Sriwijaya
Sriwijaya
Sriwijaya
Menurut seorang pendata Tiongkok dari Dinasti Tang, I Tsing, menulis bahwa
ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan. Selanjutnya pada abad
ke-7, muncul sejumlah berita tertulis yang menginformasikan adanya kerajaan Buddha
yang perkasa, bernama Sriwijaya. Dari prasasti yang ditemukan di Sumatera dan
sebagai berikut:
merupakan daerah yang sangat penting. Daerah ini dapat dikuasai Sriwijaya pada
Sriwijaya, di antaranya;
a) Berita Arab
b) Berita India
Sriwijaya.
c) Berita Cina
Dikabarkan bahwa pada pedagang yang berasal dari Cina sering singgah di wilayah
Kerajaan Sriwijaya sebelum melanjutkan perjalanan ke India dan Arab. Berita dari
Cina juga mengabarkan bahwa di abad ke-7 telah ada beberapa kerajaan yang berdiridi
Sedangkan sumber sejarah dari dalam negeri berupa Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti
Talang Tuo, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Palas Pasemah, dan Prasasti Karang Berahi.
4. Raja-raja Kerajaan Sriwijaya
Tahun
No Nama Raja
Jabatan
Srijayanasa (Dapunta
1 683M
Hyang)
Rudra Vikraman (Lieou
2 728M
Teng Wei Kong)
Sri Indrawarman (Shih Li
3 702M
T’o Pa Mo)
6 Samaragrawira 782M
7 Samaratungga 792M
8 Balaputradewa 835M
Sri Udayaditya
9
Warmadewa
Sri Caudamani
10 988M
Warmandewa
Sri Mara
11 1008M
Vijayottunggawaran
Sangrama
12 1025M
Vijayottunggawaran
Srimat Trailokyaraja
13 Maulibhusana
Warmadewa
5. Kehidupan di Kerajaan Sriwijaya
a) Kehidupan Ekonomi
pendapatan diperoleh dari biaya penyeberangan dan juga bea cukai barang
sebagai nelayan dan pedagang. Saat itu Sriwijaya adalah salah satu jalur emas
perdagangan Eropa dan Asia, sehingga untuk memenuhi kebutuhan melalui ekspor
impor sangat mudah dilakukan di sana. Bahkan banyak dari para saudagar India dan
Cina menggunakan Sriwijaya sebagai gudang penitipan barang yang dibeli dari
daerah Jawa dan Semenanjung Malaka. Selain itu kerajaan Sriwijaya memiliki hasil
bumi yang beragam mulai dari kapur barus, cengkeh, kayu cendana, kayu gaharu,
b) Kehidupan Politik
Hyang. Jabatan-jabatan lain dibawah raja seperti putra mahkota (Yuvaraja), putra
Informasi terkait dengan kehidupan politik dapat kita ketahui dari isi prasasti
Kerajaan Sriwijaya.
kutukan raja bagi yang menentangnya dan kehidupan sosial ekonomi berupa
c) Kehidupan Agama
Asia Tenggara. Menurut I-tsing, di Sriwijaya tinggal ribuan pendeta dan pelajar
(mahasiswa) agama Budha. Salah seorang pendeta yang terkenal adalah Sakyakirti.
Banyak mahasiswa asing yang akan belajar agama Budha di Nalanda, India datang
Kerajaan Sriwijaya telah menggunkan koin emas dan perak sebagai alat tukar.
Karena menguasai Kepulauan Melayu pada abad 7-9 M, rakyat Kerajaan Sriwijaya
Sebagai pusat perdagangan Asia Tenggara, Kerajaan Sriwijaya juga bekerja sama
Saat itu, Kerajaan Sriwijaya melakukan hubungan baik dengan kerajaan dari India,
Budha di Asia Tenggara. Lokasi yang strategis membuat rute jalur laut dimanfaatkan
sebagai salah satu pemasukan ekonomi, setiap kapal lewat akan dikenai biaya bea cukai.
Akibat serangan dari India, saat itu yang menjadi raja Kerajaan Sriwijaya adalah
Sriwijaya.
Munculnya kerajaan islam baru, yaitu Samudra Pasai, yang membuat melemahnya
Kerajaan Sriwijaya.
Serangan pada tahun 1023 dan 1030, serangan tersebut berhasil menawan Raja
Kerajaan Sriwijaya.
Serangan dari Kerajaan Majapahit pada tahun 1477, yang mengakibatkan Kerajaan
Sriwijaya takluk.
1) Palas Pasemah
2) Hujung Langit
3) Kota Kapur
Prasasti Kota Kapur ditemukan di pesisir pulau bangka, isinya berupa kutukan bagi
siapa saja yang membantah sang raja dan struktur pemerintahan kerajaan.
4) Talang Tuo
6) Telaga Batu
Prasasti ini berisi mengenai kutukan bagi siapa saja yang berbuat jahat dalam
7) Leiden