Laporan Pu Sepus
Laporan Pu Sepus
Laporan Pu Sepus
Oleh
Septi Puspita Sari
JURUSANAGROKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
iii
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Jurusan : Agroteknologi
Tanggal Persetujuan :
MENYETUJUI,
Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si. Ir. Agus M. Hariri, M.P.
NIP 196305081988112001 NIP. 196108181986031001
MENGETAHUI,
ii
SANWACANA
Bismillahirahmanirrahim.
praktik umum yang berjudul “Teknik Pengendalian Hama pada Tanaman Jambu
Tengah”.Laporan ini merupakan syarat bagi penulis untuk dapat mencapai nilai
Laporan ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung.
2. Prof. Dr. Ir. Dermiyati , M. Agr. Sc., Wakil Dekan I Fakultas Pertanian
Universitas Lampung.
Universitas Lampung.
iii
4. Dr. Ir. Kuswanta futas Hidayat, M.P., Wakil dekan III Fakultas Pertanian
Universitas Lampung.
6. Ir. Agus M. Hariri, M.P. Dosen Pembimbing Praktik Umum yang telah
membimbing penulis.
Saputra, Bapak Sri Widodo dan karyawan lainnya yang telah mendukung
10. Kedua Orangtua Penulis Bapak Tarwan dan Ibu Siti Masitoh serta adik-
adik penulis Nurul Huda dan Ahmad Annaufal.Terima kasih untuk segala
iv
v
13. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu,
Penulis,
v
vi
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktik umum ................................................................................ 3
1.3 Waktu dan Tempat .................................................................................... 3
1.4 Metode Pelaksanaan Kegiatan Praktik Umum .......................................... 3
vi
vii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Peta Wilayah PT GGP
Struktur Organisasi
Foto Kegiatan praktik umum
Jurnal Kegiatan Harian
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
6. Pemangkasan .................................................................................................. 15
viii
ix
LAMPIRAN
ix
1
I. PENDAHULUAN
Jambu biji (Psidium guajava L.) pertama kali didomestikasi di daerah Peru. Ini
dibuktikan adanya jambu biji yang ditemukan bersama biji jagung, kacang-
membawa buah itu ke Afrika, Asia, India, dan wilayah tropis Pasifik (Morton
Jambu biji atau jambu kristal memiliki kandungan biji kurang dari 3% dari bagian
buah, daging buahnya renyah, sepintas jambu kristal hampir tidak berbiji.
Permukaan buah ada tonjolan tidak merata.Bobot buah 250─500 gram per
daging buah renyah saat hampir matang dan empuk saat puncak kematangan.
Buah ini memiliki kadar kemanisan pada kisaran 11─12 brik, serta mengandung
banyak air. Pada penyimpanan jangka panjang, jambu kristal bisa tahan simpan
dengan busa jaring dan penutup plastik hingga 1 bulan pada suhu 5─7oC (Wang,
2011).
Banyaknya kandungan yang baik pada buah jambu kristal, permintaan jambu biji
meningkat yang diiringi dengan peningkatan harga (Zaubin dan Suryadi, 2002).
Sejak beberapa tahun lalu jambu biji kristal mulai dikembangkan di Lampung.
terhadap komoditas ini cukup baik, karena selain bernilai ekonomi untuk
kegiatan ritual keagamaan, perdagangan antar pulau, ekspor dan untuk memenuhi
kebutuhan pariwisata.
PT Great Giant Pineapple yang menghasilkan buah jambu biji segar yang akan
Untuk mendapatkan hasil produksi jambu kristal yang tinggi diperlukan proses
budidaya tanaman yang baik dan terhindar dari serangan hama dan patogen
Lampung Tengah.
Kegiatan Praktik Umum akan dilaksanakan selama 30 hari kerja, efektif pada
tanggal 1 Juli sampai dengan 11 Agustus 2019. Praktik Umum ini akan di
1. Wawancara
Observasi dan Praktik Lapang dilakukan dengan cara mengamati dan berperan
3. Studi Pustaka
4. Diskusi
yang diperoleh.
industri tepung tapioka.Perusahaan ini mulai menanam nanas pada tahun 1982.
tersebut karena pemanfaatan teknologi yang masih rendah sedangkan hasil panen
melimpah. Oleh karena itu, banyak hasil panen yang dijual ke perusahaan lain
sekitar.
sertifikat ISO 9002 dari Lyod Register, yang menandakan perusahaan ini telah
Setiap perusahaan tentu memiliki visi. Visi PT GGP adalah “menjadi pemimpin
PT GGP juga memiliki misi. Misi PT GGP adalah “Menjadi pemimpin dalam
produk makanan segar dan olahan, dan menjadi yang terdepan dalam industri
makanan segar dan olahan”. Misi ini merupakan cara untuk mengkomunikasikan
tujuan PT GGP.
terletak pada 49o LS dan 105o BT pada ketinggian 46 meter dari permukaan laut
sehingga PT GGP terletak pada daerah tropis. Saat ini PT Great Giant Pineapple
memiliki luas areal ± 32.000 ha dengan luas efektif penanaman 25.595 ha.
7
yang menjalankan perusahaan ini adalah dewan direksi ( Presiden Direktor &
pada Gambar 1.
PT GGP membagi tenaga kerja menjadi dua, yaitu tenaga kerja harian dan tenaga
kerja tetap.Tenaga kerja harian merupakan tenaga kerja yang penghitungan upah
berdasarkan jumlah hari kerjanya.Tenaga kerja tetap merupakan tenaga kerja yang
Board of
Comissioner
President Director
& Managing
Director
FM I Factory Department
PT GGP menetapkan hari kerja untuk para tenaga kerja, yaitu 6 hari kerja selama
satu minggu.Para pekerja bekerja dari hari senin hingga sabtu.Pada hari senin
hingga jum’at karyawan bekerja dari pukul 08.00 - 15.00 WIB dengan waktu
istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB.Pada hari sabtu karyawan bekerja dari pukul
08.00 – 12.00 WIB.Setiap harinya karyawan bekerja selama 7 jam, kecuali hari
Gaji karyawan yang ditetapkan oleh PT GGP sudah sesuai dengan peraturan
tenaga kerja tetap yang dibayarkan setiap akhir bulan.Tenaga kerja harian
kerja tetap mendapatkan upah bukan berdasarkan jumlah hari kerja melainkan gaji
bulanan. Standar jam kerja karyawan adalah 7 jam per harinya. Jika jam kerja
Fasilitas yang diberikan oleh PT. GGP untuk menjamin kesejahteraan karyawan
selain gaji dan uang lembur adalah fasilitas kesehatan yang menjamin kesehatan
diRumah Sakit bagi pegawai dan anggota keluarga yang sakit.Juga berbagai cuti
Terdapat juga sekolah yang dinaungi oleh PT.Great Giant Pineapple yaitu
keagamaan bagi seluruh umat. Hal ini diwujudkan dengan membangung 3 tempat
ibadah yang tidak kalah besar satu sama lain, yaitu Masjid, Gereja dan Pure.
Dengan perhatian yang begitu besar dari perusahaan, diharapkan pegawai merasa
Hasil kegiatan yang telah dilakukan penulis selama praktik umum berupa
3.1.1 Penanaman
Penanaman jambu Kristal dilakukan pada bulan Februari 2019, bibit berasal dari
cangkok dan grafting.Bibit yang siap tanam berumur 6 bulan. Penggunaan jarak
tanam anatar tanaman 1,5 x 2,5 m. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang
dilakukan pemberian pupuk dasar berupa pupuk kompos 10 kg per lubang tanam
dilakukan aplikasi kompos yang kedua, siklus selanjutnya dengan waktu 6 bulan.
3.1.2 Perawatan
12
Luas total perkebunan jambu biji kurang lebih 400 Ha, terbagi di plantantion
group 1 sekitar 200 ha dan plantantion group 2 sekitar 200 ha dengan pH tanah
berkisar antara 4-5,5. Untuk menjaga kuantitas dan kualitas produksi jambu
kristal, dilakukan upaya-upaya perawatan oleh Great Giant Food yaitu sebagai
berikut:
3.1.2.1 Pengairan
Penyiraman pada lahan jambu Kristal dilakukan satu hari sekali dengan kebutuhan
air 30l/ tanaman sedangkan pada musim hujan tidak dilakukan penyiraman karena
tanaman kebutuhan airnya sudah tercukupi.Apabila curah hujan dalam satu hari
mencapai 7ml dan kedalaman 7cm tanah basah.tidak dilakukan penyiraman. Cara
manual untuk mengetahui curah hujan dengan cara meletakkan gelas ukur pada
lahan jambu Kristal dengan ukuran 7ml. pada setiap awal musim kemarau
melon dalam waktu 1,5 jam untuk 30 l air, sedangkan drip tetes dalam waktu 6,5
jam untuk 30l air. Tanaman yang sudah dan belum berproduksi memiliki
kebutuhan air yang sama yaitu 30l/ tanaman. Dalam musim hujan apabila dalam
waktu 2 minggu tidak turun hujan maka dilakukan penyiraman irigasi tekanan
untuk penyiraman 1.200 rpm sesuai dengan luasan wilayah jika wilayah semakin
3.1.2.2 Pemupukan
Pupuk yang digunakan pada budidaya tanaman jambu Kristal yaitu pupuk organik
dan anorganik.Pupuk organik yang digunakan yaitu pupuk kompos dan Liquid
dibagi menjadi 2 bentuk yaitu solid manure dan liquid manure. Liquid manure
yang berupa cairan dapat dicampur dengan beberapa bahan lain yaitu kulit
singkong, ampas bromelain (bonggol nanas), bamboo chip, pulp decanter (jus
kosentrat ampas nanas), dan limbah koktail yang dicampur dan di inkubasi
selama 15-30 hari pada area terbuka. Setelah itu dicampur dengan bahan solid
30 hari sampai menjadi kompos dan siap diaplikasikan.Aplikasi pupuk kompos ini
dilakukan secara manual dengan takaran 10kg untuk 1 tanaman denan siklus 6
organik cair yang mengandung berbagai jenis mikroba indigenus yaitu Bacillus
dilakukan menggunakan boom sprayer dengan dosis 8l/ha, volume air 3000l/ha
sekali.Pupuk urea dan kclyang digunakan yaitu 50 gr/tanaman untuk urea dan 100
3.1.2.3 Pengapuran
kebutuhan jambu kristal. pH yang dibutuhkan jambu biji yaitu 5-6. Jenis kapur
3.1.2.4 Pemangkasan
dengan menghilangkan pucuk yang rusak atau layu dalam 1 pangkasan pada
tangkai atau batang tanaman jambu maka akan menghasilkan 2 tunas dan 50%
buah dengan siklus 21 hari. Apabila terdapat buah yang tumbuh pada jarak 50cm
dari tanah pada batang primer maka perlu adanya pemangkasan karena pada jarak
Selain itu, biasanya buah yang baik muncul pada batang tersier dan kuarter, jika
16
buah tumbuh pada batang primer atau sekunder maka buah yang dihasilkan tidak
Pangkas bentuk dilakukan untuk membentuk kanopi dan memangkas cabang yang
sudah terlalu tinggi lebih dari 150cm dengan siklus 1 tahun sekali dilakukan jika
yang sudah tidak produktif dengan siklus 10-20 tahun. Dalam satu hari tenaga
Gambar 6.Pemangkasan
Pengendalian gulma terdiri dari dua cara yaitu kimia dan mekanis. Alat yang
digunakan pada aplikasi herbisida yaitu ember, drum, knapsack sprayer, dan
tangkai pengaduk.Sedangkan bahan yang digunakan yaitu air, diuron, industik dan
glifosat.Alat pelindung diri yang digunakan yaitu masker, sepatu boot, sarung
tangan karet dan pakaian safety. Konsentrasi diuron yaitu 0,3 l/drum. Industik 0,2
l/drum dan glifosat 0,6 l/drum. Tahapan aplikasi herbisida pertama yaitu
pencampuran air dengan bahan aktif pada drum. Aplikasi tersebut dilakukan
menyeluruh pada areal jambu biji. Satu drum biasanya berisi 18 tangki dan satu
17
tangki volumenya 14 liter, jadi volume satu drum sekitar 200 liter. Kemampuan
pekerja dalam satu hari yaitu 0,5 ha /2 orang dan menghabiskan 2 drum.
Buah yang siap bagging adalah buah dengan lingkar 9-11 cm dengan kondisi buah
yang bagus dan tidak ada bercak bekas hisapan tungau atau luka akibat terkena
kemudian diikat sebanyak 2 kali agar hama-hama seperti kutu putih, lalat buah,
tungau dan thrips tidak dapat masuk ke dalam sela-sela plastik bagging, sehingga
3.1.2.7 Sanitasi
tersebut.
kutu putih (mealybug), semut, tungau, thrips, ulat kantung, ulat pucuk
perangkap agar tidak dapat membuahi lalat buah betina. Buah yang
didalam botol bekas air mineral dan diberi air yang telah berisi
sekali.
3.1.2.8.2 Thrips
20
pucuk daun, tunas, dan bunga dengan cara menghisap cairan dari
kerontokan daun. Jika thrips menyerang calon buah yang masih kuncup
pada daun, cabang muda, bakal buah, dan buah. Gejala yang
daun dan buah, daun menjadi keriting dan layu, dan buah menjadi
kotor.
21
netfoam).
3.1.2.8.4 Semut
22
tekashi tersebut dan akan mati. Selain penggunaan tekashi, ada produk
lain yang digunakan yaitu takila. Perbedaan takila dan tekashi adalah
3.1.2.8.5 Tungau
secara efektif dengan bagian bawah daun menjadi target utama, irigasi
yang baik, pembersihan gulma yang dapat menjadi inang tungau untuk
Hama ulat pucuk umumnya menyerang daun muda, pucuk daun, bunga,
benang halus berwarna putih. Gejala kerusakan pada daun dan tangkai
daun (berlubang), kematian pucuk daun, luka gigitan pada bunga yang
bagian epidermis atas yang lama kelamaan dapat mengering, rontok dan
tanaman, hewan dan virus pada tanaman dengan konsentrasi 0,5 cc/liter
hama daun, kumbang daun dan kutu daun) dengan konsentrasi 0,5 – 1
gr/liter. Bahan aktif amitras adalah racun kontak dan racun pernafasan
dan daya rekat butir spray dengan konsentrasi 0,1 – 0,2 cc/liter.
26
jambu kristal.
menggunakan fungisida.
mengendalikan bercak ungu, busuk daun, busuk akar dan bercak kering
dapat terpangkas).
3.1.1 Panen
menggunakangunting, ember panen dan krat buah.Cara panen buah Kristal adalah
buah, setelah itu di kumpulkan dan di seleksi kembali dan dimasukkan ke krat
buah.1 krat berisi 12 kg buah netto, berat krat sekitar 2kg.Kematangan buah yang
di panen adalah berkisar 6-8.Kualitas panen memliki 3 kriteria di dalam box yaitu
grade A,B dan C, sedangkan non box terdapat kriteria curah dan reject.
Quality control merupakan suatu sistem yang menjamin kualitas sesuai dengan
standard an mutu produk yang telah ditetapkan. Quality control dilakukan di areal
dan Packing House (PH).Di areal meliputi pengamatan kondisi lokasi, potensi
3.2 Pembahasan
Hama ini menyerang daun muda dan pucuk daun jambu kristaldengan melipat
beberapa helai daun. Larva hama ini menyerang daun dengan menggigit daun dari
tersebut hidup di dalam lipatan daun sampai stadia pupa.Pupa yang ditemukan
tidak berpengaruh terhadap kelimpahan hama ulat pucuk yang ada di lapang. Hal
29
tersebut dikarenakan, ulat pucuk mampu membuat barrier atau lipatan daun yang
akan menghalangi dan melindungi ulat pucuk dari paparan insektisida saat
penyemprotan dilakukan.
untuk berbagai kebutuhan pembuatan insektisida. Cara kerja bahan ini adalah
dengan meracuni sistem saraf organisme target yang pada akhirnya akan
lain, bahan ini merupakan zat aktif insektisida bertipe neurotoxin (racun syaraf).
Bahan ini bisa bertahan dalam waktu lama, namun dalam lingkungan yang
terpapar air hingga sinar matahari, efektivitasnya hanya bertahan selama beberapa
minggu saja.
pengendalian hama yang bagus. Di satu sisi, ia sangat toksik dan bisa bertahan
lama dalam substrat kayu yang dilapisi finishing (sehingga tidak terekspos air
hingga cahaya matahari), namun di sisi lain, sifatnya degradable atau mudah
diuraikan di alam. Bahan ini menjadi pilihan tengah penerapan insektisida yang
efektif namun tidak menyebabkan kerusakan besar seperti yang biasa diakibatkan
Setiapjenis ulat kantung memiliki bentuk yang khas dan ukuran yang berbeda-
beda. Ulatkantung spesies yang ditemukan pada areal pertanaman jambu kristal
tangkai daun tanaman jambu kristal, gejala yang ditemukanberupa adanya bekas
Menurut Rhainds et al. (2009) ulat kantung dari famili Psychidae memiliki
sekitar 1 000 spesies. Kantung- kantung biasanya dibuat dari partikel daun,
ranting, pasir, dan partikel lain yang ada di sekitar ulat kantung tersebut. Partikel-
pada ulat kantung yaitu lubang anterior danposterior. Larva akan mengeluarkan
kepala dan tungkai asli yang terdapat padatoraks pada saat makan atau berpindah
posterior.
Salah satu upaya untuk mengurangi efek samping yang ditimbulkan dari
31
dengan bahan aktif bakteri yang dapat mematikan serangga hama seperti Bacillus
dalam pengendalian secara terpadu karena efektif terhadap hama sasaran dan
kumbang daun dan kutu daun. Penggunaan thuriside ini efektif, aman, dan tidak
berbahaya karena bahan aktif yang terkandung terbuat dari Bakteri Bacillus
thuringiensis.
pertanaman jambu kristal. Keberadaan hama ini dapat ditemukan pada buah. Kutu
Serangga ini disebut kutu putih karena hampir seluruh tubuhnya dilapisi lilin yang
trilokular pada kutikula (Williams dan Granara de Willink 1992). Kutu putih
dapat menyebabkan kerusakan langsung dan tidak langsung pada tanaman yang
daun menjadi layu dan mengeriting, burik pada buah, tanaman kerdil hingga
kutu putih pada tanaman buah-buahan menarik cendawan penyebab embun jelaga
pada daun karena adanya eksresi embun madu oleh kutu putih.
penting seperti jeruk, nanas, apel, mangga dan beberapa tanaman buah lainnya.
Kutu putih memiliki tipe alat mulut menusuk-mengisap Kutu putih memiliki
kisaran inang yang luas, menurut Sartiami et al. (1999) ditemukan 14 spesies kutu
putih pada 18 tanaman inang buah-buahan berbeda. Keberadaan kutu putih pada
kimiaini ditemukan melalui sebuah riset di Jerman, selama Perang Dunia II,
33
dalam usahamenemukan senjata kimia untuk tujuan perang. Pada tahun 197, G.
pertama kali disintesis pada tahun 1944, struktur dasar organofosfat baru
Senyawa kimia yang memiliki cara kerja sistemik (mampu menembus jaringan
(demeton) diperkenalkanoleh Bayer pertama kali pada awal 1950 dan diumumkan
pada tahun 1952. Disusul kemudianolehtiometon dari Sandoz pada tahun 1953,
(Djojosumarto, 2008).
hanya 1,5 m, maka pemasangan antilat diletakkan dengan jarak 0,5 m dari
permukaan tanah.
Hal tersebut sesuai dengan literatur, jika pemasangan perangkap yang menjauhi
kanopi tanaman akan mendapat kendala angin yang mengganggu aktivitas terbang
34
lalat buah, karena intensitas cahaya matahari lebih rendah dan pengaruh angin
juga lebih sedikit sehingga tempat tersebut sangat disukai lalat buah(Hartanto,
2008).
3.2.5Ulat Grayak
manual dengan cara mengambil ulat secra langsung, kemudiann dibakar. Selain
Secara umum, penanggulangan hama ulat grayak (S. litura F.) menggunakan
insektisida sintetik (kimia) dengan asumsi bahwa insektisida sintetik lebih efektif
lingkungan dan kesehatan masyarakat karena sifatnya yang beracun dan persisten
di lingkungan.
35
Salah satu kearifan lokal yang bersifat ramah lingkungan dan tepat sasaran
adalah pemanfaatan tanaman yang alami. Tanaman melinjo (Gnetum gnemon L.)
resveratol yang dapat bersifat insektisidal dan penghambat makan (Anti feedant)
yang berupa racun kontak dan racun perut.Daun melinjo serta buahnya
(2014) bahwa ekstrak etanol daun melinjo pada perlakuan dengan konsentrasi
20% juga berpengaruh dalam menekan aktivitas makan larva uji S. litura F.
sekunder pada ekstrak daun melinjo (G. gnemon L.) dan daun sirsak (A.muricata
secara signifikan terhadap kematian larva uji. Hal ini jugadisebabkan beberapa
ekstrak, serta penggunaan konsentrasi uji yang rendah sehingga dapat ditolerir
oleh larva S.litura. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rachma yaitu,
pengujian kombinasi filtrat umbi gadung, daun sirsak, dan herba anting-anting
pada empat jenis ordo lepidoptera menunjukkan mortalitas yang paling efektif
36
sampai yang kurang efektif yaitu pada Plutella xylostella, Spodoptera exigua,
memiliki
kemampuan yang tinggi kedua setelah H.armigera dalam menetralkan daya racun
(repplent), antifeedant, dengan cara kerja sebagai racun kontak (Tenrirawe, 2011).
acetogeninyang terdiri dari asimicin, bulatacin dan squamocin dapat meracuni sel-
sel saluranpencernaan.
bahwa ekstrak daun melinjo dandaun sirsak berpengaruh positif terhadap aktivitas
makan dan negatif padamortalitas ulat grayak (S.litura F.), meskipun tidak dapat
bioinsektisida (daun melinjodan daun sirsak) lebih aman bagi kesehatan dan
ekosistem di alam.
38
4.1 Kesimpulan
panen.
2. Hama dan Penyakit yang ditemukan antara lain lalat buah, kutu putih
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Debby, D. 2014. Ekstrak etanol daun melinjo (Gnetum gnemon L.) sebagai
anti feedant terhadap larva ulat grayak (Spodoptera litura Fab.) pada
tanaman sawi (Brassicasinensis L.).Jurnal Budidaya Pertanian. Vol:10
(2). hlm. 100.
Hidayat A. 2012. Mari kita mengenal: sanitary dan phytosanitary (SPS) [Internet].
Jakarta (ID): Kementrian Pertanian Republik Indonesia; [diunduh 2019
April 10]. Tersedia pada: http://pphp.deptan.go.id/disp_informasi.html.
Morton, JF. 1987. Fruit of Warm Climates. Florida Flair Books, Miami.
Muryati, dkk. 2008. Preferensi spesies lalat buah terhadap atraktan metil euganol
dan cue – lure dan populasinya di Sumatera Barat dan Riau. Jurnal
Hortikultura. Vol: 18(2): 227-233.
Parimin, SP. 2005. Jambu Biji Budidaya dan Ragam Pemanfaatannya. Penebar
Swadaya. Bogor.
Rohmatul, dkk. 2014. Pengaruh kombinasi filtrat umbi gadung, daun sirsak dan
herba anting-anting terhadap mortalitas larva ordo lepidoptera. Jurnal
Lentera Bio. Vol: 3 (1). hlm48.
Zaubin dan R. Suryadi. 2002. Pengaruh topping, jumlah daun dan waktu
penyambunganterhadap keberhasilan pengembangan jambu biji di
lapangan. Jurnal Penelitian Tanaman Industri.8 (2) : 55 – 59.
Wang, TH. 2011. Taiwan Guava Production Manual. Horticulture Crop Training
and Demonstration Centre.Tsechnical Mission of the Republic of China.
Taiwan.
LAMPIRAN
43
44
Board of Comissioner
FM I Planting Department
FM II Factory Department
FM V Farming Service
FM VI