Formulasi Suspensi
Formulasi Suspensi
Formulasi Suspensi
Formula Asli
Ciprofloxacin
PGA 10 %
Gliserin 10 %
Sorbitol 20 %
Aquadest ad 60 ml
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut terdispersi dalam cairan pembawa (Sukmawati, 2011: 2).
karena mudahnya menelan cairan. Pemberian lebuh mudah serta lebih mudah
memberkan dosis yang relatif besar, aman dan mudah diberikan untuk anak-anak
mempunyai kelarutan yang praktis tidak larut dalam air tetapi diperlukan dalam
bentuk air agar mudah diberikan pada pasien yang sulit menelan obat untuk
menutupi rasa pahit dan aroma yang tidak enak (Suena, 2015: 34).
Suspensi oral lebih disukai dari pada bentuk padat karena mudahnya
2010: 2)
tertutup dibawah suhu 25oC dan hindarkan dari paparan sinar matahri langsung
dimana antibiotik golongan ini dapat masuk dalam sel dengan cara difusi pasif
melalui kanal protein terisi air pada membran luar bakteri secara intraseluler.
Menghambta replikasi DNA bakteri dngan cara menganggu kerja DNA girase
kurang lebih 70% dan kadar plasmanya maksimal tercapai 0,5-1,5 jam setelah
a. PGA
Karena tidak mengubah struktur kimia dan bersifat alami. PGA juga
b. Gliserin
Gliserin adalah cairan suspensi sirup jernih dengan rasa manis dapat
c. Aquadest
Bahanya tidak berwarna, tidak berbau tidak berasa dan berupa cairan
d. Sorbitol
e. Natrium benzoat
positif dan bakteri gram negatif serta jamur (Jones, 2008: 11).
f. Essense Orange
memiliki warna yang menarik dan menutupi rasa yang tidak enak .
Banyak macam fungsional dari tanaman misalnya jeruk (Novitasari, 2018: 2).
dihydro, 4 oxo
Rumus struktur :
(ISO, 2008)
2009: 17)
750 mg/dosis)
(DM 400mg/dosis)
acacia, acasia
Rumus struktur :
lendir
pH : 5,5-7,5
glycon
Rumus struktur :
pH : Netral
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna,
Kegunaan : pembasah
284)
O O
tidak berwarna
Kegunaan : pelarut
pH : Netral
benzoat
Rumus strktur :
diudara
pH : 8,0
2009: 627-628)
sorbagen
Rumus struktur :
pH : 4,5 – 7,0
VIII. Perhitungan
a. Per dosis
250
1 Ciprofloxacin 250mg = 5 × 60 gram = 3 gram
10
2 PGA 10% = 100 × 60 gram = 6 gram
10
3 Gliserin10% = 100 × 60 gram = 6 ml
0,2
4 Natrium benzoat 0,2% = × 60 gram = 0,12 gram
100
20
5 Sorbitol 20% = 100 × 60 gram = 12 gram
0,05
6 Essens orange 0,05% = 100 × 60 gram = 0,03 ml
= 60-27,15
= 32,85 ml
b. Per batch
1. Ciprofloxacin =3 × 5 = 15 gram
2 PGA =6 × 5 = 15 gram
3 Gliserin =6 × 5 = 30 ml
5 Sorbitol = 12 × 5 = 60 gram
c. Perhitungan 10%
10
1 Ciprofloxacin = 100 × 15 gram = 1,5 gram
10
2 PGA = 100 × 15 ml = 1,5 gram
10
3 Gliserin = 100 × 30 ml = 3 ml
10
4 Natrium benzoat = 100 × 0,6 gram = 0,06 gram
10
5 Sorbitol = 100 × 60 gram = 6 gram
10
6 Essens orange = 100 × 0,12 ml = 0,012 ml
10
7 Aquadest = 100 × 164,25 ml = 16,425 ml
3 Gliserin = 30 × 3 = 33 ml
5 Sorbitol = 60 × 6 = 66 gram
e. Perhitungan dosis
Ciprofloxacin 250mg/5ml
a) Umur 7 tahun
160mg/250mg × 5 ml = 3,2 ml → sehari
1 × p = 3,2ml/2 = 1,6 ml
2 × p = 2 × 1,6 = 3,2ml
b) Umur 8 tahun
2 × p = 2 × 1,4ml = 2,8ml
sorbitol 12 gram, essens orange 0,03 ml natrium benzoat 0,12 gram dan
aquadest 32,85 ml
lumpang
ditambah sorbitol
I. Evaluasi
1. Uji organoleptik
Diletakkan sediaan pada tangan lalu diamati warna bentuk dan bau dan
3. Volume sedimentasi
disimpan pada suhu kamar serta terlindungi dari cahaya secaralangsung, lalu
diukur perubahan volume dan dicatat setiap 30 hari tanpaengadukan hingga tinggi
persamaan
4. Uji redispersi
tabung reaksi lalu diputar 180 derajat dan dibalikkan keposisi semula, dimana
kemampuan redispersi baik bila suspensi telah terdispersi sempurna dan diberi
nilai 100x setiap pengulangan uji redispersi pada sampel yang sama maka akan
suspensi lalu ditunggu pH meter menunjukkan posisi tetap dan dicatat hasil
pengamatan
6. Uji homogenitas
Dioleskan suspensi pada objek glass atau bahan transparan lainnya, lalu
dilihat ada atau tidak adanya butiran kasar dan diamati hasil pengamatan
ditutup dengan kaca lain, dukur diameter sebar, diberi penambahan beban tiap
glassobjek lain, dibeikan tindisan beban 1kg selama 5 menit, dipasangkan pada
alat uji daya lekat dan bersamaan dengan pemberian beban pada alat uji daya lekat
1kg, lalu dinyalakan stopwatch waktu dan dihitung mulai dari pemberian beban
9. Uji viskositas
sehingga motor dapat bergerak, lalu digunakan spindle no.7 dengan kecepatan
100rpm.
KEPUSTAKAAN
Ansel.H.C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi : UI Press. Jakarta . 1989
Dirjen POM. Farmakope Indonesia. Edisi III: Kemenkes RI. Jakarta. 1979
Rahmayani. Identifikasi Zat Pewarna Sintesis Pada Saus Cabe Naga dengan
Metode Kromatografi Kertas : Universitas Sumatera Utara. Medan. 2011