3 Ok
3 Ok
3 Ok
Folklore atau cerita rakyat adalah kisah legenda yang diceritakan secara turun temurun
di masyarakat dan biasanya mengandung pesan moral yang bisa dipetik. Karena hal
tersebut maka digolongkan dalam budaya lisan. Pengertian cerita rakyat sering
tercampur dengan dongeng, walaupun sebenarnya ada perbedaan yang
cukup mendasar.
Advertisements
Kumpulan Cerita Rakyat Pendek Nusantara ini kami posting untuk anak anak Indonesia,
karena menurut pakar pendidikan, cerita dapat membantu membentuk kepribadian anak.
Oleh karena itu, menasihati anak salah satunya dapat dilakukan melalui cerita atau
dongeng.
Hal ini cukup efektif karena anak akan mampu menyerap dengan mudah gambaran tentang
baik atau buruk sesuatu hal melalui isi sebuah cerita.
Advertisements
Purbasari memiliki enam orang kakak perempuan yaitu Purbararang, Purbadewata,
Purbaendah, Purbakancana, Purbamanik dan Purbaleuih.
Purbasari sangat baik sifat dan kelakuannya. Dia lembut, manis budi, ddan suka menolong.
Selain hatinya yang elok, Purbasari juga memiliki paras yang cantik dan rupawan, setiap
orang yang melihatnya pasti jatuh hati pada pandangan pertama.
Sayangnya kecantikan dan kebaikan hati purbasari tidak menurun dari kakak sulungnya
Purbararang yang berperangai sangat buruk.
Walaupun cantik Purbararang sangat kasar, sombong, kejam dan iri hati terhadap siapapun
juga.
Advertisements
Ikuti kisah lengkapnya pada link berikut ini Cerita Rakyat Indonesia : Lutung Kasarung
Bunda membersihkan lukanya dengan sabar. Kali ini, luka Malin cukup parah.
Bunda Malin Kundang yang bernama Mande Rubayah membalutnya dengan perban.
“Malin, jangan nakal. Jangan kau kejar-kejar lagi ayam jago itu. Ingat, kau sudah tidak
punya ayah, kaulah satu-satunya harapan Bunda,” nasihat ibunya.
Advertisements
Sejak ayah Malin meninggal, ibunya bekerja keras untuk menghidupi Malin.
Ia membantu para nelayan membongkar ikan hasil tangkapan di pantai. Kadang, Malin ikut
dengannya.
Di sana, Malin bertemu dengan Saudagar Ali, salah satu orang kaya di kampung itu.
Saudagar Ali telah menganggap Malin seperti anaknya sendiri.
Beliau mengajari Malin cara berdagang dan mengemudikan kapal. Bagi Saudagar Ali, Malin
cerdas dan dewasa, tidak seperti anak kecil pada umumnya.
Ikuti kisah lengkapnya pada link berikut ini Cerita Rakyat Malin Kundang
Pada zaman dahulu, tepat di daerah Jawa Barat. Terdapat sebuah Kerajaan bernama
Pakuan Pajajaran.
Kerajaan tersebut di pimpin oleh seorang Raja yang sangat bijaksana dan arif.
Rakyat dibawah kekuasaanya sangat bahagia dan menghormati sang raja karena
kepemimpinannya membuat hidup para rakyat sejahtera.
Raja tersebut bernama Raja Prabu Siliwangi. Sang Prabu mempunyai cukup banyak anak,
salah satunya bernama Putri Kandita.
Ia adalah seorang gadis yang sangat cantik jelita, baik hati dan memiliki sifat yang sama
seperti Ayahnya.
Sang Prabu Siliwangi sangat menyayangi Putri Kandita, dan Seiring bertambahkan usia,
putri Kandita semakin memiliki paras yang cantik dan area ia merupakan anak tunggal
maka ialah sang calon pewaris tahta raja Prabu Siliwangi kelak.
Ikuti kisah lengkapnya pada link berikut ini Legenda Nyi Roro Kidul Penguasa Laut Selatan
Hati si Pitung geram sekali. Sore ini ia kembali melihat kesewenang-wenangan para
centeng Babah Liem. Babah Liem atau Liem Tjeng adalah tuan tanah di daerah tempat
tinggal si Pitung.
Babah Liem menjadi tuan tanah dengan memberikan sejumlah uang pada pemerintah
Belanda, Selain itu, ia juga bersedia membayar pajak yang tinggi pada pemerintah
Belanda.
Ikuti kisah lengkapnya pada link berikut ini Kisah Si Pitung : Jagoan Dari Betawi
Tiap hari ia tiada henti selalu berdoa, “Tuhan, karuniai seorang anak padaku.
Sesungguhnya hidupku sangat sepi. Jika engkau mengaruniai aku seorang anak tentunya
aku akan semakin bersyukur dan taat kepadamu.”
Suatu hari, raksasa yang kebetulan lewat mendengar doa Mbok Sarni. Dengan suaranya
yang menggelegar, raksasa itu bertanya, “Hei wanita tua! Apakah kau sungguh-sungguh
menginginkan seorang anak?”
Mbok Sarni terkejut. Dengan gemetar, ia menjawab, “Benar sekali. Aku mendambakan
seorang anak yang bisa menemaniku. Namun sepertinya hal itu tak mungkin, usiaku sudah
tua, dan suamiku telah meninggal.”
“Ha… ha… ha… aku bisa mengabulkan keinginanmu dengan mudah, tapi tentu ada
syaratnya. Apakah kau bersedia?” tanga si raksasa.
“Baiklah, aku bersedia,” sahut Mbok Sarni menjawab walau hatinya takut melihat sosok
raksasa yang besar dan seram.
Ikuti kisah lengkapnya pada link berikut ini Dongeng timun mas : Perjanjian Dengan
Raksasa