PMR 2
PMR 2
PMR 2
1. PMR dahulunya adalah bernama PMP (Palang Merah Pemuda) dan pada tgl. 1
bulan Maret Tahun 1950 berganti nama menjadi PMR. Dua tokoh PMR adalah
Nn. Siti Dasimah dan Nn. Paramitha . Pada Pasal 11 Ayat 1 berbunyi: Anggota
PMI terdiri dari : Anggota Remaja, Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa, dan
Anggota Kehormatan. Palang Merah Indonesia dibentuk pada tgl. 17. September
1945
2. Pada tgl. 25 Juni 1859 oleh seorang pemuda asal SWISS (Jean Hendry Dunant)
melakukan perjalanan ke Kota Solverino. Pemuda tersebut selanjutnya dikenal
sebagai Bapak Palang Merah Internasional.
3. Jean Hendry Dunan dilahirkan pada tahun 1828 di kota Jenewa Swiss, ayahnya
bernama Jean Jacques dan ibunya bernama Antoniete Colladon Mereka tinggal di
kota Jenewa.
4. Pada tahun 1965 terbentuklah Tujuh Prinsip Palang Merah sebagai prinsip dasar
yang disempurnakan yaitu: dan Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan,
Kemandirian,Kesukarelaan, Kesatuan, dan Kesemestaan.
5. Dalam PMR dikenal dengan Kenaikan Tingkat, yaitu Tingkat Dasar, Tingkat
Menengah , dan Tingkat Utama. Struktur Organisasi PMR terdiri dari
Ketua/Komandan ( 1 orang ), Wakil Ketua ( maksimal 1. Orang), Petugas
TU/Sekretaris ( maksimal 1 orang), Bendahara ( max. 1 Orang ), Bidang Bakti
Masyarakat ( max. 3 orang), Bidang Keterampilan dan Persahabatan (max. 3
orang), Bid. Kesehatan dan Kebersihan (max. 3 orang), dan Bidang Umum (mx. 3
orang).
6. Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit
atau cedera kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar. Media Dasar
adalah tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh
awam atau awam yang terlatih secara khusus. Adapun tujuan dari PP adalah
menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat, dan memberikan rasa nyaman dan
menunjang proses penyembuhan.
7. Sumber perdarahan ada tiga, yaitu Arteri, Vena, dan Kapiler.
8. Syok adalah gagalnya system sirkulasi mengirim darah terutama di otak, jantung,
dan paru-paru yang disebabkan jantul gagal memompa darah, akibat kehilangan
darah yang berlebihan, akibat pelebaran pembuluh darah yang luas dan dapat pula
diakibatkan oleh kekurangan cairan
9. Secara umum cidera pada alat gerak dapat berupa ; kepala sendi atau ujung tulang
keluar dari sendi (dislokasi), otot atau sambungan ototnya teregang melebihi batas
normal (terkilir/keseleo), robeknya atau putusnya jaringan ikat disekitar sendi, dan
Patah Tulang
10. Pembidaian dilakukan sebagai upaya untuk menstabilkan dan mengistirahatkan
(Imobilisasi) bagian yang cidera. Adapun macam-macam bidai antara lain: bidai
keras, bidai traksi, bidai impropisasi, dan bidai gendongan/belat dan bebat)
11. Pemindahan penderita (Evakuasi) ada dua macam, yaitu pemindahan darurat, dan
pemindahan biasa. Tekhnik untuk melakukan evakuasi ini-pun ada dua tekhnik,
yakni teknik angkat langsung dengan 2-3 penolong, dan tekhnik teknik angkat
anggota gerak.
12. Kedaruratan medis adalah suatu keadaan penderita yang disebabkan adanya
gangguan fungsi tubuh sehingga kemungkinan mengalami cidera, misalkan
kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga terjadi luka.
13. HPI sering disebut juga Hukum Perang. HPI dan disebarluaskan oleh dua lembaga
internasional yaitu PBB dan KIPM
14. Dalam bukunya “Memory of Solverino” Hendry Dunant mengajukan dua buah
gagasan yang diajukan kepada pihak pemerintah.
15. Tindakan – tindakan yang dilarang dilakukan yang termasuk pada Prinsip Utama
HPI adalah Membunuh, memotong anggota badan, melakukan kekerasan,
penyiksaan, menyandera, menghina, dan merendahkan martabat manusia.
16. Palang Merah Indonesia didirkan atas dasar kemanusiaan dan merupakan lembaga
sosial kemasyarakatan yang bergerak dibidang kemanusiaan.
17. Nadi normal untuk bayi adalah 120 - 150 x/menit, Anak : 80 - 150 x/menit, Dewasa
: 60 - 150 x/menit.
18. Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya maut, lalai
memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat
diberikannya atau diadakannya dengan tindakan dengan tidak akan menguatirkan,
bahwa ia sendiri atau orang lain kena bahaya dihukum kurungan selama – lamanya
3 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp.45.000.000 rupiah .
19. Rusaknya dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh ruda paksa atau penyakit,
disebut Pendarahan. Sedangkan apabila terputusnya jaringan tulang, baik
seluruhnya atau hanya sebagian saja disebut Patah Tulang
20. Dalam melakukan tugasnya Pelaku PP memerlukan peralatan dasar dan dapat
dibagi dua ; Alat Perlindungan Diri dan peralatan minimal untuk melakukan
tugasnya.
21. Pernapasan normal untuk bayi adalah 25 - 50 x/menit, Anak : 15 - 30 x/menit,
Dewasa : 12 – 20 x/menit.
22. Pelaku Pertolongan Pertama adalah penolong yang pertama kali tiba ditempat
kejadian yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar.
23. Iman adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati, mengucapkan
(berikrar) dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota akan segala yang dibawa
oleh Rasululah Muhammad, SAW..
24. Sahadat, Shalat, Zakat, Puasa, dan Naik haji bagi yang sudah mampu disebut
sebagai Rukun Islam. Sedangkan, iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman
kepada Kitab ALLAH, Iman kepada para Rasul Allah, Iman kepada Hari
Akhir/Qiyamat, dan Iman kepada Qodho’ dan Qodar/ketentuan Allah, disebut
sebagai Rukun Iman.
25. Hukum Islam ada lima/5 yaitu wajib/fardhu, Sunat, haram, makruh, mubah. Haram
adalah larangan yang keras yang apabila ditinggalkan mendapat pahla dan
apabila dikerjakan mendapat siksa.
26. Syarat adalah sesuatu yang harus dipenuhi dengan sempurna seelum mengerjakan
sesuatu. Kalau saja faktor ini tidak terpenuhi, maka pekerjaannya dapat dianggap
tidak sah. Rukun adalah sesuatu yang harus dikerjakan dan merupakan bagian
pokok yang tidak boleh ditinggalkan dalam melaksanakan suatu ibadah. Sedangkan
Syah artinya adalah sudah terpenuhi aturan (hukum) yang benar, atau cukup syarat
dan rukunnya.
27. Thaharah menurut arti bahasa adalah bersih. Sedangkan menurut syar’I adalah
suci dari hadast dan najis Wudlu adalah bersuci untuk menghilangkan hadats kecil
dengan menggunakan air yang suci lagi mensucikan pada anggota tubuh yang telah
ditentukan.
28. Air yang dipergunakan untuk bersuci adalah air yang bersih (suci dan mensucikan),
yaitu air yang turun dari langit atau keluar dari perut bumi dan belum dipakai untuk
bersuci. Air yang suci dan mensucikan ada 7 macam yaitu;air hujan, air sungai, air
sumur, air laut, air telaga, air embun, air es/salju yang mencair.
29. Tayamun adalah mengusap debu/tanah yang suci ke muka dan kedua tangan
sampai siku-siku dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
30. Shalat menurut arti bahasa artinya berdoa. Sedangkan menurut istilah, shalat
adalah menghadapkan jiwa dan raga kehadirat Allah (sebagai bentuk pengabdian)
dalam bentuk perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam. Jumlah seluruh Rakaat shalat dalam lima waktu adalah sebanyak 17
rakaat
31. Nabi Muhammad, SAW diangkat oleh Allah menjadi Rasul yaitu pada usia 40
tahun. Mukzizaat Nabi Muhammad SAW adalah Al-Qur’an.
32. Izrail adalah Malaikat yang bertugas untuk mencabut nyawa manusia. Sedangkan
Malaikat yang bertugas mencatat amal baik dan amal buruk adalah malaikat Raqib
dan malaikat ‘Atid.
33. Nabi Muhammad dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal, tahun 571 M
34. Hasil dari pelaksanaan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad, SAW adalah shalat
lima waktu
35. Al-Qur’an diturunkan Allah kepada hambanya bukanlah sekaligus atau satu jumlah
kitab, melainkan secara berangsur-angsur, ayat demi ayat sesuai dengan peristiwa
dan keadaan yang sedang dihadapi oleh Nabi. Lama Al-Qur’an diturunkan adalah
22 tahun, 2 bulan, 22 hari
36. Al-Qur’an berjumlah 113 surat, dan 6666 ayat.
37. Malam Lailtaul Qodar adalah suatu malam yang lebih mulya daripada 1000 bulan
adalah malam.
38. Harriet BEECHER Stowe menulis buku dengan judul “Uncle Tom’s Cabin” yang
isi bukunya menceritakan perbudakan sebelum perang saudara di AS pada abad 19.
39. PMI Kab. Majalengka mendapatkan pengalaman lapangan/secara nyata dibidang
Tracing and Mailing Service (TMS) secara internasional yaitu pada saat terjdi
Perang Teluk Th. 1992
40. Tracing and Mailing Service dilaksanakan pada saat terjadi konflik dalam negeri,
hubungan diplomatic terputus, jalur komunikasi hilang, perjalanan biasa tidak
dapat dilaksanakan
41. Tugas- tugas dari TMS adalah mendata, memproses dan menyampaikan semua
informasi untuk identifikasi orang-orang yang perlu mendapat bantuan –
menyampaikan berita keluarga antar anggota keluarga yang terpisah – mencari
anggota yang hilang – mempersatukan anggota keluarga yang hilang –
mendapatkan surat-surat resmu untuk keperluan-keperluan tertentu, misalkan KTP
atau Akta Kelahiran untuk mendapatkan pensiunan atau pengobatan, dl.
42. Bencana adalah peristiwa/rangkaian kejadian yang disebabkan alam, manusia, atau
keduanya yang menyebabkan kerugian harta benda atau jiwa dan lingkungan serta
menghambat jalannya roda pemerintahan.
43. Memperbaiki sarana dan prasarana yang russak yang diakibatkan oleh bencana
disebut rehabilitasi.
44. Menurut istilah PMI, bencana dibagi menjadi tiga macam bencana, yaitu bencana
ringan, bencana sedang, bencana besar.Terdapat 5 paska azas operasional
penanggulangan bencana yaitu Tepat Lokasi, Sasaran, Waktu, Kuantitas,
Kualitas.
45. Jika terjadi bencana PMI dapat memberikan bantuan berupa pertolongan,
pengungsian, penampungan darurat, bantuan pangan, bantuan sandang,
bantuan medik dan sosia.
46. Organisasi yang memadai, tenaga pelaksana yang terlatih, planning / rencana yang
matang, logistik dan dana yang memadai, pemimpin yang baik, evaluasi dan
pelaporan, adalah faktor-faktor kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana
yang dilakukan oleh PMI.
47. Tenda atau kemah adalah suatu sarana yang sering digunakan dalam menghadapi
keadaan darurat seperti saat terjadi bencana alam dan sebagainya.
48. Tenda yang sering digunakan oleh peserta Jumbara atau Harjapra adalah tenda
Tenda Dinding
49. Tenda yang berukuran 5 x 7 yang dapat menampung / memuat 12 orang, dengan
tinggi 3,5 m disebut tenda Tenda Regu
50. Tiga faktor penentu dalam mendirikan tenda yaitu Jenis Tenda, Tali Temali,
Lokasi
51. Kemiringan tanah, arah mata angin dan struktur tanah adalah faktor – faktor
penentu dalam mendirikan tenda, yaitu termasuk pada faktor Lokasi
52. Hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum merawat orang lain yang sakit adalah
mencuci tangan dan memakai celemek.
53. Dua pelaksanaan perawatan umum yang harus diperhatikan adalah persiapan
sebelum merawat orang sakit, mengukur suhu, menghitung nadi, dan menghitung
pernapasan.
54. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh adalah termometer celcius,
Fahrenheit, reamur.
55. Tempat menyimpan air raksa pada thermometer disebut reservoir.
56. Tiga tempat yang dapat digunakan untuk pengukuran suhu tubuh yaitu ketiak,
dubur, mulut.
57. Lima tempat tempat untuk menghitung nadi adalah leher, lipatan paha,
pergelangan tangan, ubun-ubun pada bayi, sisi dalam dari lengan atas.
58. Satu kali pernapasan artinya satu kali menarik napas dan satu kali mengeluarkan
napas.
59. Ada empat macam pemberian kompres kepada pasien, yaitu kompres dingin
kering, kompres dingin basah, kompres panas kering, kompres panas basah.
60. Satu regu DU terdiri dari beberapa petugas/pejabat, yaitu 1 ketua, 1 wk, 1 Petugas
TU, 1 Petugas Logistik, 1 Petugas Memasak, 1 Petugas Distribusi
61. Berikut adalah sebuah contoh dari Kartu Distribusi yang biasa digunakan oleh
petugas Dapur Umum.
KARTU DISTRIBUSI
62. Transfusi Darah adalah tindakan medis memberikan darah pada penderita yang
darahnya telah tersedia dalam kemasan yang memenuhi syarat dan diberikan secara
langsung.
63. Usia minimal 17 tahun, bb 45 kg, kadar hb 12,5 mmhg, tekanan darah sistolik 100-
180 dan diastolik 50-100 mmhg, tidak sedang hamil/menyusui, dalam 6th ke
belakang tidak menderita sakit berat, dan dinyatakan sehat oleh dokter, adalah
termasuk syarat-syarat untuk Menyumbangkan/Penyumbang darah.
64. Dasar hukum transfusi darah yang dilaksanakan oleh PMI adalah sesuai dengan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 1980 dan Lembaran Negara Nomor
27 Tahun 1980.
65. Seseorang dalam satu tahun hanya diperbolehkan menyumbangkan darahnya
maksimal …. Kali 4 atau 5 kali.
66. Ketua PMI yang ke I (1945 – 1946) adalah Drs. Moh. Hatta, dan yang sekarang
adalah Mar’i Muhamad
67. Empat macam golongan darah yaitu A, B, O, AB
PENGETAHUAN DASAR
PERTOLONGAN PERTAMA
Kecelakaan dan musibah bisa datang kapan saja, di mana saja dan menimpa siapa
aja. Dalam setiap kejadian itu pastilah ada penderita cedera baik yang mengalami
luka berat maupun luka ringan dan membutuhkan Pertolongan Pertama yang cepat
dan cepat.
a. Memberikan Pertolongan :
Pasal 531 K U H P
Barang Siapa Menyaksikan Sendiri ada orang dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan
atau mengadakan pertolongan kepadanya sipenderita sedang pertolongan itu dapat
diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang
lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-
banyaknya Rp 4.500,-
Jika orang yang perlu ditolong itu mati diancam dengan sangsi KUHP 45,
165, 187, 304 s, 478, 525, 566.
b. Kerahasiaan :
Pasal 322 K U H P
Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang wajib menyimpannya oleh karena
jabatan aau pekerjaannya baik yang sekarang maupun yang dahulu dipidana dengan pidana
penjara selama- lamanya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 9.000,-
Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas
pengaduan orang lain.
KAMU HARUS TAHU ! DARAH DAN SEMUA CAIRAN TUBUH BISA MENULARKAN PENYAKIT . !
Sebagai organisasi besar yang bergelut dalam bidang kemanusiaan di dunia, tentunya
PMI harus mempunyai tujuan yang jelas terhadap apa yang akan dilakukannya.
Pelayanan yang diberikan PMI terhadap masyarakat banyak sekali bentuknya, yakni
dalam hal Penanggulangan bencana alam, pelayanan Kesehatan, Donor darah, dan
banyak lagi bentuk pelayanan PMI yang diberikan terhadap masyarakat.
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang mutlak yang harus
diperhatikan, dimana saat ini PMI mempunyai Relawan – Relawan yang harus siap
sedia setiap saat menjalankan tugas misi gerakan kemanusiaan ini, diantaranya :
* Anggota Remaja : adalah anggota Remaja yang tergabung dalam Palang Merah
Remaja ( PMR) yang berada di sekolah – sekolah atau lingkungan masyarakat yang
berusia dianatara 7 s.d 18 tahun.
* Korps Sukarela (KSR) : adalah Relawan PMI yang terlatih dan sudah mengikuti
pendidikan sesuai dengan standart PMI dan merupakan tulang punggung PMI dalam
setiap Gerakan yang dilakukan di lapangan, berusia 18 s.d 35 tahun.
* Tenaga Sukarela (TSR) : adalah Relawan PMI yang secara pribadi personal setiap
orang yang ingin mengabdikan dirinya untuk memberikan kontribusi kepada PMI baik
itu moril maupun tenaga sesuai dengan keahlian yang dimiliki, berusia 18 s.d tidak
terbatas.
Relawan – relawan yang tergabung dalam wadah PMI tidak membedakan agama, ras
dan golongan tertentu baik itu orang tersebut mempunyai kecacatan fisik sekalipun PMI
siap menerima kontribusi Relawan. Kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi
dalam penyajian sumber nateri kepalangmerahan ini saya ucapkan terima kasih, karena
bagaimanapun juga materi ini sangat banyak diperlukan oleh para relawan yang
bergerak dilapangan. Kepada Palang Merah Indonesia (PMI ) Pusat serta KSR
Sumedang saya ucapkan terima kasih atas materi yang telah di share kepada saya untuk
dishare kepada para relawan lain.
Untuk memanage para relawan PMI, maka PMI mengeluarkan beberapa Pedoman
diantaranya :
Berikut ini adalah Materi Dasar Kepalangmerahan yang diberikan kepada para Relawan
PMI ( KSR dan TSR ) dalam menjalankan tugasnya, materi pelatihan dapat anda
download diantaranya:
Sebagai tindak lanjut upaya pengembangan Relawan PMI khususnya anggota Remaja
PMI yang tergabung dalam Palang Merah Remaja (PMR), materi – materi yang
diberikan pada anggota Remaja PMR (bisa di download) antara lain:
Materi Tambahan :
1. Buku Saku Pembina PMR Download»
2. Syarat Kecakapan PMR (Markas) Download»
3. Youth Center
4. Pengurangan Resiko Berbasis Remaja :
* Pengurangan Resiko Berbasis Remaja Mula
* Pengurangan Resiko Berbasis Remaja Madya
* Pengurangan Resiko Berbasis Remaja Wira
Panduan Fasilitator :
1. Gerakan dan Kepemimpinan Download»
2. Pertolongan Pertama, Donor Darah, Kesehatan Remaja, RSPS
3. Ayo Siaga Bencana :
* Ayo Siaga Bencana Mula
* Ayo Siaga Bencana Madya
* Ayo Siaga Bencana Wira
Sebagai referensi materi penunjang kegiatan pendidikan bagi anggota Remaja Palang
Merah, saya akan memasukan beberapa materi rujukan yang dapat dijadikan referensi
pedoman bagi anggota PMR, diantaranya :
1. Pedoman Perawatan Keluarga (PK)
2. Pendidikan Remaja Sebaya ( PRS )
3. Kesiapsiagaan Bencana
Anatomi adalah ilmu urai tubuh. Yaitu ilmu yang mempelajari susunan dan
bentuk tubuh. Sedangkan ilmu faal yaitu ilmu yang mempelajari fungsi
bagian dari alat atau jaringan tubuh disebut Fisiologi.
POSISI ANATOMIS Adalah posisi dimana tubuh kita berdiri tegak, kedua lengan di
samping tubuh, telapak tangan menghadap ke depan. Berdasarkan posisi anatomis ini
dikenal ada tiga bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua bagian, yaitu:
1. Bidang Medial Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua, yaitu kiri dan
kanan
2. Bidang Frontal Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi depan (anterior) dan
belakang (posterior)
3. Bidang Transversal Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua, yaitu atas (
superior ) dan bawah (inferior).
Kepala
Terdiri dari : tengkorak, wajah dan rahang bawah
Leher
Batang Tubuh
Terdiri dari : dada, perut, punggung dan panggul
TENTANG RONGGA
Selain pembagian tubuh, ternyata tubuh kita terdapat 5 (lima) buah rongga, yaitu :
1. Rongga Tengkorak
Rongga ini berisi otak dan melindunginya.
3. Rongga Dada
Sering juga disebut rongga toraks. Dilindungi oleh tulang-tulang rusuk,
berisi jantung, paru-paru, pembuluh darah besar, kerongkongan dan saluran
pernapasan.
4. Rongga Perut
Rongga ini terletak diantara rongga dada dan rongga panggul. Dalam dunia medis
dikenal dengan istilah abdomen. Di dalam rongga ini terdapat berbagai organ
pencernaan dan kelenjar seperti lambung, usus, limpa, hati, empedu, pancreas
dan lainnya.
5. Rongga Panggul
Rongga ini dibentuk oleh tulang – tulang panggul, berisi kandung kemih, sebagian
usus besar dan organ reproduksi dalam.
SISTEM TUBUH
Sistem tubuh adalah susunan dari organ-organ yang mempunyai fungsi tertentu.
Ada beberapa sistem pada tubuh manusia :
9. Kulit
Adalah lapisan jaringan pada bagian luar yang menutupi dan melindungi
permukaan tubuh dan yang berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-
rongga, lubang masuk.
PENILAIAN KORBAN
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN?
Tindakan untuk penilaian korban terdiri dari :
1. Penilaian keadaan
Pada saat sampai di lokasi kejadian hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menilai
keadaan sekitar. Apakah aman atau tidak bagi dirinya. Jika ragu lebih baik minta bantuan
kepada orang dewasa.
Perhatikan :
1. Bagaimana kondisi pada saat itu ?
2. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
3. Bagaimana mengatasinya ?
INGAT !
Amankan Diri Sendiri Terlebih Dahulu, Keselamatan Penolong Nomor 1
Di Lokasi
Secara umum tugas seorang penolong saat tiba di lokasi adalah :
1. Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang orang disekitar lokasi kejadian
2. Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan
3. Menentukan keadaan umum kejadian ( mekanisme cedera )
4. Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang mengancam nyawa
5. Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
6. Minta bantuan bila diperlukan
Dalam melakukan tugas sebagai penolong, juga diperlukan berbagai informasi untuk
menunjang penilaian. Tahukah kamu, informasi dapat kita peroleh dari:
-Kejadian itu sendiri
-Penderita (bila sadar)
-Keluarga (Saksi)
-Mekanisme kejadian
-Perubahan bentuk yang nyata ( cedera yang jelas )
-Gejala atau tanda khas suatu cedera atau penyakit.
2. Penilaian dini
Pada saat menghadapi penderita, kita perlu menentukan kondisi penderita secara umum. Hal-
hal yang ditentukan yaitu :
a. Kesan umum
Langkah ini digunakan untuk menentukan apakah penderita merupakan kasus trauma atau
kasus medis. Perbedaannya adalah sebagai berikut.
Kasus Trauma : Kasus yang disebabkan oleh suatu ruda-paksa
Mempunyai tanda-tanda yang jelas dan terlihat da
atau teraba. Misalnya luka terbuka, memar, patah tulang da lain sebagainya
Kasus Medis : Kasus yang diderita seseorang tanpa ada riwayat ruda- paksa.
Contohnya sesak napas, pingsan.
b. Memeriksa Kesadaran
Ada empat tingkatan kesadaran penderita, yaitu :
1. Awas = Alert
2. Suara = Voice
3. Nyeri = Pain
4. Tidak Respon = Un Respon
3. Pemeriksaan Fisik
Tindakan ini melibatkan penglihatan, perabaan dan pendengaran.
Tanda apa saja yang perlu kita temukan saat melakukan pemeriksaan fisik ???
1. Apakah ada Perubahan bentuk pada bagian tubuh si korban ?
2. Apakah ada Luka terbuka (terlihat jelas) pada tubuh korban?
3. Apakah korban merasakan Nyeri saat bagian tubuhnya kita raba atau tekan?
4. Apakah ada Bengkak pada tubuh korban?
Agar lebih mudah mengingatnya,kita menyebut tanda-tanda tersebut dengan istilah PLNB.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut kndisi korban, perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap
dari ujung kepala sampai ujung kaki.
1. Kepala
2. Leher
3. Dada
4. Perut
5. Punggung
6. Panggul
7. Anggota gerak atas dan bawah
PENTING !
Pada pemeriksaan anggota gerak selain PLNB juga lakukan pemeriksaan gerakan
sensasi dan sirkulasi
Denyut Nadi
Bayi : 120 – 150 X/menit
Anak : 80 – 150 X/menit
Dewasa : 60 – 90 X/menit
PEMERIKSAAN PERNAPASAN
Pada penderita sadar jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi
pernapasannya sedang dihitung. Genggam tangan penderita lalu letakkan diatas diatas dada
atau perut penderita, lalu amati gerakkan naik turunnya.
Satu pernapasan adalah satu kali menghirup napas dan satu kali
mengeluarkan napas (satu kali gerakan naik dan turun). Pernapasan dihitung selama 30
detik, lalu dikalikan 2 untuk mendapatakan frekuesi pernapasan permenit.
Frekwensi Pernapasan
Bayi : 25 – 50 X/menit Anak : 15 – 30 X/menit Dewasa : 12 – 20 X/menit
PEMERIKSAAN SUHU
Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif. Apakah ada peningkatan atau
penurunan suhu yang dilakukan dengan perabaan dengan menggunakan punggung tangan
pada dahi atau leher.
Kelembaban kulit juga harus dinilai (berkeringat/kering)
4. RIWAYAT PENDERITA
Untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu kejadian, mekanisme kejadian atau
perjalanan suatu penyakit maka diperlukan wawancara yang
dapat dilakukan dengan penderita, keluarganya atau saksi mata. Riwat penderita ini
sangat penting pada kasus medis.Untuk memudahkan, dikenal akronim KOMPAK .
K = Keluhan utama
Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita . Gejala adalah hal-hal yang
hanya dapat dirasakan oleh penderita misalnya nyeri, pusing. Tanda adalah hal-hal yang
dapat diamati oleh orang lain . Saat melakukan Tanya jawab hindari jawaban YA atau TIDAK.
Usahakan memberikan pertanyaan terbuka .
K = Kejadian
Kejadian yang dialami penderita sebelum kecelakaan atau sebelum timbulnya Waspadai
Gejala dan Tandanya! penyakit yang diderita saat ini.
INGAT!!!
Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi dapat membuat kesimpulan berdasarkan hasil
temuannya.
5. PEMERIKSAAN BERKALA
Usahakan pemeriksaan terus dilanjutkan secara berkelanjutan sebelum mendapat
pertolongan medis. Secara umum pada pemeriksaan berkala harus dinilai kembali :
- Tingkat kesadaran
- Nilai kembali jalan napas dan perbaii bila perlu
- Nilai kembali pernapasan, frekuensi dan kualitasnya
- Periksa kembali nadi penderita
- Nilai kembali keadaan kulit : Suhu, kelembaban dan kondisinya
- Periksa kembali secara seksama mungkin ada bagian yang belum diperiksa atau sengaja
di lewati
- Nilai kembali penatalaksanaan penderita (secara keseluruhan)
- Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga rasa aman dan nyaman.
6. PELAPORAN
Setelah selesai menangani penderita dan penolong melakukannya dalam tugas maka semua
pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus dilaporkan secara singkat dan jelas kepada
penolong selanjutnya.
Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
- Umur dan jenis kelamin penderita
- Keluhan utama
- Tingkat kesadaran
- Keadaan jalan napas
- Pernapasan
- Denyut nadi
- Pemeriksaan yang penting
- KOMPAK yang penting
- Penatalaksanaan
- Perkembangan lainnya yang dianggap penting
PELAKU PERTOLONGAN PERTAMA
1. Pengertian
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau korban kecelakaan yang
memerlukan penanganan medis dasar untuk mencegah cacat atau maut.
2. Tujuan
Menyelamatkan jiwa penderita
Mencegah cacat
Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan
4. Dasar Hukum
Pasal 531 KUH Pidana
Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang didalam keadaan bahaya maut, lalai
memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat
diberikannya atau diadakannya dengan tidak menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain
akan kena bahaya dihukum kurungan selama – lamanya tiga bulan atau denda sebanyak –
banyaknya Rp. 4.500,-. Jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45,
165, 187, 304 s, 478, 525, 566.
Pasal ini berlaku bila pelaku P2 dapat melakukan tanpa membahayakan keselamatan
dirinya dan orang lain.
Dalam tatanan dunia medis Pelaku P2 merupakan bagian dari penyelenggaraan jasa medis
sehingga juga harus menjaga kerahasiaan penderita yang ditolongnya. Hal ini juga diatur dalam
KUHP :