Proposal MAGANG PPA MHU Fix
Proposal MAGANG PPA MHU Fix
Proposal MAGANG PPA MHU Fix
Oleh :
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
PERSETUJUAN ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................ 2
C. Manfaat .......................................................................................... 3
D. Kegiatan Kerja Praktik ................................................................... 4
E. Rencana Pelaksanaan dan Tempat Kerja Praktik ........................... 5
F. Peserta Kerja Praktik ...................................................................... 5
G. Spesifikasi Bidang.......................................................................... 5
H. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan atau Magang ............................ 5
I. Penutup........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 14
iii
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ATAU MAGANG
A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya perusahaan yang bergerak di bidang
sumber daya mineral dan batubara di Indonesia, isu keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) pun menjadi salah satu hal yang penting. Bidang
pertambangan batubara merupakan salah satu sektor kerja yang mempunyai
bahaya dan risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja.
Adapun pemerintah telah mengeluarkan berbagai macam peraturan-
peraturan K3, seperti halnya Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja, Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan pasal 87 menyebutkan bahwa “Setiap perusahaan wajib
melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja”, dan
SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 555/26/M.PE/1995 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pertambangan Umum.
PT. Putra Perkasa Abadi merupakan perusahan dengan spesialisasi
dalam penyewaan alat berat & spesialis jasa penambangan dengan kinerja
perusahaan pertambangan yang beroperasi secara efisien selama lingkungan
harga batubara rendah dalam beberapa tahun terakhir. PT. Putra Perkasa
Abadi Coal menerapkan organisasi lean dan praktik penambangan batubara
yang sangat produktif, yang berarti biaya overhead yang lebih rendah. PT.
Putra Perkasa Abadi Coal telah memperoleh ISO 9001: 2015 untuk sistem
manajemen mutu, ISO 14001: 2015 untuk sistem manajemen lingkungan,
ISO 45001: 2018 untuk kesehatan dan keselamatan kerja dengan kategori
emas dan sistem manajemen keselamatan (SMK3 dan SMKP).
Program Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret menyadari akan pentingnya
pengalaman magang untuk lebih menghayati dan ilmu-ilmu yang didapat di
perkuliahan dan menunjang pemahaman mahasiswa tentang implementasi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Putra Perkasa Abadi.
Mahasiswa mengharapkan dengan adanya praktek kerja lapangan atau
1
magang di PT. Putra Perkasa Abadi dapat menambah pengetahuan, wawasan
dan pengalaman mahasiswa untuk menjadi sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas di dunia kerja nyata terutama dalam bidang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
Oleh sebab itu, maka mahasiswa mengajukan permohonan untuk
melakukan praktik kerja lapangan atau magang di PT. Putra Perkasa Abadi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan kemampuan kepada mahasiswa melalui kesepadanan
pengetahuan yang diperoleh dengan fenomena yang ada di institusi yang
relevan dengan bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui, mengidentifikasi, dan menentukan faktor
bahaya dan potensi bahaya yang sesuai dengan aspek keselamatan,
kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) di PT. Putra Perkasa Abadi.
b. Mahasiswa dapat mengumpulkan data tentang penerapan dan
pelaksanaan keselamatan kerja, kesehatan kerja, higiene perusahaan,
dan lingkungan di PT. Putra Perkasa Abadi.
c. Mahasiswa dapat melakukan penilaian dan langkah lebih lanjut sebagai
upaya pencegahan dan pengendalian dari faktor risiko dan potensi
bahaya yang ditimbulkan dari lingkungan kerja di PT. Putra Perkasa
Abadi.
d. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah keselamatan, kesehatan
kerja dan lingkungan (K3L) serta menyusun rencana pemecahan
masalah.
2
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam identifikasi,
pengukuran, penilaian, pencegahan, dan pengendalian faktor risiko
serta potensi bahaya di PT. Putra Perkasa Abadi.
b. Mendapatkan pengalaman secara real di lapangan tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta lingkungan kerja.
2. Bagi Prodi D4 K3
a. Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta lingkungan pada perusahaan-perusahaan di
Indonesia.
b. Menjalin kerjasama yang baik antara lembaga pendidikan tinggi
dengan PT. Putra Perkasa Abadi.
3. Bagi Perusahaan
Mendapatkan masukan yang bermanfaat dari hasil praktek kerja
lapangan atau magang mahasiswa.
3
D. Kegiatan Kerja Praktik
Lingkup kegiatan kerja praktik yang kami rencanakan adalah sebagai
berikut:
No Kegiatan Waktu
Company rules
4
E. Rencana Pelaksanaan dan Tempat Kerja Praktik
Kegiatan kerja praktik diusulkan akan dilaksanakan selama 2 bulan
mulai tanggal 3 Februari hingga 3 April 2020 berlokasi di lingkungan
kerja PT. Putra Perkasa Abadi. Rencana kerja dan pelaksanaan yang
disusun diatas bersifat relatif dan tidak menutup kemungkinan dapat
diubah sesuai perencanaan yang ditentukan PT. Putra Perkasa Abadi.
G. Spesifikasi Bidang
Komite Keselamatan Kerja (Safety Committee)
5
c. Struktur organisasi dan bidang teknologi yang diterapkan.
d. Seluruh peralatan dan proses produksi yang diterapkan.
2. Higiene Perusahaan
Higiene perusahaan adalah bagian dari ilmu kesehatan kerja yang
mempelajari tentang identifikasi, evaluasi, dan pengendalian berbagai
risiko kesehatan dalam lingkungan kerja terutama yang bersifat kimia dan
fisik.
a. Faktor Fisik
Faktor fisik adalah faktor bahaya yang dapat menyebabkan
gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar,
misalnya terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim, intensitas
penerangan yang kurang memadai, radiasi, dan atau getaran dengan
intensitas tinggi.
b. Faktor Kimia
Faktor kimia adalah faktor bahaya yang berasal dari bahan-
bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Terjadinya
pengaruh potensi bahaya kimia ini terhadap tubuh tenaga kerja sangat
tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi
bahaya (debu, uap, gas, dan asap), daya racun bahan (toksisitas),
maupun cara masuk ke tubuh.
c. Faktor Biologi
Faktor biologi adalah faktor bahaya yang berasal atau
ditimbulkan oleh kuman penyakit, bakteri, atau mikroorganisme lain di
udara yang bersumber dari tenaga kerja yang menderita penyakit
tertentu. Faktor ini dapat juga berupa gangguan dari hewan liar yang
terdapat dalam lingkungan perusahaan.
d. Faktor Psikososial
Faktor psikososial adalah faktor bahaya yang berasal atau
ditimbulkan oleh kondisi aspek psikologi ketenagakerjaan yang kurang
6
baik atau kurang mendapatkan perhatian. Seperti penempatan tenaga
kerja yang tidak sesuai dengan bakat dan minat, hubungan antar
individu yang tidak harmonis, kurangnya keterampilan, pimpinan yang
otoriter. Kesemuanya itu dapat memicu terjadinya stress akibat kerja.
e. Lingkungan
Untuk kajian lingkungan meliputi:
1) Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
Sistem Manajemen Lingkungan (SML) adalah suatu
kerangka kerja yang dapat diintegrasikan ke dalam proses-proses
bisnis yang ada untuk mengenal, mengukur, mengelola dan
mengontrol dampak-dampak lingkungan secara efektif, dan oleh
karenanya merupakan risiko-risiko lingkungan. Diperlukan
langkah-langkah seleksi terhadap berbagai jenis industri dan skala
industri agar sejalan dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan dalam upaya
pengendalian dampak lingkungan telah diterbitkan Peraturan
Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL. Kegiatan dalam
menanggulangi pencemaran lingkungan adalah dengan menyusun
Upaya Kelola Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL).
2) Pengelolaan Limbah (Padat, Cair, dan Gas)
a) Proses pengolahan limbah secara aerobic.
b) Proses pengolahan secara anaerobic.
c) Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah
dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi tiga
metode pengolahan, yaitu pengolahan secara fisika, kimia, dan
biologi.
3. Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja adalah ilmu kedokteran yang diterapkan di bagian
ketenagakerjaan, yang bertujuan untuk mencegah penyakit akibat kerja
7
dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja. Didalam aspek kesehatan kerja
terdapat beberapa elemen, meliputi:
a. Program dan Pelayanan Kesehatan Kerja
Menurut Perundang-Undangan No. PER-03/MEN/1982 Pasal 2
tentang Pelayanan Kesehatan Kerja, tugas pokok pelayanan kesehatan
kerja, meliputi :
1) Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan
pemeriksaan khusus.
2) Pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap
tenaga kerja.
3) Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja.
4) Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitair.
5) Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga
kerja.
6) Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit
akibat kerja.
7) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
8) Pendidikan Kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
9) Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat
kerja, pemilihan alat pelndung diri yang diperlukan dan gizi serta
penyelengaraan makanan di tempat kerja.
10) Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit
akibat kerja.
11) Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang
mempunyai kelainan tertentu terhadap kesehatannya.
12) Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja
kepada pengurus.
b. Gizi Kerja
Gizi kerja adalah nutrisi atau zat makanan yang diperlukan oleh
tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan kalori sesuai dengan jenis
8
pekerjaannya, sehingga kesehatan dan daya kerja menjadi setinggi-
tingginya yang memperhatikan kecukupan kalori dan zat gizi,
pemilihan jenis dan bahan makanan, sanitasi tempat pengolahan dan
tempat penyajian, waktu dan teknis penyajian bagi tenaga kerja.
c. Jaminan Kesehatan
Jaminan kesehatan merupakan program publik yang
memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko
sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraanya menggunakan
mekanisme asuransi sosial. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang No.
3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Ruang lingkup
jaminan sosial tenaga kerja dalam undang-undang tersebut, meliputi:
1) Jaminan kecelakaan kerja
2) Jaminan kematian
3) Jaminan hari tua
4) Jaminan pemeliharaan kesehatan.
d. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah
pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang mendapat
kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari seorang ahli atau
dokter.
e. Ergonomi
Ergonomi adalah penerapan ilmu biologis tentang manusia
bersama-sama dengan ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai
penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap
pekerjaannya, yang manfaat dari padanya diukur dengan efisiensi dan
kesejahteraan kerja. Dalam kajian bidang ergonomi membahas
beberapa hal, meliputi:
1) Desain stasiun kerja
2) Pengorganisasian kerja
3) Sikap kerja
4) Manual handling
9
5) Alat bantu kerja.
4. Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari
risiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup
tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan
kondisi pekerja.
a. Potensi Bahaya
Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan kerja. Misalkan kecelakaan, tertabrak,
terjatuh dan peledakan.
b. Sistem Tanggap Darurat
Sistem tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani
dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan
dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pendampingan dan penanganan pengungsi, serta
pemulihan sarana dan prasarana.
c. Sistem Ijin Kerja
Sistem Ijin Kerja adalah surat ijin yang digunakan oleh
pekerjaan untuk melakukan pekerjaan tertentu misalnya ketinggian,
ruang terbatas dan lain-lain.
d. Inspeksi
Inspeksi adalah salah satu alat kontrol manajemen yang bersifat
klasik, tetapi masih sangat relevan dan secara luas sudah banyak
diterapkan dalam upaya menemukan masalah yang dihadapi
dilapangan, termasuk untuk memperkirakan besarnya risiko.
e. Investigasi Kecelakaan Kerja dan Pelaporannya
Investigasi kecelakaan kerja dan pelaporannya adalah
merupakan program terpadu koordinasi dan pelaporan kecelakaan dari
berbagai aktivitas, pengawasan yang terarah yang didasarkan atas sikap,
10
pengetahuan, dan kemampuan. Adapun investasi kerja dan
pelaporannya meliputi organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
menetukan fakta dan masalah, analisa, pemilihan atau pemecahan, dan
pelaksanaan.
f. Lock Out Tag Out (LOTO)
Lock Out Tag Out (LOTO) adalah gabungan antara penerapan
metode mekanis (pemasangan gembok) dan sistem peringatan tertulis
(pemasangan label), yang dipasang pada suatu peralatan sebagai
peringatan kepada orang lain bahwa peralatan bersumber energi
berbahaya yang dimaksudkan sedang diisolasi dan tidak boleh
dioperasikan selama gembok dan label terpasang pada perlatan tersebut.
g. Sistem Proteksi Kebakaran
Sistem proteksi kebakaran adalah berupa alat atau instalasi yang
disiapkan untuk mendeteksi dan memadamkan kebakaran seperti
system deteksi dan alarm, APAR, hydrant, sprinkler, house rell dan
lain-lain yang dirancang berdasarkan standar sesuai dengan tingkat
bahayanya. Fasilitas proteksi kebakaran meliputi: APAR, hydrant, fire
alarm, sprinkler, mobil pemadam kebakaran.
h. Keselamatan Listrik
Listrik, lift maupun petir adalah merupakan bentuk dari sumber
bahaya yang perlu dikendalikan sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Fasilitas keselamatan listrik meliputi: penyalur petir, grounding,
sekering, dan lain-lain.
i. Keselamatan Pesawat Uap atau Bejana Tekan
Keselamatan pesawat uap atau bejana tekan adalah serangkaian
tindakan kegiatan keselamatan dan semua tindakan yang dilakukan oleh
petugas atas pemenuhan pelaksanaan peraturan perundang-undangan
terhadap objek keselamatan pesawat uap dan bejana tekan di tempat
kerja, meliputi: boiler, pemantauan air umpan, pengawasan boiler.
j. Keselamatan Kerja Kimia
11
Keselamatan kerja kimia adalah sistem keselamatan kerja yang
berkaitan dengan pengelolaan produksi dan pengusahaan bahan atau zat
kimia yang menjadi subyek dan obyek utamanya. Meliputi: MSDS, eye
wash, safety shower, pengamanan limbah Bahan Beracun Berbahaya
(B3), dan lain-lain.
k. Keselamatan Kerja Mekanik
Keselamatan kerja mekanik adalah sistem keselamatan yang
berkaitan dengan permesinan pada tempat produksi. Meliputi:
pengaman mesin.
l. Komunikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Komunikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sebuah
hubungan yang dilakukan oleh orang satu dengan orang lain.
Komunikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, meliputi:
1) Safety sign (rambu-rambu Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
2) Safety talk
3) Poster Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4) Safety induction
m. Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat pelindung yang
mempunyai kemampuan melindungi seseorang dalam pekerjaan-
pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya
ditempat kerja. APD terdiri dari alat pelindung kepala, mata, telinga,
pernafasan, tangan, dan kaki.
12
I. Penutup
Rahadyan Hastu N
13
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri ESDM RI No. 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
14