BAB I Tugas Ekobang
BAB I Tugas Ekobang
BAB I Tugas Ekobang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Munir Fuadi, Hukum Bisnis Dalam Teori dan Praktek, Citra Aditya Bakti, Bandung,
2002, hlm. 131.
2
Dhaniswara K.Harjono, Hukum Penanaman Modal, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007,
hlm. 10.
1
2
ekonomi;
penanaman modal yang baik. Hal ini disebabkan bahwa Indonesia memiliki
1. Sumber daya alam yang melimpah ( seperti minyak bumi, gas bumi,
2. Pasar dalam negeri yang luas dengan penduduk kurang lebih 243.000.000
3
Munir Fuadi, Menata Bisnis Modern di Era Global, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002,
hlm. 68.
3
1. Kemudahan pajak;
negara, karena tidak ada satu negera pun yang mampu memenuhi
kebutuhannya sendiri secara terus menerus dan dalam jangka panjang. Setiap
antara lain melalui perbaikan koordinasi antara instansi pemerintah pusat dan
bidang penanaman modal, biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi, serat
4
Ibid, hlm. 67.
4
5
Lihat Penjelasan Umum UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
5
Apabila salah satu kriteria itu dipenuhi, maka telah dianggap cukup
Ada sepuluh bentuk fasilitas atau kemudahan yang diberikan kepada penanam
dan harus promotif dibandingkan dengan fasilitas yang diberikan oleh negara
pengaturan yang lebih rinci terhadap bentuk fasilitas, insentif, dan kemudahan
secara yuridis diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2008 tentang
untuk membuat suatu regulasi hukum dalam rangka menarik investor untuk
dalam Pasal 278 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
tentang perlakuan dan fasilitas apa saja yang diberikan kepada penanam
B. Identifikasi Masalah.
Penanaman Modal ?
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
dan efisien serta memberikan daya guna dan hasil guna bagi
pembangunan ekonomi
E. Kerangka Pemikiran
bertujuan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, spiritual dan material
yang merata, tidak hanya bertugas memelihara ketertiban, akan tetapi lebih
10
luas dari pada itu. Sebab berkewajiban turut serta dalam semua sektor
tujuan bangsa yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan
ini sesuai dengan amanat Konstitusi yang tertuang dalam Pasal 33 ayat (3)
kemakmuran rakyat.”
6
Buchsan Mustafa, Pokok Pokok Hukum Administrasi Negara, Alumni, Bandung, 1995,
hlm.15.
11
bernegara”.
mengatakan bahwa:7
(Gerechtigheit).9
7
Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum Dalam Pembangunan, Alumni,
Bandung, 2002, hlm.13.
8
Lili Rasjidi, Dasar-dasar Filsafat Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004, hlm.58.
9
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Universitas Atma Jaya,
Yogjakarta, 2010, hlm 207.
12
menuju negara yang maju, aman, adil, dan sejahtera. Kesemua langkah
kaitan tersebut, maka diperlukan rumusan kerangka dasar dan arah serta
halnya seperti pisau bermata dua yang jika dikelola dengan baik akan
membawa manfaat yang sangat besar akan tetapi apabila tidak dikelola
dengan baik maka akan membawa dampak sebaliknya.Ada dua argumen yang
terkadang kehadiran penanaman modal asing sering terjadi pendapat pro dan
lainnya;
10
Sutiarnoto, Tantangan Dan Peluang Investasi Asing Di Indonesia, Pustaka Bangsa Press
Medan, 2008, hlm. 5.
11
Dhaniswara K.Harjono,Hukum Penanaman…. Op. Cit, hlm. 10.
12
Ibid, hlm. 12.
13
N. Rosyidah Rachmawati, Hukum Penanaman Modal di Indonesia Dalam Menghadapi
Era Global, Bayumedia Publishing, Malang, 2004, hlm. 3.
14
dari analisi teori neoklasik tradisional dan teori pertumbuhan yang baru
juga bantuan luar negeri) merupakan sesuatu yang sangat positif, karena hal
pemberian fasilitas dan kemudahan bagi para investor yang diatur dalam
dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global dan menarik calon
ini tidak dibedakan lagi perlakuan antara penanaman modal asing maupun
penanaman modal dalam negeri. Hal ini sejalan dengan adanya perjanjian
14
Sudikno Metokoesoemo, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar), Liberty, Yogyakarta,
1982, hlm. 35.
15
Sentosa Sembiring, Hukum Investasi, Nuasa Aulia, 2007, Bandung, hlm. 105.
16
modal.
16
Jonker Sihombing, Investasi Asing Melalui Surat Utang Negara di Pasar Modal,
Alumni, Bandung, 2008, hlm. 82.
18
modal.
1. Kepastian Hukum
Yang dimaksud dengan “kepastian hukum” adalah asas
yang meletakkan hukum dan ketentuan peraturan
19
berdasarkan Pasal 27 ayat (3) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 21
1. pemberian penghargaan;
Koperasi; dan/atau
dan Koperasi.”
modal, berdasarkan Pasal 27 ayat (4) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
F. Metode Penelitian
berikut :
1. Spesifikasi Penelitian
2. Metode Pendekatan
menyatakan bahwa : 17
17
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 1990, hlm. 34.
22
3. Tahap Penelitian
data sekunder yang diperoleh dari penelitian kepustakaan dan data primer
objek penelitian.
18
Ibid, hlm. 25.
23
lain sebagainya.
daerah.
6. Analisis Data
dengan cara melakukan penggabungan data hasil studi literatur dan studi
7. Lokasi Penelitian
a. Perpustakaan :
b. Instansi :
G. Sistematika Penulisan
gambaran umum dari skripsi ini yang terbagi atas beberapa bab sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Sistematika Penulisan.
Penanaman Modal.
26
JAWA BARAT
Modal.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan atas apa
yang telah dikaji pada bab-bab sebelumnya, dan saran atas hasil
DAFTAR PUSTAKA