Makanan Kontinental

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH GIZI KULINER

“ MAKANAN KONTINENTAL “

DISUSUN OLEH:

NAMA : RAHAYU TEMONGMERE

NIM : P07131019034

TINGKAT :1A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES

MALUKU
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Karena atas karunia dan rahmat-Nya serta
usaha dari kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah tentang “MAKANAN KONTINENTAL”.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Dasar-dasar kuliner . Pada
kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah . kami menyadari dalam makalah ini masih banyak
kekurangan, sehingga kritik dan saran yang dapat membangun kami. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak
DAFTAR ISI

Halaman judul........................................................................................ 1

Kata Pengantar……………………………………………………....... 2

Daftar Isi……………………………………………………………..... 3

BAB I : PENDAHULUAN……….......……………………….......... 4

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………… 4

1.2 Rumusan Masalah …………………………………… 4

1.3 Tujuan Penulisan............................................................. 4

BAB II : PEMBAHASAN............................................................... 7

2.1 Definisi ......................................................................... 5

2.2 Pengolahan makanan Kontinental .................................. 5

2.3 Pola Penyusunan Menu Indonesia dan Kontinental ....... 5

2.4 Pola Penyusunan Hidangan Indonesia ............................ 6

2.5 Klasifikasi menu masakan indonesia .............................. 7

2.6 Pola Penyusunan Hidangan Kontinental .......................... 9

BAB III : PENUTUP…………..........…...……………………………. 12

3.1 Kesimpulan…………………….………….………....... 12

3.2 Saran…………………………………….….…..…..... 12

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………....... 13


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Makanan Kontinental adalah makanan yang berasal dari barat. Yaitu Eropa, Australia
dan Amerika. Perkembangan kuliner pertama kali adalah di Eropa lalu menyebar ke beberapa
benua. Perancis mulai menjadi pusat kebudayaan kuliner. Dimulai dari abad 3 Masehi, yaitu
setelah ditulisnya buku“The learned banquet” oleh Athenaeus di Italia. Pada buku tersebut
tertulis tentang beberapa “Chef ” di atena pada waktu itu. Baru beberapa abad kemudian
muncul berbagai buku, misalnya pada tahun 1375 Masehi,Guillaum Tirel dari perancis
menerbitkan buku “Le Viander ”, yang memuat tentang : penggunaan roti untuk pengental
saus, serta penggunaan bumbu dan rempah, seperti jahe ,pala dan cengkeh.Bersamaan dengan
kejayaan kerajaan italia antara tahun 1450 –1500 Masehi,seni kuliner pun berkembang dengan
pesat. Pada penyelenggaraan makanan Kontinental , setiap jenis hidangan dalam satu menu
tidak disajikan bersamaan ,melainkan bergiliran berdasarkan urutan kerangka menu. Misalnya
dalam satu hidangan Mine Course terdapat main dish dan side dish yang mempunyai fungsi
masing masing dan kandungan gizi yang saling melengkapi dalam satu hidangan

1.2 RUMUSAN MASALAH

Penelitian ini akan mencakup sejarah makanan kontinental, pengelolaan makanan kontinental,
Pola menu makanan continental.

1.3 TUJUAN

A. Mempelajari hidangan utama (main dish) dan hidangan penyerta (side dish)

B. Mahasiswa mampu menghitung kandungan energi, zat gizi hidangan utama dan konversi
mentah masak.

C. Mahasiswa mampu menghitung biaya bahan makanan dalam pembuatan hidangan utama
dan hidangan penyerta.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI

Di era globalisasi, makanan juga mengalami perkembangan dan pengaruh dari Negara
lain seperti Negara-negara dikawasan timur dan barat. Pengaruh makanan dari barat ini
memungkinkan kita untuk mengenal pola makan mereka, yang memiliki perbedaan dengan
pola makan kita. Susunan makanan yang berasal dari Negara barat dikenal dengan masakan
continental . Menurut sejarahnya, ketika bangsa romawi Berjaya melawan Eropa, untuk
merayakannya diadakanlah pesta. Makanan biasanya muncul ketika acara-acara seperti itu.
Seluruh Eropa membuat pesta terutama di prancis (dari sinilah minuman ”champagne” berasal)
dan akhirnya terkenal diseluruh dunia, nama minuman tersebut diambil dari nama salah satu
daerah yang ada di prancis. Makanan prancis sangat dikenal diseluruh dunia akibat pesta
tersebut padahal kokinya berasal dari italia

2.2 PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL

1. Pendamping atau dipadukan dengan satu atau lebih pendamping. Jenis pendamping yang
bisa dipadukan dengan ice cream adalah cream biscuit, buah-buahan (segar,siap saji, puree,
dan manisan), meringue, cake, syrup, dan coklat.

a. Coupe adalah ice cream atau shorbet yang divariasi dengan buah segar atau buah siap saji
dan dilengkapi dengan syrup sebagai topping dan garnish. Contoh : coupe st jaquese, coupe
romanoff.

b. Sundaes awalnya adalah ice cream yang diatasnya disiram dengan coklat sauce tetapi
karena harga coklat semakin mahal pada waktu itu maka hanya pada hari minggu (Sunday)

2.3 POLA PENYUSUNAN MENU INDONESIA DAN KONTINENTAL

1. Pola Menu

Menurut Pauli Eagen (1979) ada 2 tipe pola menu, yaitu :

1) Ditinjau dari kehadiran hidangan :

a) Menu Tetap ; adalah menu yang menawarkan hidangan yang sama untuk setiap harinya,
menu seperti ini digunakan di restoran dan usaha makanan.

b) Menu Berputar; adalah menu yang berganti-ganti setiap harinya untuk periode tertentu.

2) Ditinjau dari Pemberian Harga :


a) Menu A’la Carte; adalah menu yang menunjukan bahwa setiap hidangan yang didaftar
secara terpisah dengan harga yang brediri sendiri.

b) Table d’hote; adalah menu yang sudah pasti dan tidak ada pilihan, seperti halnya jika kita
diundang ke rumah orang lain.

 Contoh Hidangan Table d hote (Indonesia)


a. Nasi putih
b. Perkedel tahu
c. Pepes Ikan
d. Sayur lodeh
e. Sambal & lalap
f. Buah segar

 Contoh hidangan a’la Carte :


a. Soup buntut special Rp 17.500, 00
b. Daging bumbu special Rp 15.000, 00
c. Chicken burger special Rp 11.000, 00
d. Beef burger special Rp 12.500, 00
e. Fruit salad special Rp 7.000, 00
f. Sate ayam bumbu special Rp 9.000, 00
g. Bakmie goreng special Rp 8.000, 00
h. Nasi goreng special Rp 12.000, 00
i. TR Sunday ice cream Rp 6.500, 00

2.4 POLA PENYUSUNAN HIDANGAN INDONESIA

Untuk mendapatkan susunan hidangan yang sempurna, memenuhi syarat kesehatan,


dan syarat gizi diperlukan kemampuan khusus, pengalaman dalam hal memasak, pengetahuan
tentang resep masakan, pengalaman dalam hal memasak, pengetahuan tentang bahan
makanan dan sifat-sifatnya, serta susunan gizi dalam bahan makanan. Oleh karena itu, Lembaga
Makanan Rakyat telah mengeluarkan pedoman atau dasar penyusunan menu untuk
masyarakat Indonesia sehari-hari yang disebut “Empat Sehat Lima Sempurna”. Tanggapan dan
penerapan masyarakat terhadap semboyan tersebut pada kenyataannya masih banyak yang
belum mengetahui maksudnya. Agar penerapannya dapat dimengerti oleh masyarakat,
kemudian diberilah anjuran kedua, yaitu pedoman seimbang yang oleh WHO dikenal dengan
“Menu Seimbang” atau “Well Balance Diet”. Arti menu seimbang adalah menu yang disusun
dengan mempertimbangkan kebutuhan gizi untuk setiap kali makan. Susunan hidangan Empat
Sehat Lima Sempurna lebih mengutamakan jumlah susunan hidangan, sedangkan pada menu
seimbang lebih mementingkan keseimbangan zat-zat makanan yang dibutuhkan tubuh. Oleh
karena itu, menu yang terdiri atas empat sehat lima sempurna susunan menunya belum tentu
seimbang karena mungkin hidangan tersebut terlalu banyak zat tenaga, tetapi kurang zat
pembangun sehingga menu tersebut menjadi tidak seimbang. Agar dapat diketahui apakah
makanan yang dimakan telah memenuhi zat gizi yang diperlukan, maka kita harus mengetahui
jumlah kalori dan zat gizi yang terkandung dalam makanan serta daftar komposisi bahan
makanan. Penyusunan menu penting dilakukan karena berguna untuk memudahkan
penyusunan daftar belanja sehingga menghemat waktu, tenaga, dan pikiran. Bahan makanan
yang tahan lama dapat dibeli sekaligus untuk satu minggu, satu bulan, atau lebih. Hal ini untuk
menanggulangi kesulitan karena di kota-kota kecil biasanya hanya ada sekali kesempatan
berbelanja dalam lima hari atau lebih. Sebuah menu dapat terdiri atas masakan yang berasal
dari satu negara, misalnya menu Indonesia, Eropa, atau Cina. Dapat pula menu atau susunan
hidangan berasal dari berbagai negara sehingga dalam sebuah menu terdapat beberapa jenis
masakan. Misalnya masakan Indonesia dan Eropa yang dikombinasikan dengan baik dan serasi
sehingga merupakan susunan hidangan yang baik.

2.5 KLASIFIKASI MENU MASAKAN INDONESIA

Menu masakan Indonesia sangat beragam dan telah mengalami perkembangan. Untuk
mengenalinya perlu dikaji degnan melihat klasifikasi seperti berikut ini.

1) Menu Berdasarkan Waktu Makan

Dilihat dari waktu penyajian menu Indonesia sehari-hari dapat digolongkan menjadi makan
pagi, makan siang, dan makan malam.

a) Menu Makan Pagi

Dihidangkan antara pukul 6.00 – 8.00 pagi. Makan pagi sangat penting karena pada waktu
antara makan pagi dan makan malam lebih kurang selama 8 jam atau selama tidur
menyebabkan tubuh kita tidak memperoleh makanan. Padahal saat tidur pun kita tetap
mengeluarkan energi. Selain alasan tersebut di atas, makan pagi dapat memberi semangat
bekerja serta sebagai pemberi tenaga untuk bekerja pada pagi harinya. Hidangan yang
disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gizi pada waktu makan pagi, yaitu makanan yang
mengandung unsur pemberi kalori, zat pengatur, dan zat pembangun. Di Indonesia, biasanya
waktu untuk menyiapkan makan pagi terbatas. Oleh karena itu, makanan yang dihidangkan
hendaknya dipilih masakan praktis yang penyajiannya cepat.
 Contoh hidangan dapat berupa
a. roti, telur, susu;
b. bubur;
c. sedap-sedapan dan kue-kue;
d. nasi, lauk, sayur sisa malam hari yang dipanaskan;
e. nasi gudeg
f. nasi goreng
g. nasi urap, dan sebagainya.

b) Menu Makan Siang

Pada umumnya makan siang dihidangkan sekitar pukul 12.00 – 14.00. Waktu siang biasanya
merupakan waktu makan yang utama sehingga susunan hidangannya lebih lengkap daripada
waktu yang lain. Pada hari-hari tertentu dapat pula dibuat lebih istimewa, misalnya hari
Jumat atau Minggu. Pada saat itu, lauk dan sayur yang dihidangkan lebih dari satu macam.
Susunan hidangannya harus tetap mengandung gizi. Dapat juga hanya terdiri dari satu
macam lauk dan satu macam sayur, akan tetapi sebaiknya dimasakk dengan lengkap.
Misalnya telur tidak hanya didadar, tetapi dapat dimasak menggunakan bumbubumbu
tertentu.

c) Menu Makan Malam

Makan malam dihidangkan sekitar pukul 18.00 – 20.00. Menu yang dihidangkan dapat sama
atau hampir sama dengan menu makan siang. Tetapi pada waktu-waktu tertentu dapat pula
dibuat istimewa, misalnya malam Minggu. Dapat pula disajikan menu yang sama dengan
siang hari, tetapi ada yang dikurangi atau ditambah. Misalnya jika ada beberapa lauk dan
sayur yang telah habis. Ada juga keluarga yang membiasakan acara makan malam sebagai
acara makan bersama karena waktu makan yang lain tidak memungkinkan untuk bertemu
dengan seluruh anggota keluarga. Cara menyusun menu antara makan pagi, makan siang,
dan makan malam hamper sama, hanya saja biasanya orang Indonesia lebih mengutamakan
makan siang. Susunan menu Indonesia mempunyai corak tersendiri yang masih banyak
dipengaruhi oleh adat istiadat, kebiasaan asal yang bersifat kedaerahan, keadaan lingkungna
tempat tinggal, keadaan sosial ekonomi, pendidikan, pergaulan, dan sebagainya. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa umumnya menu dapat ditinjau dari berbagai sudut. Namun
sebagai gambaran umum, susunan menu makanan Indonesia selalu dapat ditinjauu dari
susunan bahan dan klasifikasi hidangan. Sebelum pemerintah mengadakan pembaruan atau
revolusi gizi pada tahun 1963, susunan menu tradisional sudah mendarah daging dan dipakai
untu menyusun hidangan keluarga sejak lama. Susunan tersebut terdiri atas kelompok-
kelompok, yaitu:

a. Kelompok makanan pokok sebagai sumber karbohidrat;


b. kelompok lauk pauk;
c. kelompok sayur-mayur dan sayuran;
d. kelompok pencuci mulut.

Dari susunan di atas menunjukkan bahwa berbagai pengelompokan bahan pokok sudah
dikenal oleh masyarakat di seluruh propinsi di Indonesia bahkan sekarang sudah dipakain
pengelompokan yang sama. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
masalah susunan menu juga berkembang. Walaupun susunannya tetap, namun makin
banyak variasi pemakaian bahan sehingga terjadi peningkatan teknologi pengolahan dan
peningkatan kualitas serta kuantitas bahan. Secara garis besar, pola menu Indonesia dapat
dilihat sebagai berikut.

2.6 Pola Penyusunan Hidangan Kontinental

1) Pola Makan Hidangan Kontinental

Secara klasik dan tipe umum yang sudah terbentuk dapat kite bedakan seperti : Breakfast (Perit
de Jeuner), Lunch (de Jeuner), Dinner (Diner), dan Supper (Souper.) Beberapa tipe hidangan
kontinental yang penting adalah:

a) Break fast

Breakfast akan tergantun g dari kebiasaan makan balk lokal, nasional, maupun Internasional.
Breakfast biasanya selalu memasukan satu cangkir kopi atau teh dengan biscuit pada
rangkaian menunya. Pada breakfast secara inggris, yang dianggap sebagai makanan utama
yang terdiri dari fruit juice, atau buah segar, marmalade dan toast cold sereal, hidangan
telur, hidangan ikan, ayam atau chop dari lamb dan tea atau kopi. Breakfast yang disajikan
untuk menu restauran basanya memiliki pilihan hidangan seperti juice, egg, cereal, pan cake.
waffle, roti, daging ditambah dengan makanan khas daerah setempat . Kekhasan ini
ditunjukan bagi tamu-tamu yang menginginkannya. Variasi pilihan untuk buah dapat
ditambah dengan sari buah instant.

Variasi telur dapat berupa telur mata sapi, eassy over, turn over, ommellet baik plain atau isi
, Variasi cereal dapat berupa hot cereal dan cold cereal, Variasi roti dapat berupa American
bread, Croisant atau English bread. Adakalanya sebuah restauran menambahkan menu yang
istimewa seperti English muffin yang diberi hiasan bagian atasnya dengan cream dan
crabmeat atau poached egg. Juga dapat dihidangkan hidangan spe cial suatu negara a ta u
peng gabun gan antara saus atau sirup buah dengan pancake atau waffle seh in g g a d a pa t
menarik para tamu. Menu b reakfa st harus direncanakan se cara cepat dan di makan dalam
wa ktu ya ng pendek karena biasanya orang yang makan pagi han ya memiliki waktu yang
terbatas

 Contoh Breakfast .
1. Continental Breakfast Manggo Juice
2. Toast or Roll
3. Butter & Jam
4. Coffee
5. American Breakfast Fruit Juice/Fresh Fruit
6. French Toast & Preserves
7. Poach Egg
8. Cereal/Corn Flake
9. Beverage
10. (Tea, coffee, Cocolate, Milk)

b) Brunch

Brunch diturunkan dari kata breakfast dan lunch, menu brunch biasanya merupakan
kombinasi kedua makanan tersebut. Beberapa menu brunch memasukan makanan favorit
pada breakfast tradisional. Makanan lain yang disediakan merupakan pilihan seperti buah,
hot bread, egg, coffe, dan tea

 Contoh menu Brunch Orange Juice


1. Bake egg
2. Fried Sausage
3. Fried Apple Wedge
4. QuickMuffin
5. Cofee or Tea

c) Lunch

Lunch biasanya disajikan tengah hari, lunch merupakan makanan yang sederhana, course
lebih sedikit daripada dinner. Menu lunch sering merupakan light (ringan) main course
misalnya fruit juice, salad fruit. Sup yang kaya dengan bread dan fruit juice jugs merupakan
makan siang yang populer. Cheese, fruit atau sesuatu yang ringan dan dingin biasanya untuk
dessert
d) Dinner

Dinner biasanya disajikan pada malam hari dan merupakan makan malam yang diutamakan
dan dinikmati bersama keluarga, dengan lebih leluasa. Demikian pula dinner yang dilakukan
di restoran, orang biasanya makan dalam keadaan relak untuk menikmati hidangan yang
relative banyak, biasanya hidangan yang disajikan cukup lengkap.

e) Supper

Supper ini dihidangkan tengah malam, umumnya tediri dari makanan kecil seperti sandwich,
salad atau sejenisnya. Menu ini di hotel biasanya disajikan di coffee shop atau room service.

f) Gala Menu (Mid Nigh Supper)

Gala menu biasanya menyajikan makanan yang sangat istimewa, biasanya dilakukan pada
malam-malam yang istimewa, seperti tahun baru, atau pesta-pesta tertentu. Hidangan yang
disajikan umumnya bertahap, dimulai dari welcome drink, appetizer dengan berbagai
pilihan, appetizer, salad, soup, hidangan unggas (kalkun, ayam) atau daging, side dish, hot
entrée, cold entrée, shorbet, roast, sayur-sayuran,sweet, dan dessert. Gala dinner kadang
diturunkan dari menu banguet yang terperinci, lebih dari sekedaar menu modern, dan
variasi menu pilihan seringkali ditentukan oleh tradisi.

BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Pada masa bangsa romawi menguasai eropa, kemenangan peperangan dirayakan dengan pesta
pora yang hebat, yaitu dengan diadakannya pesta –pesta yang melanda di Negara –Negara
Eropa. Salah satunya adalah Negara Perancis. Pada acara pesta disajikan hidangan yang
istimewa, sehingga Negara Perancis terkenal dengan masakan yang modern dan
mengembangkannya sampai ke seluruh dunia. Pada jaman Louis XIV seni memasak mengalami
kemajuan pesat.Resep yang dahulunya hanya disusun secara metodis menjadi suatu ilmu,
muncul buku –buku masakan yang sampai sekarang berkembang dengan pesat. Pada tahun
1656 Mme. La chanceliere memperkenalkan menu Banquete yang pertama kali kepada Louis
XIV. Di Eropa pada abad XIV terjadi revolusi agama dan politik. Banyak orang Eropa yang
melarikan diri ke Amerika,perpindahan penduduk meningkat, imigrasi terjadi secara besar –
besaran dilakukan oleh orang Eropamereka tidak hanya membawa keluarga dan hartanya,
tetapi kebudayaannya pula ikut berkembang. menu orang Amerika sebagian bersumber dari
Eropa dan senada dengan menu Eropa.

Pengaruh makanan dari barat ini memungkinkan kita untuk mengenal pola makan mereka,
yang memiliki perbedaan dengan pola makan kita. Susunan makanan yang berasal dari Negara
barat dikenal dengan masakan continental . Menurut sejarahnya, ketika bangsa romawi
Berjaya melawan Eropa, untuk merayakannya diadakanlah pesta. Makanan biasanya muncul
ketika acara-acara seperti itu. Seluruh Eropa membuat pesta terutama di prancis (dari sinilah
minuman ”champagne” berasal) dan akhirnya terkenal diseluruh dunia, nama minuman
tersebut diambil dari nama salah satu daerah yang ada di prancis. Makanan prancis sangat
dikenal diseluruh dunia akibat pesta tersebut padahal kokinya berasal dari italia

3.2 SARAN

Dari susunan di atas menunjukkan bahwa berbagai pengelompokan bahan pokok sudah dikenal
oleh masyarakat di seluruh propinsi di Indonesia bahkan sekarang sudah dipakai
pengelompokan yang sama. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
masalah susunan menu juga berkembang. Walaupun susunannya tetap, namun makin banyak
variasi pemakaian bahan sehingga terjadi peningkatan teknologi pengolahan dan peningkatan
kualitas serta kuantitas bahan.

DAFTAR PUSTAKA
 Syamsuri , Istamar . 2006 . BIOLOGI . Jakarta : Erlangga .
 MBS Maniam . 2006 . Advanced Learning Biology . Bandung : Grafindo .
 Ambarwati ,Yuliata . 2010 . BIOLOGI . Jakarta : Citra Pustaka .
 Karmana , Oman . 2013 . BIOLOGI . Bandung : Grafindo .
 Yusa . 2006 . Advanced Learning Biology . Bandung : Grafindo

Anda mungkin juga menyukai