LP Nyeri
LP Nyeri
LP Nyeri
LP MINGGU KE 1
Oleh :
BUDI ROHFIYANTO
180104025
TAHUN 2018
A. Definisi
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyengakan bersifat
sangat subktektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal
skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan dan
mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya ( Aziz Alimul, 2006).
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang memperngaruhi seseorang
dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminnya (Tamsuri,2007).
Nyeri merupakan mekanisme fisiologis yang bertujuan untuk melindungi diri
ketika suatu jaringan mengalami cedera atau kerusakan mengakibatkan
dilepaskannya bahan-bahan yang dapat menstimulus reseptor nyeri seperti
serotonin, histamine, ion kalsium, bradikinin, arostagladin dan substansi yang
akan menyebabkan respon nyeri (Kazier dkk, 2009).
B. Etiologi
1. Trauma
1) Mekanik (tergesek,terpotong,terpukul,tertusuk)
2) Thermis (panas dan dingin)
3) Chemis (zat kimia bersifat asam dan baja serta iritasi dan korosif lainnya)
4) Elektris (listrik)
5) Peradangan (inflamasi)
2. Inflamasi pembekakan jaringan mngakibatkan peningkatakan tekanan local
dan juga karena ada pengeluaran zat histamine dan zat kimia bioaktif lainnya.
3. Iskemik jaringan
4. Spasmus otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tak disadari atau tak
terkendali, dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme biasanya terjadi pada
otot yang kelelahan dan bekerja berlebihan, khususnya ketuka otot teregang
berlebihan atau diam menahan beban pada posisi yang tetap dalam waktu
yang lama.
5. Post operasi setelah dilakukan pembedahan.
C. Manifestasi Klinis
1. Gangguan tidur
2. Posisi mengindari nyeri / gerakan menghindari nyeri
3. Raut wajah kesakitan (menangis, merintih)
4. Perubahan nafsu makan
5. Tekanan darah meningkat
6. Nadi meningkat
7. Pernafasan meningkat
8. Depresi, frustasi
D. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan di abdomen.
b. Rontgen untuk mngetahui tulang atau organ dalam yang abnormal.
c. Pemeriksaan LAB sebagai data penunjang pemeriksaan lainnya.
d. CT Scan (cidera kepala) untuk mengetahui adanya pembuluh darah yang
pecah di otak.
E. Penatalaksanaan
1. Non farmakologi
a. Distraksi, mengalihkan perhatian klien terhadap sesuatu.
Contoh : membaca, menonton tv, mendengarkan musik.
b. Stimulasi kulit, beberapa teknik untuk stimulasi kulit antara lain :
a) Kompres dingin.
b) Counteriritan, seperti plester hangat.
c) Contralateral stimulation, yaitu massage kulit pada area yang
berlawanan dengan area yang nyeri.
2. Farmakologi
a. Nyeri ringan
Obat Dosis Jadwal
Aspirin 325-650 mg 4 jam sekali
Asetaminofet 325-650 mg 4-6 jam sekali
Ibuprofen 200 mg 4-6 jam sekali
Sodium Awal 440 mb 8-12 jam sekali
selanjutnya
220 mg
Ketoproten 12,5 mg 4-6 jam sekali
b. Nyeri sedang
Obat Dosis Jadwal
Asetaminofren 4-6 jam
Ibuprofen 4-6 jam
Sodium Naproksen 8-12 jam
Tramadaol 50 -100 mg 4-6 jam
c. Nyeri berat
Indikasi : Morfin bila terapi non narkotik tidak efektif da nada riwayat
terapi narkotik untuk nyeri.
F. Patofosiologi / Patways
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah zat-zat
kimia seperti bradikin, serotonin dan enzim preteotik. Kemudian zat-zat tersebut
merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri dan rangsangan tersebut
akan dihantarkan ke hypothalamus melalui saraf asenden. Sedangkan di korteks
nyeri akan di persiapkan sehingga individu mengalami nyeri. Selain dihantarkan
ke hypothalamus nyeri dapat menurunkan stimulus terhadap reseptor mekanin
sensitive pada termosensitif sehingga menyebabkan atau mengalami nyeri (Wahit
chayatin,N.mubarak, 2007).
G. Fokus pengkajian
1. Keluhan utama
Keluhan yang paling dirasakan klien : Nyeri (O,P,Q,R,S,T,U,V)
2. Pemeriksaan fisik
TTV : tekanan darah, nadi, pernapasan.
H. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
faktor biologis.
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini.
I. Fokus rencana intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan nyeri pasien teratasi dengan kriteria hasil :
a. Adanya penurunan intensitas nyeri.
b. Ketidaknyamanan akibat nyeri berkurang.
c. Tidak menunjukan tanda-tanda fisik dan perilaku dalam nyeri akut.
Intervensi :
1. Kaji karakteristik nyeri
Rasional : mengetahui daerah nyeri, kualitas, kapan nyeri dirasakan, faktor
pencetus.
2. Ajarkan teknik relaksasi kepada pasien
Rasional : untuk mengajarkan pasien apabila nyeri timbul.
3. Berikan analgetik sesuai program.
Rasional : Observasi TTV