Profil Indikator Mutu 2019
Profil Indikator Mutu 2019
Profil Indikator Mutu 2019
PENANGGUNG IPCN
JAWAB
PENGUMPUL IPCLN
DATA
PUBLIKASI Tiap 3 bulan
DATA
STANDAR 100%
METODOLOGI Concurrent
PENGUMPULAN
DATA
CAKUPAN Semua Unit Pelayanan
DATA
FREKUENSI Setiap bulan
PENGUMPULAN
DATA
FREKUENSI Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang Rawat Inap
ANALISIS DATA sebagai informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian akan dilaporkan
kepada Tim KP. Data Rumah sakit akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Tim KP
setiap 3 bulan yang akan dilaporkan kepada Tim PMKP dan Direktur. Secara
umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen
rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Tim PMKP
METODOLOGI Menggunakan diagram Garis atau diagram batang
ANALISIS DATA - diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
- diagram batang digunakan untuk menampiilkan data perbandingan antar
unit
SUMBER DATA Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan supervisi
Instalasi Farmasi setiap menerima order Obat High Alert yang dilaksanakan setiap
hari.
Inklusi : Seluruh obat High Alert
Eksklusi : -
PENANGGUNG Kepala Ruang Rawat Inap dan Instalasi Farmasi
JAWAB
PENGUMPUL Penanggung jawab data Rawat Inap dan Instalasi Farmasi
DATA
PUBLIKASI Tiap 3 bulan
DATA
STANDAR 100%
METODOLOGI Concurrent
PENGUMPULAN
DATA
CAKUPAN Instalasi Bedah Sentral
DATA
FREKUENSI Tiap 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
FREKUENSI Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang IBS sebagai
ANALISIS DATA informasi awal untuk unit, kemudian akan dilaporkan kepada Tim KP. Data
Rumah sakit akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Tim KP setiap bulannya yang
akan dilaporkan kepada Tim PMKP dan Direktur. Secara umum data akan
dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga
bulan yang dikoordinasikan oleh Tim PMKP
METODOLOGI Menggunakan diagram Garis atau diagram batang
ANALISIS DATA - diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
- diagram batang digunakan untuk menampiilkan data perbandingan antar
unit
SUMBER DATA Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan melihat
dokumentasi seluruh check list keselamatan pasien operasi dalam satu bulan.
Inklusi : Seluruh tindakan operasi
Eksklusi : -
PENANGGUNG Kepala ruang IBS
JAWAB
PENGUMPUL Penangung jawab data IBS
DATA
PUBLIKASI Tiap 3 bulan
DATA
TUJUAN Meningkatkan budaya hand hygiene seluruh karyawan Rumah Sakit Nur
Rohmah
DIMENSI Fokus pada pasien
DASAR Cuci tangan adalah salah satu prosedur yang paling penting dalam mencegah
PEMIKIRAN infeksi nosokomial. Tangan adalah instrument yang digunakan untuk
menyentuh pasien, memegang alat, perabot rumah sakit dan juga keperluan
pribadi seperti makan. Ignaz Semmelweis adalah orang periama yang
menunjukkan pentingnya penularan infeksi melalui tangan. Ketika ia menjadi
staf dokter di rumah sakit di Vienna pada tahun 1840, dia memperhatikan
bahwa cuci tangan ternyata dapat mencegah penularan infeksi. Sejak itu
ditunjang dengan penelitian, cuci tangan jadi komponen paling penting dalam
pencegahan infeksi.
NUMERATOR Jumlah petugas yang mampu melakukan hand hygiene yang benar
DENOMINATOR Jumlah seluruh petugas
FORMULA Jumlah seluruh petugas yang mampu melakukan hand hyiegene yang benar
Jumlah seluruh petugas
X100%
STANDAR ≥ 80%
METODOLOGI Concurrent dengan observasi langsung
PENGUMPULA
N DATA
CAKUPAN Semua unit
DATA
FREKUENSI Bulanan
PENGAMBILAN
DATA
FREKUENSI 3 bulan
ANALISIS
DATA
METODOLOGI Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
ANALISIS Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding masing-
DATA masing indikasi (5 indikasi), unit layanan, dan jenis ketenagaan
SUMBER DATA Checklist dan format observasi kebersihan tangan dengan
metode enam langkah dan lima momen sesuai format PPI-RS
PENANGGUNG Kepala Instalasi/Ruang
JAWAB
PENGUMPUL IPCLN, IPCN
DATA
PUBLIKASI 3 bulan
DATA
JUDUL
Waktu Lapor Hasil Tes Kritis laboratorium
DEFINISI Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang diperlukan untuk
OPERASIONAL memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil
pemeriksaan dan mulai dibaca oleh Dokter/ Analis Laboratorium sampai
hasilnva diterima oleh dokter/perawat yang mengirim (lisan).
Standar : harus diterima oleh dokter/perawat yang mengirim dalam waktu
kurang dari 15 (lima belas) menit secara lisan.
Yang dimaksud dengan kritis adalah hasil pemeriksaan yang termasuk dalam
kategori kritis yang ditetapkan dengan kebijakan RS. Waktu tunggu yang
memanjang dapat berakibat :
- Menurunkan kepercayaan terhadap layanan laboratorium
- Memperpanjang diagnosa dan terapi penderita
TUJUAN Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
DIMENSI MUTU Safety
DASAR Permenkes No 11 Tahun 2004
PEMIKIRAN
NUMERATOR Jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang dilaporkan
< 15 menit
DENOMINATOR Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium kritis
FORMULA N/D x 100%
STANDAR 100%
METODOLOGI Sensus harian
PENGUMPULAN
DATA
CAKUPAN Instalasi Laboratorium
DATA
FREKUENSI Tiap 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
FREKUENSI Tiap 3 bulan
ANALISIS DATA
METODOLOGI Grafik garis
ANALISIS DATA
SUMBER DATA Catatan data Instalasi Laboratorium
PENANGGUNG Kepala Instalasi Laboratorium
JAWAB
PENGUMPUL Penanggung jawab data laboratorium
DATA
PUBLIKASI Setiap 3 bulan
DATA
6. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
7. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
8. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
9. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
7. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan
kiri dan sebaliknya, telapak tangan kiri dan sebaliknya
Petugas yang dinilai mencakup SEMUA PETUGAS yang bertugas di ruangan
(dokter, perawat, peserta didik, pekarya, cleaning service).
TUJUAN Meningkatkan budaya hand hygiene seluruh karyawan Rumah Sakit Nur
Rohmah
DIMENSI Fokus pada pasien
DASAR Cuci tangan adalah salah satu prosedur yang paling penting dalam mencegah
PEMIKIRAN infeksi nosokomial. Tangan adalah instrument yang digunakan untuk
menyentuh pasien, memegang alat, perabot rumah sakit dan juga keperluan
pribadi seperti makan. Ignaz Semmelweis adalah orang periama yang
menunjukkan pentingnya penularan infeksi melalui tangan. Ketika ia menjadi
staf dokter di rumah sakit di Vienna pada tahun 1840, dia memperhatikan
bahwa cuci tangan ternyata dapat mencegah penularan infeksi. Sejak itu
ditunjang dengan penelitian, cuci tangan jadi komponen paling penting dalam
pencegahan infeksi.
NUMERATOR Jumlah petugas dan pengunjung yang mampu melakukan hand hygiene yang
benar
DENOMINATOR Jumlah seluruh petugas dan pengunjung
FORMULA Jumlah seluruh petugas dan pengunjung yang mampu melakukan hand
hyiegene yang benar
Jumlah seluruh petugas dan pengunjung X100%
STANDAR ≥ 80%
METODOLOGI Concurrent dengan observasi langsung
PENGUMPULA
N DATA
CAKUPAN Semua unit
DATA
FREKUENSI Bulanan
PENGAMBILAN
DATA
FREKUENSI 3 bulan
ANALISIS
DATA
METODOLOGI Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
ANALISIS Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding masing-
DATA masing indikasi (5 indikasi), unit layanan, dan jenis ketenagaan
SUMBER DATA Checklist dan format observasi kebersihan tangan dengan
metode enam langkah dan lima momen sesuai format PPI-RS
PENANGGUNG Kepala Instalasi/Ruang
JAWAB
PENGUMPUL IPCLN, IPCN
DATA
PUBLIKASI 3 bulan
DATA
JUDUL Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh pada
pasien Rawat Inap
DEFINISI Upaya pencegahan jatuh meliputi :
OPERASIONAL 1. Screening di rawat jalan/ IGD
2. Asesmen awal risiko jatuh
Asesmen Awal risiko jatuh adalah kegiatan mengidentifikasi atau
menilai/skoring faktor risiko jatuh sehingga dapat diambil tindakan
pencegahan sedini mungkin
3. Assesment Ulang risiko iatuh
Asesmen Ulang risiko jatuh adalah suatu kegiatan mengkaii /melakukan
penilaian ulang faktor risiko jatuh untuk menemukan adanya risiko terjadi
kejadian jatuh pada pasien
4. Edukasi pencegahan pasien jatuh.
Edukasi pencegahan pasien jatuh adalah kegiatan memberikan informasi hal-
hal yang perlu diwaspadai pada pasien risiko jatuh untuk mencegah terjadinya
pasien jatuh.
Disebut patuh apabila melaksanakan seluruh upaya pencegahan jatuh pada
pasien yang berisiko sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh rs
TUJUAN Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman dan efektif bagi pasien
dalam upaya mencapai pemenuhan sasaran keselamatan nasian.
DIMENSI MUTU keselamatan pasien dan focus pada pasien
DASAR Permenkes 11/2017 tig SKP
PEMIKIRAN
NUMERATOR Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan pasien jatuh
DENOMINATOR Jumlah kasus yang berisiko jatuh. Semua pasien
FORMULA Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan pasien jatuh :Jumlah
kasus yang berisiko jatuh. Semua pasien X 100%
STANDAR 100%
METODOLOGI Retrospektif
PENGUMPULA
N DATA
CAKUPAN Semua area klinis
DATA
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULA
N DATA
FREKUENSI 3 bulan
ANALISIS
DATA
METODOLOGI Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
ANALISIS
DATA
SUMBER DATA Rekam medis pasien rawat inap
PENANGGUNG Kepala ruang rawat inap
JAWAB
PENGUMPUL Penanggung jawab data ruang rawat inap
DATA
PUBLIKASI 3 bulan
DATA