Sriwijaya

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

KERAJAAN SRIWIJAYA

Sriwijaya adalah salah satu kemaharajaan bahari yang

pernah berdiri di pulau Sumatera dan banyak memberi

pengaruh di Nusanatara. Dalam bahasa sansekerta,

Sri berarti “kemenangan” atau “kejayaan”, maka nama

Sriwijaya bermakna “kemenangan yang gemilang”.

1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

Menurut seorang pendata Tiongkok dari Dinasti Tang, I Tsing, menulis bahwa

ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan. Selanjutnya pada abad

ke-7, muncul sejumlah berita tertulis yang menginformasikan adanya kerajaan Buddha

yang perkasa, bernama Sriwijaya. Dari prasasti yang ditemukan di Sumatera dan

Bangka, bertarikh 682

2. Letak dan wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwiaya terletak di Pulau

Sumatera merupakan kerajaan bercorak Budha

terbesar di Indonesia. Kerajaan Sriwijaya sering

disebut kerajaan nasional pertama yang wilayahnya

membentang luas di bagian barat Indonesia.

Daerah-daerah yang berhasil dikuasai antara lain

sebagai berikut:

1) Tulang-Bawang yang terletak di daerah Lampung.

2) Daerah Kedah yang terletak di pantai barat Semenanjung Melayu.

3) Pulau Bangka yang terletak di pertemuan jalan perdagangan internasional,

merupakan daerah yang sangat penting. Daerah ini dapat dikuasai Sriwijaya pada

tahun 686 M berdasarkan Prasasti Kota Kapur.

4) Daerah Jambi terletak di tepi Sungai Batanghari.


5) Tanah Genting Kra merupakan tanah genting bagian utara Semenanjung Melayu.

6) Kerajaan Kalingga dan Mataram Kuno.

3. Sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya

Nama Sriwijaya sudah terkenal dalam perdagangan Internasional. Hal tersebut

dibuktikan dengan adanya berbagai sumber yang menerangkan mengenai keberadaan

Sriwijaya, di antaranya;

a) Berita Arab

Dikabarkan bahwa pedagang Arab melakukan kegiatan perdagangan di Kerajaan

Sriwijaya, bahkan di sekitar Sriwijaya ada ditemukan peninggalan yang besar

kemungkinan bekas perkampungan orang Arab.

b) Berita India

Dikabarkan bahwa dulunya kerajaan Sriwijaya pernah mengadakan hubungan

kerjasama dengan beberapa kerajaan di India, seperti Colamandala dan Nalanda

bahkan Kerajaan Nalanda membangun sebuah prasasti yang menceritakan mengenai

Sriwijaya.

c) Berita Cina

Dikabarkan bahwa pada pedagang yang berasal dari Cina sering singgah di wilayah

Kerajaan Sriwijaya sebelum melanjutkan perjalanan ke India dan Arab. Berita dari

Cina juga mengabarkan bahwa di abad ke-7 telah ada beberapa kerajaan yang berdiridi

Sumatra, di antaranya kerajaan Tulang Bawang, di Sumatra Selatan, Melayu di Jambi,

dan Sriwijaya. Keberadaan Kerajaan Sriwijaya ini dapat diperoleh informasinya,

misalnya, dari cerita pendeta Budha dari Tiongkok, I-tsing.

Sedangkan sumber sejarah dari dalam negeri berupa Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti

Talang Tuo, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Palas Pasemah, dan Prasasti Karang Berahi.
4. Raja-raja Kerajaan Sriwijaya

Tahun
No Nama Raja
Jabatan

Srijayanasa (Dapunta
1 683M
Hyang)
Rudra Vikraman (Lieou
2 728M
Teng Wei Kong)
Sri Indrawarman (Shih Li
3 702M
T’o Pa Mo)

4 Sri Maharaja 775M

5 Rakai Panangkaran 778M

6 Samaragrawira 782M

7 Samaratungga 792M

8 Balaputradewa 835M
Sri Udayaditya
9
Warmadewa
Sri Caudamani
10 988M
Warmandewa
Sri Mara
11 1008M
Vijayottunggawaran
Sangrama
12 1025M
Vijayottunggawaran

Srimat Trailokyaraja

13 Maulibhusana

Warmadewa
5. Kehidupan di Kerajaan Sriwijaya

a) Kehidupan Ekonomi

Kerajaan Sriwijaya menggunakan sistem perekonomian pesisir dimana

pendapatan diperoleh dari biaya penyeberangan dan juga bea cukai barang

dagangannya. Rata-rata penduduk kerajaan Sriwijaya bermata pencaharian

sebagai nelayan dan pedagang. Saat itu Sriwijaya adalah salah satu jalur emas

perdagangan Eropa dan Asia, sehingga untuk memenuhi kebutuhan melalui ekspor

impor sangat mudah dilakukan di sana. Bahkan banyak dari para saudagar India dan

Cina menggunakan Sriwijaya sebagai gudang penitipan barang yang dibeli dari

daerah Jawa dan Semenanjung Malaka. Selain itu kerajaan Sriwijaya memiliki hasil

bumi yang beragam mulai dari kapur barus, cengkeh, kayu cendana, kayu gaharu,

pala, gambir, kapulaga, dan masih banyak lagi.

b) Kehidupan Politik

Penguasa atau Raja di Kerajaan Sriwijaya disebu Maharaja atau Dapunta

Hyang. Jabatan-jabatan lain dibawah raja seperti putra mahkota (Yuvaraja), putra

mahkota 2 (Pratiyuvaraja) dan pewaris-pewaris selanjutnya disebut (Rajakumara).

Informasi terkait dengan kehidupan politik dapat kita ketahui dari isi prasasti

Telaga Batu. Disitu dijelaskan mengenai struktur jabatan dalam pemerintahan

Kerajaan Sriwijaya.

Selain berisi jabatan dalam struktur pemerintahan, diceritakan juga mengenai

kutukan raja bagi yang menentangnya dan kehidupan sosial ekonomi berupa

pekerjaan yang ada pada saat itu.

c) Kehidupan Agama

Sriwijaya merupakan pusat studi agama Budha Mahayana di seluruh wilayah

Asia Tenggara. Menurut I-tsing, di Sriwijaya tinggal ribuan pendeta dan pelajar

(mahasiswa) agama Budha. Salah seorang pendeta yang terkenal adalah Sakyakirti.

Banyak mahasiswa asing yang akan belajar agama Budha di Nalanda, India datang

ke Sriwijaya terlebih dahulu untuk belajar bahsa Sangsekerta. Bahkan, antara


tahun 1011 – 1023 datang seorang pendeta agama Budha dari Tibet bernama Atisa

untuk memperdalam pengetahuan agama Budha.

d) Kehidupan Sosial Budaya

Kerajaan Sriwijaya telah menggunkan koin emas dan perak sebagai alat tukar.

Karena menguasai Kepulauan Melayu pada abad 7-9 M, rakyat Kerajaan Sriwijaya

juga telah menggunakan bahasa dan kebudayaan Melayu.

Sebagai pusat perdagangan Asia Tenggara, Kerajaan Sriwijaya juga bekerja sama

dengan para pedagang Timur Tengah.

6. Kejayaan Kerajaan Sriwijaya

Berdasarkan buku Sejarah Nasional Indonesia jilid II disitu dijelaskan bahwa

Sriwijaya mengalami masa kejayaan saat Raja Balaputradewa berkuasa.

Saat itu, Kerajaan Sriwijaya melakukan hubungan baik dengan kerajaan dari India,

hubungan baik ditandai dengan dikirimnya pendeta dari Sriwijaya ke India.

Balaputradewa kemudian mengajukan kepada raja tersebut untuk membangun biara

bagi para Pendeta Sriwijaya.

Kerajaan Sriwijaya juga menjadi pusat pendidikan dan pengembangan agama

Budha di Asia Tenggara. Lokasi yang strategis membuat rute jalur laut dimanfaatkan

sebagai salah satu pemasukan ekonomi, setiap kapal lewat akan dikenai biaya bea cukai.

7. Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya

Berikut ini terdapat beberapa keruntuhan kerajaan sriwijaya, antara lain:

 Akibat serangan dari India, saat itu yang menjadi raja Kerajaan Sriwijaya adalah

Sri Sundamani Warmadewa. serangan tersebut berhasil melemahkan Kerajaan

Sriwijaya.

 Melemahnya Sriwijaya karena terjadi ekspedisi besar-besaran ke semenanjung

Malaya yang diperintahkan oleh raja Kertanegara.

 Munculnya kerajaan islam baru, yaitu Samudra Pasai, yang membuat melemahnya

Kerajaan Sriwijaya.
 Serangan pada tahun 1023 dan 1030, serangan tersebut berhasil menawan Raja

Kerajaan Sriwijaya.

 Serangan dari Kerajaan Majapahit pada tahun 1477, yang mengakibatkan Kerajaan

Sriwijaya takluk.

8. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Berikut ini terdapat beberapa peninggalan kerajaan sriwijaya, antara lain:

1) Palas Pasemah

Prasasti ini berisi tigabelas kalimat yang menggunakan bahasa

melayu kuno, berhasil ditemukan di desa Palas Pasemah tepatnya

di sekitar daerah rawa.

2) Hujung Langit

Prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya kedua ini dibuat

sekitar tahun 997 masehi, ditemukan di desa Haur Kuning,

isinya berupa kisah pemberian tanah oleh raja Sima.

3) Kota Kapur

Prasasti Kota Kapur ditemukan di pesisir pulau bangka, isinya berupa kutukan bagi

siapa saja yang membantah sang raja dan struktur pemerintahan kerajaan.

4) Talang Tuo

Prasasti ini berisi kumpulan doa-doa bekas

peninggalan Kerajaan Sriwijaya.


5) Kedukan Bukit

Isi prasasti Kedukan Bukit berkaitan

dengan kisah seorang utusan dari

Kerajaan Sriwijaya yang melakukan

perjalanan menggunakan perahu, dan

berhasil menaklukan daerah lain.

6) Telaga Batu

Prasasti ini berisi mengenai kutukan bagi siapa saja yang berbuat jahat dalam

kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya.

7) Leiden

Prasasti terakhir yakni prasasti Leiden, berisi

tentang hubungan baik antara dinasti Sailendra

Kerajaan Sriwijaya dengan dinasti Chola.

Anda mungkin juga menyukai