Makalah Sejarah Perkembangan Kep Komunitas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan nikmat, rahmat, nikmat serta petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Keperawatan Komunitas
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan Komunitas yang telah membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang telah memberi kontribusi
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan tak lupa penulis mohon kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah yang akan penulis untuk selanjutnya.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas Di Indonesia
B. Peran Keperawatan Komunitas
C. Fungsi Keperawatan Komunitas
D. Etika keperawatan komunitas
E. Prinsip Etika Dalam Keperawatan Kesehatan Komunitas
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTARPUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta
bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu adanya perawat kesehatan
komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam dalam hal pencegahan, pemeliharaan,
promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu,
keluarga, tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan
komunitas.
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan keperawatan.

B. Permasalahan
1. Bagaimana sejarah perkembangan keperawatan komunitas di indonesia?
2. Apa saja peran dan fungsi keperawatan komunitas?
3. Apa saja etika keperawatan komunitas?

C. Manfaat
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan sejarah perkembangan
keperawatan komunitas
2. Agar mahasiswa mengatahui peran dan fungsi keperawtan komunitas.
3. Agar mahasiswa mengatahui dan mempraktekan etika dalam keperawatan komunitas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI INDONESIA


1. Pasca Perang Kemerdekaan Pelayanan prefentif mulai dipikirkan guna melengkapi
upaya (pelayanan) kuratif, serta lahirnya konsep Bandung Plan sebagai embrio dr
konsep Puskesmas.
2. Tahun 1960 Terbit Undang-Undang Pokok Kes No. 9 Th 1960 tentang Pokok-Pokok
Kes. “Tiap-tiap warga negara berhak mencapai derajat kes yg setinggi-tingginya dan
wajib diikut sertakan dlm kegiatan yg diselenggrakan oleh pemerintah”
3. Pelita I Dimulai Pelayanan kesehatan melaui puskesmas 4. Pelita II Mulai
dikembangkan PKMD, sebagai bentuk oprasional dari Primary Health Care (PHC).
Pd saat ini juga mulai timbul kesadaran utk keterlibatan partisipasi masy dlm bidang
kes.
4. Pelita III Lahir SKN th 1982, menekankan pada; Pendekatan kesistem Pendekatan
kemasyarakat Kerja sama lintas program (KLP) & lintas sektoral (KLS) Peran serta
masyarakat Menekankan pd pendekatan promotive & prefentive.
5. Pelita IV PHC / PKMD diwarnai dgn prioritas utk menurunkan tingkat kematian bayi,
anak & kan tingkat kelahiran,ibu serta me & menyelenggarakan program posyandu di
tiap desa.
6. Pelita V peningkatan mutu posyandu, melaksanakan Panca Krida Posyandu serta
Sapta Krida Posyandu.
7. Menjelang Th 2000 (th 1998) Pergeseran visi pembangunan kesehatan di Indonesia,
yg semua menganut paradigma sakit menjadi paradigama sehat. Visi pembangunan
kes dewasa ini adalah “Indonesia Sehat th 2010” dgn misi sebagai berikut:
a. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kes.
b. Mendorong kemandirian masy utk hidup sehat
c. Memelihara meningkatkan yankes yg bermutu, merata & terjangkau.
d. Meningkatkan kes individu, klg
e. Memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat & lingkungan
f. Berbicara tentang sejarah keperawatan di Indonesia, maka perkembangan
keperawatan di Indonesia dapat dibagi dalam tiga masa yaitu:

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI INDONESIA


1. Keperawatan di Masa Kuno
Masyarakat Indonesia di masa kuno beranggapan bahwa penyakit itu disebabkan
oleh perbuatan makhluk halus yang jahat. Kepercayaan ini begitu mengakar pada
masyarakat, sehingga ketika ada yang sakit maka mereka akan pergi ke dukun
untuk mendapatkan pengobatan. Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan
menggunakan mantra-mantra dan bahan-bahan tertentu yang tidak terbukti
khasiatnya. Dari segi keperawatan, orang yang sakit hanya dirawat oleh kaum
wanita yang berlandaskan kepada naluri keibuan (mother instinc). Tidak ada
catatan yang menyebutkan kaum pria ikut serta melakukan perawatan dengan
alasan kaum pria tidak mempunyai kasih sayang yang cukup untuk merawat
orang sakit. Pada masa kuno ini, tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan
perkembangan yang berarti dalam bidang keperawatan.
2. Keperawatan di Masa Penjajahan
Di masa penjajahan, perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami
kemajuan. Perkembangan keperawatan banyak dipengaruhi oleh konsep-konsep
keperawatan dari Negeri Belanda. Hal ini tidak terlepas dari peranan pemerintah
Belanda yang mendirikan dinas kesehatan khusus tentara (saat itu disebut MGD)
dan dinas kesehatan rakyat (saat itu disebut BGD). Melalui kedua dinas tersebut
pemerintah Belanda merekrut perawat dari penduduk pribumi.
a. Perawat yang dalam bahasa Belanda disebut Velpleeger menjalankan tugasnya
sebagai perawat dengan dibantu oleh penjaga orang sakit yang disebut Zieken
Opposer. Para perawat dan penjaga orang sakit ini difasilitasi untuk
membentuk organisasi profesi. Organisasi profesi perawat pertama dibentuk
di Surabaya pada tahun 1799, organisasi tersebut bernama Perkoempoelan
Zieken Velpleeger / Velpleester Boemi Poetra (disingkat PZVB Boemi
Poetra). Para perawat ini bekerja di Binnen Hospital di Surabaya untuk
merawat staf dan tentara Belanda.
b. Untuk meningkatkan kemampuan para perawat ini agar dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang profesional, maka para perawat ini melalui
organisasinya diberikan semacam pendidikan dan pelatihan oleh pemerintah
Belanda. Ilmu keperawatan pada masa Belanda disebut Verpleegkunde. Sejak
saat itu banyak sekali istilah-istilah keperawatan Indonesia yang mengadopsi
bahasa Belanda. Sampai sekarang masih sering kita dengar istilah Belanda
tersebut, misalnya nierbeken (bengkok), laken (sprei), bovenlaken (kain
penutup), warm-water zak (buli-buli hangat), Iiskap (buli-buli dingin),
scheren (gunting/cukur), dan lain-lain.
c. Ketika kekuasaan beralih ke masa Pemerintahan Jepang, keperawatan
Indonesia mengalami masa kegelapan. Wabah penyakit menyebar di mana-
mana, jumlah orang sakit meningkat, sementara bahan-bahan yang dibutuhkan
seperti balutan dan obat-obatan dalam kondisi kekurangan. Pendidikan
keperawatan yang dilakukan oleh pemerintah Belanda terhenti. Banyak
perawat yang berhenti bekerja sebagai perawat dikarenakan ketakutan dan
kecemasan. Selanjutnya tidak ada catatan perkembangan sampai akhirnya
Indonesia mendapatkan kemerdekaan.
3. Keperawatan Indonesia Setelah Kemerdekaan
Sejarah perkembangan keperawatan Indonesia setelah kemerdekaan adalah
sebagai berikut:
a. Sebelum tahun 1950: Indonesia belum mempunyai konsep dasar tentang
keperawatan.
b. Tahun 1950: Indonesia mendirikan pendidikan perawat yaitu Sekolah Penata
Rawat (SPR).
c. Tahun 1945 – 1955: Berdirinya beberapa organisasi profesi, diantaranya yaitu
Persatuan Djuru Rawat dan Bidan Indonesia (PDBI), Serikat Buruh
Kesehatan, Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Pegawai
Dalam Kesehatan.
d. Tahun 1962: Berdirinya Akademi Keperawatan (Akper).
e. Tahun 1955 - 1974: Organisasi profesi keperawatan mengalami perubahan
yaitu Ikatan Perawat Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Guru Perawat
Indonesia, Korps Perawat Indonesia, Majelis Permusyawaratan Perawat
Indonesia Sementara (MAPPIS), dan Federasi Tenaga Keperawatan.
f. Tahun 1974: Rapat Kerja Nasional tentang Pendidikan Tenaga Perawat
Tingkat Dasar yaitu berdirinya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang
mengganti Sekolah Penata Rawat (SPR).
g. Tahun 1974: Berdirinya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
h. Tahun 1876: Pendidikan Keperawatan di Indonesia yang semula menyatu
dengan pelayanan di rumah sakit, telah mulai memisahkan diri (terpisah) dari
rumah sakit.
i. Pada Januari 1983: Dilaksanakannya Lokakarya Nasional Keperawatan I yang
menghasilkan: a) Peranan Independen dan Interdependen yang lebih
terintegrasi dalam pelayanan kesehatan; b) Program gelar dalam pendidikan
keperawatan; c) Pengakuan terhadap keperawatan sebagai suatu profesi yang
mempunyai identitas profesional berotonomi, berkeahlian, mempunyai hak
untuk mengawasi praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan.
j. Tahun 1985: Berdiri Pendidikan Keperawatan Setingkat Sarjana (S1
Keperawatan) yang pertama yaitu Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia yang menjadi momentum terbaik kebangkitan Profesi Keperawatan
di Indonesia.
k. Tahun 1999: Berdiri Pendidikan Keperawatan Pasca Sarjana (S2
Keperawatan).
l. Tahun 2000: Keluarnya Lisensi Praktek Keperawatan berupa Peraturan
Menteri Kesehatan.

PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI PALEMBANG, SUMATERA


SELATAN
Perkembangan keperawatan di Palembang mengikuti perkembangan
keperawatan Indonesia pada umumnya. Sebelum tahun 2000, pendidikan
keperawatan di Palembang khususnya dan Sumatera Selatan pada umumnya
adalah Sekolah Perawat Kesehatan dan Akademi Keperawatan yan
diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan dan pihak swasta. Hampir di setiap
kabupaten / kota di Sumatera Selatan terdapat lembaga pendidikan keperawatan.
Pada tahun 2000, berdiri pendidikan keperawatan setingkat sarjana yang
pertama yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIK) Bina Husada yang diselenggarakan oleh Yayasan Bina Husada.
Berdirinya PSIK STIK Bina Husada memberikan perkembangan yang cukup
pesat di bidang keperawatan. Tokoh-tokoh yang pendiri PSIK STIK Bina Husada
yaitu Bapak Dr. H. Chairil Zaman, MSc., Bapak H. Amar Muntaha, SKM., M.
Kes., Bapak Drs. H. M. Ali Yusuf, Bapak H. Martawan Madari, SKM., M. Kes.
Ibu Dra. Hj. Herawati.
Kemudian pada tahun 2001, menyusul berdirinya Program Studi Ilmu
Keperawatan (PSIK) di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Berikutnya
menyusul berdiri yaitu PSIK STIKes Siti Khodijah dan PSIK STIKes
Muhammadiyah.

B. PERAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Peran Keperawatan komunitas
a. Pelaksana Pelayanan Keperawatan ( provider of nursing care )
Peranan yang utama perawat komunitas sebagai pelaksana askep kepada individu,
klg, klp dan komunitas sehat atau sakit atau mempunyai masalah kes/kep di
rumah, disekolah, dipanti, tempat kerja dll.
b. Sebagai pendidik (health educator)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
komunitas dirumah, di puskesmas, dikomunitas secara terorganisir dan
menanamkan perilaku hidup sehat dan terjadi perubahan perilaku utk mencapai
tingkat kes optimal.
c. Sebagai pengamat kes (health monitor ).
Monitoring terhadap perubahan yang terjadi pada individu, keluarga, kelompok,
komunitas dan masalah kesehatan yang timbul serta dampak terhadaphd status kes
melalui :
1) Kunjungan rumah
2) Pertemuan-pertemuan
3) Observasi
4) Pengumpulan data
d. Koordinator Yankes (coordinator of servises)
Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya yankes masyarakat dalam mencapai tujuan
kesehatan melalui kerjasama dengan team kesehatan lainya tercipta keterpaduan
dalam sistem yankes, yankes merupakan kegiatan yg menyeluruh dan tidak
terpisah-pisah
e. Sebagai pembaharu ( inovator )
Pembaharu terhadap individu, keluarga, kelompok, komunitas merubah perilaku
dan pola hidup sehingga peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
f. Pengorganisir yankes (organisator)
Berperan serta dalam memberikan motivasi dalam rangka meningkatkan peran
serta individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam setiap upaya yankes
yang dilaksanakan oleh masyarakat
misalnya : kegiatan posyandu, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai
dengan tahap penilaian, sehingga ikut berpartisipasi dalam kegiatan
pengembangan dan pengorganisasian masyarakat dalam bid kesehatan.
g. Sebagai panutan ( Role Model )
Dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat
yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
h. Sebagai Tempat Bertanya ( Fasilitator )
1) Tempat bertanya oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk
memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang kes/ keperawatan yang
dihadapi sehari-hari.
2) Dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah
kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi.
3) Penghubung antara masyarakat dengan unit yankes dan instansi terkait
i. Sebagai Pengelola ( Manager )
1) Dapat mengelola berbagai kegiatan yankes dan masyarakat sesuai dengan
beban tugas dan tanggung jawab yang diembankan kepadanya.
2) Mengkoordinasikan upaya-upaya kesehatan yang dijalankan, melalui
puskesmas sebagai institusi pelayanan dasar utama, baik di dalam atau di luar
gedung ataukah di keluarga, terhadap kelompok-kelompok khusus seperti
kelompok ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas/menyususi, anak balita, usia
lanjut, sesuai dengan peran , fungsi dan tanggung jawabnya.
2. Fungsi keperawatan komunitas
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahan
atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat
dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak, 2006).

C. ETIKA KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Pengertian
etik (ethic) berasal dari bahasa yunani ethos yang berarti adat, kebiasaan, perilaku
atau karakter.
etik (dari kamus webster) adalah ilmu yang mempelajari tetang apa yang baik dab
buruk secara moral.
pengertian etika secara umum adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana seharusnya manusia hidup dalam masyarakat, yang menyangkut aturan
aturan yang menentukan tingkah laku yang benar yaitu baik dan buruk serta
kewajiban dan tanggung jawab.
etika keperawatan komunitas adalah etika pengambilan keputusan berdasarkan moral,
pengetahuan tentang hak klien dan tanggung jawab profesi.
2. Tujuan Yang Berhubungan Dengan Etika
a. Aliran Deskriptif : aliran yang memberi gambaran dan penjelasan tetntang
bagaimana manusia harus berperilaku dalam lingkungan/masyarakat untuk
memperoleh suatu tujuan.
b. Aliran Normatif : aliran yang mengatur perilaku benar atau salah dengan norma.
c. Aliran Pluralisme : suatu tindakan etik diukur berdasarkan kompleksitas situasi
yang dihadapi.
3. Kode Etik Keperawatan.
Prinsip Dasar Kode Etik
menghargai hak dan martabat manusia, pertanyaan yang harus dipegang seorang
perawat adalah :
a. bagaimana pengaruh tindakan saya pada klien ?
b. bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap tim kerja ?
c. bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap diri sendiri ?
d. bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap profesi ?
4. Fungsi Kode Etik (Kozier & Erb)
a. etika berhubungan dengan standart profesi untuk melindungi perawat dan klien
b. kode etik sebagai alat menyusun standart praktik profesional, memperbaiki dan
memlihara standart
c. kode etik merupakan pedoman dalam melaksanakan tindakan dan harus diterima
sebagai nilai pribadi bagi anggota profesional.
d. kode etik memberi kerangka pikir pada anggota profesi untuk membuat
keputusan.
5. Prinsip Dasar Dalam Keperawatan Komunitas
a. keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
b. empat tingkat sasaran dalam pelayanan pelayanan kesehatan masyarakat
(individu, keluarga dan kelompok). kelompok khusus dan masyarakat.
c. perawat komunitas selalu mengikut sertakan partisipasi masayarakat dalam
menanggulangi kesehatan mereka sendiri
d. pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan lebih menekanankan pada
upaya promotif (peningkatan) dan preventif (pencegahan) dengan tidak
melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
e. dasar utama pelayanan kesehatan masyarakat adalah menggukanan pendekatan
pemecahan masalah yang dituangakan dalam proses keperawatan
f. kegiatan utamanya yaitu,masyarakat secara keseluruhan baik yang sehat maupun
yang sakit.
g. tujuannnya yaitu meningkatkan fungsi kehidupan, sehingga dapat menigkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
h. penekanan pada upaya pembinaan perilaku sehat masyarakat
i. bekerja secara tim bukan individu
j. meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang sehat
dan sakit.
k. kunjungan rumah
l. pendidikan kesehatan
m. pelaksanaan kesehatan masyarakat mengacu pada sistem pelayanan kesehatan
yang ada
n. pelaksanaan askep masyarakat dilakukan di puskesmas, panti, sekolah dan
keluarga sebagai unik pelayanan.
6. Prinsip Etika Dalam Keperawatan Kesehatan Komunitas.
a. prinsip kebaikkan
b. prinsip otonom
c. kejujuran (veracity)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah membaca isi dari pembahasan makalah diatas maka kami menarik suatu
kesimpulan : Keperawatan komunitas adalah suatu bidang perawatan khusus yang
merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
merupakan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara
keseluruhan dalam meningkatkan dedrajat kesehatan, penyempumaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih
besar, dan ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan, Komunitas sebagai klien yang dimaksud
termasuk kelompok risiko tinggi, antara lain: orang yang tinggal di daerah terpencil,
daerah rawan, daerah kumuh, dll.
B. SARAN
Saran kami yaitu : marilah kita belajar dengan sungguh-sungguh agar kita dapat
menjadi perawat yang professional.
DAFTAR PUSTAKA

Global Health Initiative (2008). Why Global Health Matters . Washington, DC: FamiliesUSA .

http://mahmudahcity.blogspot.com/2011/06/sejarah-perkembangan-keperawatan.html

http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2010/07/asuhan-keperawatan-komunitas.html

Organisasi Kesehatan Dunia dan Transisi Dari "Internasional" Kesehatan "Global" Publik.
Brown et al, AJPH:. Jan 2006, Vol 96, No 1. http://www.ajph.org/cgi/reprint

RSCM, 1997. Pedoman Perawatan RSUP Nasional. RSCM: Jakarta.


M. Bouwhuizen. Ilmu Keperawatan (Verpleegkunde Zn). Alih bahasa: Drs. Med. Moelia Radja
Siregar. EGC: Jakarta.
La Ode Jumadi Saffar, SKp. Pengantar Keperawatan Profesional. EGC: Jakarta.
Muslim Sudirman, SKp. (2000). Catatan Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan I. PSIK STIK
Bina Husada Palembang.
Nurharlinah, SKp. (2000). Catatan Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan I. PSIK STIK Bina
Husada Palembang.

Anda mungkin juga menyukai