan kadar campuran daerah radiasi ultraviolet dengan
suatu zat dengan metode simultan. Prinsip
mencatatpembacaan setiap interval 10
analisisnya dengan regresi berganda (multivariate
regression) melalui perhitungan operasi matris
nm, dimulai dari 220 nm sampai 350
dengan pengamatan pada beberapa panjang nm. Pada sekitar absorbansi optimal
gelombang atau panjang gelombang berganda dilakukan pada interval 5 nm, dan pada
(multiple wavelengths) [9]. Tujuan dari penelitian daerah puncak maksimum atau
ini untuk menetapkan kadar parasetamol dan minimum lakukan pengukuran pada
kafein dalam sediaan obat multikomponen dengan interval 2 nm.
spektrofotometri UV-Vis secara simultan. Manfaat Buatlah garis spektrum pada
penelitian ini yakni untuk memberikan alternatif kertas grafik dengan memplot harga
metode penetapan kadar parasetamol dan kafein absorbansi (sebagai ordinat) terhadap
dalam sediaan obat sakit kepala multikomponen. panjang gelombang (sebagai absis), dan
tentukan panjang gelombang
maksimum tiap komponen sampel
Metode Penelitian (asetosal, parasetamol, kofein).
Jurna Mahasiswa Farmasi Universitas Halu Oleo. Vol. 1(1).

3. Pembuatan Kurva Kalibrasi Pada penentuan kadar senyawa obat


Siapkan 5 macam konsentrasi (2, 4, 6, digunakan alkohol 96 % dan aquades
8, 10 mg/mL) dari larutan standar ketiga sebagai larutan standar. Serapan
komponen bahan obat dan tentukan maksimum diperoleh pada panjang
absorbansi pada panjang gelombang gelombang 220 nm. Sebelum dilakukan
maksimum (telah ditentukan sebelumnya). pemeriksaan kadar senyawa obat total,
Buatlah plot Hukum Lambert-Beer pada terlebih dahulu dibuat kurva kalibrasi
kertas grafik antar absorbansi (ordinat) larutan standar asam galat dengan
terhadap konsentrasi (absis) dan hitung konsentrasi 2; 4; 6; 8; 10 mg/L.
ansortivitas jenis (a) masing-masing Tabel I. Hasil pengukuran
komponen pada ketiga panjang gelombang absorbansi kafein dengan larutan
maksimum. standar alkohol 96 % dan aquades
4. Penentuan Kadar Asetosal, pada panjang gelombang 220 nm
Parasetamol, dan Kofein dalam Sediaan dengan spektrofotometer UV-Vis
Timbang seksama sebanyak 200 mg
Konsetrasi Absorbansi
contoh serbuk sediaan (tablet, kapsul, serbuk)
yang mengandung campuran asetosal, 2 ml 0,473
parasetamol, dan kofein. Larutkan dalam 15 4 ml 0,627
mL etanol 95% dan encerkan dengan aquades 6ml 1,024
sampai 500 mL dalam labu ukur. 8 ml 1,028
Pipet 5 mL larutan tersebut dan 10 ml 1,203
encerkan dengan aquades sampai 100 mL
dalam labu ukur. Selanjutnya ukur absorbansi
pada λmax dari masing-masing komponen
bahan obat relatif terhadap sel blanko.
Tentukan kadar masing masing
komponen dengan menggunakan persamaan
secara multikomponen. (gunakan persamaan
1)

Hasil dan Pembahasan Gambar 1. Kurva kalibrasi kafein murni dalam reagen
Pada proses pengukuran spektrofotometer UV alkohol dan aquades pada panjang gelombang 220 nm,
persamaan regresi linier y = 0,1861x + 0,3127 R² = 0,9206
dilakukan pembuatan larutan standar terlebih
dahulu, larutan standar merupakan larutan
yang tidak mengandung analat untuk Tabel II. Hasil pengukuran absorbansi
dianalisis. Larutan standar digunakan sebagai asetosal murni dengan larutan standar
kontrol dalam suatu percobaan sebagai nilai alkohol 96 % dan aquades pada
100 % transmitans. Dari larutan satndar ini panjang gelombang 220 nm dengan
dapat digunakan salah satunya untuk spektrofotometer UV-Vis
menentukan panjang gelombang maksimum Konsetrasi Absorbansi
untuk mempermudah mengatur range panjang
2 ml 0,413
gelombang yang akan digunakan, selain itu
4 ml 0,544
penentuan panjang gelombang maksimum
dilakukan untuk mengetahui absorpsi 6ml 0,319
mencapai maksimum sehingga meningkatkan 8 ml 0,34
proses absorpsi larutan terhadap sinar. 10 ml 0,349
Jurna Mahasiswa Farmasi Universitas Halu Oleo. Vol. 1(1).

Tabel IV. Hasil pengukuran absorbansi


obat multikomponen (paracetamol,
asetosal, dan kafein) dengan larutan
standar alkohol 96 % dan aquades
pada panjang gelombang 220 nm
dengan spektrofotometer UV-Vis
Konsetrasi Absorbansi
2 ml 0,625
Gambar 2. Kurva kalibrasi asetosal murni dalam reagen alkohol dan 4 ml 0,318
aquades pada panjang gelombang 220 nm, persamaan regresi linier y 8 ml 0,995
= -0,0332x + 0,4926 R² = 0,3298
10 ml 0,794
Tabel III. Hasil pengukuran absorbansi
paracetamol murni dengan larutan
standar alkohol 96 % dan aquades pada Kesimpulan
panjang gelombang 220 nm dengan Kesimpulan dari percobaan ini adalah
spektrofotometer UV-Vis analisis ampel obat multikomponen
dapat dilakukan dengan cara yang
Konsetrasi Absorbansi praktis menggunakan spektrofotomrtri
2 ml 0,377 UV-Vis secara simultan yaitu dengan
4 ml 0,302 melakukan pengenceran yang seragam
6ml 0,64 pada sampel uji lalu diukur nilai
8 ml 0,417 absorbansinya menggunakan
10 ml 0,339 spektrofotometri UV-Vis dengan
panjang gelombang 220 nm.

Gambar 3. Kurva kalibrasi paracetamol murni dalam reagen alkohol


dan aquades pada panjang gelombang 220 nm, persamaan regresi
linier y = 0,0039x + 0,4033 R² = 0,0022

Gambar 4. Kurva kalibrasi obat kombinasi (paracetamol,


asetosal, dan kafein)dalam reagen alkohol dan aquades pada
panjang gelombang 220 nm, persamaan regresi y = 0,1015x +
0,4653 R² = 0,2595
Jurna Mahasiswa Farmasi Universitas Halu Oleo. Vol. 1(1).

Spektrofotometri Ultraviolet- Sinar Tampak,”


Daftar Pustaka Majalah Farmasi dan Farmakologi, 15, 77-82,
[1] Damayanti, S., Ibrahim, S., Firman, K., and 2011.
Tjahjono, D. H., “Simultaneous Determination [8] Levent, M., “HPLC Method for the Analysis of
of Paracetamol and Ibuprofen Mixtures By High Paracetamol, Caffeine, and Dipyrone,” TJC, 3
Performance Liquid Chromatography,” IJC, 3 (1), 521528,2002.
(1), 9-13,2003. [9] Massart, D.L., Vandegniste, B.G.M., Deming,
[2] Ganiswarna, S. G., “Farmakologi dan Te-rapi S.M., “Chemometrics: a text book,” Elsevier :
edisi 5,” Bagian Farmakologi Fakultas Amsterdam, 1988
Kedokteran, Universitas Indonesia: Jakarta, [10] Phenolics in Selected Fruits, Vegetables and
1995. Grain Product”, J. Aqric. Food Chem, 46:4113 –
[3] Rodenas, V., Garcia MS., Sanchez-pedreno, C., 4117
and Albero MI., “Simultaneous Determination [11] Waterhouse, A, 1999, Folin – Ciocaltea Micro
of Propacetamol and Paracetamol by Derivative Method For Total Phenol In Wine, Department
Spectrophotometry,” NCBI, 52, 517-523, 2000. Of Viticulture & Enology University Of
[4] Departemen Kesehatan RI, “Farmakope California, Davis, 152-178.
Indonesia Edisi IV,” Departemen Kesehatan [12] Woodall, A.A., S.W.Lee, R.J. Weesie, M.J.
RI : Jakarta, 1995. Jackson, and G.Britton, 1997, “Oxidation of
[5] Nawrot, P., Jordan, S., Eastwood, J., Rotstein, Carotenoids by Free Radicals; Relationship
J., Hugenholtz, A., and Feeley, M., “Effects of between Structure and Reactivity”, Biochimica
Caffeine on Human Health,” Food Additivies et Biophysica Acta, 1336: 33-42
and Contaminants, 20 (1): 1-30, 2002. [13]Wanto,A., dan Agus P. W., 2017, analisis
[6] Sudjadi dan Rahman, A., “Analisis Obat prediksi indeks harga komponen berdasarkan
Makanan,” Pustaka Pelajar : Yogyakarta, 1994. kelompok kesehatan dengan menggunakan
[7] Naid, Tajuddin., Syahruddin, K., Mieke, P., metode back propagation, jurnal dan penelitian
“Penetapan Kadar Parasetamol Dalam Tablet teknik informatika, vol.2 (2)
Kombinasi Parasetamol Dengan Kofein Secara

Anda mungkin juga menyukai