A2 Phylum Annelida
A2 Phylum Annelida
A2 Phylum Annelida
LAPORAN PRAKTIKUM
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
Pada lapisan luar Annelida juga terdapat sel sensoris yang berfungsi untuk
menerima rangsang. Tubuh Annelida juga memiliki lapisan otot, yang terdiri dari otot
sirkuler (spiralrapat) dan otot longitudinal (spiral panjang). Ketika otot sirkuler
berkontraksi maka segmen akan menjadi lebih tipis dan memanjang, sedangkan ketika
otot longitudinal berkontraksi segmen akan menebal dan memendek.Mereka hidup di
dalam tanah yang lembab, dalam laut, dan dalamair. Pada umumnya hidup bebas, ada
yang hidup dalam liang, beberapa bersifat komensal pada hewan-hewan aquatis, dan
ada juga yang bersifat parasit pada Vertebrata.
3. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan hewan ini sudah lengkap. Organ pencernaannya terdiri dari
mulut, faring, esofagus, usus, dan anus.
4. Sistem Ekskresi
Dilakukan oleh organ ekskresi, yaitu nephridia (organ ekskresi yang
merupakan saluran), nefrostom (corong bersilia dalam tubuh),dan nefrotor (pori tubuh
tempat kotoran keluar). Pada tiap segmen tubuh terdapat sepasang nephridia, kecuali
3 segmen yang pertama dan segmen yang terakhir tidak ada. Setiap Segmen memiliki
organ ekskresinya masing-masing.
5. Sistem Reproduksi
Umumnya berlangsung secara seksual, satu Annelida memiliki dua alat
kelamin yaitu alat reproduksi jantan dan betina (Hermafrodit),meskipun demikian,
reproduksi secara seksual tetap membutuhkan dua individu yang akan mengatur
dirinya sedemikian rupa sehingga dapat mempertukarkan sperma. Setelah itu hasil
reproduksi tadi akan disimpan dalam suatu organ khusus yang disebut klitelum.
Apabila telah siap, hasil ini akan lepas dari kepala cacing, tinggal dan berkembang di
dalam tanah. Beberapa Annelida juga dapat bereproduksi secara aseksual dengan cara
fregmentasi diikuti dengan regenerasi.
6. Sistem Sirkulasi (Peredaran darah)
Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup yang memiliki pembuluh
darah dengan haemoglobin di dalamnya sehingga darahnya berwarna merah. Fungsi
pembuluh darah yaitu menghantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, pada
bagian kulitnya terdapat sangat banyak pembuluh darah kecil, karena hewan ini
bernafas melalui kulit.
7. Sistem Pernafasan (Respirasi)
Dapat berlangsung melalui seluruh permukaan tubuhnya yaitu kulit, sebab
kulitnya bersifat lembab, tipis, dan banyak mengandung kapiler-kapiler darah. Namun
ada sumber yang mengatakan bahwa adapula spesies yang dapat melakukan respirasi
melalui insang.
8. Sistem Syaraf
Annelida memiliki sistem saraf dengan sepasang ganglia cerebral (otak) yang
dihubungkan ke tali saraf (nerve cord) yang meluas disepanjang tubuhnya.
9. Sistem Gerak
Dinding tubuh cacing tanah mempunyai 2 lapis otot, yaitu stratum circulare
(lapisan otot sebelah luar), dan stratum longitudinal (lapisan otot sebelah dalam). Jika
musculi berkontraksi akan menimbulkan gerakan menggelombang dari cacing tanah
itu sehingga ia bergerak.Dinding intestine juga mempunyai lapisan otot yaitu stratum
longitudinale. Jika otot ini berkontraksi, akan menimbulkan gerak peristaltik yang
dapat mendorong makanan dalam saluran pencernaan dan mendorong keluar sisa-sisa
pencernaan. Setae digerakkan oleh dua berkas otot, yaitu musculus protactor
(mendorong setae keluar) dan musculus retractor (menarik kembali setae masuk ke
dalam rongganya). Keduanya melekat pada ujung-ujung dalam setae. Jadi cacing
tanah bergerak dengan setae dan kontraksi otot-otot dinding tubuh.
E. Alat dan Bahan
Tabel E.1 Alat yang digunakan
No Nama Alat Keterangan
10 Aquades Secukupnya
F. Langkah Kerja
Preparat diletakan
Mikroskop binokuler Hasil pengamatan
pada mikroskop dan
dan preparat yang dicatat pada buku
diamati bagian-
akan diamati disiapkan laporan praktikum
bagiannya
Pheretima phostuma
Dilakukan pembedahan
disimpan pada bak
Anatomi Pheretima dimulai dari bagian
bedah secara melintang
phostuma diamati anterior hingga
dan diberi jarum pada
melewati bagian intestin
kedua ujungnya
G. Hasil Pengamatan
2. Regnum : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Oligochaeta
Ordo : Opisthopora
Familia : Megascolecidae
Genus : Megascolex Gambar G.3 Megascolex sp. Gambar G.4 Megascolex sp.
(Dokumentasi A2, 2019) (Hugh Landsdown, 2015)
Species : Megascolex sp.
3. Regnum : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Polichaeta
Ordo : Phyllodocida
Familia : Nereiidae
Genus : Nereis Gambar G.5 Nereis virens Gambar G.6 Nereis virens
(Dokumentasi A2, 2019) (David Venwick, 2005)
Species : Nereis virens
4. Regnum : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Hirudinea
Ordo : Arhynchobdellida
Familia : Haemadipsidae
Genus : Haemadipsa Gambar G.7 Haemadipsa sp. Gambar G.8 Haemadipsa sp.
(Dokumentasi A2, 2019) (Quentin Martinez, 2019)
Species : Haemadipsa sp.
5. Regnum : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Gephyra
Ordo : Sipunculiformes
Familia : Sipunculidae
Genus : Sipunculus Gambar G.9 Sipunculus sp. Gambar G.10 Sipunculus sp.
(Dokumentasi A2, 2019) (Carol Buchanan, 2016)
Species : Sipunculus sp.
6. Regnum : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Oligochaeta
Ordo : Opisthopora
Familia : Lumbricidae Gambar G.12 Pheretima sp.
Genus : Pheretima Gambar G.11 Morfologi (Tanpa nama, 2013)
Pheretima sp.
Species : Pheretima sp.
(Dokumentasi A2, 2019)
8. Regnum : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Oligochaeta
Ordo : Opisthopora
Familia : Lumbricidae
Genus : Lumbricus Gambar G.15 Sayatan Gambar G.15 Lumbricus sp.
Melintang Lumbricus sp. (Olivier Digoit, 2008)
Species : Lumbricus sp.
(Dokumentasi A5, 2019)
No Nama Simetri Bentuk Tubuh Ruas Parap Klite Setae Suc Tent Classis
Species Tubuh Tub odia lum atau ker akel
uh Ramb
ut
1. Nereis Bilateral Memanjang √ √ - √ - √ Polychaeta
virens
2. Megascolide Bilateral Bulat √ - √ √ - - Oligochaeta
s sp Memanjang
3. Hirudo Bilateral Bulat √ - √ - √ - Hirudinea
medicinalis Memanjang
4. Arenicola Bilateral Memanjang √ √ - √ - √ Hirudinea
cristata
5. Haemadipsa Bilateral Bulat √ - √ - √ - Polychaeta
sp Memanjang
6. Megascolex Bilateral Bulat √ - √ √ - - Oligochaeta
sp Memanjang
7. Lumbricus Bilateral Bulat √ - √ √ - - Oligochaeta
terestis Memanjang
8. Pheretima Bilateral Bulat √ - √ √ - - Oligochaeta
sp Memanjang
H. Pembahasan
a. Kelas Polychaeta
Beberapa spesies anggota kelas Polychaeta, yang diamati yaitu Nereis virens,
dan Arenicola cristata.
1. Nereis virens
Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, pada bagian dorsal berbentuk
silindris dan bagian ventral berbentuk pipih, memiliki bentuk tubuh bulat
memanjang dengan memiliki ruas tubuh. Selain itu hewan ini memiliki parapodia
yang terdapat setae. Memiliki prostomium yang dilengkapi oleh sepasang tentakel
pendek. Tidak memiliki klitelum dan sucker. Nereis virens termasuk kelas
Polychaeta merupakan hewan berumah dua, dengan fertilisasi secara eksternal.
Selain itu, dalam daur hidupnya terdapat fase larva trochophore. Nereis virens
hidup di laut dan tersebar di Laut Utara, Antartika, Antlantik Utara, dan Pasifik
Utara.
2. Arenicola cristata
Arenicola cristata dikenal sebagai cacing batu. Memiliki bentuk tubuh bulat
memanjang dan memiliki ruas tubuh. Hewan ini termasuk kedalam kelas
polychaeta karena memiliki parapodia dan memiliki setae pada setiap pasangan
parapodia pada bagian lateral tubuhnya juga tidak memiliki klitellum dan sucker.
Kepala terdapat sepasang antenna dan dua hingga empat pasang mata,tetapi ada
juga beberapa spesies yang buta. Mata tersebut hanya mampu membedakan
terang dan gelap. Cacing ini berfungsi sebagai sumber makanan untuk berbagai
hewan lain seperti burung.
b. Kelas Oligochaeta
Beberapa spesies anggota kelas Oligochaeta yang diamati yaitu: Lumbricus
terrestris, Megascolides sp, dan Pheretima sp.
1. Lumbricus terrestris
Lumbricus terrestris atau cacing tanah memiliki simetri tubuh bilateral
dengan bentuk tubuh bulat memanjang dan memiliki ruas tubuh. Memiliki warna
tubuh pada permukaan atas yaitu merah sampai biru kehitaman. Cacing tanah ini
memiliki dinding tubuh yang terdiri dari kutikula, epidermis, otot melingkar dan
selom.
Dinding tubuh cacing ini juga dilapisi oleh 2 lapis otot, yaitu stratum circulare,
adalah lapisan otot sebelah luar, dan stratum longitudinale, lapisan otot sebelah
dalam. Di ujung anterior pada bagian prostomium terdapat mulut, bagian ventral
mulut dibatasi oleh peristomium yang merupakan segmen pertama dan anus
terdapat pada ujung segmen terakhir. Memiliki klitellum yang jelas pada bagian
dorsal dan lateral. Jika dipotong membujur melalui dinding tubuh bagian dorsal
akan terlihat diantara saluran pencernaan dan dinding tubuh terdapat coelom.
Dinding coelom ini dibatasi oleh ephitelium, yang disebut peritoneum. Suatu
cairan yang tidak berwarna mengisi coelom ini dan mengalir dari satu segmen ke
segmen yang lain. saluran pencernaan lurus dan menembus septa. di sebelah
dorsal saluran pencernaan terdapat aorta dorsalis, sedangkan di sebelah
ventralnya terdapat aorta ventralis. Sistem respirasi yaitu dengan permukaan
tubuh yakni bernapas dengan kulitnya, serta memiliki saluran pencernaan
makanan yng lengkap yang terdiri atas mulut, faring, esofagus, proventriculus,
intestin, dan anus. Sistem sirkulasi cacing tanah adalah sistem peredaran tertutup.
Sistem eksresi cacing tanah berupa nefridia. Cacing tanah bersifat hermafrodit.
reproduksi dilakukan dengan fertilisasi silang. Pertumbuhan dan perkembangan
secara langsung tanpa melalui stadium larva. Cacing ini hidup di dalam liang
tanah yang subur dan lembab, biasanya sering dijumpai pada saat musim hujan.
2. Megascolides sp
Spesies ini mempunyai ukuran tubuh yang besar, bentuk tubuhnya bulat
memanjang, dan simetri tubuh bilateral, memiliki klitellum dan ruas tubuh
dengan jumlah ruas tubuh dapat mencapai ratusan ruas, memiliki setae. Cacing
ini dapat tumbuh dengan ukuran yang panjang bisa mencapai 100 cm lebih.
Merupakan hewan yang bersifat hemafrodit memiliki reproduksi jantan dan
betina, melakukan fertilisasi secara silang. Musim kawin biasanya saat musim
semi dan musim panas. Hewan ini tidak mempunyai tentakel, parapodia serta
tidak mempunyai alat penghisap.
3. Pheretima sp.
Merupakan cacing tanah yang yang dapat ditemukan di Asia Tenggara,
khusunya di Indonesia banyak ditemukan spesies ini, Pada umumnya hidup
dalam tanah yang lembab. Memiliki simetri tubuh bilateral, dengan bentuk tubuh
bulat dan memanjang, memiliki ruas tubuh yang jelas dan mempunyai setae juga
terdapat klitellum. Bersifat hemafrodit dan tidak dapat membuahi sendiri. Sudah
memiliki sistem pencernaan makanan yang lengkap mulai dari mulut, faring,
esofagus, proventriculus, intestin, dan anus. Pada tubuhnya terdapat celah
kelamin betina dan celah kelamin jantan, lubang untuk nefridia serta spermateka.
Cacing ini aktif di malam hari, cacing ini berperan sebagai dekomposer tetapi
cacing ini juga sebagai tempat inang parasit seperti Monocystis sp. selain itu juga
dapat merusak tanah.
c. Kelas Hirudinea
Beberapa spesies anggota kelas Hirudinea yang diamati antara lain
adalah Haemadipsa sp. dan Hirudo medicinalis
1. Haemadipsa sp.
Hewan ini biasa dikenal dengan sebutan pacet biasanya berwarna coklat, atau
hijau. Merupakan hewan yang hidup sebagai parasit, memiliki ruas tubuh
tubuhnya biasanya berbentuk pipih, memiiki simetri tubuh bilateral, memiliki
dua alat penghisap atau sucker pada bagian anterior dan posterior, mempunyai
pigmen, serta karena hidupnya parasit maka tubuhnya dilapisi oleh kutikula.
Hewan ini bersifat hemafrodit, embrionya berkembang didalam cocoon. Hewan
ini tidak mempunyai klitelium dan setae serta tidak mempunyai parapodia juga
tidak mempunyai tentakel.
2. Hirudo medicinalis
Hirudo medicinalis atau bisa disebut dengan lintah ini mempunyai warna pada
umumnya gelap atau biru kehitaman mempunyai bentuk bulat sedikit pipih,
memiliki simetri tubuh bilateral, ujung posterior membesar, serta memiliki ruas
tubu yang jelas. Lintah ini mempunyai panjang bisa mencapai 8-10 cm. Tidak
mempunyai parapodia, tentakel maupun setae serta tidak mempunyai klitellum.
Hewan ini bersifat parasit dengan menempel dan menghisap darah, mangsanya
digigit dengan tiga buah gigi taring yang terbuat dari kitin, mempunyai alat hisap
atau sucker yang berfungsi untuk melekatkan diri pada mangsanya. Mempunyai
zat anti koagulan yaitu untuk mencegah penggumpalan darah. Darah yang dihisap
akan ditampung didalam tubuh lintah. Dapat berenang dan hidup di air tawar dan
akan banyak ditemukan pada saat musim hujan. Lintah merupakan hewan yang
dapat diangkat menjadi alternatif pengobatan pada dunia medis (untuk terapi).
d. Kelas Gephyra
Salah satu kelas Gephyra yang kami amati adalah Sipunculus sp.
1. Sipunculus sp.
Sipunculus atau bisa disebut juga cacing kacang ini dapat ditemukan di semua
samudera dari kedalaman 900 m. Dapat ditemukan di sepanjang Atlantik dan
Mediterania pantai Eropa. Mempunyai bentuk tubuh silindris dengan ukuran
kurang lebih 53 mm. Mempunyai kepala dengan dilengkapi 2 pasang tentakel yang
menyirip.
Tubuh cacing dewasa berwarna merah muda atau warna-warni dan yang lebih
muda berwarna keputihan. Hewan ini pada umumnya berukuran panjang antara 5-
15 cm. Spesies ini hidup di pantai yang berlumpur atau berpasir pada kedalaman
rata-rata 30 cm. Spesimen baru-baru dikumpulkan di Fort Pierce, Florida,
ditemukan di sebuah flat pasir, di zona intertidal terkenal saat air surut. Cacing ini
biasanya hidup melekat pada benda padat untuk melindungi dirinya.
I. Hasil Diskusi
1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki setiap spesies yang ada temukan?
Tuliskan persamaan-persamaan tersebut!
Jawab :
Memiliki simetris tubuh bilateral.
Lapisan sel terdiri dari tiga lapisan (tripoblastik).
Bentuk tubuhnya bulat dan memanjang, dengan ruas-ruas tubuh atau segmen yang
jelas.
Permukaan tubuh dilapisi kutikula.
Respirasi melalui epidermis atau permukaan tubuh.
Sistem eksresi dengan sepasang nephridia.
Sistem pencernaan lengkap.
Sistem saraf dengan ganglia cerebral (otak).
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, plasma darah umumnya berisi hemoglobin
dan amoebacyte yang bergerak bebas.
2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh cacing jantan dan betina spesies
yang sama? tuliskan perbedaan-perbedaannya!
Jawab:
Parapodia dan tentakel hanya dimiliki oleh kelas Polychaeta.
Klitelum terdapat pada kelas Olygochaeta.
Setae atau rambut pada kelas Polychaeta terdapat banyak setae, sedangkan pada kelas
Olygochaeta hanya terdapat beberapa setae atau sedikit setae, dan pada kelas
Hirudinea tidak terdapat setae.
Sucker hanya dimiliki oleh kelas Hirudinea.
Pada kelas Olygochaeta dan Hirudinea merupakan hewan berumah satu, sistem
reproduksi umumnya secara eksternal dan tidak memiliki bentuk larva, kecuali pada
kelas Polychaeta merupakan hewan berumah dua, sistem reproduksi generatif eksternal
dan memiliki larva yang disebut trocophore.
3. Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap classis pada kolom berikut:
Jawab:
Classis Ciri Khas
Polychaeta Hidup bebas di air laut
Tubuhnya beruas atau bersegmen
Memiliki parapodia dan tentakel
Memiliki banyak setae
Berumah dua, memiliki bentuk larva yang
disebut trocophore
J. Kesimpulan:
1. Classis dari phylum Annelida yang dibahas adalah classis Polychaeta (Nereis
virens, Arenicola cristata), oligochaete (Lumbricus terestris, pheretima sp,
megascolides), dan hirudinea (Hirudo medicinalis, Haemadipsa).
2. Tubuh hewan Annelida bilateral simetris, panjang dan jelas bersegmen-segmen,
serta memiliki alat gerak yang berupa rambut-rambut kaku (setae) pada tiap segmen
kecuali hirudinea. Respirasi dengan kulit, atau dengan branchia. Organ eksresi terdiri
atas sepasang nephridia pada tiap segmen. Sistem nervosum terdiri atasa sepasang
ganglia cerebrales pada ujung dorsal otak, yang berhubungan dengan berkas saraf
medio-ventral.
3. Polychaeta (poly = banyak + chaeta = rambut) Bagian luar dan dalam dalam
tubuhnya bersegmen, ruas-ruas/segmen yang disebut somites sama besar. Pada bagian
lateral terdapat embelan berambut disebut parapodia. Di bagian kepala terdapat
tentakel, tidak mempunyai klitelum, kebanyakan hidup di laut. Oligochaeta (oligos =
sedikit + chaeta = rambut) Bagian luar dan dalam tubuhnya bersegmen, memiliki
klitelum yang jelas, tidak ada kepala dan parapodia (embelan), pada setiap somites
terdapat setae, hermaprodit, hidup di air tawar atau yang lembab. Hirudinea (Hirudo =
lintah, memiliki zat anti koagulan disebut “hirudin”) Tubuh berpigmen, umumnya
pipih, mempunyai dua alat penghisap (pada bagian posterior lebih besar dari
anterior), tidak mempunyai tentakel dan parapodia, hermaprodit, hidup di laut, air
tawar atau di darat.
4. Pada classis Polychaeta memiliki banyak setae, memiliki parapodia dan tentakel.
Pada classis oligochaete memiliki beberapa setae dan klitelum sedangkan classis
hirudinea tidak memiliki setae tetapi memiliki dua sucker.
Daftar Pustaka
Gambar G.12 Tanpa nama, 2013. Pheretima sp. [online]. Diakses dari;
https://cipigroupshop5.blogspot.com