Pedoman Pengorganisasian IGD RSB
Pedoman Pengorganisasian IGD RSB
Pedoman Pengorganisasian IGD RSB
RS Bergerak Badau
Jl.Lintas Badau Na Kantuk
Dsn Perumbang Ds Kekurak
Kec. Badau Kab. Kapuas Hulu
2019
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN :
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
iii
Ditetapkan di : Kapuas Hulu
Pada tanggal : 01 Januari 2019
Direktur RS Bergerak Badau
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................. i
Surat Keputusan Direktur RS BERGERAK BADAU…………………………….. ii
Daftar Isi ..................................................................................................... v
BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 1
BAB II. Gambaran Umum RS BERGERAK BADAU………………………….. 5
2.1. Deskripsi RS BERGERAK BADAU………………………………………………. 5
...................................................................
2.2. Sejarah Institusi RS BERGERAK BADAU……………………………………. 5
.....................................................
BAB III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan RS BERGERAK BADAU 7
3.1. Visi ....................................................................................................... 7
3.2. Misi ...................................................................................................... 7
3.3. Nilai dan Filosofi .................................................................................. 7
3.4. Tujuan .................................................................................................. 7
3.5. Motto .................................................................................................... 8
5
11.1. Laporan Rutin.......................................................................................... 29
11.2. Laporan Insidentil ................................................................................... 29
6
BAB I
PENDAHULUAN
1
dibatasi oleh kode etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit.
Dengan adanya perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada
perusahaan karena adanya tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan
semata.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah
dan jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap
kegiatan. Jasa-jasa penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu
dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
Manajemen Rumah Sakit Bergerak Badau mempunyai kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan
dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat
tercapai. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan
kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan
aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam
perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab tertentu,
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu- individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas tugas yang
diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya,
langkah berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus
dilakukan oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manjemen
harus selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang diperlukan untuk
menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat bekerja dengan optimal
sesuai dengan rencana. Manajemen harus memberikan gambaran yang jelas
apa yang akan dituju, memberikan petunjuk yang memadahi, dan memiliki
perasaan apakah pelaksanaan akan memberikan sumbangan terhadap tujuan
yang akan dicapai tersebut.
2
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali,
menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak
menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk
menghemat pemborosan biaya yang dikeluarkan. Dalam mengadakan
pengendalian harus diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya yang
dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai
prestasi masa lalu dan meletakan tanggung jawab adanya penyimpangan yang
terjadi.
Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, manajer, komite,
instalasi dan bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan
dievaluasi satu tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja Balanced
Score Card.
Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja
gabungan antara ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu
kinerja diukur dari empat prespektif yaitu:
1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan.
2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan.
3. Bisnis Internal contoh: program kerja.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan contoh: peningkatan kemampuan pegawai
dengan diklat internal / eksternal.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang
tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum
kepada masyarakat. Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif
dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang
hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses,
hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan indikator ini dimonitoring, dicatat
oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara berkala dalam Rapat Kerja
3
bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan implementasi guna
perubahan menuju arah yang lebih baik.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM RS BERGERAK BADAU
Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan
pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep
yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien
setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada
sejak RS Bergerak Badau berdiri dan merupakan nilai dasar bagi RS Bergerak
Badau.
5
2.2. SEJARAH INSTITUSI RS BERGERAK BADAU
Rumah Sakit Bergerak Badau mulai dibangun pada tahun 2011, berlokasi di
Jl. Lintas Badau Na Kantuk dsn perumbang ds kekurak kec.Badau, Kab. Kapuas
Hulu Indonesia. Secara territorial sebelah utara berbatasan dengan Sarawak,
Malaysia Timur. Rumah Sakit Bergerak Badau dibangun di atas areal tanah seluas
+/- 20.000m² dengan luas bangunan +/- 585,75m².
Rumah Sakit Bergerak Badau merupakan salah satu rumah sakit perbatasan
di Kalimantan Barat yang dibangun dibawah kepemilikan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan di daerah perbatasan. Rumah Sakit Bergerak Badau mulai
malaksanakan pelayanan kepada masyarakat pada 23 Juli 2012. Rumah Sakit
Bergerak Badau berada di bawah kepemilikan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia sampai tahun 2015 yang kemudian beralih kepemilikan di bawah Dinas
Kesehatan kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Misinya adalah:
1. menyelenggarakan pelayanan kesehatan terpadu yang bermutu dan
berfokus pada kebutuhan pasien (patient centered care);
2. menyediakan SDM yang professional dan berkualitas dalam
memberikan pelayanan;
3. mewujudkan kehandalan sarana dan prasarana penunjang pelayanan
yang terstandar serta lingkungan yang bersih, indah, aman dan nyaman;
4. menyelenggarakan tata kelola organisasi yang efektif, efisien dan
akuntabel;
5. meningkatkan kemandirian Rumah Sakit dan kesejahteraan karyawan;
Pelayanan kesehatan yang ada pada waktu itu adalah klinik umum, klinik
spesialis (bersifat kunjungan), instalasi gawat darurat, rawat inap serta dilengkapi
pelayanan laboratorium, alat X-Ray, USG, EKG, kamar obat. Sebagian besar
peralatan medis dan non medis berasal dari RS Bergerak Badau.
6
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS BERGERAK BADAU
3.1. VISI.
RS Bergerak Badau memiliki visi :
“Terwujudnya Rumah Sakit dengan Pelayanan Bermutu yang Menjadi
Kebanggaan Masyarakat Kapuas Hulu”
3.2. MISI.
3.4. TUJUAN.
a. Tujuan Umum:
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang berkualitas dan
memuaskan kepada pasien/pelanggan serta meningkatkan kesejahteraan
seluruh pegawai RS Bergerak Badau.
7
b. Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan kualitas dan mempertahankan standar pelayanan rumah
sakit.
2. Mengembangkan pelayanan rumah sakit seiring perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Penyelenggara kegiatan manajemen rumah sakit secara professional,
efisien dan efektif.
4. Terwujudnya kepuasan, bekerja sebagai ibadah dan kesejahteraan
seluruh pegawai
3.5. MOTTO.
RS Bergerak Badau memiliki Motto :
“Pelayanan hari ini harus lebih baik dari kemarin, pelayanan hari esok harus
lebih baik dari hari ini”
8
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS BADAU
A. BAGAN ORGANISASI
DIREKTUR
KOMITE MEDIS
SATUAN PENGAWAS INTERNAL KOMITE KEPERAWATAN
TIM PMKP
TIM PPI
HUMAS KOMITE ETIK
KOMITE NAKES LAIN
SIM-RS
RADIOLOGI
GIZI
1. Unit Struktural
a. Direktur
d. Unit kerja
Cleaning Servis
11
2. Unit Non Struktural
a. Komite
12
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT
PASIEN
PENGANTAR
PENDAFTARAN
UMUM/JKN/LAIN-LAIN TRIASE
TRIASE
OBSERVASI
APOTEK
MENINGGAL STABIL
RUJUK RANAP
MEMBAIK
KASIR KAMAR
JENAZAH
PULANG
13
BAB VI
URAIAN JABATAN
14
6.2. KEPALA PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT
a. Fungsi dan Tanggung Jawab
1. Membantu dalam menyusun rencana kerja sesuai tujuan dan target
pelayanan yang ditetapkan oleh rumah sakit
2. Menetapkan pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggungjawab,
serta wewenang dan hubungan kerja yang jelas
b. Uraian Tugas
1. Membantu dalam perencanaan program dan anggaran
2. Melakukan koordinasi sebagai upaya peningkatan kinerja dan mutu
pelayanan
3. Pengembangan tatalaksana kerja, tugas-tugas, dan tanggungjawab
4. Melakukan pembagian tugas di lingkup internal instalasi
5. Bekerjasama dengan bagian terkait yang lain dalam hal tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien
6. Menyusun dan melaksanakan program orientasi untuk perawat
pelaksana dan pekarya (pembantu perawat)
7. Membimbing dan melakukan fungsi pengawasan terhadap perawat
pelaksana dan pekarya (pembantu perawat)
15
2. Menerima pasien sesuai standar prosedur operasional yang berlaku
3. Memelihara peralatan medis agar selalu dalam keadaan baik dan siap
pakai
4. Melakukan sosialisasi mengenai peraturan/tata tertib yang berlaku di
rumah sakit serta fasilitas yang ada dan cara penggunaanya
5. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan sesama karyawan
maupun pasien dan keluarganya
6. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien sesuai dengan
kompetensinya, dengan cara :
- Mengamati dan melakukan penilaian/pemeriksaan keadaan pasien
(tanda vital, kesadaran, keadaan mental, dan sebagainya)
- Melaksanakan anamnesis
7. Menyusun rencana keperawatan dan melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan kondisi pasien
8. Melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi klinisnya
9. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
mengenai penyakit dan/atau kondisi kesehatannya
10. Melaksanakan latihan mobilisasi dengan tujuan agar pasien dapat
segera mandiri
11. Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan dan/atau institusi
pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang tidak dapat ditanggulanginya
12. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien sebagai tindakan life
saving dalam keadaan darurat secara tepat dan benar sesuai kondisi
pasien serta standar prosedur operasional yang berlaku
13. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai kebutuhan dan
kondisi pasien
14. Memantau dan menilai kondisi pasien serta melakukan tindakan
keperawatan yang tepat berdasarkan hasil pemantauan tersebut sesuai
standar prosedur operasional yang berlaku
15. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan
instalasi/bagian lain yang terkait
16. Berperan serta dalam membahas kasus sebagai upaya untuk
16
meningkatkan mutu asuhan keperawatan
17. Melaksanakan tugas secara bergilir dalam sistem shift kerja sesuai
jadwal dinas yang ditetapkan
18. Menciptakan dan memelihara lingkungan yang bersih dan suasana
yang baik antarpasien dan keluarganya sehingga tercipta ketenangan
19. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan secara rutin
20. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan,
antara lain melalui pertemuan ilmiah dan pelatihan
21. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
secara tepat, sehingga tercipta sistem informasi rumah sakit yang
benar dan dapat dipercaya
22. Melaksanakan serah-terima tugas kepada petugas pengganti secara
lisan maupun tertulis pada saat pergantian shift dinas
23. Menyiapkan berbagai hal dan keperluan yang dibutuhkan oleh pasien
yang akan pulang, antara lain meliputi :
- Menyediakan dan mengisi secara lengkap semua form
yang dibutuhkan untuk penyelesaian administrasi
- Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pasien mengenai diet,
pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaanya,
cara hidup sehat (misalnya pengaturan istirahat, makanan
yang bergizi atau bahan pengganti sesuai dengan kondisi sosial
ekonominya), melatih pasien untuk menggunakan alat bantu yang
dibutuhkan (misalnya tongkat penyangga, kuRSUDi roda, protesa,
dan sebagainya), dan menjelaskan tentang rencana kembali
kontrol sesuai saran yang diberikan oleh dokter
- Mengantar pasien yang akan pulang sampai ke luar ruangan
24. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah,
misalnya :
- Merawat luka
- Melatih anggota gerak
- Pengaturan diet
17
6.4. PEKARYA (PEMBANTU PERAWAT) INSTALASI GAWAT
DARURAT.
a. Fungsi dan Tanggung Jawab
1. Melaksanakan rencana kerja sesuai tujuan dan target pelayanan yang
ditetapkan oleh rumah sakit
2. Melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian pekerjaan, batasan
tugas, tanggungjawab, serta wewenang dan hubungan kerja yang
sudah ditetapkan
b. Uraian Tugas
1. Membantu perawat dalam menjalankan perawatan orang sakit
2. Mengambil obat-obatan dari apotek
3. Mengambil alat tulis kantor dan alat kebutuhan lain dari gudang
4. Mengantar dan mengambil kembali linen dari binatu (laundry)
5. Membersihkan instrument yang kotor dan menyimpan kembali ke
tempatnya
6. Menghitung dan melakukan serah-terima alat-alat setiap kali
pertukaran shift dinas
7. Mengantar kembali alat-alat yang disterilkan
19
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
INSTALASI
Melakukan pemeriksaan radiologi
RADIOLOGI
20
INSTALASI/BAGIAN HUBUNGAN KERJA
- Promosi
BAGIAN HUMAS
- Penyediaan brosur pelayanan IGD
DAN PEMASARAN
- Perizinan
BAGIAN
- Surat-menyurat
ADMINISTRASI
- Perizinan
(KANTOR)
BAGIAN SUMBER
- Kepegawaian
DAYA MANUSIA
- Pengembangan dan pelatihan karyawan
(PERSUDONALIA
)
- Penggajian
BAGIAN KEUANGAN
- Pembayaran bonus, insentif, dan sebagainya
BAGIAN
Layanan perbaikan dan pemeliharaan alat, sarana, dan
PEMELIHARAAN
prasarana
SARANA
21
INSTALASI/BAGIAN HUBUNGAN KERJA
BAGIAN
PENGADAAN Pengadaan barang umum dan medis
(GUDANG/LOGISTIK)
22
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSUDONIL
Rata-rata jumlah pasien (per hari) x Jumlah jam perawatan (per hari)
Jumlah jam efektif perawat (per hari)
23
Di samping itu, perlu dilakukan penghitungan juga dengan menggunakan
rumus loss day sebagai berikut :
52 + 12 + 14 78 x 9 702
x 9 = = = 2,45 ~ 3 tenaga
286 286 286
2. S1 Keperawatan + 1 BLS/PPGD/BTLS
Ners
3. D3 Keperawatan 11 BLS/PPGD/BTLS
4. Pekarya 2 BLS
24
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Waktu
No. Materi Penanggungjawab
Pelaksanaan
1. RS Bergerak Badau :
Wakil Direktur
a. Latar Belakang Bulan I
Umum dan Keuangan
b. Pelayanan
Wakil Direktur
5. Kepegawaian Bulan I
Umum dan Keuangan
Wakil Direktur
6. Perjanjian Kerja Bersama Bulan I
Umum dan Keuangan
Wakil Direktur
7. Gaji dan pendapatan tambahan Bulan I
Umum dan Keuangan
25
9. Pengenalan ruangan dan fasilitas Hari 1-3
Kepala Perawat IGD
yang ada (Bulan I)
26
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
Pertemuan/rapat yang diadakan oleh IGD RS Bergerak Badau, antara lain berupa :
1. Rapat rutin
2. Rapat insidentil
27
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/
usulan/rekomendasi kepada pimpinan
28
BAB XI
PELAPORAN
29