Kegiatan Praktikum VI TANDUK RUSA

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

KEGIATAN PRAKTIKUM VI

A. Judul
Mengamati Tumbuhan Paku Platycerium coronarium
B. Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi, struktur, ciri-ciri,
dan manfaat tumbuhan paku dengan baik dan benar.
C. Landasan Teori
Dunia tumbuhan secara umum dibagi mejadi 5 kelompok besar dalam divisio.
Kelima divisio tersebut dari yang paling sederhana ke yang paling komplek yaitu Divisio
Schyzophyta yaitu tumbuhan belah; yang menjadi anggota Schizophyta adalah semua
tumbuhan yang cara reproduksinya dengan membelah diri, inti sel belum berdinding dan
secara umum bersifat uniseluler. Contoh dari Diviso Schizophyta adalah bakteri dan alga
biru. Divisio berikutnya adalah Divisio Thallophyta, yaitu kelompok tumbuhan yang dapat
multiseluler ataupun uniseluler namun sudah memiliki inti yang sesungguhnya. Contoh
dari Divisio Thallophyta adalah alga dan jamur. Meningkat pada kelompok tumbuhan lain
yang struktur akar dan batangnya belum ada, namun sel telah mengalami diferensiasi dan
spesialisasi adalah kelompok Bryophyta. Pteridophyta adalah divisio yang semua
anggotanya telah memiliki akar, batang dan daun yang sudah jelas. Perkembangbiakan
secara generatif dila kukan dengan menggunakan spora. (Gembong
Tjitrosoepomo.1988)
Paku tanduk rusa adalah sekelompok (sekitar 18 jenis) tumbuhan paku epifit yang
semuanya tergabung dalam marga Platycerium'. Tumbuhan ini memiliki penampilan yang
khas karena memiliki dua tipe ental dengan fungsi dan bentuk yang jelas berbeda, dengan
salah satu tipe entalnya bercabang-cabang berbentuk seperti tanduk rusa. Paku yang juga
dikenal sebagai simbar menjangan ini dapat dijumpai tumbuh liar di berbagai penjuru
daerah tropika dan subtropika dunia.
D. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Bolpoin 1 buah
b. Penghapus 1 buah
c. Pensil Warna 1 pack
d. Penggaris 1 buah
2. Bahan
a. Tumbuhan Platycerium coronarium 1 tangkai
b. Kertas HVS 6 lembar
E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengamati tumbuhan Platycerium coronarium
3. Menulis hasil pengamatan
F. Hasil Pengamatan

Gambar Platycerium coronarium

1. Struktur Tanaman
 Daunnya berwarna hijau, daunnya tebal, bentuknya menggarpu, daunnya
menempel pada pangkalnya.
 Akarnya serabut.
2. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Polypodiaceae
Genus : Platycerium
Spesies : P. biforcatum
3. Ciri-ciri
 Spongarium berada pada sisi bawah daun yang kecil. Daun dalam cekungan
yang rumpang. Dapat lepas, di morf yang sebagian (daun-daun sarang)
menempel pada pangkalnya atau seluruhnya pada rumpang. Daun-daun yang
fertile biasanya bergantungan, bercabang-cabang menggarpu, kadang-kadang
dengan rambut-rambut bintang yang lekas gugur.
 Rimpang pendek, merayap, di atas gumpalan-gumpalan cadas.
4. Manfaat
 Sebagai tanaman hias
 Sebagai tanaman obat
G. Pembahasan
Tanduk rusa mempunyai nama lain atau sebutan yang berbeda di beberapa daerah
di Indonesia. Selain disebut dengan daun tanduk rusa, disebut juga dengan nama simbar
agung (Indonesia). Kemudian di daerah Jawa dan Bali disebut juga dengan nama simbar
menjangan dan paku uncal untuk sebutan tanaman ini di daerah Sunda.Tanaman tanduk
rusa banyak ditemukan dan sering dipelihara sebagai tanaman hias karena bentuk daunnya
yang menjuntai panjang dan terlihat indah. Tanduk rusa hidup dengan cara menempel pada
tanaman induk. Walau hidupnya menempel pada tanaman lain, namun tanduk rusa ini
memiliki sifat epifit, yaitu tidak merugikan tanaman inangnya.Tanaman ini memiliki ciri-
ciri permukaan daunnya mirip kulit rusa yaitu kasar, daun tanduk rusa menjuntai ke bawah
bercabang-cabang menyerupai tanduk binatang rusa yang terbalik. Pada dasarnya tanduk
rusa merupakan tumbuhan tegak yang menempel pada inang dengan pokok penumpu
berupa akar dan rimpang batang membentuk bungkah kool berwarna coklat dan jutaian
helaian daun berwarna hijau. Tempat hidup yang disukai oleh tanduk rusa adalah tempat
yang tidak langsung memperoleh sinar matahari. Untuk cara pengembangbiakan tanduk
rusa bisa dilakukan dengan cara spora atau dengan memindahkan akar rimpangnya.

Indonesia memiliki sedikitnya 5 spesies Paku Tanduk Rusa atau Simbar


Menjangan. Kelima jenis tersebut adalah:
Platycerium bifurcatum (Cav.) C. Chr.
Jenis tumbuhan Paku Tanduk Rusa ini yang paling banyak dibudidayakan sebagai
tanaman hias sehingga memiliki variant kultivar paling banyak dibandingkan dengan jenis
platycerium lainnya. Pun termasuk jenis yang ‘bandel’ dan mudah beradaptasi sehingga
mudah dipelihara. Secara alami jenis Platycerium bifurcatum bisa dijumpai di kawasan
Malesia hingga Polinesia. Nama latin tanaman ini berasal dari kata “bifurcate” yang berarti
bercabang atau membelah.
Memiliki daun fertil relatif kecil, memanjang ke atas pada pangkalnya, dan
menjuntai pada bagian titik percabangan dengan arah percabangan tak beraturan. Daun
steril tumbuh melingkari bonggol membentuk perisai mahkota dengan celah di bagian atas

Platycerium coronarium (Mull.) Desv.


Jenis Tanduk Rusa dengan nama latin Platycerium coronarium ini hidup di Asia
Tenggara. Dapat dijumpai tumbuh secara alami di Indonesia (Kalimantan dan Sumatera),
Filipina, Malaysia, Thailand, Laos, dan Kamboja. Nama latin tanaman hias ini diambil dari
kata “corona” yang berarti mahkota.
Daun sterilnya tegak memanjang keatas dengan ujung2 melancip seperti bentuk
mahkota raja. Sedang daun fertilnya kecil memanjang ke bawah. Saat dewasa, daun fertil
akan membentuk seperti mangkuk terbalik.

Platycerium ridleyi Christ


Platycerium ridleyi merupakan jenis Paku Tanduk Rusa yang dianggap memiliki
penampilan paling eksotis. Jenis ini hidup secara alami di Pulau Kalimantan (Indonesia
dan Serawak). Nama latinnya merujuk pada nama ahli botani asal Singapura, Sir Henry
Ridley (1855-1956).
Daun steril Platycerium ridleyi tumbuh membulat dan berurat jelas. Daun fertilnya
tumbuh tegak ke atas dan memiliki banyak percabangan. Pada tanaman dewasa, muncul
daun fertil penghasil spora di dekat pangkal daun.
Platycerium wandae Racib.
Platycerium wandae ini merupakan jenis Simbar Menjangan yang berukuran
paling besar diantara tumbuhan genus platycerium. Jenis Tanduk Rusa ini pun
merupakan tanaman endemik Pulau Papua.
Daun sterilnya tumbuh tegak ke atas. Jenis ini memiliki ciri khas terdapatnya
rumbai-rumbai yang tumbuh pada pusat pangkal daunnya.

Platycerium willinckii T.Moore


Platycerium willinckii merupakan tanaman endemik Pulau Jawa. Jenis Tanduk rusa
ini memiliki daun steril yang lebih panjang dan terbuka ke atas. Sedang daun fertilnya
memiliki ukuran yang besar, panjang, dan menjuntai ke bawah.

H. Simpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa Tanduk rusa hidup dengan cara
menempel pada tanaman induk. Walau hidupnya menempel pada tanaman lain, namun
tanduk rusa ini memiliki sifat epifit, yaitu tidak merugikan tanaman inangnya. Ciri khas
tanaman paku ini adalah bentuk daunnya. Daun Simbar Menjangan memiliki dua jenis
daun (yang biasa disebut ental), yaitu daun steril (mandul) yang biasa disebut juga sebagai
daun perisai atau bonggol dan daun fertil (subur) yang biasa disebut juga sebagai daun
tanduk dan daun sporofil (karena menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakannya).
Indonesia memiliki sedikitnya 5 spesies Paku Tanduk Rusa atau Simbar Menjangan
DAFTAR PUSTAKA

https://alamendah.org/2015/12/10/jenis-paku-tanduk-rusa-atau-simbar-menjangan-
platycerium-asli-indonesia/
https://frenyrizq.wordpress.com/2012/10/06/tumbuhan-paku-suplir/
www.google.com// http:/ www.tumbuhan paku.com. //Wikipedia

John w. Kimball dkk. 2006. Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai