Laporan Keuangan Konsolidasi PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I

Di Susun Oleh
Kelompok 3

Winnie Andrea (173304010326)


Go Moi (173304010331)
Viony Augustin (173304010333)
Evelyn (173304010334)
Enti Marni Sianipar (173304010350)

DOSEN PEMBIMBING
H. Adam Afiezan, S.E., M.Ak., RSA.

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA


MEDAN
2019
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
A. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil
operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih
anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut
merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan. Laporan keuangan konsolidasi
diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap
perusahaan lain, dan sebaliknya laporan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu perusahaan
tidak memiliki kontrol dengan perusahaan lain. Artinya, jika tidak memiliki hak kendali
(Control) yang lebih, maka mereka adalah badan usaha(entity) mandiri, artinya mereka masing-
masing akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk
digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya. Adapun maksud dan tujuan
laporan keuangan konsolidasi disusun, yaitu agar dapat memberikan gambaran yang objektif
dan sesuai atas keseluruhan posisi aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri
atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan
diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-
pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
Dalam PSAK No. 4 Paragraf 4 penyajian laporan keuangan konsolidasi oleh induk perusahaan
bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pemakai laporan keuangan mengenai data
keuangan dari suatu kelompok perusahaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu
entitas hukum yang terpisah satu sama lain. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi,
laporan keuangan bank dan anak perusahaan digabungkan satu persatu dengan menjumlahkan
unsur-unsur yang sejenis dari asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban. Agar laporan
keuangan konsolidasi dapat menyajikan informasi keuangan dari kelompok perusahaan
tersebut sebagai satu kesatuan ekonomi, maka perlu dilakukan langkah-langkah berikut :
1. Transaksi dan saldo resiprokal antara induk perusahaan dan anak perusahaanharus
dieliminasi.
2. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi, yang timbul dari transaksiantara bank
dan anak perusahaan harus dieliminasi.
3. Untuk tujuan konsolidasi, tanggal laporan keuangan anak perusahaan padadasarnya
harus sama dengan tanggal laporan keuangan bank. Apabila tanggallaporan keuangan
tersebut berbeda maka laporan keuangan konsolidasi pertanggal laporan keuangan bank
masih dapat dilakukan sepanjang :
a. Perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3 bulan.
b. Peristiwa atau transaksi material yang terjadi diantara tanggal pelaporantersebut
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
4. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansiyang
sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau sejenis.
5. Hak minoritas (minority interest ) harus disajikan tersendiri dalam neracakonsolidasi
antara kewajiban dan modal sedangkan hak minoritas dalam labadisajikan dalam
laporan laba rugi konsolidasi.

B. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi


a. Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi
Tujuan PSAP 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian adalah memberikan acuan dan
aturan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada unit-
unit pemerintahan dalam rangka menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum
(general purpose financial statements) demi meningkatkan kualitas dan kelengkapan
laporan keuangan dimaksud. Yang dimaksud dengan laporan keuangan untuk tujuan
umum adalah laporan keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan
informasi sebagian besar pengguna laporan termasuk lembaga legislatif sebagaimana
ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Disamping itu diharapkan
PSAP 11 dapat menjadi acuan akan pentingnya penyusunan laporan keuangan
konsolidasian yang selama ini belum dilaksanakan secara menyeluruh oleh entitas
pelaporan.
b. Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi
Manfaat disusunnya laporan keuangan konsolidasi adalah :
1. Untuk kepentingan jangka panjang, efek anak perusahaan terhadap induk.
2. Memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan terhadapkinerja grup
(anak) perusahaan.
3. Kepentingan informasi pihak luar.
4. Keterbatasan laporan keuangan konsolidasi.

C. Teknik dan Prosedur Laporan Keuangan Konsolidasi


Prosedur konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8, 21 & 23) antara lain dinyatakan
bahwa dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, laporan keuanganinduk perusahaan
(parent company) dan anak perusahaan (subsidary company) digabungkan satu persatu dengan
menggabungkan unsur-unsur yang sejenis dari aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan
beban. Adapun prosedur penyusunan laporan keuangan konsolidasi, yaitu :
1. Mempersiapkan kertas kerja penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
2. Memasukkan laporan keuangan, meliputi laporan laba rugi, laporan laba ditahan,dan
neraca masing-masing perusahaan induk dan anak pada kolomnya masing-masing.
3. Jika ada kesalahan-kesalahan pada laporan keuangan induk atau anak (sepertikoreksi
terhadap pencatatan investasi dengan metode biaya dikonversi ke metodeekuitas) perlu
dibuatkan jurnal penyesuaian (diposting ke buku besar perusahaaninduk atau anak).
4. Memasukkan jurnal eliminasi dalam kertas kerja, seperti :
 Mengeliminasi laba atau rugi antar perusahaan (laba atau rugi anak yang
telahdiakui dalam laporan laba-rugi perusahaan induk).
 Mengeliminasi dividen anak perusahaan yang telah dicatat pada
saat perusahaan induk menerima dividen dari anak perusahaan.
Pendapatan dari perusahaan anak............................. xxx
Dividen ..................................................................... xxx
Investasi pada perusahaan anak................................ xxx

Penyesuaian untuk mencatat hak minoritas dalam laba dan dividen perusahaan anak.
Beban hak minoritas.............................................. xxx
Dividen.................................................................. xxx
Hak minoritas........................................................ xxx

Mengeliminasi akun resiprokal, yaitu akun investasi pada perusahaan anak(di neraca
induk) dan akun ekuitas (di neraca anak) dikali dengan persentase kepemilikan induk.

Jika NW dari akun investasi pada perusahaan anak = NB dari akun ekuitas
Modal saham.......................................................... xxx
Tambahan modal (jika ada)................................... xxx
Laba ditahan.......................................................... xxx
Investasi pada perusahaan anak...................................... xxx
Hak minoritas (% kepemilikan x total ekuitas).............. xxx
Jika NW dari akun investasi pada perusahaan anak > < NB dari akunekuitas (catatan lihat
penjelasan selanjutnya)
Modal saham.......................................................... xxx
Tambahan modal (jika ada)................................... xxx
Laba ditahan........................................................... xxx
Alokasi kelebihan................................................... xxx
Investasi pada perusahaan anak...................................... xxx
Hak minoritas (% kepemilikan x total ekuitas).............. xxx

Mengalokasikan dan mengamortisasi perbedaan nilai wajar dari akuninvestasi dengan nilai
buku ekuitas (dari langkah ke 5). Jika ada perbedaan itudialokasikan ke aktiva tetap, maka
perlu dibuatkan jurnal penyusutan. Demikian pula jika hak paten perlu diamortisasi pertahun.

5. Mengeliminasi akun resiprokal lainnya (seperti hutang, piutang, pembelian


dan penjualan antar perusahaan).
6. Menjumlahkan akun-akun pada kedua laporan keuangan untuk akun-akun yangtidak
resiprokal pada kolom laporan konsolidasi.
7. Menjumlahkan akun-akun pada kedua laporan keuangan ditambah dan dikurangiakun-
akun dalam kolom jurnal eliminasi.Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi
antara induk perusahaan dananak perusahaan dapat digunakan 3 (tiga) metode, yaitu
a. Metode Ekuitas ( Equity Method )
Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi induk
perusahaan terhadap anak perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga
jika aktiva bersih anak perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara
otomatis akan menyebabkan perubahan pada nilai investasi induk perusahaan. Data
pencatatan investasi saham pada
anak perusahaan dengan metode ekuitas, didasarkan pada suatu anggapan investasi
pada anak perusahaan sejajar dan sama dengan investasi pada perusahaan- perusah
aan cabangnya. Alasan diterapkannya metode ekuitas juga didasarkan atas suatu
fakta bahwa induk perusahaan dan anak perusahaan merupakan bagian-bagian
dari satu kesatuan usaha, seperti halnya hubungan antara kantor pusat dan cabang-
cabangnya. Oleh sebab itu perusahaan-perusahaan yang terjadi didalam hak-
hak pemegang saham pada anak perusahaan harus diakui dan dicatat oleh induk per
usahaan, untuk dapat mengikuti dan melaporkan posisi keuangan dan perkembanga
n usahanya secara lengkap. Nilai investasi induk perusahaan terhadap perusahaan
akan meningkat jika anak perusahaan memperoleh laba bersih dan
akan menurun atau berkurang nilainya, jika anak perusahaan menderita kerugian.
Beberapa perkiraan account yang perlu diperhatikan :
a) Perkiraan “Investasi Saham Dalam Anak Perusahaan”, akan berubah
jumlahnya apabila anak perusahaan melaporkan adanya laba rugi atau pemb
agian dividen.
b) Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”, timbul karena perusahaan
mengumumkan dividen namun belum dibayar. Perkiraan ini harus
dihapuskanapabila telah dibayar tunai (kas).
c) Perkiraan “Laba Yang Ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”, akan
berubah jumlahnya apabila anak perusahaan melaporkan adanya laba
atau rugi. Selain itu akan berubah juga karena adanya laba atau rugi milik
induk perusahaan sendiri.Perkiraan-perkiraan diatas, dalam kertas kerja
(Worksheet ) penyusunan laporan keuangan konsolidasi harus sudah
menunjukkan saldo akhir pada laporan keuangan konsolidasi, artinya sudah
diperhitungkan perubahan jumlahnya.
b. Metode Ekuitas Tidak Lengkap
Jika metode ekuitas diterapkan secara benar, laba bersih konsilidasi, dan saldo laba
perusahaan induk adalah sama dengan saldo laba konsilidasi. Persamaan jumlah laba
dan saldo laba perusahaan induk dan konsolidasi ini tidak selalu ada. Persamaan
tersebut tidak ada jika metode ekuitas diterapkan tidak secara benar,atau jika
akuntansi metode biaya digunakan untuk investasi perusahaan anak. Contohnya,
perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi metode ekuitas mungkin
mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai buku yang diperoleh pada
buku terpisah perusahaan induk, atau mungkin tidak mengeliminasi laba atau rugi
antar-perusahaan. Kelalaian-kelalaian seperti itu menyebabkan tidak lengkapnya
penerapan akuntansi metode ekuitas. Kesalahan-kesalahan lain dalam penerapan
metode ekuitas menyebabkan salah saji yang serupa dalam laba dan saldo laba
perusahaan induk. Masalah yang timbul dari salahnya penerapan metode ekuitas atau
menggunakan metode biaya untuk investasi perusahaan anak mungkin tidak se-
serius yang terlihat. Hal ini dikarenakan akuntan harus menyiapkan laporan
keuangan konsolidasi yang benar dengan mengabaikan bagaimana perusahaan induk
mempertanggungjawabkan investasinya pada perusahaan anak. Tidak
ada pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum sepanjang laporan
keuangan konsolidasi yang disiapkan bagi pemegang saham benar dan perusahaan
induk/investor tidak menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit yang lain.
Tetap digunakannya metode biaya atau metode ekuitas tidak lengkap oleh beberapa
perusahaan didasarkan pada asumsi bahwa penerbitan laporan keuangan konsolidasi
hanya sebagai laporan keuangan yang disiapkan bagi para pemegangsaham dari
entitas utama.

c. Metode Harga Perolehan (Cost Method)


Pada metode biaya, yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham
anak perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah
dibagikanoleh anak perusahaan) yang diakui sebagai pendapatan (revenue) oleh
induk perusahaan. Sebaiknya laba atau rugi atas pemilikan modal (saham) hanya
timbulapabila sebagian atau seluruh jumlah saham yang dimiliki tersebut dijual.
Pada metode biaya bagian dividen yang dibagikan oleh anak perusahaan dicatat
pada sisi debit dalam rekening “Piutang Dividen (Kas)”, dengan rekening lawan
kredit “Penghasilan Dividen”.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Metode Biaya :
1. Perkiraan investasi saham pada anak perusahaan, tidak mengalami
perubahan jumlahnya. Perubahan modal anak perusahaan akibat adanya laba, r
ugi atau pembagian dividen tidak mempengaruhi perkiraan investasi saham
pada anak perusahaan, atau induk perusahaan tidak menyesuaikan investasinya.
2. Laba atau rugi dari anak perusahaan baru diakui oleh induk perusahaan
sebesar persentasi (%) kepemilikannya pada saat disusun neraca konsolidasi m
elalui perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning ) untuk induk
perusahaan” perkiraan ini hanya tampak pada worksheet penyusunan neraca
konsolidasi.
3. Penghapusan (eliminasi) terhadap perkiraan-perkiraan Modal Saham, Agio
Saham dan Retained Earning anak perusahaan hanya didasarkan pada
jumlahawal/saldo awal tahun atau saldo awal pada saat kepemilikan.
4. Metode biaya berdasarkan pada asumsi bahwa investasi induk terhadap
anak perusahaan merupakan bagian dari aktiva..
5. Nilai investasi harus selalu tetap, karena akan ditampakkan dalam neracasebes
ar harga perolehannya saja.
6. Perubahan nilai aktiva bersih anak perusahaan sebagai konsekuensi
darikegiatan operasionalnya tidak akan mempengaruhi besarnya nilai
investasitersebut.

D. Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi


Laporan keuangan konsolidasi memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya :
1. Kinerja keuangan anggota perusahaan yang tidak bagus akan tertutupi.
2. Rasio keuangan tidak mencerminkan rasio keuangan perusahaan.
3. Ketidaktepatan penyusunan rekening akuntansi seluruh perusahaan.
4. Kekuranglengkapan catatan laporan keuangan perusahaan individu.

E. Sifat-Sifat Laporan Keuangan yang Dikonsolidasikan


1. Laporan keuangan konsolidasi adalah model laporan akuntansi untuk menunjukkan
pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang tersendiri, yang
didasarkan atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara
hukum tidak dilakukan.
2. Dalam menyusun neraca konsolidasi untuk perusahaan induk dan anak, perusahaan
anak ini dipandang seakan-akan sebagai cabang aktiva dan kewajiban masing-masing
perusahaan anak digabungkan dengan aktiva dan kewajiban perusahaan induk, pos-
pos silang yang tidak mempunyai arti penting apabila kesatuan usaha bersangkutan
dipandang sebagai kesatuan usaha tunggal harus dihapuskan.
3. Neraca perusahaan induk yang melaporkan saham perusahaan anak sebagai investasi,
dan neraca perusahaan anak yang melaporkan kepentingan yang dipegang oleh
perusahaan induk sebagai modal saham.

F. Masalah-Masalah Umum yang Dihadapi Dalam Penyusunan LaporanKeuangan


Konsolidasi
Ada beberapa masalah umum yang senantiasa timbul di dalam rangka penyusunan neraca
konsolidasi. Masalah-masalah tersebut antara lain timbul dan dipengaruhi oleh :
1. Periode dimana laporan/neraca konsolidasi tersebut disusun. Misalnya : penyusunan
neraca konsolidasi sesaat setelah terjadi pemilikan saham-saham, berbeda dengan
neraca konsolidasi yang disusun satu tahun (periode) kemudian berhubung telah
terjadinya perubahan-perubahan didalam pos-pos neraca.
2. Jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan induk, dan harga perolehan(pengorbanan)
yang telah dikeluarkan untuk memperoleh saham tersebut. Misalnya : penyusunan
neraca konsolidasi dimana saham-saham dibeli dengan harga diatas nilai bukunya
berbeda dengan penyusunan neraca konsolidasi apabila saham-saham di peroleh
dengan harga yang sama dan kurang dari nilai bukunya.

Anda mungkin juga menyukai