PMR 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

BUKU MATERI PMR RELAWAN MASA DEPAN (KEPEMIMPINAN)

Buku PMR Relawan Masa Depan (Kepemimpinan)


Guna Meningkatkan Kualitas Pembinaan Palang Merah Remaja dari segi pemahaman
materi khusus nya PMR Mula,Madya, dan Wira.

Buku PMR Relawan Masa Depan (Kepemimpinan)


( PMR Mula, Wira, dan Madya )
Materi berikutnya adalah Materi Pokok PMR yang Terdiri dari
:
1.GERAKAN Mengenal Gerakan PMR DOWNLOAD
2. Pertolongan Pertama :
- PP PMR MULA DOWNLOAD
- PP PMR MADYA DOWNLOAD
- PP PMR WIRA DOWNLOAD
3.KEPEMIMPINAN PMRMULA-MADYA-WIRA DOWNLOAD
4.DONORDARAH PMR MULA-MADYA-WIRA DOWNLOAD
5.REMAJA SEHAT PEDULI SESAMA PMR RSPS PMR MULA-MADYA-
WIRA DOWNLOAD
6.KESEHATA REMAJA PMR MULA-MADYA-WIRA DOWNLOAD
7. Ayo Siaga Bencana :
- Siaga Bencana MULA DOWNLOAD
- Siaga Bencana MADYA DOWNLOAD
- Siaga Bencana WIRA DOWNLOAD
8.PERAWATAN KELUARGA (PK) DOWNLOAD
8.DAPUR UMUM (DU) DOWNLOAD
RANGKUMAN
BAHAN PELANTIKAN DAN KENAIKAN TINGKAT
PMR MADYA

1. PMR dahulunya adalah bernama PMP (Palang Merah Pemuda) dan pada tgl. 1
bulan Maret Tahun 1950 berganti nama menjadi PMR. Dua tokoh PMR adalah
Nn. Siti Dasimah dan Nn. Paramitha . Pada Pasal 11 Ayat 1 berbunyi: Anggota
PMI terdiri dari : Anggota Remaja, Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa, dan
Anggota Kehormatan. Palang Merah Indonesia dibentuk pada tgl. 17. September
1945
2. Pada tgl. 25 Juni 1859 oleh seorang pemuda asal SWISS (Jean Hendry Dunant)
melakukan perjalanan ke Kota Solverino. Pemuda tersebut selanjutnya dikenal
sebagai Bapak Palang Merah Internasional.
3. Jean Hendry Dunan dilahirkan pada tahun 1828 di kota Jenewa Swiss, ayahnya
bernama Jean Jacques dan ibunya bernama Antoniete Colladon Mereka tinggal di
kota Jenewa.
4. Pada tahun 1965 terbentuklah Tujuh Prinsip Palang Merah sebagai prinsip dasar
yang disempurnakan yaitu: dan Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan,
Kemandirian,Kesukarelaan, Kesatuan, dan Kesemestaan.
5. Dalam PMR dikenal dengan Kenaikan Tingkat, yaitu Tingkat Dasar, Tingkat
Menengah , dan Tingkat Utama. Struktur Organisasi PMR terdiri dari
Ketua/Komandan ( 1 orang ), Wakil Ketua ( maksimal 1. Orang), Petugas
TU/Sekretaris ( maksimal 1 orang), Bendahara ( max. 1 Orang ), Bidang Bakti
Masyarakat ( max. 3 orang), Bidang Keterampilan dan Persahabatan (max. 3
orang), Bid. Kesehatan dan Kebersihan (max. 3 orang), dan Bidang Umum (mx. 3
orang).
6. Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit
atau cedera kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar. Media Dasar
adalah tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh
awam atau awam yang terlatih secara khusus. Adapun tujuan dari PP adalah
menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat, dan memberikan rasa nyaman dan
menunjang proses penyembuhan.
7. Sumber perdarahan ada tiga, yaitu Arteri, Vena, dan Kapiler.
8. Syok adalah gagalnya system sirkulasi mengirim darah terutama di otak, jantung,
dan paru-paru yang disebabkan jantul gagal memompa darah, akibat kehilangan
darah yang berlebihan, akibat pelebaran pembuluh darah yang luas dan dapat pula
diakibatkan oleh kekurangan cairan
9. Secara umum cidera pada alat gerak dapat berupa ; kepala sendi atau ujung tulang
keluar dari sendi (dislokasi), otot atau sambungan ototnya teregang melebihi batas
normal (terkilir/keseleo), robeknya atau putusnya jaringan ikat disekitar sendi, dan
Patah Tulang
10. Pembidaian dilakukan sebagai upaya untuk menstabilkan dan mengistirahatkan
(Imobilisasi) bagian yang cidera. Adapun macam-macam bidai antara lain: bidai
keras, bidai traksi, bidai impropisasi, dan bidai gendongan/belat dan bebat)
11. Pemindahan penderita (Evakuasi) ada dua macam, yaitu pemindahan darurat, dan
pemindahan biasa. Tekhnik untuk melakukan evakuasi ini-pun ada dua tekhnik,
yakni teknik angkat langsung dengan 2-3 penolong, dan tekhnik teknik angkat
anggota gerak.
12. Kedaruratan medis adalah suatu keadaan penderita yang disebabkan adanya
gangguan fungsi tubuh sehingga kemungkinan mengalami cidera, misalkan
kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga terjadi luka.
13. HPI sering disebut juga Hukum Perang. HPI dan disebarluaskan oleh dua lembaga
internasional yaitu PBB dan KIPM
14. Dalam bukunya “Memory of Solverino” Hendry Dunant mengajukan dua buah
gagasan yang diajukan kepada pihak pemerintah.
15. Tindakan – tindakan yang dilarang dilakukan yang termasuk pada Prinsip Utama
HPI adalah Membunuh, memotong anggota badan, melakukan kekerasan,
penyiksaan, menyandera, menghina, dan merendahkan martabat manusia.
16. Palang Merah Indonesia didirkan atas dasar kemanusiaan dan merupakan lembaga
sosial kemasyarakatan yang bergerak dibidang kemanusiaan.
17. Nadi normal untuk bayi adalah 120 - 150 x/menit, Anak : 80 - 150 x/menit, Dewasa
: 60 - 150 x/menit.
18. Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya maut, lalai
memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat
diberikannya atau diadakannya dengan tindakan dengan tidak akan menguatirkan,
bahwa ia sendiri atau orang lain kena bahaya dihukum kurungan selama – lamanya
3 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp.45.000.000 rupiah .
19. Rusaknya dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh ruda paksa atau penyakit,
disebut Pendarahan. Sedangkan apabila terputusnya jaringan tulang, baik
seluruhnya atau hanya sebagian saja disebut Patah Tulang
20. Dalam melakukan tugasnya Pelaku PP memerlukan peralatan dasar dan dapat
dibagi dua ; Alat Perlindungan Diri dan peralatan minimal untuk melakukan
tugasnya.
21. Pernapasan normal untuk bayi adalah 25 - 50 x/menit, Anak : 15 - 30 x/menit,
Dewasa : 12 – 20 x/menit.
22. Pelaku Pertolongan Pertama adalah penolong yang pertama kali tiba ditempat
kejadian yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar.
23. Iman adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati, mengucapkan
(berikrar) dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota akan segala yang dibawa
oleh Rasululah Muhammad, SAW..
24. Sahadat, Shalat, Zakat, Puasa, dan Naik haji bagi yang sudah mampu disebut
sebagai Rukun Islam. Sedangkan, iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman
kepada Kitab ALLAH, Iman kepada para Rasul Allah, Iman kepada Hari
Akhir/Qiyamat, dan Iman kepada Qodho’ dan Qodar/ketentuan Allah, disebut
sebagai Rukun Iman.
25. Hukum Islam ada lima/5 yaitu wajib/fardhu, Sunat, haram, makruh, mubah. Haram
adalah larangan yang keras yang apabila ditinggalkan mendapat pahla dan
apabila dikerjakan mendapat siksa.
26. Syarat adalah sesuatu yang harus dipenuhi dengan sempurna seelum mengerjakan
sesuatu. Kalau saja faktor ini tidak terpenuhi, maka pekerjaannya dapat dianggap
tidak sah. Rukun adalah sesuatu yang harus dikerjakan dan merupakan bagian
pokok yang tidak boleh ditinggalkan dalam melaksanakan suatu ibadah. Sedangkan
Syah artinya adalah sudah terpenuhi aturan (hukum) yang benar, atau cukup syarat
dan rukunnya.
27. Thaharah menurut arti bahasa adalah bersih. Sedangkan menurut syar’I adalah
suci dari hadast dan najis Wudlu adalah bersuci untuk menghilangkan hadats kecil
dengan menggunakan air yang suci lagi mensucikan pada anggota tubuh yang telah
ditentukan.
28. Air yang dipergunakan untuk bersuci adalah air yang bersih (suci dan mensucikan),
yaitu air yang turun dari langit atau keluar dari perut bumi dan belum dipakai untuk
bersuci. Air yang suci dan mensucikan ada 7 macam yaitu;air hujan, air sungai, air
sumur, air laut, air telaga, air embun, air es/salju yang mencair.
29. Tayamun adalah mengusap debu/tanah yang suci ke muka dan kedua tangan
sampai siku-siku dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
30. Shalat menurut arti bahasa artinya berdoa. Sedangkan menurut istilah, shalat
adalah menghadapkan jiwa dan raga kehadirat Allah (sebagai bentuk pengabdian)
dalam bentuk perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam. Jumlah seluruh Rakaat shalat dalam lima waktu adalah sebanyak 17
rakaat
31. Nabi Muhammad, SAW diangkat oleh Allah menjadi Rasul yaitu pada usia 40
tahun. Mukzizaat Nabi Muhammad SAW adalah Al-Qur’an.
32. Izrail adalah Malaikat yang bertugas untuk mencabut nyawa manusia. Sedangkan
Malaikat yang bertugas mencatat amal baik dan amal buruk adalah malaikat Raqib
dan malaikat ‘Atid.
33. Nabi Muhammad dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal, tahun 571 M
34. Hasil dari pelaksanaan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad, SAW adalah shalat
lima waktu
35. Al-Qur’an diturunkan Allah kepada hambanya bukanlah sekaligus atau satu jumlah
kitab, melainkan secara berangsur-angsur, ayat demi ayat sesuai dengan peristiwa
dan keadaan yang sedang dihadapi oleh Nabi. Lama Al-Qur’an diturunkan adalah
22 tahun, 2 bulan, 22 hari
36. Al-Qur’an berjumlah 113 surat, dan 6666 ayat.
37. Malam Lailtaul Qodar adalah suatu malam yang lebih mulya daripada 1000 bulan
adalah malam.
38. Harriet BEECHER Stowe menulis buku dengan judul “Uncle Tom’s Cabin” yang
isi bukunya menceritakan perbudakan sebelum perang saudara di AS pada abad 19.
39. PMI Kab. Majalengka mendapatkan pengalaman lapangan/secara nyata dibidang
Tracing and Mailing Service (TMS) secara internasional yaitu pada saat terjdi
Perang Teluk Th. 1992
40. Tracing and Mailing Service dilaksanakan pada saat terjadi konflik dalam negeri,
hubungan diplomatic terputus, jalur komunikasi hilang, perjalanan biasa tidak
dapat dilaksanakan
41. Tugas- tugas dari TMS adalah mendata, memproses dan menyampaikan semua
informasi untuk identifikasi orang-orang yang perlu mendapat bantuan –
menyampaikan berita keluarga antar anggota keluarga yang terpisah – mencari
anggota yang hilang – mempersatukan anggota keluarga yang hilang –
mendapatkan surat-surat resmu untuk keperluan-keperluan tertentu, misalkan KTP
atau Akta Kelahiran untuk mendapatkan pensiunan atau pengobatan, dl.
42. Bencana adalah peristiwa/rangkaian kejadian yang disebabkan alam, manusia, atau
keduanya yang menyebabkan kerugian harta benda atau jiwa dan lingkungan serta
menghambat jalannya roda pemerintahan.
43. Memperbaiki sarana dan prasarana yang russak yang diakibatkan oleh bencana
disebut rehabilitasi.
44. Menurut istilah PMI, bencana dibagi menjadi tiga macam bencana, yaitu bencana
ringan, bencana sedang, bencana besar.Terdapat 5 paska azas operasional
penanggulangan bencana yaitu Tepat Lokasi, Sasaran, Waktu, Kuantitas,
Kualitas.
45. Jika terjadi bencana PMI dapat memberikan bantuan berupa pertolongan,
pengungsian, penampungan darurat, bantuan pangan, bantuan sandang,
bantuan medik dan sosia.
46. Organisasi yang memadai, tenaga pelaksana yang terlatih, planning / rencana yang
matang, logistik dan dana yang memadai, pemimpin yang baik, evaluasi dan
pelaporan, adalah faktor-faktor kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana
yang dilakukan oleh PMI.
47. Tenda atau kemah adalah suatu sarana yang sering digunakan dalam menghadapi
keadaan darurat seperti saat terjadi bencana alam dan sebagainya.
48. Tenda yang sering digunakan oleh peserta Jumbara atau Harjapra adalah tenda
Tenda Dinding
49. Tenda yang berukuran 5 x 7 yang dapat menampung / memuat 12 orang, dengan
tinggi 3,5 m disebut tenda Tenda Regu
50. Tiga faktor penentu dalam mendirikan tenda yaitu Jenis Tenda, Tali Temali,
Lokasi
51. Kemiringan tanah, arah mata angin dan struktur tanah adalah faktor – faktor
penentu dalam mendirikan tenda, yaitu termasuk pada faktor Lokasi
52. Hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum merawat orang lain yang sakit adalah
mencuci tangan dan memakai celemek.
53. Dua pelaksanaan perawatan umum yang harus diperhatikan adalah persiapan
sebelum merawat orang sakit, mengukur suhu, menghitung nadi, dan menghitung
pernapasan.
54. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh adalah termometer celcius,
Fahrenheit, reamur.
55. Tempat menyimpan air raksa pada thermometer disebut reservoir.
56. Tiga tempat yang dapat digunakan untuk pengukuran suhu tubuh yaitu ketiak,
dubur, mulut.
57. Lima tempat tempat untuk menghitung nadi adalah leher, lipatan paha,
pergelangan tangan, ubun-ubun pada bayi, sisi dalam dari lengan atas.
58. Satu kali pernapasan artinya satu kali menarik napas dan satu kali mengeluarkan
napas.
59. Ada empat macam pemberian kompres kepada pasien, yaitu kompres dingin
kering, kompres dingin basah, kompres panas kering, kompres panas basah.
60. Satu regu DU terdiri dari beberapa petugas/pejabat, yaitu 1 ketua, 1 wk, 1 Petugas
TU, 1 Petugas Logistik, 1 Petugas Memasak, 1 Petugas Distribusi
61. Berikut adalah sebuah contoh dari Kartu Distribusi yang biasa digunakan oleh
petugas Dapur Umum.

KARTU DISTRIBUSI

Nomor Dapur : ………………


Nomor Kode DU : ………………
Nama Kepala Keluarga : ………………
Jumlah Jiwa : ………………
Alamat : ………………

Tanggal Makan Pagi Makan Siang Ttd. Petugas

62. Transfusi Darah adalah tindakan medis memberikan darah pada penderita yang
darahnya telah tersedia dalam kemasan yang memenuhi syarat dan diberikan secara
langsung.
63. Usia minimal 17 tahun, bb 45 kg, kadar hb 12,5 mmhg, tekanan darah sistolik 100-
180 dan diastolik 50-100 mmhg, tidak sedang hamil/menyusui, dalam 6th ke
belakang tidak menderita sakit berat, dan dinyatakan sehat oleh dokter, adalah
termasuk syarat-syarat untuk Menyumbangkan/Penyumbang darah.
64. Dasar hukum transfusi darah yang dilaksanakan oleh PMI adalah sesuai dengan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 1980 dan Lembaran Negara Nomor
27 Tahun 1980.
65. Seseorang dalam satu tahun hanya diperbolehkan menyumbangkan darahnya
maksimal …. Kali 4 atau 5 kali.
66. Ketua PMI yang ke I (1945 – 1946) adalah Drs. Moh. Hatta, dan yang sekarang
adalah Mar’i Muhamad
67. Empat macam golongan darah yaitu A, B, O, AB

PENGETAHUAN DASAR
PERTOLONGAN PERTAMA

Kecelakaan dan musibah bisa datang kapan saja, di mana saja dan menimpa siapa
aja. Dalam setiap kejadian itu pastilah ada penderita cedera baik yang mengalami
luka berat maupun luka ringan dan membutuhkan Pertolongan Pertama yang cepat
dan cepat.

Pertolongan Pertama yaitu pemberian pertolongan segera


kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang
memerlukan penanganan medis dasar.

Tentang Medis Dasar


Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau awam
yang terlatih secara khusus. Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh
Pelaku Pertolongan Pertama

Ini dia yang disebut PENOLONG PERTAMA


Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih
dalam penanganan medis dasar.

Tujuan Pertolongan Pertama:


1. Menyelamatkan jiwa penderita
2. Mencegah cacat
3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan
Dasar Hukum
Seorang petugas Pertolongan Pertama ternyata ada aturan undang- undangnya lho…

a. Memberikan Pertolongan :
Pasal 531 K U H P
Barang Siapa Menyaksikan Sendiri ada orang dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan
atau mengadakan pertolongan kepadanya sipenderita sedang pertolongan itu dapat
diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang
lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-
banyaknya Rp 4.500,-
Jika orang yang perlu ditolong itu mati diancam dengan sangsi KUHP 45,
165, 187, 304 s, 478, 525, 566.

b. Kerahasiaan :
Pasal 322 K U H P
Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang wajib menyimpannya oleh karena
jabatan aau pekerjaannya baik yang sekarang maupun yang dahulu dipidana dengan pidana
penjara selama- lamanya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 9.000,-
Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas
pengaduan orang lain.

PENTING! Penolong juga perlu minta izin sebelum menolong

Persetujuan Tindakan Pertolongan


Ada dua bentuk persetujuan atau ijin bagi penolong untuk melakukan tindakan:
a. Persetujuan yang dianggap diberikan atau tersirat
Adalah persetujuan yang umum diberikan dalam keadaan penderita sadar atau normal.
b. Persetujuan yang dinyatakan
Adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau secara tertulis oleh penderita itu
sendiri.
Seorang Penolong Pertama mempunyai KEWAJIBAN sebagai berikut :
 Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang di sekitarnya
 Menjangkau penderita
 Mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa
 Meminta bantuan / rujukan
 Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat sesuai keadaan penderita
 Membantu penolong yang lain
 Menjaga kerahasiaan medis penderita
 Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat
 Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi / dirujuk ke fasilitas kesehatan

Bagi yang ingin jadi Penolong Pertama, ini KUALIFIKASInya :


 Jujur dan bertanggungjawab
 Profesional
 Mempunyai kematangan emosi
 Mampu bersosialisasi
 Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi
 Mempunyai kondisi fisik baik
 Mempunyai rasa bangga
Alat Perlindungan Diri
Sebagai pelaku PP, kita juga harus mengutamakan keselamatan diri sendiri. Jadi, kita
memerlukan Alat Perlindungan Diri ( APD ).
APD itu adalah alat yang digunakan agar kita tidak tertular penyakit. Alat perlindungan diri
tidak perlu mahal.
Contohnya :
a. Sarung tangan lateks
Pada dasarnya semua cairan tubuh dianggap dapat menularkan penyakit.
b. Kaca mata pelindung
Mata juga termasuk pintu gerbang masuknya penyakit kedalam tubuh manusia
c. Masker penolong
Mencegah penularan penyakit melalui udara

KAMU HARUS TAHU ! DARAH DAN SEMUA CAIRAN TUBUH BISA MENULARKAN PENYAKIT . !

Selain APD, dalam melakukan PP kita juga memerlukan beberapa peralatan.


Misalnya :
a. kasa steril
b. pembalut gulung / perban
c. pembalut perekat / plester
d. pembalut segitiga / mitella
e. gunting pembalut
f. bidai
g. pinset
h. senter
i. selimut, dll

Fungsi Alat dan Bahan Dasar


Dalam menjalankan tugasnya ada beberapa peralatan dasar yang sebaiknya tersedia dan
mampu digunakan oleh penolong di antaranya :
1. Alat dan bahan memeriksa korban
2. Alat dan bahan perawatan luka
3. Alat dan bahan perawatan patah tulang
4. Alat untuk memindahkan penderita
5. Alat lain yang dianggap perlu sesuai dengan kemampuan
PMR

Sebagai organisasi besar yang bergelut dalam bidang kemanusiaan di dunia, tentunya
PMI harus mempunyai tujuan yang jelas terhadap apa yang akan dilakukannya.
Pelayanan yang diberikan PMI terhadap masyarakat banyak sekali bentuknya, yakni
dalam hal Penanggulangan bencana alam, pelayanan Kesehatan, Donor darah, dan
banyak lagi bentuk pelayanan PMI yang diberikan terhadap masyarakat.

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang mutlak yang harus
diperhatikan, dimana saat ini PMI mempunyai Relawan – Relawan yang harus siap
sedia setiap saat menjalankan tugas misi gerakan kemanusiaan ini, diantaranya :

* Anggota Remaja : adalah anggota Remaja yang tergabung dalam Palang Merah
Remaja ( PMR) yang berada di sekolah – sekolah atau lingkungan masyarakat yang
berusia dianatara 7 s.d 18 tahun.
* Korps Sukarela (KSR) : adalah Relawan PMI yang terlatih dan sudah mengikuti
pendidikan sesuai dengan standart PMI dan merupakan tulang punggung PMI dalam
setiap Gerakan yang dilakukan di lapangan, berusia 18 s.d 35 tahun.
* Tenaga Sukarela (TSR) : adalah Relawan PMI yang secara pribadi personal setiap
orang yang ingin mengabdikan dirinya untuk memberikan kontribusi kepada PMI baik
itu moril maupun tenaga sesuai dengan keahlian yang dimiliki, berusia 18 s.d tidak
terbatas.

Relawan – relawan yang tergabung dalam wadah PMI tidak membedakan agama, ras
dan golongan tertentu baik itu orang tersebut mempunyai kecacatan fisik sekalipun PMI
siap menerima kontribusi Relawan. Kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi
dalam penyajian sumber nateri kepalangmerahan ini saya ucapkan terima kasih, karena
bagaimanapun juga materi ini sangat banyak diperlukan oleh para relawan yang
bergerak dilapangan. Kepada Palang Merah Indonesia (PMI ) Pusat serta KSR
Sumedang saya ucapkan terima kasih atas materi yang telah di share kepada saya untuk
dishare kepada para relawan lain.

MATERI KEPALANG MERAHAN RELAWAN (KSR – TSR ) :

Untuk memanage para relawan PMI, maka PMI mengeluarkan beberapa Pedoman
diantaranya :

1. Pedoman Manajemen Relawan


2. Pedoman Indentitas PMI Download»

Berikut ini adalah Materi Dasar Kepalangmerahan yang diberikan kepada para Relawan
PMI ( KSR dan TSR ) dalam menjalankan tugasnya, materi pelatihan dapat anda
download diantaranya:

1. Gerakan Palang Merah dan HPI


2. Organisasi PMI
3. Kepemimpinan
4. Konsep Dasar Pendekatan PRS – HIV AIDS
5. Pertolongan Pertama (PP)
6. Perawatan Keluarga (PK)
7. Management Penanggulangan Bencana (PB)
8. Assesment
9. Penampungan Sementara
10. Dapur Umum
11. Logistik
12. TMS – Restoring Familly Link (RFL)
13. Water and Sanitation (Watsan)
14. Pengantar Community Based (CB)

Untuk menyemangati dalam melaksanakan Gerakan Palang Merah, PMI mempunyai


beberapa Lagu yang merupakan bagian yang tidak bisa terlepaskan sebagai tanda jati
diri jiwa Palang Merah diantaranya :

1. Mars PMI Download»


2. Hymne PMI Download»
3. Bakti Remaja Download»

MATERI KEPALANGMERAHAN PMR :

Sebagai tindak lanjut upaya pengembangan Relawan PMI khususnya anggota Remaja
PMI yang tergabung dalam Palang Merah Remaja (PMR), materi – materi yang
diberikan pada anggota Remaja PMR (bisa di download) antara lain:

Materi Manajemen PMR :


* Pedoman Manajemen PMR

Materi Pokok PMR :


1. Gerakan PM (Mengenal Gerakan) PMR
2.Pertolongan Pertama (PP) PMR
* Pedoman PP Madya Download»
* Pedoman PP Wira Download»
* Pedoman PP Mula Download»
3. Kepemimpinan PMR Download»
4. Donor Darah PMR Download»
5. Remaja Sehat Peduli Sesama PMR
6. Kesehatan Remaja PMR Download»
7. Kesiapsiagaan Bencana PMR :
* Ayo Siaga Bencana Mula
* Ayo Siaga Bencana Madya
* Ayo Siaga Bencana Wira

Materi Tambahan :
1. Buku Saku Pembina PMR Download»
2. Syarat Kecakapan PMR (Markas) Download»
3. Youth Center
4. Pengurangan Resiko Berbasis Remaja :
* Pengurangan Resiko Berbasis Remaja Mula
* Pengurangan Resiko Berbasis Remaja Madya
* Pengurangan Resiko Berbasis Remaja Wira

Panduan Fasilitator :
1. Gerakan dan Kepemimpinan Download»
2. Pertolongan Pertama, Donor Darah, Kesehatan Remaja, RSPS
3. Ayo Siaga Bencana :
* Ayo Siaga Bencana Mula
* Ayo Siaga Bencana Madya
* Ayo Siaga Bencana Wira
Sebagai referensi materi penunjang kegiatan pendidikan bagi anggota Remaja Palang
Merah, saya akan memasukan beberapa materi rujukan yang dapat dijadikan referensi
pedoman bagi anggota PMR, diantaranya :
1. Pedoman Perawatan Keluarga (PK)
2. Pendidikan Remaja Sebaya ( PRS )
3. Kesiapsiagaan Bencana

Syarat Kecakapan PMR :


Untuk meningkatkan kapasitas dan penghargaan PMI terhadap PMR maka
diterapkanlah sistem aturan Tanda Kecakapan anggota PMR dan Pembina PMR,. Untuk
lebih memahami aturan ini silahkan download yaitu :
1. Syarat Kecakapan PMR (untuk Markas)
2. Tanda Kecakapan PMR (untuk PMR)
3. Pin Kecakapan
ANATOMI DAN FAAL DASAR
Dalam melakukan Pertolongan Pertama (PP), Kita juga harus tahu apa itu Anatomi dan
Faal Dasar.

Anatomi adalah ilmu urai tubuh. Yaitu ilmu yang mempelajari susunan dan
bentuk tubuh. Sedangkan ilmu faal yaitu ilmu yang mempelajari fungsi
bagian dari alat atau jaringan tubuh disebut Fisiologi.

POSISI ANATOMIS Adalah posisi dimana tubuh kita berdiri tegak, kedua lengan di
samping tubuh, telapak tangan menghadap ke depan. Berdasarkan posisi anatomis ini
dikenal ada tiga bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua bagian, yaitu:
1. Bidang Medial Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua, yaitu kiri dan
kanan
2. Bidang Frontal Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi depan (anterior) dan
belakang (posterior)
3. Bidang Transversal Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua, yaitu atas (
superior ) dan bawah (inferior).

BAGIAN-BAGIAN TUBUH MANUSIA


Tubuh manusia dilindungi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Umumnya tubuh
manusia dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :

Kepala
Terdiri dari : tengkorak, wajah dan rahang bawah

Leher

Batang Tubuh
Terdiri dari : dada, perut, punggung dan panggul

Anggota Gerak Atas


Terdiri dari : sendi bahu, lengan atas, siku, lengan bawah, pergelangan
tangan,tangan.

Anggota Gerak Bawah


Terdiri dari : sendi panggul, tungkai atas
(paha), lutut, tungkai bawah, pergelangan kaki, kaki.

TENTANG RONGGA
Selain pembagian tubuh, ternyata tubuh kita terdapat 5 (lima) buah rongga, yaitu :

1. Rongga Tengkorak
Rongga ini berisi otak dan melindunginya.

2. Rongga Tulang Belakang


Berisi bumbung syaraf atau “spinal cord” terbentuk dari rongga-rongga tulang
belakang menyatu membentuk suatu kolom.

3. Rongga Dada
Sering juga disebut rongga toraks. Dilindungi oleh tulang-tulang rusuk,
berisi jantung, paru-paru, pembuluh darah besar, kerongkongan dan saluran
pernapasan.

4. Rongga Perut
Rongga ini terletak diantara rongga dada dan rongga panggul. Dalam dunia medis
dikenal dengan istilah abdomen. Di dalam rongga ini terdapat berbagai organ
pencernaan dan kelenjar seperti lambung, usus, limpa, hati, empedu, pancreas
dan lainnya.

5. Rongga Panggul
Rongga ini dibentuk oleh tulang – tulang panggul, berisi kandung kemih, sebagian
usus besar dan organ reproduksi dalam.

SISTEM TUBUH
Sistem tubuh adalah susunan dari organ-organ yang mempunyai fungsi tertentu.
Ada beberapa sistem pada tubuh manusia :

1. Sistem Rangka (Kerangka/Skeleton)


Fungsi rangka:
 Menopang bagian tubuh
 Melindungi organ tubuh
 Tempat melekat otot dan pergerakan tubuh
 Memberi bentuk tubuh
2. Sistem Otot (Muskularis)
Merupakan suatu organ atau alat yang berfungsi menggerakkan tubuh

3. Sistem Pernapasan (Respirasi)


Ada dua sistem pernapasan:
a. Pernapasan Dalam
Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang terjadi dalam Jaringan.
b. Pernapasan Luar
Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida didalam paru-paru.

4. Sistem Peredaran Darah


Peredaran darah terdiri :
- Peredaran darah Kecil :
Jantung Paru-paru (terjadi pengambilan oksigen dan pembuangan gas karbon
dioksida) Jantung.
- Peredaran darah Besar :
Jantung pembuluh nadi semua bagian tubuh (terjadi pemberian oksigen serta
pengambilan zat sampah di kapiler) Pembuluh balik Jantung.

5. Sistem Saraf (Nervus)


Organ yang berfungsi untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan bagian tubuh.

6. Sistem Pencernaan (Digestif)


Saluran yang menerima makanan dari luar untuk diserap oleh tubuh dengan jalan dicerna (
proses telan, kunyah dan mencampur ) dengan bantuan enzim dan zat cair mulai mulut sampai
anus.
7. Sistem Kelenjar Buntu (Endokrin)
Kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ( produknya ) kedalam darah
dalam jaringan kelenjar tampa melalui saluran dan hasil sekresi ini disebut hormon.

8. Sistem Kemih (Urinaria)


Proses penyaringan darah untuk menyerap zat yang digunakan tubuh yang membebaskan
dari zat yang tidak digunakan.

9. Kulit
Adalah lapisan jaringan pada bagian luar yang menutupi dan melindungi
permukaan tubuh dan yang berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-
rongga, lubang masuk.

10. Panca Indera


Pancaindera adalah organ untuk menerima jenis rangsangan atau stimulus tertentu.
Terdiri dari :
 Indera Penglihatan (Mata)
 Indera Pendengaran (Telinga)
 Indera Penciuman (Hidung)
 Indera Pengecap (Lidah)
 Indera Perasa/Peraba (Kulit)

11. Sistem Reproduksi


Terdiri dari Sistem reproduksi Pria dan Sistem reproduksi Wanita.

PENILAIAN KORBAN
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN?
Tindakan untuk penilaian korban terdiri dari :

1. Penilaian keadaan

Pada saat sampai di lokasi kejadian hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menilai
keadaan sekitar. Apakah aman atau tidak bagi dirinya. Jika ragu lebih baik minta bantuan
kepada orang dewasa.

Perhatikan :
1. Bagaimana kondisi pada saat itu ?
2. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
3. Bagaimana mengatasinya ?
INGAT !
Amankan Diri Sendiri Terlebih Dahulu, Keselamatan Penolong Nomor 1

Di Lokasi
Secara umum tugas seorang penolong saat tiba di lokasi adalah :
1. Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang orang disekitar lokasi kejadian
2. Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan
3. Menentukan keadaan umum kejadian ( mekanisme cedera )
4. Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang mengancam nyawa
5. Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
6. Minta bantuan bila diperlukan

Dalam melakukan tugas sebagai penolong, juga diperlukan berbagai informasi untuk
menunjang penilaian. Tahukah kamu, informasi dapat kita peroleh dari:
-Kejadian itu sendiri
-Penderita (bila sadar)
-Keluarga (Saksi)
-Mekanisme kejadian
-Perubahan bentuk yang nyata ( cedera yang jelas )
-Gejala atau tanda khas suatu cedera atau penyakit.

2. Penilaian dini
Pada saat menghadapi penderita, kita perlu menentukan kondisi penderita secara umum. Hal-
hal yang ditentukan yaitu :
a. Kesan umum
Langkah ini digunakan untuk menentukan apakah penderita merupakan kasus trauma atau
kasus medis. Perbedaannya adalah sebagai berikut.
 Kasus Trauma : Kasus yang disebabkan oleh suatu ruda-paksa
Mempunyai tanda-tanda yang jelas dan terlihat da
atau teraba. Misalnya luka terbuka, memar, patah tulang da lain sebagainya
 Kasus Medis : Kasus yang diderita seseorang tanpa ada riwayat ruda- paksa.
Contohnya sesak napas, pingsan.
b. Memeriksa Kesadaran
Ada empat tingkatan kesadaran penderita, yaitu :
1. Awas = Alert
2. Suara = Voice
3. Nyeri = Pain
4. Tidak Respon = Un Respon

selalu ingat ASNT = AVPU

c. Memastikan Jalan napas terbuka dengan baik


Jika penderita tidak respon gunakan teknik angkat dagu dan tekan dahi.
d. Untuk menilai pernapasan
Setelah jalan napas berjalan dengan baik maka penolong harus menilai pernapasan penderita
dengan cara :
 Lihat
 Dengar
 Rasakan
e. Menilai denyut nadi
Sebelum melakukannya, kita lihat dulu kondisi korban apakah sadar atau tidak. Jika sadar, cara
yang digunakan adalah dengan meraba nadi pergelangan tangan (radial). Sedangkan bagi
korban yang tidak sadar, nadi yang diperiksa adalah di bagian leher (Carotis)
f. Hubungi Bantuan
Usahakan untuk segera minta bantuan rujukan. Kita bisa meminta bantuan kepada orang lain
atau melakukannya sendiri. Misalnya dengan telepon.

3. Pemeriksaan Fisik
Tindakan ini melibatkan penglihatan, perabaan dan pendengaran.
Tanda apa saja yang perlu kita temukan saat melakukan pemeriksaan fisik ???
1. Apakah ada Perubahan bentuk pada bagian tubuh si korban ?
2. Apakah ada Luka terbuka (terlihat jelas) pada tubuh korban?
3. Apakah korban merasakan Nyeri saat bagian tubuhnya kita raba atau tekan?
4. Apakah ada Bengkak pada tubuh korban?

Agar lebih mudah mengingatnya,kita menyebut tanda-tanda tersebut dengan istilah PLNB.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut kndisi korban, perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap
dari ujung kepala sampai ujung kaki.
1. Kepala
2. Leher
3. Dada
4. Perut
5. Punggung
6. Panggul
7. Anggota gerak atas dan bawah

PENTING !

Pada pemeriksaan anggota gerak selain PLNB juga lakukan pemeriksaan gerakan
sensasi dan sirkulasi

PEMERIKSAAN DENYUT NADI


Setiap kali jantung berdenyut maka pembuluh nadi akan melebar dan berkonstraksi saat darah
melaluinya . Nadi adalah gelombang tekanan yang dihasilkan oleh denyut jantung

Denyut nadi dapat diperiksa di bagian :


a. Leher (Pembuluh nadi leher/ Arteri karotis )
b. Lengan atas (Pembuluh nadi lengan atas/Arteri brakialis)
c. Pergelangan tangan (Pembuluh nadi pergelangan tangan/A. radialis)
d. Lipat paha (Pembuluh nadi lipat paha/ A.femoralis)

Cara memeriksa nadi:


1. Pasien berbaring atau duduk dengan tenang
2. Raba nadi yang akan diperiksa dengan telunjuk dan jari tengah
3. Tekan sedikit sampai nadi teraba , lalu mulai menghitung sambil melihat penunjuk detik
pada jam .
4. Bila denyut nadi teratur, nadi diperiksa selama 15 detik dan hasilnya dikalikan 4 untuk
mendapatkan denyut nadi permenit. Bila denyut nadi tidak teratur, harus diukur selama 60
detik
5. Laporkan juga teratur atau tidak, kuat atau lemah denyut nadi penderita

Denyut Nadi
Bayi : 120 – 150 X/menit
Anak : 80 – 150 X/menit
Dewasa : 60 – 90 X/menit
PEMERIKSAAN PERNAPASAN
Pada penderita sadar jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi
pernapasannya sedang dihitung. Genggam tangan penderita lalu letakkan diatas diatas dada
atau perut penderita, lalu amati gerakkan naik turunnya.
Satu pernapasan adalah satu kali menghirup napas dan satu kali
mengeluarkan napas (satu kali gerakan naik dan turun). Pernapasan dihitung selama 30
detik, lalu dikalikan 2 untuk mendapatakan frekuesi pernapasan permenit.
Frekwensi Pernapasan
Bayi : 25 – 50 X/menit Anak : 15 – 30 X/menit Dewasa : 12 – 20 X/menit

PEMERIKSAAN SUHU
Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif. Apakah ada peningkatan atau
penurunan suhu yang dilakukan dengan perabaan dengan menggunakan punggung tangan
pada dahi atau leher.
Kelembaban kulit juga harus dinilai (berkeringat/kering)

Warna kulit juga perlu dinilai.


Pucat
Dapat terjadi akibat gangguan peredaran darah
Kemerahan
Tekanan darah tinggi, keracunan alcohol, luka bakar, demam, penyakit infeksi
Kebiruan (sianossi)
Kurangnya oksigen dalam darah.
Kekuningan
Sering merupakan tanda gangguan hati
Biru kehitaman
Tanda perdarahan bawah kulit

4. RIWAYAT PENDERITA
Untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu kejadian, mekanisme kejadian atau
perjalanan suatu penyakit maka diperlukan wawancara yang
dapat dilakukan dengan penderita, keluarganya atau saksi mata. Riwat penderita ini
sangat penting pada kasus medis.Untuk memudahkan, dikenal akronim KOMPAK .

K = Keluhan utama
Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita . Gejala adalah hal-hal yang
hanya dapat dirasakan oleh penderita misalnya nyeri, pusing. Tanda adalah hal-hal yang
dapat diamati oleh orang lain . Saat melakukan Tanya jawab hindari jawaban YA atau TIDAK.
Usahakan memberikan pertanyaan terbuka .

O = Obat – obatan yang diminum


Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses pengobatan. Gangguan yang dialami
mungkin akibat lupa minum atau menelan obat tertentu contohnya seorang penderita kencing
manis mengalami masalah kadar gula derah yang tinggi karena lupa minum obat sebelum
makan.

M = Makanan / Minuman terakhir


Hal ini dapat dijadikan dasar terjadinya kehilangan kesadaran pada penderita. Selain itu
data ini juga penting untuk diketahui bila ternyata penderita harus menjalai pembedahan di
RS.

P = Penyakit yang diderita


Riwayat penyakit yang sedang diderita atau pernah diderita yang mungkin berhubungan
dengan keadaan yang dialami penderita saat ini. Contoh : asma dan jantung.
A = Alergi yang Dialami
Perlu dicari apakah penyebab pada penderita ini mungkin merupakan suatu bentuk alergi
terhadap bahan-bahan tertentu . umumnya penderita
atau keluarga sudah mengetahuinya dan sudah memahami mengatasi keadaan itu.

K = Kejadian
Kejadian yang dialami penderita sebelum kecelakaan atau sebelum timbulnya Waspadai
Gejala dan Tandanya! penyakit yang diderita saat ini.
INGAT!!!
Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi dapat membuat kesimpulan berdasarkan hasil
temuannya.

5. PEMERIKSAAN BERKALA
Usahakan pemeriksaan terus dilanjutkan secara berkelanjutan sebelum mendapat
pertolongan medis. Secara umum pada pemeriksaan berkala harus dinilai kembali :
- Tingkat kesadaran
- Nilai kembali jalan napas dan perbaii bila perlu
- Nilai kembali pernapasan, frekuensi dan kualitasnya
- Periksa kembali nadi penderita
- Nilai kembali keadaan kulit : Suhu, kelembaban dan kondisinya
- Periksa kembali secara seksama mungkin ada bagian yang belum diperiksa atau sengaja
di lewati
- Nilai kembali penatalaksanaan penderita (secara keseluruhan)
- Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga rasa aman dan nyaman.

6. PELAPORAN
Setelah selesai menangani penderita dan penolong melakukannya dalam tugas maka semua
pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus dilaporkan secara singkat dan jelas kepada
penolong selanjutnya.
Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
- Umur dan jenis kelamin penderita
- Keluhan utama
- Tingkat kesadaran
- Keadaan jalan napas
- Pernapasan
- Denyut nadi
- Pemeriksaan yang penting
- KOMPAK yang penting
- Penatalaksanaan
- Perkembangan lainnya yang dianggap penting
PELAKU PERTOLONGAN PERTAMA

1. Pengertian
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau korban kecelakaan yang
memerlukan penanganan medis dasar untuk mencegah cacat atau maut.

2. Tujuan
 Menyelamatkan jiwa penderita
 Mencegah cacat
 Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan

3. Pelaku Pertolongan Pertama


Adalah orang yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan
penanganan kasus gawat darurat dan terlatih untuk memberikan pertolongan pertama.

4. Dasar Hukum
Pasal 531 KUH Pidana
Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang didalam keadaan bahaya maut, lalai
memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat
diberikannya atau diadakannya dengan tidak menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain
akan kena bahaya dihukum kurungan selama – lamanya tiga bulan atau denda sebanyak –
banyaknya Rp. 4.500,-. Jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45,
165, 187, 304 s, 478, 525, 566.
Pasal ini berlaku bila pelaku P2 dapat melakukan tanpa membahayakan keselamatan
dirinya dan orang lain.
Dalam tatanan dunia medis Pelaku P2 merupakan bagian dari penyelenggaraan jasa medis
sehingga juga harus menjaga kerahasiaan penderita yang ditolongnya. Hal ini juga diatur dalam
KUHP :

Pasal 322 KUH Pidana menegaskan :


1. Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia yang wajib menyimpannya oleh
karena jabatan atau pekerjaannya baik yang sekarang, maupun yang dahulu, dipidana dengan
pidana penjara selama-lamanya sembilan bulan atau dengan denda sebanyak – banyaknya
sembilan ribu rupiah.
2. Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas
pengaduan orang itu.
PMI dapat menyelenggarakan P2, maupun menyelenggarakan pendidikan P2, serta dapat
mendirikan Pos P2 adalah berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 023 / Birhub /
1972.
5. Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama :
a. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya. Keselamatan diri
dan tim menjadi prioritas.
b. Menjangkau penderita, dalam kecelakaan atau musibah, kemungkinan pelaku harus
memindahkan penderita lain untuk dapat menjangkau penderita yang lebih parah.
c. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa
d. Meminta bantuan / rujukan, pelaku harus bertanggung jawab sampai bantuan rujukan
mengambil alih penanganan penderita.
e. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat
f. Membantu pelaku P2 lainnya
g. Ikut menjaga kerahasian medis penderita
h. Berkomukasi dengan petugas lainnya yang terlibat
i. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasikan

6. Kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama


a. Jujur dan bertanggung jawab
b. Berlaku profesional
c. Kematangan emosi, dalam keadaan tertentu kondisi penderita dapat emosional juga
keluarga korban, dalam hal ini pelaku harus dapat menenangkan penderita dan keluarganya.
Juga sabar, tidak panik dan gugup dalam menghadapi penderita.
d. Kemampuan bersosialisasi
e. Kondisi fisik baik

7. Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama :


a. Alat Perlindungan Diri ( APD )
Beberapa APD :
1. Sarung tangan lateks
2. Kacamata perlindungan
3. Baju pelindung
4. Masker penolong ( pencegahan penularan penyakit melalui udara )
5. Masker Resusitasi
6. Helm
Catatan : APD minimal bagi pelaku adalah sarung tangan dan masker RJP.
b. Beberapa tindakan umum untuk menjaga diri adalah :
1. Mencuci tangan
2. Bersihkan alat dengan :
 Membersihkan dengan air : hanya menghilangkan bekas noda
 Desinfeksi : memakai bahan pembunuh kuman
 Sterilisasi : dengan melalui proses khusus untuk menjadikan bebas kuman

8. Peralatan Pertolongan Pertama


a. Penutup luka, misalnya : kasa steril
b. Pembalut luka :
1. Pembalut segitiga 2. Pembalut gulung / elastis
c. Cairan pembersih luka,
1. Boorwater 2. Rivanol 3. Iodinepovidone
d. Peralatan stabilisasi korban :
1. Bidai leher ( collar neck )
2. Bidai alat gerak ( bidai kayu, bidai udara )
3. Papan spinal panjang
4. Papan spinal pendek
e. Mitella l. Kartu penderita
f. Plester m. Alat Tulis
g. Gunting pembalut n. Oksigen ( bila perlu )
h. Pinset o.Tensimeter dan stetoskop (bila perlu)
i. Kapas p. Peralatan pengangkutan
j. Senter
k. Selimut

Anda mungkin juga menyukai